Juni 24, 2016

Pengusaha Muda yang Sukses

1. THERESIA DEKA PUTRI

  
Theresia Deka Putri memiliki bisnis kopi Luwak Lanang yang produknya telah dieksporkan ke luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, Cina, dan Polandia.

Kisah Pembisnis Muda yang Inspiratif

1.       Theresia Deka Putri (25 tahun)

Putri memulai berbisnis sejak SMP dengan alas an untuk menambah uang jajan. Berawal sejak TK sudah menabung dari uang saku untuk modal berbisnis.

Blog Bisnis Eva



http://evabisnis15.blogspot.com

Blog Bisnis Sinta


http://sintadewisiregar95.blogspot.co.id

Landry Batulicin


Blog Bisnis Septian

Tips Memanfaatkan Peluang

Oleh Syifa Chairannisa

Pernahkah Anda merasa ingin membuka usaha tapi tidak tahu harus memanfaatkan peluang yang mana agar usaha Anda berhasil?

Mengatasi Kebuntuan Kreativitas

Oleh Syifa Chairannisa

Kreativitas tanpa batas. Itulah yang sering dikatakan oleh para kreator. Memang kreativitas tanpa batas, tapi terkadang kreativitas dapat menemukan jalan buntu juga.

Jangkar Bisnis




Kisah Pembisnis Muda Yang Inspiratif



1.       Theresia Deka Putri (25 tahun)
Putri memulai berbisnis sejak SMP dengan alas an untuk menambah uang jajan. Berawal sejak TK sudah menabung dari uang saku untuk modal berbisnis.

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang strategi pemasaran

Kadang orang melalukan pemasaran tapi tidak sesuai prosedur, maka dari itu pemasukan pun tidak menentu.
Anda bisa melalukan pemasaran jika melakukan dua hal ini:

Kewirausahaan dan lingkungan

Kewirausahaan dan lingkungan
Kita tak pernah tau perubahan kondisi lingkungan perusahaan seperti apa. Semakin sepi kah? Atau semakin ramai kah? Sebelum membuka usaha kita harus memikirkan itu.

Pengusaha Muda

1. THERESIA DEKA PUTRI
  
Theresia Deka Putri memiliki bisnis kopi Luwak Lanang yang produknya telah dieksporkan ke luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, Cina, dan Polandia.

Para Pengusaha Muda

Pada Video yang saya tonton ada tiga pengusaha muda yang sukses dalam berwirausaha. Namun untukk mencapai kesuksesan tersebut, dibutuhkan kerja keras. Saya akan bercerita tentang tiga wirausahawan tersebut. 

Cara mengelolah keuangan dengan baik dalam usaha.A08

Cara mengelolah keuangan dengan baik dalam usaha.

Dalam berusaha kita pasti akan mengeluarkan modal. Semakin kita berani bermodal besar, maka keuntungan pun akan semakin besar. Dengan latar belakang juga berani terjatuh atau gagal.
1.       Pertama tama kita harus memperhatikan modal investasi awal.

Kisah Pembisnis Muda Yang Sangat Inspiratif

1. Theresia Deka Putri





    Sebuah bisnis yang sebenarnya sudah banyak orang atau pihak yang melakukannya, yaitu menjual kopi.

KWH BLOG


Perencanaan Usaha

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

Rangkuman Materi (Video Kick Andy)


Kisah Pengusaha Muda Yang Inspiratif
1.      Terdapat seorang wirausaha muda yang berusia 25 tahun yang berwirausaha sejak SMP. Dia bermulai berjualan produk-produk fashion kemudian beranjak SMA dan mulai berjualan makanan-makanan ringan di sekolahnya.

Mengelola Keuangan Usaha

MENGELOLA KEUANGAN USAHA


 MENGELOLA KEUANGAN USAHA
Bagaimanakah cara mengelola keuangan usaha yang benar bagi seorang pengusaha? Untuk mengelola keuangan usaha secara benar, diperlukan yang namanya ‘kedisiplinan keuangan’.
Pada dasarnya setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal usaha dapat berupa modal dan dan modal non dana berupa keahlian dan keterampilan. Hal yang harus kita ketahui adalah berapa kebutuhan modal usaha kita, darimana sumber modal tersebut,dan bagaimana mengelola modal tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh.
 Berikut adalah bahasan teori mengenai permasalahan dana tersebut :
1.       Mengetahui kebutuhan modal
Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.

a.       Modal investasi awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan diawal usaha, biasnya dipakai untuk jangka panjang.

b.      Modal kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan.
c.       Modal operasional
Modal operasional adalah modal yang harus kita kenal sebagai biaya tetap.

2.       Mengetahui sumber permodalan

Untuk suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui :
a.       Modal sendiri
b.      Pinjaman bank
Pada dasarnya ada tiga jenis pinjaman kredit perbankan, yaitu :
1.       Kredit usaha
2.       Kredit konsumsi
3.       Kredit serba guna

Berikut adalah beberapa persyaratan yang diminta oleh bank dalam mengajukan kredit :

1.       Debitur perorangan
Berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, yaitu pengusaha, karyawan, dan professional.
2.       Jaminan
Saat mengajukan kredit ke bank, biasanya kita diminta untuk menjaminkan salah satu asset yang kita miliki kepada bank, sehingga apabila kita tidak mampu mengembalikan pinjaman tersebut, bank akan menyita asset yang kita jaminkan tersebut sebagai ganti uang yang kita pinjam.
3.       Debitur badan usaha/perusahaan
c.       Bank syariah
Prinsip bank syariah adalah bagi hasil dan tidak menetapkan bunga sebagaimana bank konvensional.
d.      Pengadaian
Melalui pengadaian kita dapat meminjam sejumlah uang dengan menggadaikan asset berharga sebagai jaminan.
3. proses pengelolan keuangan

Setelah merencanakan usaha dan memperoleh modal untuk usaha, maka selanjutnya adalah mengelola keuangan selam proses usaha berjalan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata kelola keuangan :

1.       Kita harus memisahkan antara uang pribadi dengan uang usaha perusahaan.
2.       Kita harus memastikan system pencatatan yang rapid an teratur sesuai dengan kaidah akuntansi, walaupun akuntasi sederhana.
3.       Melakukan manajemen kas
4.       Melakukan evaluasi setiap bulan terkait dengan keuangan.

4.pelaporan keuangan
Sebagai badan usaha, kita harus membuat laporan keuangan untuk memastikan bahwa tidak ada uang yang hilang. Untuk membuat laporan keuangan, terdapat dua hal yang perlu dibuat yaitu neraca dan laba rugi.


Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda"

Pengusaha Muda

Setelah saya menonton tayangan Kick Andy pada tanggal 23 Maret 2013, saya dapat menyeritakan salah satu seorang pengusaha muda yang telah sukses bernama, Theresia Deka Putri.
Siapa Theresia Deka Putri?
Hidup sebagai seorang yatim piatu tidak melengserkan niatnya untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Dia adalah Theresia Deka Putri, wanita muda yang sukses dalam usaha kopi. Theresia lahir di Gresik Jawa Timur kurang lebih 27 tahun lalu. Saat ini dia dikenal sebagai seorang pengusaha di bidang kopi, khususnya kopi luwak.
Theresia Deka Putri merupakan sosok pengusaha yang penuh dengan semangat dalam mencapai cita-citanya. Mengingat usaha yang ia miliki saat ini ia bangun dari titik nol, dari mulai menjajakan produknya sendiri ke warung-warung kecil. Tapi tanpa putus asa, ia terus melangkah dan bisa sesukses seperti sekarang ini.
Theresia Deka Putri Pengusaha Sukses di Bidang Kopi ,  sangat familiar dengan dunia bisnis sejak ia kecil. Banyak bisnis yang dilakoninya, seperti menjual sepatu dan pakaian serta produk fasion lain. Walaupun saat itu target pasar bisnis yang ia bidik hanya sebatas teman terdekat saja. Dan pada tahun 2000, Theresia mulai memasuki pasar kuliner seperti teh dan kopi. Saat bekerja dibidang tersebut, ia mendapatkan kepercayaan perusahaan untuk menjadi pimpinan tim. Dan dia pernah berkeliling ke sekitar Jawa Timur untuk memasarkan produk perusahaan tempat ia bekerja.
Saat ini Theresia memiliki CV Karya Semesta, yaitu perusahaan yang memproduksi beberapa jenis kopi. Jenis kopi yang diproduksi adalah Kopi Luwak Lanang, Kopi Lanang Landep, dan Kopi Gajah Hitam. Usahanya inilah yang membuat Theresia disebut-sebut sebagai pengusaha wanita muda yang terkenal. Sebutan tersebut wajar saja disematkan pada Theresia, karena tak butuh waktu selama lima tahun setelah beroperasi yaitu dengan proses produksi dan menjual produknya sendiri, ia sudah berhasil mendapatkan omset Rp. 1 miliar. Bayangkan? Hebat kan? Lalu bagaimana perjalanan karir Theresia Deka Putri di bidang kopi?
Karir Theresia Deka Putri
Sebagai pemula bisnis saat itu, Theresia Deka Putri terbilang tak main-main, karena ia merogoh kocek hingga Rp. 200 juta. Namun modal itu membuahkan hasil yang menggembirakan, jauh lebih besar dari modal awalnya. Benar, Semangat yang dimiliki Theresia Deka Putri luar biasa, ia menaruh kepercayaan pada kopi luwak yang akan memiliki peluang sukses kala itu.

Sebagai pembisnis muda yang menjadi panutan banyak orang, ia memulai bisnisnya dari nol. Sebelum membangun bisnis sendiri, Theresia bekerja sebagai tenaga pemasaran teh dan kopi eceran. Dan pada tahun 2007 ia merealisasikan tekadnya untuk berbisnis di bidang kopi, khususnya kopi luwak.
Saat itu, ia menaruh harap pada target pasar yang ia kejar yaitu para calon pembeli yang memiliki kantong tebal dan doyan kopi premium.
Awalnya, Theresia Deka Putri mengkaji berbagai hal tentang kopi luwak; kemudian ia pelajari dan juga praktik langsung setelahnya. Theresia Deka Putri memulai usahanya melalui CV. Karya Semesta. Dan hingga saat ini perusahaanya telah memproduksi 3 merek kopi. Saat itu tahun 2008, theresia dan timnya membuat usaha pengolahan kopi sederhana. Sangat sederhana, bahkan proses penggilingannya saat itu dipercayakan pada tempat-tempat yang menawarkan jasa penggilingan.
Pernah sekali waktu Theresia berfikir untuk memproduksi kopi sendiri, dan melepas supplyer-nya. Dia memiliki keinginan untuk punya kebun sendiri. Keinginan memiliki luwak sendiri juga ada. Dan kenyataanpun akhirnya mengantarkan Theresia Deka Putri untuk memiliki kebun sendiri.
Kebun tersebut selebar empat hektar. Namun karena kebutuhan semakin meningkat, Theresia tak jadi melepaskan supplyer-nya. Theresia juga mengembangkan kemitraan dengan beberapa petani kopi di Bondowoso serta Malang. Selain karena kebutuhan permintaan kopi semakin meningkat, ia tetap menjual produk dari supliyer sebagai upaya untuk memberikan variasi produk pada konsumen.
Theresia pernah kuliah di jurusan Manajemen, tak heran jika manajemen pengelolaan bisnisnya begitu apik dan matang. Tak butuh waktu lama, hanya selang beberapa tahun setelah memproduksi serta menjual produk kopi luwak sendiri, Theresia berhasil mendapatkan omset Rp. 1 miliar pertamanya pada tahun 2011.

Ringkasan Materti Kisah Pengusaha Muda (Video Kick Andy)

Toto Iriyanto (41615010044)
Tugas-B06, K27-Toto

Kisah Pengusaha Muda Yang Inspiratif
1.      Terdapat seorang wirausaha muda yang berusia 25 tahun yang berwirausaha sejak SMP. Dia bermulai berjualan produk-produk fashion kemudian beranjak SMA dan mulai berjualan makanan-makanan ringan di sekolahnya. Menurut informasi yang beredar, saat ini dia berwirausaha kopi, kopi tersebut sudah beredar di dalam maupun luar negeri. Tetapi di balik kesuksesannya terdapat kisah tidak enak di balik ini.
2.    Ada seorang wirausaha muda yang berusia 19 tahun yang berwirausaha ikan hias. Dia mulai berwirausaha karena dia melihat peluang di media internet. Usahanya tersebut sudah beredar hampir di seluruh dunia.

3.   Seorang pengusaha muda yang berbisnis bimbel, sofa, dan kasur lipat. Di dalam usaha bimbelnya, dia sudah membuka cabang hingga 3 cabang tempat bimbel. Beliau sudah memperoleh omset yang lumayan besar. Dia sudah berbisnis semenjak dia masih duduk di bangku sekolah dasar.

Blog Bisnisku


Rika Febriani -41615010063
http://kwh1rika.blogspot.co.id/

Global Environment and Entrepreneur

Kewirausahaan dan lingkungan global

Kewirausahaan dan lingkungan global

Kegiatan operasional perusahaan di Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari kondisi dan perkembangan perekonomian global.

                Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan factor-faktor lingkungan diluar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun  global. Kegiatan operasional perusahaan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kondisi dan perkembangan perekonomian global.

                Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan Indonesia, baik yang bergerak dalam aktivitas local maupun global, adalah terjadinya berbagai perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1.       Produk-produk baru yang dilempar ke pasar oleh pesaing.

2.       Perkembangan teknologi da informasi.

3.       Perkembangan teknologi barang substitusi.

4.       Berbagai penemuan baru.adaptasi teknologi yang siap pakai.

5.       Strategi perkembangan teknologi nasional.

6.       Adaptasi teknologi yang siap pakai.

7.       Biaya penelitian dan pengembangan oleh perusahaan pesaing atau perusahaan-perusahaan dalam satu industry.

8.       Siklus hidup produk (product life cycle).

9.       Terobosan- terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik dibidang input, pengolahan dan pemasaran.

10.   Berbagai ramalan pengembangan teknologi di masa depan.

Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran


Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial

Pemasaran tidak hanya mengenai penjualan , iklan , atau promosi saja .pem,asaran marupakan suatu proses yang utuh tentang kemampuan menawarkan barang dan jasa yang tepat , dengan harga ,waktu, dan lokasi yang tepat.pemasaran bertitik tolak pada kebutuhan dan keinginan pembeli.
Upaya pemasaran ditunjukan untuk memberikan kepuasan sehingga pembeli melakukan pembelian ulang dan merekomondasikan produk keorang lain.

Untuk mandapatkan hasil pemasaran yang sesuai , maka secara umum dapat dilakukan proses pemasaran sebagai berikut:

Hal-Hal perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan Strategi Pemasaran Produk

Menerapkan Strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman (threats [T]) perusahaan secara keseluruhan

Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya

Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan

Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan

Dan ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan

Strategi Pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun hubungan relationship dengan pelanggan

Menciptakan nilai tambah dengan memahami kebutuhan pasar meliputi keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar, menata informasi pemasaran dan data pelanggan, membangun metode pemasaran yang terintegrasi dan memberikan nilai tambah, membangun hubungan yang saling menguntungkan dalam menciptakan kepuasan pelanggan

Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam Strategi Pemasaran

Dalam strategi pemasaran, ada bebarapa faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan yaitu :

Siklus Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar.

Keadaan ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan mengembangkan strategi jangka panjang untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah dalam industri mereka dan memastikan kelangsungan perusahaan pada jangka panjang

merencanakan strategi pemasaran

Merencanakan strategi pemasaran

Perencanaan pemasaran suatu perusahaan dapat memberikan manfaat bagi:

 Usaha untuk mendorong cara berfikir jauh kedepan

 Usaha mengkoordinasi kegiatan pemasaran secara lebih baik

 Usaha mengawasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan yang didasarkan atas standar

prestasi kerja yang ditetapkan dalam rencana

Perencanaan pemasaran bertujuan memberikan pendekatan yang sistematik dan teratur bagi

1. Menyeimbangkan dan menyekaraskan kegiatan pemasaran yang dapat menjamin

tercapainya tujuan dan sasaran

2. Menggunakan cara-cara berusha dibidang pemasaran secara intensif dan optimal

3. Menjamin keselarasan dan keserasian anatara bagian yang terdapat dalam perusahaan

dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.

Macam-macam perencanaan pemasaran :

Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa macam perencanaan pemasaran berupa:

1.perencanaan pasar yang

2.perencanaan strategis pemasaran perusahaan

3.perencanaan pemasaran yang strategis

https://mara04sweet.wordpress.com/2011/04/15/proses-perencanaan- strategi-

beberapa istilah yang sangat penting dalam konteks pemasaran:

1. Produk (barang,jasa,ide)

Perencanaan strategi pemasaran

 Target market

 Bauran pemasaran

www.kembar.pro/2015/05/manajemen-pemasaran- konsep-

orientasi.html?m=1

menentukan tujuan dan sasaran perusahaan

tujuan perusahaan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilka oleh

perusahaan dlam jangka panjang pengertian sasaran adalah hasil-hasil yang

ingin dicapai dalam jangka pendek.

Mengembangkan strategi perusahaan dengan meningkatkan penjualan

produk atau bisnis baru .

Pengembangan pasar.

Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan mengindetifikasi dan

mengembangkan segmen pasar baru untuk produk yang sudah ada.

Pemasaran dn fungsi bisnis lain :

Pemasar menyatakan perusahaan tidak dapat sukses tanpa

pelanggan(menarik dan mempertahankan pelanggan)sehingga semua fungsi

dalam perusahaan harus saling mendukung.

Proses pemasaran :

Rencana strategi misi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan ,dalam

setiap bisnis unit bisnis pemasaran memainkan peran dalam membantu

pecapaian seluruh tujuan strategis.

http://ariefmuliadi30.blogspot.co.id/2013/04/perencanaan-strategis- dan-

proses.html?m=1

Penerapan Kewirausahaan dalam Lingkungan Masyarakat

1  Pegertian Kewirausahaan
Kewirausahaan  adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
a.       Pengembangan teknologi baru
b.      Penemuan pengetahuan ilmiah baru
c.       Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
d.      Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang.
Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Anonim, 2010).

2  Percaya Diri
Percaya diri adalah sikap positif yang memampukan dirinya untuk mengembangkan nilai positif (optimis) terhadap diri sendiiri maupun lingkungannya atau situasi yang dihadapinya, dan merasa memiliki kompetensi (kemampuan), keyakinan serta percaya bahwa dia bias melakukan apapun.
Sikap percaya diri, memudahkan kita dalam berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pergaulan, bidang perdagangan, lingkup pendidikan dan lain-lain. Sikap ini didukung oleh adanya pengalaman, potensi (ability), serta harapan yang realistis terhadap diri sendiri.
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.
Ciri-ciri percaya diri :
1)      Percaya kemampuan diri
2)      Tidak terdorong sikap kompromis untuk diterima orang lain
3)      Berani menerima dan menolak orang lain
4)      Berani jadi diri sendiri
5)      Punya pengendalian diri yang baik
6)      Memiliki control diri
7)      Memunyai cara pandang positif ttg diri sendiri, orang lain, situasi di luar dirinya
8)      Memiliki harapan yg realistis.
Ciri individu yang tidak percaya diri :
1)      Menunjukan sikap kompromis selalu
2)      Takut & khawatir akan penolakan
3)      Sulit menerima realita diri sendiri
4)      Pesimis, menilai segala sesuatu dari sisi negative
5)      Takut gagal
6)      Menghindari segala resiko, tdk berani memasang target untuk berhasil
7)      Sulit menerima pujian tulus dari orang lain
8)      Sulit memposisikan diri dalam posisi terakhir
9)      Tidak kritis, selalu menyalahkan diri sendiri, mengecilkan arti keberhasilan sendiri
Adapun cara menumbuhkan rasa percaya diri :
1)      Memulai dari dalam diri sendiri
2)      Evaluasi diri dgn jujur & objective
3)      Positive thinking
4)      Gunakan self afirmation”Saya pasti bisa”…
5)      Berani ambil resiko
6)      Belajar mensyukuri & menikmati karunia Tuhan YME
7)      Menetapkan tujuan yg realistis
8)      Untuk tampil percaya diri, kita tentunya memerlukan suatu trik atau pedoman yang dapat kita teladani. Antara lain : Masuk ruangan mengesankan, kuasai ruangan, imbangi jika membuat kesalahan, belajar mengatakan cerita, tetap tenang, gerakan tubuh, perhatikan gaya busana, bernapas dalam-dalam, memberi dan menerima, mempercayai diri sendiri, dan lain-lain.

3  Kewirausahaan
1.      Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan “Entrepreneurship” yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “perantara”. Wirausaha sendiri berasal dari Bahasa Perancis, Entrepreneur yang dalam Bahasa Inggris berarti go between yang berarti “antara” (Alma, 2005, h.21). Sedangkan dalam Bahasa Jerman, unternehmer yang berarti orang yang memiliki sekaligus menjalankan sendiri usahanya (Drucker, 1996, h.25). Pengertian kewirausahaan dari uraian suku kata terdiri dari kata awalan ke dan akhiran an, wira dan usaha. Awalan ke dan akhiran-an menunjukkan kata benda abstrak tentang sifat, sedangkan wira berarti manusia unggul, pahlawan, pendekar, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, gagah berani serta memiliki keagungan watak, usaha berarti pekerjaan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Dengan demikian kewirausahaan berarti sekumpulan sifat-sifat atau watak yang dimiliki oleh individu yang menunjukkan besarnya potensi untuk menjadi wirausahawan (Herawati, 1998, h.11).
Kewirausahaan adalah sikap individu dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja baru, teknologi baru dan produk baru atau memberi nilai tambah barang dan atau jasa (Drucker, 1996, h.27-30; Suryana, 2001, h.5; Meredith dkk, 1996, h.9; Siagian, 1996, h.12).
Wirausahawan adalah orang yang menciptakan dan melakukan kegiatan wirausaha (Bygrave, 1994, h.2; As`ad, 2001, h.146;
Schumpeter dalam Alma, 2005, h.21). Wirausaha ialah usaha yang dijalankan secara mandiri dan berwirausaha berarti melakukan kegiatan menciptakan dan menjalankan usaha mandiri (Zimmerer dan Scarborough, 2002, h.3; Hisrich dan Peters, 2000, h.67).
Kewirausahaan yang tumbuh dalam keluarga atau kelompok masyarakat merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia karena akan sangat membantu perekonomian Indonesia yang masih belum stabil. Masyarakat masih banyak yang berpendapat bahwa untuk memulai usaha dibutuhkan modal yang tidak sedikit, kebutuhan akan modal yang banyak ditepis oleh para wirausahawan. Para wirausahawan yang telah berhasil menyatakan bahwa berwirausaha tidak selalu harus dimulai dengan modal yang besar. Bisa dimulai dengan usaha kecil maupun menengah yang ternyata juga mampu member sumbangan yang besar pada perekonomian Indonesia. PT HM Sampoerna, yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan nilai kapitalisasi yang menakjubkan. Produk pertamanya, Dji Sam Soe, muncul pertama kali 91 tahun lalu, diproduksi dan dipasarkan oleh Bapak Lim Seng Tie (pendiri Sampoerna) dari nol atau tanpa modal sama sekali (Sadino, 2004).
Wirakusumo (Suryana, 2001, h.4) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan tulang punggung perekonomian suatu bangsa. Semangat yang terkandung dalam kewirausahaan,yang dikenal dengan istilah entrepreneurship, pada hakekatnya adalah segala upaya untuk menciptakan kemakmuran bagi individu atau sekelompok orang yang juga harus dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat luas sehingga akan mendorong individu lain untuk berwirausaha dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian bangsa. Jika sekelompok individu berasal dari kalangan bawah (masyarakat ekonomi lemah), maka peningkatan kemakmuran akan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi di antara kelompok masyarakat individu berasal. Peningkatan kemakmuran kelompok terjadi karena usaha akan melibatkan kalangan masyarakat wirausahawan berasal (Suseno, 2003, h.66).
Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
                                  1          Pengembangan teknologi baru
                                  2          Penemuan pengetahuan ilmiah baru
                                  3          Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
                                  4          Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien Sikap negatif terhadap usaha kecil maupun usaha rumahan merupakan salah satu sifat yang menghambat untuk berwirausaha, kenyataannya banyak bisnis besar dimulai dari dapur atau garasi.
Faktor penghambat lain yaitu yang bisa disebut sebagai “sindroma formalitas”, banyak individu merasa belum mantap berwirausaha bila belum memiliki kantor, status perusahaan, dan staff yang memadai. Untuk merintis jalan sebagai wirausahawan tidak perlu menunggu punya uang dulu baru berbisnis, juga tidak perlu menunggu menjadi perusahaan. Belum memiliki kantor, konsultan, sekretaris, dan sebagainya bukan penghambat untuk memulai bisnis, demikian dikatakan Khasali (Suwandi, 2006).
2.      Karakteristik   Kewirausahaan
Ciri-ciri wirausaha yang berhasil menurut Kasmir :
a)      Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
b)      Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak
hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
c)      Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
d)     Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
e)      Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
f)       Bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
g)      Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
h)      Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
Adapun aspek-aspek kejiwaan yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha adalah sebagai berikut (Suryana, 2003) apabila :
1.                    Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.
2.                    Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.
3.                    Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang, diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan, dan kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.
4.      Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional.
Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
5.      Suka    tantangan
seseorang yang memiliki sifat percaya diri dan selalu optimis, akan selalu melakukan hal-hal yang bersifat menantang. Mereka tertantang untuk lebih maju dan menjadi lebih baik.
3.      Faktor-faktor  yang        Mempengaruhi Kewirausahaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam individu itu sendiri sedangkan faktor eksternal merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya (Suryana, 2001, h.34). Faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan antara lain:
A.    Faktor       internal,  meliputi
a)      Kebutuhan berprestasi (need for achievement); kebutuhan berprestasi mendorong individu untuk menghasilkan yang terbaik (Suryana, 2001, h.34). Lambing dan Kuehl (2000, h.17) menyatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai seorang wirausahawan dipengaruhi oleh kebutuhan akan berprestasinya yang mendorong individu untuk menghasilkan yang terbaik dan biasanya memiliki inisiatif serta keinginan yang kuat untuk mengungkapkan ide-ide dalam pikirannya, menyampaikan gagasan demi mencapai suatu kesuksesan.
b)      Internal locus of control; dijelaskan lebih lanjut oleh Lambing dan Kuehl (2000, h.17), individu yang memiliki internal locus of control mempercayai bahwa kegagalan dan kesuksesan yang dialami ditentukan dari usaha yang dilakukan. Individu yakin akan kemampuan yang dimiliki dan berusaha keras mencapai tujuannya (Riyanti, 2003, h.60). Berdasarkan penelitian Rotter (Hisrich dan Peters, 2000, h.69) terhadap wirausaha menunjukkan bahwa internal locus of control berhubungan dengan motivasi berwirausaha dan berkorelasi positif dengan kesuksesan dalam berkarir.
c)      Kebutuhan akan kebebasan (need for independence); Hisrich dan Peters (2000, h.71) menjelaskan lebih lanjut bahwa seorang wirausahawan diharuskan untuk melakukan sesuatu berdasarkan caranya sendiri, sehingga memiliki kebutuhan akan kebebasan yang tinggi. Kebutuhan akan kebebasan berarti kebutuhan individu untuk mengambil keputusan sendiri, menentukan tujuan sendiri serta melakukan tindakan untuk mencapai tujuan dengan caranya sendiri.
d)     Nilai-nilai pribadi; nilai-nilai pribadi sangat penting bagi para wirausahawan (Suryana, 2001, h.34). Hisrich dan Peters (2000, h.72) serta Hunter (2003, h.5) menyatakan beberapa penelitian menunjukkan bahwa wirausaha mempunyai sifat dasar mengenai proses manajemen dan bisnis secara umum yang membantu individu menciptakan dan mempertahankan bisnis yang dirintis. Sifat dasar meliputi nilai kemenangan bagi individu yang berarti berhasil mengaktualisasikan dirinya. Nilai-nilai pribadi diterangkan lebih lanjut oleh Durkin (1995, h.152) yang menyatakan bahwa nilai pribadi akan menjadi dasar bagi individu pada saat mengambil keputusan dalam membuat perencanaan untuk mencapai kesuksesan.
e)      Pengalaman; diartikan sebagai pengalaman kerja individu sebelum memutuskan kewirausahaan sebagai pilihan karir. Hisrich dan Peters, (2000, h.74) menyatakan bahwa pengalaman kerja mempengaruhi individu dalam menyusun rencana dan melakukan langkah-langkah selanjutnya.
B.     Faktor           eksternal,         meliputi
1.      Role model; merupakan faktor penting yang mempengaruhi individu dalam memilih kewirausahaan sebagai karir. Orang tua, saudara, guru atau wirausahawan lain dapat menjadi role model bagi individu. Individu membutuhkan dukungan dan nasehat dalam setiap tahapan dalam merintis usaha, role model berperan sebagai mentor bagi individu. Individu juga akan meniru perilaku yang dimunculkan oleh role model.
2.      Dukungan keluarga dan teman; dukungan dari orang dekat akan mempermudah individu sekaligus menjadi sumber kekuatan ketika menghadapi permasalahan (Hisrich dan Peters, 2000, h.75).
3.      Pendidikan; pendidikan formal berperan penting dalam kewirausahaan karena memberi bekal pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengelola usaha terutama ketika menghadapi suatu permasalahan.
Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kewirausahaan ada dua, yakni faktor internal yang merupakan faktor dari dalam diri individu dan faktor eksternal yang merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Faktor internal meliputi kebutuhan berprestasi, internal locus of control, kebutuhan akan kebebasan, nilai-nilai pribadi, dan pengalaman, sedangkan faktor eksternal meliputi role model, dukungan keluarga dan teman, serta pendidikan.
C.     Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
1.      Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah :
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.
2.       Conceptual skill
Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.
3.      Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain
4.      Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.
Sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
5.      Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a.       Daya tarik setiap alternative
b.      Kesediaan untuk rugi
c.       Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a.       Keyakinan pada diri sendiri
b.      Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c.       Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realities
d.      Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
e.       Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.
f.        Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a.       Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik
b.      Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c.    Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut :
a.       Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman
b.      Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
c.        Confidence and content in one’s own evaluation, memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian
d.      Satisfiction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
e.       Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi
f.       Inteigence and energetic, memiliki kecerdasan dan energi
Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :
ĂĽ  Mau kerja keras, Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh-sungguh dalam usahanya
ĂĽ   Bekerjasama, Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. Seorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
ĂĽ  Penampilan yang baik, Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin.
ĂĽ  Yakin, Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran.
ĂĽ  Pandai membuat keputusan, Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternatif sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
ĂĽ  Mau menambah ilmu pengetahuan, Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha
ĂĽ  Ambisi untuk maju, Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik.
ĂĽ  Pandai berkomunikasi, Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik dan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
4  Pengaruh Kepercayaan Diri dalam Kewirausahaan
Seorang pengusaha harus dapat memiliki percaya diri. Artinya, sifat percaya diri seseorang tentunya membawa seseorang pada pergaulan yang lebih luas, namun bukan berarti bebas. Seorang pengusaha harus bisa menjalin pergaulan yang lebih luas yang nantinya dapat dijadikan pasar untuk usaha yang dijalaninya. Seorang wirausahawan perlu memiliki keterampilan dalam berkomunikasi interpersonal atau yang biasa disebut dengan kemampuan “bergaul”. Mengenali diri merupakan modal dan kekuatan, terutama kekuatan untuk membangun kekuatan berikutnya menuju sukses menangkap peluang bisnis, peluang kerja, peluang sukses, peluang peningkatan reputasi.
Secara umum dan singkat tipe kepribadian manusia menurut Psikolog dari Amerika yang terkenal dengan JL Holland dapat dibedakan dengan 6 macam:
1.      Tipe Kepribadian Konvensional
Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah bersikat hati-hati, mengikuti arus, metodis, efisien, cermat, tidak fleksibel, pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, teratur, tekun, praktis, cermat, sopan, dan tidak imajinatif.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe konvensional adalah : resepsionis, sekretaris, klerek, operator komputer atau akuntan.
2.      Tipe Kepribadian Sosial
Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan, ramah, dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar, suka bekerja sama, bertanggungjawab bijaksana, dan hangat.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: Guru, ibu rumah tangga, atau konsultan manajemen.
3.      Tipe Kepribadian Investigative
Ciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin tahu, teliti, senang menyendiri, isntrospektif, pemalu, penuh kehati-hatian, tidak terburu-buru, tidak terbawa emosi, dan tidak terlalu disukai orang.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini: ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor, peneliti, atau dosen.
4.      Tipe Kepribadian Artisitik
Ciri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive, tiakpraktis, mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus, intuitif, peka, terbuka, dan disukai banyak orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis, musisi, jurnalis, seniman, disainer, actor, atau kritikus seni.
5.       Tipe Kepribadian Realistis
Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka mengumbar janji atau kata-kata, keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri dari pergaulan social, sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus terang, cenderung mengikuti arus, fleksibel, tekun, dan cermat.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara lain : sopir, pilot, mekanik, juru masak, atau petani.
6.      Tipe Kepribadian Pengusaha
Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan, mendominasi, menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak berlebihan, suka berbicara, penuh rasa percaya diri, sangat optimis, dan siap mencoba apapun.

sumber :
Anonim. 2010. Kewirausahaan. http://mc15d.wordpress.com. [Online] diakses tanggal 10 Maret 2011
Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat
Masykur, Wiratmo. 1994. Kewirausahaan: Seri diktat kuliah. Jakarta: Gunadarma Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM
Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat