1.
Pendahuluan
Rencana bisnis adalah suatu tujuan dan susunan
langkah yang dilakukan oleh entrepeunership atau wirausahawan yang akan dilalui
melewati suatu proses dengan pertimbangan masa kini dan masa mendatang untuk
mencapai kesuksesan dalam membuka usaha.
Membangun bisnis bukan hanya untuk mencoba
kemungkinan kesuksesan baru dan membawa dampak positif bagi kita, namun juga
membawa dampak positif bagi orang banyak. Dengan membuka peluang usaha, berarti
kita mampu menampung beberapa karyawan dan mengurangi pengangguran. Sebelum
membuat rancangan bisnis kita harus memiliki semangat dalam berbisnis dan
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
2.
Konsumen
Konsumen adalah setiap orang
pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan
diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
1.
Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat
dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
· barang
tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
· barang
tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
· mutu
barang terjamin;
· harga
sesuai dengan kemampuan konsumen.
Berikut
ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
1.
Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2.
Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal
bagi konsumen
3.
Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
4.
Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan
kemampuan konsumen
2.
Perilaku Konsumen Irasional
Suatu perilaku dalam
mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli
barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
· tertarik
dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
· memiliki
merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
· ada
bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
· prestise
atau gengsi.
Beberapa ciri-ciri
Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1.
Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di
media cetak maupun elektronik
2.
Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang
sudah dikenal luas
3.
Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan,
melainkan gengsi atau prestise
3.
Hak dan kewajiban konsumen diatur
dalam pasal 4 dan 5 UU No. 8 / 1999, sebagai berikut:
Hak konsumen antara lain:
1) hak
atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau
jasa;
2) hak
untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
3) hak
atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa;
4) hak
untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
5) hak
untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut;
6) hak
untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
7) hak
untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
8) hak
untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
tidak sebagaimana mestinya;
9) hak-hak
yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban konsumen adalah:
1) membaca
atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2) beritikad
baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3) membayar
sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4) mengikuti
upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen.
4. Proses pembentukan perilaku konsumen
1. Pengenalan Masalah.
Biasanya
seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada
pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk
mana yang harus dibeli.
2. Pencarian Informasi.
Setelah
mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang konsumen akan
aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya tersebut.
Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri
sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharingpengalaman, dan lain
sebagainya.
3. Mengevaluasi Alternatif.
Setelah
konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen tersebut adalah
mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun informasi yang diperoleh.
Hal itu lah yang menjadi landasan dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi.
4. Keputusan Pembelian.
Proses
selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif keputusan
yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang disebut dengan
keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut.
5. Evaluasi Pasca-Pembelian.
Proses
lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses dan
keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang
dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang
tersebut sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan
lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan sikap kepuasan dan ketidakpuasan
barang oleh konsumen, mengecewakan dan tidak mengecewakan. Hal tersebut akan
berdampak pada pengulangan pembelian barang atau tidak. Jika barang memuaskan
dan tidak mengecewakan, maka konsumen akan mengingat merk produk tersebut
sehingga akan terjadi pengulangan pembelian di masa mendatang. Namun jika
barang tidak memuasakan dan mengecewakan, maka konsumen juga akan mengingat
merk barang tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang kembali membeli barang
tersebut di masa yang akan datang.
5.
Mengenali
masalah konsumen:
·
jadilah pelanggan
·
amati sekeliling konsumen dan competitor
·
menambah kenalan dan membuka pikiran
·
bertanya langsung masalah yang dihadapi konsumen
·
interaksi langsung dengan konsumen
·
berkomunikasi dan memperkenalkan diri
3.
Memulai Bisnis
Memulai suatu usaha memerlukan beberapa
pertimbangan yang utama yaitu sebagai berikut:
1. Tentukan
Ide usaha, hal ini yang perlu
dicari apa minat dan bakat kita. Cari informasi tentang usaha yang yang sedang
nge-tren.
2. Menciptakan
visi dan misi, tujuan yang
ingin dicapai sangatlah penting untuk memotivasi kita sehingga tidak
menjalankan usaha setengah-setengah
3. Siapkan
Modal, Membangun usaha
butuh modal. Jika tidak memiliki cukup
modal, anda dapat mengajukan pinjaman ke koprasi dan bank. Tentu lengkapi
persyaratannya juga. Serta tunjukkan wibawa anda.
4. Perluas
koneksi, usaha tanpa koneksi
akan bejalan lambat. Anda butuh banatuan orang lain yang memerlukan produk atau
jasa yang anda tawarkan.
5. Legalkan
usaha anda, hal ini sangat
penting. Jika anda yang mencetuskan namun tidak melegalkan, ide anda dapat
diambil orang dan malah yang disebut plagiat adalah anda, karena anda tidak
melegalkan usaha anda sebelum orang lain mengambilnya.
4.
Keuntungan Bisnis
Berbisnis sendiri adalah salah satu sekian
banyak cara untuk membangun karir. Bahkan membangun bisnis sendiri kini
menjadi impian banyak orang. Ada banyak
orang yang memiliki berbagai ide untuk membangun sebuah usaha. Dan ketika
memulai usahanya, setidaknya entrepreneur telah menguraikan tujuan dan sasaran
usahanya dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Membuat
usaha sendiri banyak keuntungan yang tidak dapat ditemukan ketika anda menjadi
karyawan. Memulai usaha sendiri memang memerlukan modal yanag cukup besar serta
memiliki resiko kegagalan ang tinggi daripada sekedar menjadi pegawai. Namun
hal tersebut akan terbayar lunas dengan beberapa keuntungan antara lain:
1. Kita
adalah bos
Membuka bisnis
tidak lagi dibatasi oleh usia. Baik orang tua, karyawan, ataupun seorang
mahasiswa bisa menjaankan bisnis sendiri. Disini kita jugalah yang bertindak
sebagai bos. Tidak ada seorang pun yang berani menyuruh ini dan itu, apalagi
membentak kita arena bos adalah posisi tertinggi dalam berbisnis. Semua
keputusaan dan kendali ada ditangan kita. Tergantung bagaimana kita mengelola
bisnis tersebut mengelola bisnis tersebut untuk menggapai kesuksesan atau bahkan
mengalami kegagalan.
2. Melatih
jiwa entrepeunership
Dengan membuka
usaha sendiri, tentu saaja skill atau kemampuan kita akan terlatih secara
otomatis dan terasah seiring berjalannya waktu. Jika bisnis yang dijalankan
sukses, tidak menutup kemungkinan kelak anda bisa menjadi seorang
entrepreneurship yang sukses, bahkan bisa diundang sebagai pembicara pada acara
seminar nasional atau talkshow.
3. Melatih
kemandirian
Apapun katanya,
kita bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri ketika membuka usaha sendiri. Kita
tidak lagi bergantung pada orang lain. Suskses atau tidaknya bisnis, sepenuhnya
berada ditangan kita. Disini kita akan bersaha memproduksi produk yang memiliki
niali jual dan mampu menarik perhatian masyarakat. Hal iniah yang akan
mendorong kita untuk selalu memiliki ide-ide kreatif dan senantiasa melakukan
inovasi.
4. Membuka
lapangan pekerjaan
Agar bisnis bisa
berjalan sesuai dengan apa yanag diharapkan, kita kerap kali membutuhkan
seorang karyawan. Entah itu karyawan bagian pemasaran, promosi, pegepakan dan
lain sebagainya. Pada awalnya jmlah karyawan yang dibutuhkan memang sedikit,
apalagi jika bisnis masih kecil. Naun apa jadinya jika bisnis telah berkembang menjadi
bisnis yang memiliki cabang dimana-mana? Ini tandanya semakin banyak karyawan
yang dibutuhan, bukan? Kalau sudah begini, anda sudah berjasa mengrangi angka
pengangguran dinegeri ini.
5. Semua
kentungan mutlak menjadi milik kita
Pembagian
keuntungan kerap kali dilakukan saat menjalankan bisnis dengan partner. Hal ini
juga kerap kali mengundang konflik apabila pembagiannya berat sebelah. Namun,
ha linin tidaklah terjadi bagi kita yang membuka bisnis sendiri. Berbisnis
tunggal membuat kita bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar, terutama
jika bisnis tersebut sudah berskala besar.
6. Memiliki
banyak wakt bersama keluarga
Family is number
one. Ya, perkataan ini benar adanya. Tanpa keluarga hidup ini tidaklah berarti
apa-apa. Rutinitas di kantor membuat kita kerap kali tidak memiliki waktu untuk
berkumpul bersama keluarga tercinta. Inilak alasan mengapa kita terdorong untuk
membuka bisnis sendiri. Banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan bisa
menambah kebahagiaan dalam hidup kita.
5.
Kendala Bisnis
Kendala bisnis dalam pengembangan dan
pertumbuhan usaha keil secaraa rata-rata lenih majemuk daripada perusahaan
besar dengan jenjang bisnis yang nasional atau internasional. Karena strategi
bisnis perusahaan besar telah melampaui masa-masa kedewasaan, baik didapatkan
secara alami dalam proses, improvisasi atau menggnakaan jaa konsultan bisnis
sebagai arahan konsultan utama.
Dalam sebuah penelitian oleh A McKinsky &
Company, terdapat 10 kendala bisnis utama dalam pertumbuhan dan pengembangan
bisnis antara lain:
1. Tidak
terjadinya penjualan
Banyak UKM yan
mencoba bangkit dari usaha yang minim menuju level yang lebih baik, namun
terhambat oleh tidak terjadinya penjualan, atau dengan kata lain penjualan
masih tidak menentu dan tidak dapat menyimbangkan dengan potensi produksi.
Sedangkan biaya produksi baik bahan baku, SDM, operasional, biaya teknis
(listrik, telp) tetap harus terbayar.
2. Biaya
awal yang tinggi
Ketika baru
mendirikan usaha pada awalnya tentu menguras dana untuk membeli semua bahan dan
pendukungnya, sehingga terkadang wirausahawan bar membeli bahan baru tanpa
prediksi untuk jangka waktu yang efektif, karena dalam tahap awal belum tentu
ada lonjakan penjualan yang tinggi.
3. Kurangnya
keterampilan
Bisnis sebagai
roh dari usaha kecil dann menengah. Seringkali melupakan asek rekrutmen dan
kualifikasi SDM yang jelas dan lebih kepada merekrut teman sendiri, tetangga,
saudara, dll. Sehingga kualifikasi perekrutan SDM tanpa standar minimal hanya
sebagai batas hanya “mau” dan “kenal”. Keterampilan dibutuhkan dari semua lini.
Mulai dari produksi, efektifitas keuangan, pemasaran, SDM, namun dari unsur
tersebut kebanyakan lebih kepada keteampilan produksi yang standar, berkualitas
nasional / dunia.
4. Tidak
adanya produk baru
Produk baru dari
sisi teknis adalah produk sebagai penyempurna dan inovasi. Produk baru bisa
diartikan bahwa perubahan teknologi dan tingkat kemapanan ekonomi mempengaruhi
permintaan peningkatan nilai dari sebah produk. Bisa mengkostum produk lama
menjadi produk baru, bia menciptakan produk yang berbasis pengembangan produk
lama atau prodk benar-benar baru namun lahir dari tingginya permintaan pasar.
5. Akses
ke pendanaan
Akses pendanaan
menjadi kendala dari tingginya permintaan namun kecilnya modal atau modal
produksi / modal kerja. Sehingga pengusaha kecil sebaiknya menggunakaan rantai
distribusi yang pendek dengan jangka pembayaran yang pendek, agar optimalisasi
akses pendanaan cepat terpenuhi.
6. Keuntungan
yang tidak mencukupi
Demi menarik peminat,
terkadang harus menyertakan diskon tinggi atau dengan kata lain diskon rate menjadi penentu dari factor
terjualnya barang, padahal biaya produksi justru semakin meningkat.ini yan
terkadang melemahkan usaha menengah dan kecil. Faktor lain tidak dikuasainya
strategi bisnis berbasis pemasaran efektif, sehingga banyak pengusaha frustasi
karena tempo penjualan yang panjang. Hal yang dimaksud adalah kekawatiran dari
pedagang atau produsen yaitu akan menumpuknya stok karena pemasaran yang tidak
baik memacu untuk mengobral stok yang ada, ini mungkin sering terjadi diusaha
pemodal terbatas, sehingga dengan harga – harga diskon tersebut menyebabkan
keuntungan yang minim.
7. Tidak
adanya kepercayaan diri
Ternyata
ketidakpercayaan diri ini juga mempengaruhi pelaku uKM untuk tidak berani
mengembangkan diri dalam produknya, takut gagal, takut tidak laku. Termasuk
bahwa merasa tidak mempunyai strategi bisnis yang baik sehingga untuk
mengajukan kredit ke BPR atau Bamk tidak berani untuk melakukannya, walaupun
peluang sudah ada didepan mata.
8. Pemasok
yang berbiaya tinggi
Dalam memacu
produksi terkadang pengusaha melibatkan banyak upaya dalam penguatan alat,
penguatan koneksi dll. Namun lupa membangun relationship
yang baik dengan pemasok. Dalam rumusaan bisnis dan strategi bisnisnya tidak
tersirat dengan baik alur strateginya, sehingga terkadang pemasok lebih suka
berelasi dengan pengusaha besar yang lebih peduli kepada pemasok, termasuk
pembayaran yang lebih jelas waktunya.
9. Hambatan
Birokrasi
Birokasi mampu menghambat
pelaku UKM. Terutama karena ketidaktahuannya, dirasa semua perizinan
benar-benar sosok yang menakutkan dan menyulitkan. Secara budaaya di Indonesia
memang birokrasi aparatur pemerintahan terkadang dibuat rumit oleh pelaku
bawahannya, agar menimbulkan peluanag kolusi yang mengandung rupiah.
10. Suku
bunga yang tinggi
Pemerinta
menaikkan suku bunganya, walau dalam koma-koma persen yang kecil. Karena selama
ini ketika suku bunga bank tinggi dibarengi dengan kenaikan BBM, tarif listrik
dll, pengsahaa semakin kesusahan dengan proses cicilan. Begitu juga pelaku UKM
yang sedang mengajukan kredit kendaraan bermotornya. Ini yang harus disikapi
pemerintah bersama dengan masyarakat.
6.
Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item
atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara
tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran
barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan
pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang
saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja
pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang
dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi,
lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana
terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan
target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan
unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi
pada waktu dipertemukan secara tepat.
Macam – Macam Sistem Pemasaran
a)
Sistem
pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak
dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
· Mengendalikan perilaku saluran
· Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b)
Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau
lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang
muncul.
c)
Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan
pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari
belakang dipimpin secara sentral.
Lingkungan Sebuah Sistem
Pemasaran
a.
Lingkungan
makro ekstern. Lingkungan
makro tersebut ialah:
·
Demografi
(kependudukan).
·
Kondisi
ekonomi.
·
Teknologi.
·
Kekuatan sosial
dan budaya.
·
Kekuatan politik
dan legal.
·
Persaingan.
b.
Lingkungan
mikro eksternal
·
Pasar (market)
·
Pemasok
·
Pialang
(marketing intermediaries)
c.
Lingkungan Non-
– Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah
lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan
intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh
manajemen.
7.
Kunci Sukses
Sukses adalah suatu impian atau tujuan yang
kita inginkan telah tercapai dengan usaha dan kerja keras yang dijalani dalam
hidupnya dalam mencapai kesuksesan dan keinginan tersebut berupa hal yang
positif baik untuk diri sendiri dan orang lain, dan disebut sukses apabila
kesuksesan itu bermanfaat bagi orang lain disekitar kita,Kunci
Sukses dalam bisnis dan kehidupan bukan hanya masalah keberuntungan. Namun ada
berbagai strategi atau perencanaan yang dapat Anda lakukan. Bisnis plan atau
strategi tersebut nantinya bisa meningkatkan peluang Anda untuk sukses dalam
hidup maupun karir yang telah Anda pilih. Berikut adalah beberapa langkah untuk
membantu Anda menggapai kesuksesan dalam bisnis maupun kehidupan.
1. Goal
Pastikan bahwa Anda paham untuk apa Anda bekerja dan apa
tujuan Anda. Selain itu, pertimbangkan juga kekuatan dan kelemahan Anda, serta
ketertarikan atau passion Anda ketika Anda mencoba untuk menentukan tujuan
dalam hidup Anda. Mengetahui kekuatan dan kelemahan menjadi kunci untuk
menentukan tujuan yang realistis dan dapat Anda capai.
2. Planning
Menetapkan tujuan saja tidaklah cukup. Namun Anda juga perlu
memastikan bahwa Anda merencanakan langkah-langkah spesifik yang dapat Anda
ambil untuk dapat mencapai tujuan serta sumber daya yang Anda butuhkan dan
semua keterampilan yang Anda butuhkan untuk belajar agar dapat mencapai tujuan
Anda.
3. Ketekunan
Kerja keras adalah salah satu kunci kesuksesan. Anda mungkin
memiliki bakat dan keterampilan, tetapi jika Anda tidak mau untuk bekerja
keras, Anda tidak akan berhasil. Ingatlah bahwa tidak ada yang mudah di dunia
ini. Anda harus total dalam meraih keberhasilan dalam kehidupan dan karir.
4. Optimisme
Untuk meraih kesuksesan, Anda harus memiliki rasa optimisme
yang tinggi. Jangan mudah menyerah pada kegagalan dan kekecewaan yang menyerang
Anda bertubi-tubi. Disaat Anda down, cepatlah bangkit dan evaluasi kesalahan
Anda sehingga bisa menentukan tindakan atau langkah selanjutnya.
5. Belajar
Jangan menutup diri terhadap hal-hal baru. Berfikirlah
terbuka dan merdeka untuk menerima keterampilan dan pengetahuan baru. Disaat
Anda gagal, Anda bisa saja kehilangan modal, usaha maupun asset Anda. Namun Anda
tidak pernah kehilangan isi kepala Anda. Anda akan belajar dari kegagalan Anda.
Inilah sebabnya mengapa belajar terus-menerus adalah suatu
keharusan. Tidak hanya akan meningkatkan intelektualitas Anda, tetapi juga akan
memperluas visi dan cara Anda melihat dunia, yang akan memungkinkan Anda untuk
membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.
8.
Analisa Ekonomi
Analisis ekonomi adalah proses pemeriksaan
statistik dan indikator pasar untuk menentukan kemungkinan rencana untuk
alokasi sumber daya. Analisis dapat diarahkan untuk mengembangkan rencana
ekonomi tertentu atau kebijakan, atau dapat digunakan untuk benar-benar
memahami status ekonomi. Dalam rangka untuk melakukan analisis ekonomi dasar,
adalah penting untuk memahami hubungan antara sumber daya dan kebutuhan,
sejarah baru-baru ini ekonomi yang bersangkutan, dan tujuan atau prakiraan
dalam waktu dekat.
Jenis-Jenis Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi dapt dibedkn menjadi
tiga golongn yaitu: ekonomi deskriptif, teori
ekonomi dan ekonomi terapan (applied
economics).
1.
Ekonomi Deskriptif
Bidang ilmu ekonomi ini adalah ekonomi
yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya wujud dalam perekonomian. Analisis mengenai keadaan petani di Jawa
Tengah adalah tergolong sebagai ilmu ekonomi deskriptif.
2.
Teori Ekonomi
Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan
yang menggambarkan sifat hubungan
yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi
apabila suatu kedaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan.
3.
Ekonomi Terapan
Bidang ini lazim untuk disebut juga sebagai teori kebijakan ekonomi, yaitu cabang
ilmu ekonomi yang menelaah tentang
kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.
Salah satu peranan teori ekonomi adalah: berfungsi
sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi. Dalam perekonomian tujuan-tujuan yang
ingin dicapai adalah:
• Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat.
• Menciptakan kestbiln harga-harga.
• Mengatasi masalah pengangguran.
• Mewujudkan distribusi pendaptan yang merata.
9.
Penutup
Rencana bisnis memerlukan beberapa hal penting
yang harus dipertimbangkan, mulai dari konsumen yang dituju, memulai bisnis,
mencari tujuan (keuntungan) dari berbisnis, bagaaimana system pemasarannya, apa
kiat-kiat kunci sukses, dan menganalisa perekonomian mulai dari untung dan rugi
yang akan dialami dimasa mendatang.
Referensi
:
Anonim. 2016. Empat Tips Jitu Memulai Bisnis. Ayopreneur.com . dikutip : http://www.ayopreneur.com/memulai-bisnis/empat-tips-jitu-memulai-bisnis (diakses 21 september 2017)
Anonim. 2017. 5 Kunci Skses dalam Karir dan Hidup. succuss.id . dikutip : http://www.success.id/5-rahasia-kunci-sukses-dalam-karir-dan-hidup/ (diakses 21 september 2017)
Anonim. 2011. Pengertian Sukses. Tioalvin.blogspot.co.id . dikutip : http://tioalvin.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-sukses.html (diakses 21 september 2017)
Arum. 2013. Kompetensi
– Faktor Kunci Keberhasilan. Blj.co.id . dikutip : http://blj.co.id/2013/10/28/kompetensi-faktor-kunci-keberhasilan/ (diakses 21 september 2017)
Anonim. 2017. Apa itu Analisis Ekonomi? . Bisnispemaaran.info . dikutip : http://bisnispemasaran.info/anggaran-keuangan/apa-itu-analisis-ekonomi (diakses 21 september 2017)
Muhammad, Fahni. 2011. Jenis-Jenis Analisis Ekonomi. F-sharing.blogspot.co.id .dikutip: http://f-sharing.blogspot.co.id/2011/06/jenis-jenis-analisis-ekonomi.html (diakses 21 septemer 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar