Juni 28, 2019
Model Bisnis Konvensional, Waralaba, dan E- Commerce
Dalam mengenali Model
Bisnis ini ada beberapa bagian terpenting dalam merangkum sebuah bisnis mulai
dari tata cara serta struktur finansialnya. Maka dari itu, ada 7 bagian yang
harus diketahui yakni :
Juni 27, 2019
Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen menurut para Ahli
- Pengertian Manajemen menurut Sawaldjo Puspopranoto (2006:99), Manajemen adalah Proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan bekerja bersama dan melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Manajemen Pada Umumnya
Abstrak
Manajemen yang baik sangat penting dalam usaha menggerakan orang- orang untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar orang- orang yang bekerja pada organisasi tersebut dapat mencapai hasil yang optimal,
salah satunya adalah dengan diadakannya motivasi kerja, dimana faktor motivasi
kerja dinilai sebagai strategi yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi kerja
karyawan untuk menjadi lebih bersemangat dalam bekerja.
Juni 21, 2019
Manajemen Bisnis dan Fungsinya
ABSTRAK
Bisnis
adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang di dalam bidang
perindustrian. Teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya,
dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks maka dari itu dibuat model manajemen
dalam suatu organisasi. Artikel berikut akan membahas mengenai manajemen dan
fungsinya
Apa itu Management?
Oleh: Rofiqoh Awaliyah (@M22-Rofiqoh)
Abstrak Setiap
perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
diwujudkan bersama.
Manajemen Bisnis
Oleh: Dwi Arif Rahman
Assalamualaikum Wr.Wb
Assalamualaikum Wr.Wb
Bisnis merupakan kegiatan yang dapat
memberikan banyak keuntungan bagi kamu yang dapat menejemen bisnisnya dengan
baik. Lantas apakah kalian tahu pengertian manejemen bisnis dan
strategi yang harus di jalankan untuk memulai suatu bisnis? mari kita pelajari
sama-sama.
Menjadi Pemimpin Dengan Komunikasi Yang Baik
Oleh: Dwi Arif Rahman (@M14-DWI)
Assalamualaikum Wr. Wb
Assalamualaikum Wr. Wb
Komunikasi adalah
"suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain"
DASAR MANAJEMEN
SYAHIDA NUR AFINI @M20-SYAHIDA
v Manajemen adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk
dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
efisien yang bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat
dibutuhkan manajemen.
Juni 20, 2019
Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepemimpinan
Oleh: Rofiqoh Awaliyah (@M22-Rofiqoh)
Abstrack Fenomena bahwa hanya sedikit orang yang mampu
menjadi pemimpin dibanding sekian banyak yang menjadi pengikut, mengantarkan
pada anggapan bahwa pemimpin mempunyai beberapa ciri unggul yang tidak dipunyai
oleh para pengikutnya.Manajemen dalam Organisasi Bisnis
Oleh : @M17-LUTHFIAH
Abstrak
Setiap organisasi memiliki berbagai sumber daya yang harus dikelola oleh manajemen yang profesional agar sumber daya tersebut dapat memberikan konstribusi yang paling maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasinya. Secara definisi, Manajemen dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan (termasuk perencanaan dan pembuatan keputusan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber daya organisasi (tenaga kerja, keuangan, fisik dan informasi) yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi dengan cara yang efisien dan efektif (Menurut R.W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Management, 2013:5).
DASAR MANAJEMEN DAN FUNGSI-FUNGSINYA
ABSTRAK
Saat pertama kali kalian mempelajari
manajemen muncul pertanyaan mendasar adalah mengapa saya harus mempelajari
manajemen? Untuk apa? Jawabannya adalah suatu saat kalian akan berada dalam
ruang lingkup suatu organisasi dan kalian memiliki kepentingan untuk terlibat
ataupun memperbaiki cara-cara pengelolaan organisasi tempat anda bekerja atau
bekerjasama atau menjalakan usaha. Artikel berikut akan membahas dasar-dasar
manajemen beserta fungsinya secara mendasar.
KATA KUNCI: dasar-dasar
manajemen dan fungsi-fungsinya
Manajemen Bisnis
Oleh: Syaiful Nur Cahyo (@M11-SYAIFUL, @proyekM07, @STARTUP-M03)
Manajemen Bisnis adalah
suatu kegiatan dalam merancang, mengelola, dan mengoperasikan sebuah usaha atau
bisnis yang mencakup semua pengaturan baik dari dalam proses pengerjaan,
pengelolaan sampai cara mencapai suatu tujuan bisnis yang diinginkan.
Dalam manajemen bisnis
kita harus mempunyai rencananya poin tersebut sangat penting perannya. Terlepas
dari status sebagai pemula atau senior, manajemen bisnis yang baik akan mampu
membawa bisnis ke arah yang lebih baik juga. Selain itu, ketahanan akan segala
jenis tantangan dan hambatan juga bisa menjadi faktor penting dalam berjalannya
bisnis Anda. Strategi dalam berbisnis pun harus bisa disusun untuk bisa
mengetahui trend di pasaran sehingga bisnis tetap bertahan.
Mengingat rencana bisnis
adalah seperti konsep pengembangan tertulis dalam bisnis, maka semua gambaran
pengelolaan, manajemen, keuangan, pengembangan hingga target dan pemasarannya
pun harus terencana secara sempurna. Jangan abaikan target pencapaian jangka
pendek hingga jangka panjangnya. Perencanaan bisnis secara keseluruhan dengan
detail yang matang akan membuat gambaran dari usaha, bisa lebih tampak nyata
dan membuat Anda lebih mudah dalam menjalankannya.
Komponen penting dalam
menyusun manajemen bisnis, yaitu:
·
Deskripsi
Jelas: pastikan untuk memiliki deskripsi bisnis secara
jelas dan mampu dipahami secara mudah oleh semua orang. Deskripsi bisnis harus
mencakup bentuk dan produk yang nantinya akan dijual atau ditawarkan, untung
dan rugi, biaya operasional, harga yang dipatok, hingga sistem kerja sebuah
bisnis. Sertakan visi dan misi perusahaan serta tujuan yang ingin dicapai.
Jangan lupa deskripsikan juga terkait manajemen inti seperti lokasi bisnis,
konsep dari manajemen, target pasar hingga keunggulan yang dimiliki.
·
Melakukan
Analisis Pesaing: Hal ini ditujukan agar Anda dapat
menciptakan suatu strategi yang tepat untuk bisnis. Lakukan analisa serta
pengamatan mendalam sehingga bisa mengetahui dari segi kelemahan dan kekuatan
pesaing.
·
Memiliki
Strategi Pemasaran: Dengan strategi pemasaran yang baik,
maka besaran potensi untuk mendapatkan kesuksesan di pasaran bisa didapatkan.
Pastikan merencanakan manajemen bisnis Anda dengan tepat mulai dari biaya,
promosi produk, tempat, target promosi, hingga media untuk berpromosi.
Rencanakan seluruh anggaran secara rinci sehingga Anda bisa menghitung segala
kemungkinan yang ada.
·
Laporan
Keuangan: Laporan keuangan tidak melulu rumit dan kompleks,
namun Anda bisa membuatnya secara sederhana, asalkan mampu mencakup semuanya.
Pengelolaan anggaran juga menjadi faktor penting agar laporan keuangan
senantiasa baik. Rencanakan anggaran secara teliti keseluruhannya sehingga Anda
bisa mudah membuat laporan keuangannya. Selalu jujur dan transparan ketika
membuat laporan keuangan sehingga kemajuan dan perkembangan usaha bisa tampak.
·
Menjaga
kualitas dan produk layanan: Produk dan layanan
yang Anda berikan menjadi poin penting dalam perjalanan manajemen bisnis.
Dengan memiliki produk yang berkualitas dan layanan yang membuat banyak
konsumen puas, maka bisa dipastikan konsumen Anda bisa lebih loyal dan setia.
Namun jangan sampai karena loyalitas konsumen tersebut membuat Anda menjadi
puas diri sehingga kualitas produk yang dijual menjadi semakin berkurang.
Pertahankan semua kualitasnya sehingga Anda bisa tetap dipercaya oleh konsumen.
Daftar Pustaka
1. Novia
Widya Utami. 2018. Manajemen Bisnis. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-manajemen-bisnis-pengertian-perencanaan-dan-komponen-nya/.
Diakses Tanggal 20 Juni 2019
2. Anonim.
2017. Manajemen Bisnis dan Strategi Terbaik untuk Bisnis. https://uangteman.com/blog/blog/strategi-manajemen-bisnis/.
Diakses Tanggal 20 Juni 2019
3. Sri
Warni. 2015. 5 Kompone yang harus dimiliki Manajemen Bisnis. https://zahiraccounting.com/id/blog/5-komponen-yang-harus-dimiliki-manajemen-bisnis/.
Diakses Tanggal 20 Juni 2019
Menejemen Dalam Langkah Usaha Bisnis
Oleh :
Erlangga Maulana Sakhi (M10-Erlangga)
Abstrak
Dunia ini
terus berkembang pesat, peluang usaha akan terus terbuka untuk menuju
kesuksesan. Peluang usaha ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang mampu
melihat dan dapat mengatur dirinya untuk dapat mengambil peluang tersebut. Peluang
itu akan hilang begitu saja jika tidak mampu atau tidak dapat mengatur atau
memenjemen dirinya dan kegiatan lainnya.
Kata kunci :
peluang usaha bisnis, manusia, menejmen
Belajar Memulai Dari
Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen dalam Oraganisasi Bisnis
Novian Adi Pratama, @M01-Novian, @STARTUP-M01
Manajemen
Bisnis – Manajemen secara umum merupakan suatu proses dari
serangkaian kegiatan mencakup perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan
pengendalian/pengawasan dengan maksud untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Dalam hal ini, dasar-dasar manajemen sangat penting dipahami bagi
seseorang yang sedang mengembangkan bisnis. Tujuannya agar bisnis dapat
berjalan sesuai dengan pengelolaan yang sudah direncanakan. Dasar-dasar
manajemen dalam bisnis mencakup beberapa hal yang harus dipahami, antara lain
manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, manajemen pemasaran,
manajemen keuangan dan informasi.
5
Dasar
Manajemen Bisnis yang Harus Terpenuhi
1.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Dasar manajemen bisnis yang pertama dan yang harus ada dalam
perencanaan bisnis adalah sumber daya manusia. Selain modal berupa materi,
modal sumber daya manusia juga tidak kalah penting sebagai pondasi
berkembangnya suatu bisnis.
Sumber daya manusia perlu direncanakan dan dikelola dengan baik.
Tidak hanya harus memenuhi kuantitas saja, namun juga mempertimbangkan kualitas
SDM. Dalam bisnis atau perusahaan, ada tiga komponen yang berperan untuk
mengelolan sumber daya manusia, yaitu pihak personalia, human
resource development (HRD) dan human resource management (HRM).
Personalia berfokus pada sesuatu yang bersifat administratif
(hubungan employer dan employee), HRD berperan sebagi perencana strategis
tenaga kerja dan HRM berperan sebagai perencana, pengorganisasi dan
pengendali SDM sebagai aset penting.
2.
Manajemen Produksi
Dasar manajemen produksi juga
tidak kalah penting. Produk merupakan output/keluaran dari suatu perusahaan
atau bisnis yang melibatkan kepuasan konsumen, baik dalam bentuk barang maupun
jasa.
Bisnis yang didirikan tanpa
adanya pengetahuan tentang nilai produksi dapat berakibat pada kerugian secara
materi dalam jumlah besar. Jika output yang dihasilkan ternyata tidak memiliki
nilai jual, ini justru berakibat pada runtuhnya bisnis lebih awal seperti yang
sudah banyak terjadi di masyarakat kita.
Manajamen produksi direncanakan, dikelola dan dikendalika atas dasar sudut
pandang keinginan dan kepuasan konsumen. Dalam hal ini, perlu adanya survei
pendahuluan dengan membagikan kuesioner untuk melihat daya tarik masyarakat.
3.
Manajemen Pemasaran
Pemasaran diartikan sebagai
kegiatan yang menciptakan nilai ekonomi terhadap barang dan jasa. Manajemen
pemasaran berarti suatu metode untuk merencanakan bagaimana suatu produk atau
jasa dapat diterima di tengah masyarakat.
Dasar manajemen ini berperan
dalam mengenalkan perusahaan atau bisnis ke masyarakat. Keberhasilan suatu
bisnis tidak terlepas dari seberapa penting bisnis tersebut dibutuhkan oleh
orang lain. Semakin banyak peminat maka semakin tinggi bisnis berkembang.
Beberapa komponen yang termasuk
dalam dasar manajemen pemasaran mencakup; penggalian informasi terhadap pasar
secara potensial maupun aktual, merancang program pemasaran dan mengevaluasi
program pemasaran perusahaan.
4.
Manajemen Keuangan
Secara singkat, manajemen
keuangan adalah bagaimana cara memperoleh dan bagaimana menggunakan uang
perusahaan. Manajemen keuangan berkaitan dengan proses keluar masuknya uang
baik dan investasi, dana produksi dan sumber dana lain.
Bisnis yang baru berkembang
harus memiliki manajemen keuangan yang baik, karena jika dana perusahaan tidak
dikelola sesuai dengan tujuan bisa berakibat pada inflasi dalam perusahaan,
dimana laju pengeluaran lebih tinggi daripada pemasukan.
Bagian manajemen keuangan
setidaknya mempelajari secara detail bagaimana suatu dana bisa didapatkan,
digunakan dan dikembalikan.
5.
Manajemen Informasi
Manajemen informasi dalam hal
ini merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa bisnis yang sedang dikembangkan
dapat dijalankan dan masih bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Manajemen informasi sangat krusial disaat bisnis sedang mengalami masa sulit
diawal perkembangannya dan di tengah kemampuan komputer yang semakin
berkembang.
Jika bisnis kekurangan sumber
informasi dapat berakibat pada ketidakmampuan mengendalikan sumber daya
sehingga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan baik untuk jangka pendek
maupun panjang.
Manajemen informasi yang baik
adalah yang mampu memberikan sumber informasi yang mendukung bisnis untuk
berkembang, seperti informasi terkait pesaing atau kompetitor.
KESIMPULAN
Itulah
jika kalian ingin belajar dasar-dasar dari manajemen bisnis yang harus
ada dalam suatu perusahaan atau bisnis yang sedang berkembang. Keberhasilan
suatu bisnis tidak hanya ditentukan dari banyaknya modal saja, tapi bagaimana
dapat memberikan manajemen yang baik bagi komponen bisnisnya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang efektif dan efisien.
Juni 19, 2019
Dasar Manjemen Dan fungsi Dalam Organisasi Bisnis
Oleh : Muhammad Irvin R (M09-IRVIN)
Abstrak
Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Ilmu
Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan
dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika
tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga mampu merencanakan apa
yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan
mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin
bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Pentingnya Manajemen Dalam Organisasi Bisnis
Oleh
: Aris Akbar Setiawan (41618010012)
Abstrak
Setiap organisasi
memiliki berbagai sumber daya yang harus dikelola oleh manajemen yang
profesional agar sumber daya tersebut dapat memberikan konstribusi yang paling
maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasinya. Secara definisi, Manajemen
dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan (termasuk perencanaan dan pembuatan
keputusan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada
sumber daya organisasi (tenaga kerja, keuangan, fisik dan informasi) yang
bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi dengan cara yang efisien dan
efektif (Menurut R.W. Griffin dalam bukunya yang
berjudul Management,
2013:5).
Pengertian Manajemen menurut para Ahli
- Pengertian Manajemen
menurut Sawaldjo Puspopranoto (2006:99),
Manajemen adalah Proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan bekerja
bersama dan melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
- Pengertian Manajemen
menurut Malayu S.P. Hasibuan (2000:2),
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efiesien untuk
mencapai satu tujuan.
- Pengertian Manajemen
menurut T. Hani Handoko (2000:10),
Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia,
pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.
- Pengertian Manajemen
menurut Richard L. Daft (2002:8),
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang
efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian sumber daya organisasi.
Pentingnya Manajemen
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi,
karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan
lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen :
Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
Untuk menjaga keseimbangan di antara
tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling
bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti
pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat
kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
Untuk mencapai efisiensi don efektivitas.
Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu
cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi dan Efektivitas
Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi
kerja (performance) manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi
adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Ini
merupakan konsep matematik, atau merupakan perhitungan ratio antara keluaran
(output) dan masukan (input). Seorang manajer efisien adalah seseorang yang
mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktivitas, performance)
dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin, dan waktu) yang
digunakan. Dengan kata lain, manajer yang dapat meminimumkan biaya penggunaan
sumber daya-sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan disebut
manajer yang efisien. Atau sebaliknya, manajer disebut efisien bila dapat
memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas.
Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan
yang harus dilakukan atau metoda (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker
efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things) ,
sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right).
Bagi para manajer, pertanyaan yang paling penting adalah- bukan bagaimana
melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang
benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan
tersebut. Seorang manajer yang bersikeras untuk memproduksi hanya mobil-mobil
besar, sedang permintaan masyarakat justru ditujukan pada mobil-mobil kecil
adalah manajer yang tidak efektif, walaupun produksi mobil-mobil besar tersebut
dilakukan dengan efisien.
Fungsi-fungsi Manajemen dalam Organisasi
Fungsi-fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Adapun fungsi-fungsi manajemen yaitu
antara lain :
1. Planning (perencanaan) adalah sesuatu yang dinyatakan hari ini untuk
mencapai tujuan atau dengan kata lain bagaimana menetapkan tujuan yang diinginkan
dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan
tersebut.
2. Organizing (pengorganisasian) adalah fungsi manajemen
bagaimana mengatur semua sumber daya baik manusia maupun fisik agar tersusun
secara sistematis berdasarkan fungsinya masing-masing.
3. Staffing (penyusunan staf) adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan penyusunan personalia mulai dari recruitmen,
peletakan, training, dan pengembangan serta penempatan dan
pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan
produktif, pada intinya meletakan orang yang cocok sesuai pada posisi yang
tepat.
4. Directing (pengarahan) adalah fungsi manajemen dalam hal pengarahan
lebih menekankan pada upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi
kinerja dengan optimal.
5. Controlling (pengendalian/pengawasan) adalah upaya untuk menilai suatu
kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan
apabila memang dibutuhkan dengan cara mengevaluasi keberhasilan dan target
dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan, melakukan
klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan dan memberi
alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Kesimpulan
Jadi Kesimpulan yang
dapat di ambil dalam kita menjalankan sebuah Organisasi untuk Berbisnis
adalah dengan kita
mengetahui bagaimana pentingnya sebuah manajemen itu sendiri. Manajemen yang
baik dapat menentukan sebuah sukses atau tidaknya Organisasi bisnis, jika
manajemen yang dilakukan itu sesuai dengan target, dan jika tidak sesuai tidak
menutup kemungkinan akan berakibat buruk bagi berlangsungnya sebuah organisasi
bisnis. Sehingga Manajemen menjadi sangat vital.
Daftar Pustaka
Juni 16, 2019
BUSINESS PLAN SEBAGAI LANGKAH AWAL MEMULAI USAHA
Salah satu kunci
sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan
cemerlang yang kreatif dan inovatif dan mempunyai nilai ekonomi/komersial
tinggi ke dalam sebuah Business Plan atau perencanaan bisnis yang matang dan
realistis. Apapun jenis usaha yang akan kita jalankan. Lebih-lebih jika
ditindaklanjuti dengan menuangkan ide-ide tersebut dalam tulisan sehingga dapat
dikomunikasikan kepada pihak-pihak lain.
Perencanaan bisnis (Business Plan) adalah rencana-rencana
tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi
sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah
permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Secara garis besar isi suatu
perencanaan bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi, Faktor-faktor kunci,
Analisis Pasar, Produksi, Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya.
Kebutuhan akan
sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika kita akan menjalankan suatu
bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah peta dan kompas untuk
menjalankan bisnis. Dengan sebuah perencanaan kita dapat menetapkan tujuan
utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan cash flow.
Sementara dengan
perencanaan bisnis yang baik akan menjadikan peluang sukses bisnis kita semakin
tinggi. Perencanaan bisnis yang baik sendiri adalah sebuah proses, bukan hanya
sekedar perencanaan. Perencanaan bisnis yang baik indikatornya antara lain:
Sederhana (mengandung kemudahan dan kepraktisan) untuk dilaksanakan; Spesifik
(konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya);
Realistik (realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya)
dan Komplit atau lengkap semua elemennya.
Kata Kunci: Business
Plan
A. Pendahuluan
Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan”
mahal harganya. Tentunya
tidak sembarang ide, tetapi ide yang mempunyai
nilai komersial dan ide itu ditulis dalam suatu rencana usaha atau rencana
bisnis. Sebenarnya banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide yang hebat-hebat
serta mempunyai nilai komersial tinggi tetapi ide itu tetaplah hanya sekedar
ide bahkan hanya sekedar impian yang numpang lewat, karena ide yang hebat tadi
tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak lain ataupun
diimplementasikan.
Tulisan ini mencoba mengupas tentang business plan, dengan harapan dapat
digunakan sebagai pengetahuan ataupun menyiapkan langkah awal bagaimana untuk
menggali, menumbuhkan ataupun menjaring ide-ide atau gagasan bisnis dan
sekaligus menuangkannya dalam sebuah rencana usaha/bisnis. Realita di lapangan
menunjukkan bahwa banyak ide/gagasan-gagasan bisnis hebat dan ide-ide orisinil
yang justru lahir dari para kawula muda. Tentunya kalau peluang atau kemampuan
ini dikemas dengan baik dan mampu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
dikemas sebagai rencana usaha/bisnis yang layak dan mampu diterapkan ke dalam
sebuah bisnis riil, tentunya akan banyak memberi manfaat bagi para kawula muda
sendiri dan sekaligus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya.
Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah
membuat sebuah perencanaan usaha/bisnis yang matang dan realistis. Apapun jenis
usaha yang akan kita jalankan. Tulisan ini mencoba menguraikan selangkah demi
selangkah bagaimana membuat perencanaan usaha/bisnis. Perencanaan usaha/bisnis
sangat berguna untuk menilai apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitable dan berjangka panjang/berprospek. Dengan perencanaan usaha/bisnis yang matang,
juga sangat berguna apabila kita
ingin mengajak mitra bisnis, investor ataupun calon kreditor untuk merealisasi
impian kita agar jadi kenyataan.
B. Apa Business Plan
itu?
1. Pengertian Business Plan
Data penelitian
mengungkapkan, dari 100 orang pendiri perusahaan yang mempunyai pertumbuhan
tinggi, terungkap bahwa para wirausaha sedikit sekali yang melakukan
perencanaan usaha (business plan) pada tingkat awal. Bahkan 41% dari mereka tidak
mempunyai rencana usaha, 26% hanya memiliki perencanaan seadanya, 5% hanya
membuat proyeksi keuangan, dan 28% membuat perencanaan usaha secara jelas.
Cerita lain, ketika
seorang direksi bank yang ingin membuat usaha, dihitung-hitung terus berbagai
kalkulasi mengenai usaha yang akan dilakukannya eh ternyata
hasil hitungannya selalu tidak positif. Akhirnya dia tidak berani buka usaha.
Purdi Candra menyatakan jika mau memulai usaha "Jangan dihitung
terus!" Usaha itu dibuka, baru dihitung. Ini street smart (cerdas jalanan atau cerdas dalam praktek). Kalau
dihitung baru dibuka, maka tidak akan buka-buka usaha. Makanya, yang membuat
orang takut itu bukan sisi gelap, tapi justru sisi terang. Karena kita mampu
menghitung atau tahu hitung-hitungannya, tahu risikonya besar, jadi takut
memulai usaha. Kalau gelap, tidak tahu apa-apa, usaha itu tidak takut. Dihitung
atau tidak dihitung itu sama saja kok.
Dari dua cerita di
atas bukan berarti perencanaan usaha tidak perlu dibuat dan bukan pula
perencanaan usaha menjadi tidak penting. Perencanaan usaha tetap perlu dibuat
walau sangat sederhana dan perencanaan usaha juga tetap penting karena bisa
untuk memperkirakan prospek, keuntungan maupun risiko usaha/bisnis tersebut.
Dan sebaiknya perencanaan usahapun harus dibuat secara tertulis dan resmi,
karena merupakan alat untuk memegang kendali dan menjaga agar usaha perusahaan
tidak menyimpang.
Perencanaan usaha
adalah keseluruhan proses tentang hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang
akan datang, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat
penting, karena perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang
wirausaha. Pada umumnya, perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan
usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, keuangan usaha,
pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau pengadaan peralatan.
Pengertian lain
Perencanaan usaha/bisnis (Business Plan)
adalah rencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan
meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah
permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Kadang-kadang banyak orang
berpikir bahwa perencanaan bisnis
hanya untuk sebuah bisnis baru atau
sebuah proposal untuk mencari pinjaman
dana ke pihak perbankan atau
bagaimana mendatangkan investor baru dalam bisnis. Sebenarnya tidak sederhana hal di atas, perencanaan
bisnis juga penting untuk suatu bisnis
yang sedang berjalan. Bisnis
membutuhkan perencanaan untuk pertumbuhan yang optimis dan pengembangan-pengembangan dengan skala prioritas.
Perencanaan Usaha/Bisnis sendiri adalah suatu hasil pemikiran, dimana isi dari
perencanaan harus mampu mendukung pencapaian tujuan-tujuan perusahaan/bisnis.
Adapun hal-hal apa
yang harus ada dalam perencanaan usaha, secara sederhana dalam suatu
perencanaan bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi,
Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi,
Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya.
2. Prinsip Business Plan
Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha itu
sebagai berikut:
a.
Perencanaan usaha
harus dapat diterima oleh semua pihak.
b.
Perencanaan usaha
harus fleksibel dan realistis.
c.
Perencanaan usaha
harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
d.
Perencanaan usaha
harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan efisien.
3. Manfaat Business Plan
Adapun manfaat perencanaan usaha itu di antaranya:
a.
Membimbing jalannya
kegiatan usaha.
b.
Mengamankan
kelangsungan hidup usaha.
c.
Mengembangkan
kemampuan manajerial di bidang usaha.
d.
Sebagai pedoman/petunjuk
bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan usahanya.
e.
Mengetahui apa-apa
yang akan terjadi dalam usaha.
f.
Sebagai alat
berkomunikasi dalam usaha.
g.
Sebagai alat untuk
memperkecil risiko usaha.
h.
Memperbesar peluang
untuk mencapai laba.
i.
Memudahkan perolehan
bantuan kredit modal dari bank
j.
Sebagai pedoman di
dalam pengawasan.
4. Kegiatan Business Plan
Perencanaan usaha
adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan
sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Jadi, perencanaan usaha
merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang
mengembangkan dan menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun
eksternal untuk memulai suatu usaha.
Di sini seorang
wirausaha diharapkan mampu menggarap perencanaan usaha jangka pendek dan dapat
merumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Perencanaan usaha itu harus
mencakup berbagai jenis kegiatan, di antaranya:
a.
Mempelajari dan
meramalkan masa depan usaha.
b.
Menentukan sasaran
beserta fasilitas yang diperlukan dalam usaha.
c.
Membuat program
kerja dan perhitungan usaha.
d.
Menentukan prosedur
kerja di dalam usaha.
e.
Menentukan rencana
anggaran usaha.
f.
C. Apakah Ada Standar dalam Pembuatan Business Plan?
Sebuah perencanaan usaha/bisnis, normalnya
mengandung serangkaian elemen-elemen standar. Format dan bentuk perencanaan
sangat bervariasi, tetapi biasanya sebuah perencanaan bisnis akan berisi
komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan, pasarnya, prediksi atau ramalan-ramalan ke depan, team
manajemennya dan analisis finansial/keuangannya.
Sebuah perencanaan usaha/bisnis juga
tergantung atau dipengaruhi oleh situasi yang spesifik. Sebagai contoh
deskripsi dari team manajemen sangatlah penting untuk investor, demikian juga
tentang kondisi keuangan masa lalu menjadi penting untuk pihak bank atau
kreditor. Akan tetapi jika pengembangan sebuah perencanaan hanya akan digunakan
oleh pihak internal, kita tidak membutuhkan penjelasan secara detail karena
semua pihak dalam perusahaan sudah mengetahuinya, justru yang terpenting adalah
sudahkah perencanaan yang kita buat matching
dengan tujuan perusahaan.
D. Apa yang Paling
Penting dalam Sebuah Perencanaan?
Secara umum garis besar isi perencanaan
usaha yang dibuat seorang wirausaha, berusaha merinci profit, neraca perusahaan, dan proyeksi aliran khas. Sedangkan
mengenai kedalaman dan rincian perencanaan usaha sangat tergantung pada luas
tidaknya usaha. Oleh karena itu dalam membuat perencanaan usaha paling tidak
kita harus adalah memikirkan, menimbang-nimbang, memutuskan, dan menentukan
hal-hal berikut ini:
1.
Apa yang akan
dikerjakan di dalam usaha?
2.
Kapan pekerjaan
usaha itu akan dilaksanakan?
3.
Bagaimana cara
mengerjakan pekerjaan usaha?
4.
Siapa saja yang
ditugaskan untuk melakukan pekerjaan usaha?
5.
Di mana pekerjaan
usaha akan dilaksanakan dan mengapa harus dikerjakan? Sebenarnya berbicara yang
paling penting dalam sebuah perencanaan sangat
tergantung kasusnya. Namun secara umum biasanya
dalam sebuah perencanaan yang paling penting adalah (1) Analisis Cash Flownya misalnya bisa untuk
prediksi profit; (2) Detail
Pelaksanaan untuk prediksi
apa-apa yang akan terjadi, siapa yang bertanggung
jawab, kapan, dan bagaimana anggarannya? Hasil akhir dari sebuah perencanaan
adalah bagaimana kondisi perusahaan mengalami peningkatan.
77
Komponen-komponen utama yang dianjurkan ada dalam
sebuah perencanaan bisnis dan garis besar isinya adalah sebagai berikut:
1. Ringkasan (Executive Summary)
Berisi gambaran
singkat kira-kira 1 sampai 2 halaman, mencakup Latar belakang proyek, penggagas
proyek, pasar yang menjadi sasaran, pengelolaan proyek sampai dengan kelayakan
proyek secara finansial, kelayakan proyek secara umum.
2. Deskripsi Perusahaan (Company Description)
Berisi gambaran singkat profil perusahaan
yang akan menjalankan proyek, misalnya Aspek hukum/legal dari bentuk badan usahanya
apa? Sejarah/historis Perusahaan, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kepemilikan
dalam perusahaan dan lainnya.
3. Barang atau Jasa yang diproduksi atau
dipasarkan
Berisi gambaran barang/jasa apa yang akan
diproduksi atau dipasarkan, alasan barang/jasa tersebut diproduksi dan manfaat/benefit yang dapat diperoleh konsumen/customer atas barang/jasa tersebut.
4. Analisis Aspek Pasar
Berisi gambaran tentang:
a.
Peluang Bisnis dan Prospeknya, hal-hal yang perlu dikupas dalam peluang bisnis antara lain: (1) Apa
yang bisa kita buat?, (2) Pasar membutuhkan Apa?, (3) Perlunya Menciptakan
Kebutuhan Konsumen (Paradigma terbaru agar bisnis kita bisa eksis kita harus
bisa menciptakan pasar)?, (4) Melihat masih adakah Peluang?, (5) Layakkah
Peluang itu kita garap?
b.
Kondisi Persaingan, bagaimana bentuk atau kondisi persaingan dari
pasar yang akan kita hadapi,
pembicaranya antara lain: (1) Pasarnya sudah pasti/Captive Market, misalnya kita berproduksi atas dasar pesanan, maka
kita tidak perlu memikirkan barang yang kita buat laku atau tidak laku?; (2)
Pasarnya ditentukan oleh Pembeli/Buyer
Market (jika pasar dikuasai oleh pembeli maka posisi kita sebagai produsen
akan lebih berat karena kita harus bersaing ketat berebut konsumen).
c.
Posisi Perusahaan dalam Pasar, yang perlu dibahas antara lain: Pasar yang hendak dikuasai/Target Pasar
berapa?, Posisi dalam Pasar/Positioning
apakah sebagai Leader
(pemimpin pasar), Follower (pengikut)
atau Nicher (pengisi ceruk/relung
pasar)?
d.
Usaha-usaha Pemasarannya/Marketing
effort bagaimana? Jika kita
sudah mempunyai target pasar, maka
agar target bisa tercapai harus didukung oleh usaha-usaha pemasarannya. Salah
satu bentuk usaha pemasaran bisa menggunakan Bauran Pemasaran/Marketing Mix yang meliputi 4P: Product, Price, Place, dan Promotion.
Di sisi lain masalah Siklus Kehidupan Produknya/Product Life Cycles (suatu produk akan
mengalami tahap-tahap sebagai berikut: perkenalan, tumbuh, matang, jenuh dan decline) juga harus diperhatikan.
5.
Analisis
Aspek Teknik/Produksi Berisi gambaran tentang:
a.
Lokasi (Dekat konsumen atau
dekat bahan baku?)
b.
Layout (Layout Garis jika
pengelompokan mesin atau peralatan menggunakan
urutan proses produksi atau Layout Fungsi jika pengelompokan mesin atau
peralatan atas dasar fungsi-fungsi yang sama dijadikan satu?)
c.
Luas atau Skala Produksi (bisa menggunakan pertimbangan Keuntungan Maksimum atau Biaya Rata-rata
Terendah?)
d.
Pemilihan Mesin atau Teknologi yang hendak dipakai (Padat Teknologi atau Padat Karya/Tenaga?).
6. Analisis Aspek
Manajemen Berisi gambaran tentang:
a.
Bisnis/proyek dalam Masa Pembangunan, berisi kajian Berapa Lama waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan proyek sampai proyek siap
beroperasi? Dan yang kedua harus bisa menjawab berapa biaya yang dibutuhkan
untuk proyek tersebut?
b.
Bisnis/proyek sudah Berjalan atau Beroperasi, berisi kajian apa Bentuk Badan Hukum Organisasi Pengelolanya? Apakah mau berbentuk
Perusahaan Perseorangan, Firma, Koperasi, PT atau yang lainnya? Bagaimana
Struktur Organisasinya?; Jumlah Karyawan Yang Dibutuhkan?; Persyaratan Karyawan
untuk Jabatan Kunci?; Proses Rekruitmentnya?;
Jenjang Karir dan lainnya?
7. Analisis Aspek
Finansial/Keuangan Berisi gambaran
tentang:
79
a. Kebutuhan Dana (Menghitung total kebutuhan akan dana yaitu berapa jumlah dana yang diperlukan untuk
membiayai rencana bisnis, kebutuhan ini bisa diuraikan untuk (1) Membiayai
Aktiva Tetap dan (2) Modal Kerja). Pada Neraca dapat dilihat di sisi Aktiva.
b.
Sumber Dana (Sumber
dana untuk membiayai rencana bisnis bisa diperoleh
(1) Hutang, dapat berupa hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjang;
(2) Modal Sendiri/Equity).
Pada Neraca dapat dilihat dari sisi Pasiva
c.
Menghitung Aliran Kas/Cash Flow dari Rencana Bisnis,
aliran kas dapat dikelompokkan
menjadi:
(1) Pengelompokan pertama untuk cash flow terdiri atas Cash
Out Flow/COF = Aliran kas keluar, diberi tanda negatif dan Cash In Flow/CIF = Aliran kas masuk,
diberi tanda positif.
(2) Pengelompokan kedua, aliran kas atau cash flow dibagi 3, yaitu: (a) Initial Cash Flow = Aliran kas atau dana yang dikeluarkan di awal proyek
diberi tanda Negatif karena berupa
dana keluar; (b) Operational Cash Flow
= Aliran dana ketika proyek beroperasi/berjalan, ketika proyek berjalan ada
dana keluar sebagai biaya-biaya operasional tetapi
juga sudah ada pendapatan operasional. Untuk sebuah proyek komersial aliran kas
operasional biasanya bertanda Positif karena pendapatan operasional idealnya
harus lebih besar dari biaya operasional; (c) Terminal Cash Flow
= Aliran kas di akhir proyek, di akhir proyek akan
ada 2 (dua) aliran kas yaitu berupa Pengembalian Modal Kerja dan Nilai
Residu/Nilai Sisa, keduanya selalu berupa aliran kas masuk jadi aliran kas di
akhir proyek bertanda Positif.
d.
Menilai Kelayakan Bisnis/Proyek dari sisi Keuangan.
Ada 5 (lima) metode penilaian, yaitu Pay Back Period/PP, Average Rate of Return/ARR;
Profitabilitas Indeks/PI; Internal rate
of Return/IRR dan Net Present Value/NPV.
Dari 5 (lima) metode di atas yang paling sering digunakan hanya 3 (tiga) metode yaitu: (1) PP intinya seberapa cepat dana
yang diinvestasikan bisa kembali, tentunya semakin cepat kembali semakin baik;
(2) IRR mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari aliran kas keluar (Present
Value Cash Out Flow = PV COF) dengan nilai sekarang dari aliran kas masuk (Present Value Cash In Flow = PV CIF);
hasil IRR ini dibandingkan dengan tingkat bunga pinjaman bank/ri, jika IRR >
ri; maka proyek layak; (3) NPV yaitu mencari nilai bersih sekarang, dapat
dicari NPV = PV CIF – PV COF; jika nilai NPV positif maka proyek layak,
sebaliknya jika negatif proyek tidak layak.
Tujuh komponen utama dalam suatu perencanaan
bisnis minimal harus ada sebagaimana diuraikan di depan. Namun jika yang kita
kerjakan suatu rencana bisnis/proyek yang nilai besar tentunya masih diperlukan
tinjauan aspek-aspek lain, seperti aspek ekonomi makro/nasional, aspek hukum,
aspek sosial budaya dan aspek dampak terhadap lingkungan.
E. Siapa saja yang
Membutuhkan Perencanaan Bisnis?
Kita membutuhkan sebuah perencanaan bisnis jika
kita akan menjalankan suatu
bisnis. Sebuah perencanaan
bisnis adalah ibarat sebuah peta dan
kompas untuk menjalankan bisnis, sehingga tanpa perencanaan bisnis maka
perjalanan bisnis kita ibarat orang yang berjalan dalam kegelapan. Dengan
sebuah perencanaan kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala
prioritas, dan menetapkan cash flow.
Di sisi lain, kita juga membutuhkan perencanaan
bisnis untuk dapat dikomunikasikan kepada semua pihak, baik pihak internal
maupun pihak eksternal/luar perusahaan, komunikasi ini dibutuhkan misalnya kita
ingin:
1.
mencari pinjaman
dana ke bank
2.
mencari investor
3.
mengkomunikasikan
dengan pihak manajemen
4.
pihak-pihak lain
F. Bagaimana Membuat Perencanaan Bisnis Yang
Baik?
1.
Perencanaan yang
baik adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan. Perencanaan yang
baik indikatornya antara lain:
a.
Sederhana, perencanaan yang
baik adalah perencanaan yang mudah dimengerti
dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan)
b.
Spesifik, perencanaan yang
baik adalah yang konkret, terukur, spesifik
dalam waktu, personalianya dan anggarannya.
c.
Realistik, perencanaan yang
baik adalah perencanaan yang realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya.
d.
Komplit atau lengkap,
perencanaan yang baik adalah perencanaan yang lengkap semua elemennya.
2.
Perencanaan yang
baik adalah perencanaan yang dapat dipergunakan untuk berbagai hal, seperti:
a.
Mendefinisikan dan
menetapkan tujuan
b.
Menciptakan laporan
bisnis secara reguler
c.
Mendefinisikan
bisnis-bisnis baru
d.
Mensupport aplikasi
pinjaman
e.
Mendifinisikan
berbagai perjanjian dengan partner
f.
Serangkaian nilai
untuk pencapaian tujuan secara legal
g.
Untuk mengevaluasi
masalah produk-produk, promosi
maupun ekspansi
G. Kesimpulan
Dalam dunia praktek sehari-hari, ternyata
banyak kendala yang ditemui baik dalam membuat business plan maupun implementasinya. Kendala yang sering ditemui
dalam membuat business plan adalah
sulitnya menemukan ide-ide yang dapat dijadikan proyek bisnis yang
menguntungkan. Kendala lahirnya ide-ide kreatif yang punyai nilai ekonomis ini
banyak terjadi karena kita sendiri sering kali kurang menyadari bahwa ide
adalah hasil proses alam bawah sadar sehingga ide tidak akan hadir
berkali-kali. Di sisi lain kita juga sering kurang peka terhadap lingkungan
sekitar dan mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, padahal ide-ide
kreatif, inovatif dan bernilai ekonomis justru sering lahir dari kepekaan kita
terhadap lingkungan dan kemampuan kita merubah tantangan menjadi peluang.
Setelah kita mampu membuat business plan-pun seringkali tidak bisa
diimplementasikan, alasan utama adalah kendala modal. Kadangkala modal tidak
menjadi masalah tetapi keberanian untuk memulai yang belum ada atau nyaris
tidak ada. Banyak faktor yang menyebabkan semua ini terjadi, ada faktor di luar
ekonomi, misalnya kultur di Indonesia yang masih menganggap profesi wirausaha
sebagai profesi kurang terhormat, sehingga banyak orang tua yang lebih
menginginkan anak-anaknya berprofesi sebagai PNS, ABRI atau Pegawai Swasta.
Faktor lain adanya anggapan bahwa berwirausaha selalu faktor modal yang utama, padahal
banyak bukti pengusaha/entrepreneur
sukses justru memulai usaha dari nol alias tanpa modal. Banyak entrepreneur sukses menganggap dalam
memulai bisnis modal utamanya adalah ide-ide cemerlang, relasi ataupun
impian-impian yang tinggi yang kadang menurut orang lain tidak masuk akal, tapi
dengan sedikit kecerdikan dan keberanian mengambil risiko (ciri seorang
entrepreneur) mampu melahirkan pengusaha-pengusaha yang handal dan sukses.
Harapan penulis
mudah-mudah setelah membaca tulisan ini pembaca akan tertarik untuk menuangkan
ide cemerlangnya menjadi sebuah rencana usaha/business plan yang layak
diimplementasikan, profitable dan berprospek cerah,
sehingga hasil akhirnya akan mampu melahirkan wirausahawan yang berhasil.
Daftar Pustaka:
Andrias Harefa. (2008). Berwirausaha dari Nol 10 Kiat Sukses dengan Modal Seadanya. Jakarta: Gramedia.
Feddy Rangkuti. (2000). Business Plan, Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Ismail
Solichin. (2007). Memahami Business Plan.
Jakarta: Salemba.
Linda
Pinson. (2003). Panduan Lengkap Menyusun
Proposal dan Rencana Bisnis.
Jakarta: Canary.
Purdi
E Chandra. http://www.purdiechandra.net
Suad
Husnan dan Soewarsono . (2003). Studi
Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP-
AMP YKPN.
Sutoyo.
(1995). Studi Kelayakan Proyek.
Jakarta: LPPM
Langganan:
Postingan (Atom)