HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI
PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN
BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN
MANAJEMEN TENAGA PENJUAL
Penulis : Muhammad Agi Bahrul Faiz (@V36-Agi)
ABSTRAK
Persaingan penting bagi semua perusahaan karena dapat mempengaruhi sukses dan gagal. Perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing untuk mencapai kinerja yang unggul. Sehingga, kombinasi strategi bisnis dalam kegiatan pemasaran dan penjualan dengan manajemen sumber daya manusia (tenaga penjualan) kegiatan dapat menghasilkan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan hasil yang optimal untuk waktu yang lama ketentuan.
Kunci : Jenis Strategi, Manajemen Tenaga Penjualan, Keunggulan Kompetitif
PENDAHULUAN
Strategi merupakan alat bersaing yang perlu dimiliki oleh perusahaan dimana dalam penerapannya memerlukan perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan serta pengevaluasian yang kuat dan akurat sehingga dapat menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Penerapan strategi khususnya pada level bisnis merupakan pekerjaan yang memerlukan tantangan besar karena seringkali penerapan strategi bisnis ini tidak mampu mengimbangi pencapaian sasaran yang diharapkan. Penerapan strategi bisnis merupakan tugas penting bagi manajerial dalam mencapai kesuksesan organisasi. Tugas manajerial dalam menerapkan dan melaksanakan pilihan strategi ini memerlukan penilaian yang akan mengembangkan kebutuhan kemampuan organisasi dan pencapaian sasaran yang ditargetkan (Thompson dan Strickland, 2003).
Strategi yang dipilih juga memerlukan penyesuaian dengan setiap sumber daya internal khususnya yang berpengaruh pada manajemen sumber daya manusia yang unik karena sumber daya manusia merupakan bagian terpenting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan sehingga dengan adanya kepuasan tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan maka akan tercipta keunggulan bersaing bagi perusahaan (competence-based strategic management). Tenaga penjual ini merupakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, tenaga penjual ini merupakan aspek penting yang perlu dikelola, diatur serta dievaluasi oleh pihak manajemen perusahaan. Tenaga penjual merupakan garis terdepan dimana dengan kemampuan yang dimiliki, mereka akan berusaha untuk menarik dan mempertahankan konsumen yang menjadi pasar sasarannya. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh tenaga penjual akan selalu berhubungan dengan konsumen sehingga keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dalam mencapai kinerja yang superior akan dipengaruhi oleh tenaga penjual yang tersedia dalam perusahaan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pilihan tipe strategi bisnis yang perlu dilakukan oleh tenaga penjual jika perusahaan akan menciptakan kinerja yang superior dan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Dengan memahami pentingnya penerapan tipe strategi bisnis dengan keseimbangan antara proses internal perusahaan (pemasaran, sumber daya manusia, operasi, dan teknologi) maka penulis membahas mengenai salah satu penerapan aktivitas dalam rantai nilai dengan menggunakan sumber daya yang unik (tenaga penjual) dimana akan berhubungan dengan perbedaan tipe strategi bisnis yang digunakan. Perbedaan tipe strategi ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan aktivitas pemasaran khususnya yang menggunakan bauran pemasaran yang berupa promosi yaitu tenaga penjual (Kotler, 2003).
Rantai Nilai dan Competence-Based Strategic Management
Persaingan merupakan inti perusahaan mengalami keberhasilan maupun kegagalan. Persaingan menentukan kesesuaian aktivitas perusahaan yang dapat memberikan kontribusi pada kinerja seperti melakukan aktivitas inovasi dan penerapan strategi yang paling baik.
Strategi bersaing merupakan pencarian posisi persaingan yang paling diharapkan oleh perusahaan terjadi di dalam industri (Porter, 1985). Strategi bersaing bertujuan untuk membangun keuntungan dan posisi bertahan yang berlawanan dengan kekuatan yang menentukan persaingan industri. Perbedaan setiap strategi bersaing yang digunakan perusahaan dalam arena persaingan dalam industri dapat menciptakan keunggulan bersaing.
Keunggulan bersaing merupakan dasar bagaimana perusahaan mampu menciptakan nilai untuk pembeli yang melebihi cost yang dikeluarkan perusahaan untuk penciptaan nilai tersebut (Porter, 1985). Nilai merupakan apa yang diinginkan oleh pembeli yang mempunyai keinginan untuk membayar, aliran penciptaan nilai yang superior yaitu bagaimana perusahaan menawarkan harga yang lebih rendah dari pesaingnya untuk mendapatkan manfaat yang sama atau memberikan manfaat yang unik dengan harga yang lebih tinggi. Dua dasar keunggulan bersaing ini adalah adanya cost leadership dan differentiation.
Salah satu tugas manajerial dalam menciptakan kinerja superior adalah bagaimana pihak manajerial menerapkan strategi bersaing yang dimiliki oleh perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif. Penciptaan kinerja yang superior akan sangat beraneka-ragam tergantung pada bagaimana perusahaan mampu menciptakan keunikan di dalam aktivitas penciptaan nilai tersebut. Beberapa alasan mengapa kinerja superior suatu perusahaan dapat tercapai dibandingkan dengan pesaingnya (Slater dan Olson, 2001) yaitu: kualitas proses pembentukan strategi; kepemilikan sumber daya yang bernilai, jarang, unik dan sulit ditiru; keefektifan pendesainan organisasi yang secara langsung mengarah pada penerapan strategi.
Aktivitas penciptaan kinerja superior yang menjadi keunggulan kompetitf bagi perusahaan akan dapat tercapai apabila setiap aktivitas perusahaan dalam rantai nilai diatur dengan efektif dan efisien. Aktivitas rantai nilai merupakan aktivitas nyata dimana perusahaan mendesain, menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung produk yang dihasilkannya untuk menciptakan nilai bagi konsumen. Setiap aktivitas ini memberikan kontribusi pada cost perusahaan dan dasar penciptaan keunikan bagi perusahaan. Aktivitas rantai nilai perusahaan secara ringkas dilihat dalam Gambar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar