Oleh:
Diva Addy Reza Baihaqi (41522010182)
Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika, Universitas Mercu Buana
Abstrak
Design thinking telah diakui sebagai
metode inovasi yang berpusat pada manusia yang mengutamakan memahami kebutuhan sesorang
yang menggunakannya. definisi pikiran desain alias design thinking sangat
penting karena berfungsi sebagai jembatan antara perasaan dan ide. Proses
ideasi yang lebih relevan dan solutif ditingkatkan ketika empati yang diperoleh
dari observasi dan interaksi langsung dengan seseorang yang menggunakan design
thinking diterjemahkan ke dalam pernyataan masalah yang konkret dan terarah.
Artikel ini mengkaji perspektif para ahli seperti Tim Brown, David Kelley, dan
Donald Norman tentang proses define untuk memastikan bahwa konsep yang dibuat
memenuhi kebutuhan fungsional dan emosional seseorang yang menggunakannya.
Sebelum memasuki fase ideasi, pemahaman masalah harus ditingkatkan melalui
iterasi dan validasi. Oleh karena itu, tahap definisi sangat penting untuk
menghasilkan inovasi yang relevan, esponsive, dan berkelanjutan untuk solusi
yang berorientasi pada pengguna.
Kata Kunci: Design Thingking, Tahap Define, Ideasi, Empati
Pendahuluan
Suatu pendekatan sistematis untuk
memecahkan masalah yang berfokus pada manusia dikenal sebagai design thinking.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menghasilkan solusi inovatif yang
sesuai dengan kebutuhan manusa. Metode ini menggabungkan pendekatan empati dan
kreativitas melalui lima tahapan utama: empati (empathize), pendefinisian
masalah (define), ideasi (ideate), pembuatan prototipe (prototype), dan
pengujian (test). Setiap tahapan memiliki peran penting, tetapi tahap define menentukan
jalan keseluruhan. Untuk memastikan bahwa solusi yang akan dibuat benar-benar
sesuai dengan kebutuhan penggunanya, data yang dikumpulkan dari observasi
langsung pada tahap empati diproses untuk menghasilkan pernyataan masalah yang
jelas. Dalam design thinking, tahap define berarti proses mengubah hasil empati
menjadi masalah yang spesifik dan dapat diselesaikan. Untuk mendefinisikan masalah
yang baik, harus dengan menggunakan data pengguna, bukan hanya gagasan atau
intuisi. Menurut David Kelley (2013), pendiri IDEO dan profesor di Stanford
d.school, membuat solusi yang efektif dan relevan bergantung pada perumusan
masalah yang tepat. Kelley menekankan bahwa kesalahan dalam menentukan masalah
dapat menyebabkan konsep yang muncul tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya,
sehingga inovasi yang dihasilkan tidak optimal.
Donald Norman (2013) menyatakan
bahwa pendekatan define adalah upaya untuk memahami masalah dari perspektif
pengguna. Definisi masalah yang baik harus mempertimbangkan aspek fungsional
dan emosional. Pada tahap ini, tim inovasi harus bekerja sama untuk merumuskan
masalah yang tepat karena ini akan berfungsi sebagai panduan untuk fase ideasi
dan pengembangan solusi berikutnya. Dengan define masalah yang jelas, proses
ideasi dan solusi akan lebih terstruktur, memastikan inovasi yang dihasilkan
tidak hanya menyelesaikan masalah teknis tetapi juga relevan dengan pengalaman
dan emosi penggunanya.
Permasalahan
Kemampuan untuk merumuskan masalah
dengan jelas setelah mengumpulkan data empati menjadi salah satu masalah utama.
Jika masalah tidak didefinisikan dengan jelas, solusi yang dihasilkan dapat
tidak memenuhi kebutuhan pengguna atau hanya membatasi masalah. Salah satu
masalah terbesar, menurut Donald Norman (2013), seorang pakar dalam desain
interaksi manusia-komputer, adalah "masalah frame", yaitu
ketidakmampuan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang relevan. Hal ini
sering terjadi karena data empati yang dikumpulkan tidak diolah dengan baik.
Karena berfungsi sebagai penyaring utama dalam proses ini, tahap yang define-kan
atau didefinisikan sangat penting. Hasil observasi dan interaksi langsung harus
diolah dan disusun menjadi pernyataan masalah yang jelas. Jika langkah ini
diabaikan atau dilakukan secara tidak tepat, memungkinkan akan masuk ke tahap
ideasi dengan keyakinan yang salah, yang dapat menghasilkan solusi yang tidak
efisien. Selain itu, masalah lain yang muncul adalah kecenderungan seseorang
untuk terlalu cepat membuat suatu gagasan tanpa memastikan bahwa mereka
benar-benar memahami masalah dasar yang ingin diselesaikan.
Pembahasan
Dalam design thinking, tahap definisi atau define sangat penting untuk membuat
solusi yang berguna dan berorientasi pada penggunanya. Setelah tahap empati, di
mana tim inovasi melihat dan berinteraksi langsung dengan pengguna untuk
mengumpulkan informasi tentang kebutuhan, keinginan, dan tantangan mereka,
informasi tersebut harus diproses dan disusun kembali menjadi pernyataan
masalah yang jelas. Ini sangat penting karena pernyataan masalah yang baik akan
berfungsi sebagai dasar untuk proses pemikiran dan penciptaan solusi. Jika tim
tidak memberikan definisi yang tepat, mereka berisiko berkonsentrasi pada
masalah yang tidak relevan atau terlalu umum, yang pada gilirannya akan
menghasilkan solusi yang tidak efektif. Selama proses ini, masalah framing
sangat penting untuk merumuskan masalah dengan benar. Donald Norman menyatakan
bahwa pemahaman masalah dari sudut pandang pengguna adalah langkah awal yang
sangat penting dalam pembuatan solusi yang bermanfaat. Tim dapat menemukan
masalah utama yang harus diselesaikan, serta konteks dan kondisi yang
menyertainya, dengan menggunakan masalah framing. Ini melibatkan analisis data
dari tahap empati. Ini memungkinkan informasi yang relevan dipilih dan disaring
untuk membentuk pernyataan masalah yang khusus.
Pernyataan
masalah yang efektif mempertimbangkan kebutuhan emosional dan pengalaman
pengguna. David Kelley menekankan bahwa memahami motivasi dan perasaan pengguna
sangat penting untuk menentukan masalah. Tim inovasi lebih mampu menghasilkan
konsep yang inovatif dan relevan ketika mereka dapat menciptakan masalah yang
mencakup kedua komponen ini. Proses ini juga membantu tim bekerja sama,
memastikan bahwa semua orang tahu masalah yang dihadapi. Oleh karena itu,
definisi yang jelas dan terarah berfungsi sebagai panduan pada tahap ide,
memungkinkan tim untuk mengembangkan solusi yang sesuai dengan situasi dan
kebutuhannya.
Selain itu, penting untuk diingat
bahwa tahap define bukanlah proses yang statis. Sebaliknya, define adalah
proses iteratif di mana pernyataan masalah dapat dan harus disempurnakan
berdasarkan umpan balik pengguna dan hasil pengujian awal. Selama tahap ini,
tim harus terbuka terhadap perubahan dan penyesuaian, karena ini dapat membantu
mereka menemukan solusi yang lebih baik dan lebih tepat sasaran. Tahap define
dalam keseluruhan proses pemikiran desain berfungsi sebagai penghubung antara
pemahaman mendalam tentang pengguna dan pembuatan ide inovatif. Tim inovasi
dapat merumuskan masalah dengan cara yang benar melalui pengolahan data yang
sistematis dan berkolaborasi. Dengan demikan akan membantu mereka membuat
solusi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional tetapi juga beresonansi
secara emosional dengan pengguna. Oleh karena itu, langkah define ini dapat
meningkatkan efektivitas inovasi dan menciptakan nilai yang lebih besar bagi
pengguna dan organisasi.
Kesimpulan
Dalam
proses design thinking, tahap define sangat penting untuk menghubungkan
perasaan pengguna dengan ide-ide yang akan menghasilkan solusi inovatif. Tim
inovasi dapat memastikan bahwa gagasan yang dibuat tidak hanya relevan secara
praktis, tetapi juga memenuhi perasaan dan perilaku pengguna melalui perumusan
masalah yang tepat. Agar masalah yang didefinisikan benar-benar memenuhi
kebutuhan pengguna, proses ini membutuhkan kerja tim, kerja sama tim, dan
validasi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, tahap didefinisikan sebagai dasar
yang kuat yang akan membantu mengembangkan solusi inovatif yang berpusat pada
manusia.
Daftar Pustaka
Brown, T. (2009). Change by Design: How Design
Thinking Transforms Organizations and Inspires Innovation. Harper
Business.
Darmawan, M. J., &
Sutanto, R. P. (2023). Penerapan design thinking pada perancangan fitur fleet
management dalam website transportation management system waresix. Jurnal
Desain Komunikasi Visual Nirmana, 23(2), 113-122.
Hazim, A. T.
(2023). Implementasi Pendekatan Design Thinking pada Startup Kangtukang (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Indonesia).
Norman Donald, A.
(2013). The design of everyday things. MIT Press.
Ramdhan, H. E.
(2016). StartuPreneuer: Menjadi Entrepreneur Startup. Penebar
Plus+.
Resmadi, I., &
Bastari, R. P. (2022). Perancangan Media Informasi Berbasis Website Dengan
Pendekatan Design thinking Untuk Penyebaran Konten Informasi dan Promosi Label
Rekaman Musik Independen Warkop Musik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar