November 17, 2022

Motivasi Kerja Pada Karyawan

 

Oleh : Abiel Wira Pramana (@V20-ABIEL)

Pendahuluan

                Menurut Siagian (2000) motivasi bukanlah suatu perkara yang mudah, baik memahaminya, apalagi dalam menerapkannya. Tidak mudah dikarenakan berbagai alasan dan pertimbangan. Akan tetapi yang jelas adalah bahwa dengan motivasi yang tepat maka para pegawai akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya, karena meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai bebagai tujuan dan sasarannya, maka kepentingan-kepentingan pribadi dari para anggota organisasi tersebut ikut terjagadan terpelihara pula.

            Lebih lanjut, Siagian (1995) menyatakan pula bahwa yang menjadi sasaran utama dalam pemberian motivasi oleh para pimpinan kepada bawahannya adalah peningkatan prestasi kerja para bawahan yang bersangkutan dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Namun, prestasi kerja tersebut tidak dapat ditingkatkan hanya melalui pemberian motivasi saja, karena merupakan “perkalian” antara kemampuan dan motivasi.

Permasalahan

1.      Apa pengertian motivasi kerja?

2.      Apa saja macam-macam Motivasi?

3.      Apa saja teori-teori Motivasi Kerja?

4.      Apa saja fungsi motivasi?

5.      Apa saja faktor yang mempengaruhi motivasi kerja?

6.      Apa saja unsur penggerak motivasi?

Pembahasan

Pengertian Motivasi Kerja

            Gibson (1997) mengemukakan bahwa motivasi kerja adalah dorongan-dorongan yang timbul pada atau dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku. Jadi motivasi merupakan suatu sikap seseorang terhadap tugas-tugasnya yang mengarah pada kepuasan kerja.

            Sedangkan menurut Kertonegoro (1997) dinyatakan bahwa motivasi adalah kemauan untuk melakukan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang dipengaruhi oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual. Unsur upaya meliputi baik intensitasnya (orang berusaha keras) maupun mutunya (upaya yang diarahkan pada/atau konsisten dengan tujuan organisasi).

Macam-macam Motivasi

v  Motivasi Internal/Intrinsik.

            Motivasi ini merupakan pendorong kerja seseorang yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat/makna pekerjaan yang dilaksanakan. Dengan kata lain, motivasi ini bersumber dari pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan atau menyenangkan atau memungkinkan tercapainya suatu tujuan, maupun karena memberikan harapan tertentu yang positif di masa depan (masa yang akan datang). Misalnya, seorang karyawan yang bekerja secara berdedikasi tinggi semata-mata hanya karena merasa memperoleh kesempatan untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan realisasi dan aktualisasi dirinya secara maksimal.

v  Motivasi Eksternal/Ekstrinsik.

            Motivasi ini merupakan pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, yang berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Misalnya, seorang karyawan yang bekerja secara berdedikasi tinggi semata-mata hanya karena upah atau gaji yang tinggi, jabatan atau posisi kerja yang lebih terhormat atau karena pujian, dan lain-lain.

 

Teori-teori Motivasi Kerja

v  Teori Isi (Content Theory)

            Teori Isi dari motivasi kerja mencoba menentukan apa sajakah hal-hal yang memotivasi orang dalam bekerja. Teori ini menekankan arti pentingnya pemahaman faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang menyebabkan mereka bertingkah laku. TeoriIsi terlihat sangat sederhana, yang diperlukan manajer adalah bagaimana menebak kebutuhan para karyawan dengan mengamati perilaku mereka, kemudian memilih cara apa yang akan digunakan supaya mereka melaksanakan atau bertindak sesuai dengan keinginan manajer.

v  Teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow

            Teori ini menganggap bahwa dalam diri setiap manusia terdapat hirarki lima kebutuhan, yaitu berturut-turut:

a.      Kebutuhan fisiologis, berupa: pangan, sandang, tempat tinggal dan kebutuhan primer lainnya.

b.      Kebutuhan atas jaminan keamanan (rasa aman), yaitu: rasa aman dan terlindung dari resiko fisik dan mental.

c.       Kebutuhan sosial, termasuk: persahabatan, keakraban, penerimaan, keterikatan.

d.      Kebutuhan harga diri, seperti: dihormati, disegani, diakui, dan kewibawaan.

e.      Kebutuhan aktualisasi diri, berupa: prestasi, perkembangan, tanggung jawab, kepuasan diri.

 

Apa Saja Fungsi Motivasi

Menurut Hasibuan (1996) ada beberapa fungsi motivasi, antara lain:

1.      Mendorong gairah dan semangat kerja

2.      Meningkatkan moral dan kepuasan kerja

3.      Meningkatkan produktivitas kerja

4.      Mempertahankan loyalitas dan kestabilan kerja

5.      Meningkatkan kedisiplinan

6.      Mengefektifkan pengadaan karyawan

7.      Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

8.      Meningkatkan kreativitas dan partisipasi

9.      Meningkatkan tingkat kesejahteraan

10.  Meningkatkan rasa tanggungjawab terhadap tugas

11.  Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat danbahan baku, dan lain sebagainya.

 

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

            Faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja yaitu mampu memuaskan dan mendorong orang-orang untuk bekerja dengan baik. Faktor-faktor ini secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan tingkat atas Maslow. Menurut Herzberg, seorang karyawan harus mempunyai pekerjaan yang lebih menantang, lebih banyak tuntutan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan agar dia dapat termotivasi. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1.      Keberhasilan pelaksanaan (achievement)

2.      Pengakuan (recognition)

3.      Pekerjaan itu sendiri (the work itself)

4.      Pengembangan (development)

 

Unsur Penggerak Motivasi

            Motivasi tenaga kerja akan ditentukan oleh motivatornya, Motivator yang dimaksud adalah merupakan mesin penggerak motivasi tenaga kerja sehingga menimbulkan pengaruh perilaku individu tenaga kerja yang bersangkutan. Sagir (1985) mengemukakan unsur-unsur penggerak motivasi sebagai berikut:

v  Prestasi (achievement)

            Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu "kebutuhan" atau needs dapat mendorongnya mencapai sasaran. Mc Clelland menyatakan bahwa tingkat "Needs of Achievement” (N-Ach) yang telah menjadi naluri kedua (second nature), merupakan kunci keberhasilan seseorang. N- Ach biasanya juga dikaitkan dengan sikap positif, keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan (calculated risk) untuk mencapai suatu sasaran yang telah ditentukan.

v  Penghargaan (recognition)

            Penghargaan pengakuan atau recognition atas suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang akan merupakan motivator yang kuat. Pengakuan atas suatu prestasi, akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi daripada penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah. Penghargaan atas pengakuan dalam bentuk piagam atau medali, dapat menjadikan motivator yang lebih kuat dibandingkan dengan hadiah berupa barang atau bonus dan uang.

v  Tantangan (challenges)

            Adanya tantangan yang dihadapi, merupakan motivator kuat bagi manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi motivator, bahkan cenderung untuk menjadi kegiatan rutin. Tantangan demi tantangan biasanya akan menumbuhkankegiatan kegairahan untuk mengatasinya.

v  Tanggung Jawab (responsibility)

            Adanya rasa ikut serta memiliki (sense of belonging) akan menimbulkan motivasi untuk ikut merasa bertanggungjawab. Dalam hal ini Total Quality Control (TQC), atau dalam istilah bahasa Indonesianya Peningkatan Mutu Terpadu (PMT) yang bermula dari negara Jepang (Japanese Management Style), berhasil memberikan tekanan pada tenaga kerja, bahkan setiap tenaga kerja dalam tahapan proses produksi telah turut menyumbang, suatu proses produksi sebagai mata rantai dalam suatu sistem akan sangat ditentukan oleh tanggung jawab subsistem dalam proses produksinya, sebagai hasil rasa tanggung jawab kelompok (subsistem) maka produk akhir merupakan hasil dari Total Quality Control atau Peningkatan Mutu Terpadu.

v  Pengembangan (development)

            Pengembangan kemampuan seseorang baik dari pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju, dapat merupakan motivator kuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah. Apalagi jika pengembangan perusahaan selalu dikaitkan dengan prestasi atau produktivitas tenaga kerja.

v  Keterlibatan (involvement)

            Rasa ikut terlibat (involved) dalam suatu proses pengambilan keputusan atau bentuknya, dapat pula "kotak saran" dari tenaga kerja, yang dijadikan masukan untuk manajemen perusahaan, merupakan motivator yang cukup kuat untuk tenaga kerja. Tenaga kerja merasa diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan atau langkah-langkah kebijakan yang akan diambil manajemen. Rasa terlibat akan menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab, rasa dihargai yang merupakan "tantangan" yang harus dijawab, melaui peran serta dan prestasi untuk mengembangkan usaha maupun pengembangan pribadi.

v  Kesempatan (opportunity)

            Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karir yang terbuka, dari tingkat bawah sampai tingkat atas (top-level management) akan merupakan motivator untuk berprestasi atau bekerja produktif.

Kesimpulan

            Gibson (1997) mengemukakan bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang menggerakkan perilaku. Jadi motivasi merupakan suatu sikap seseorang terhadap tugas-tugasnya yang mengarah pada kepuasan kerja. Terdapat dua macam motivasi yaitu motivasi internal dan motivasi external. Terdapat beberapa teori motivasi yaitu Teori Isi (Content Theory)  dan juga teori hirarki maslow. Ada beberapa fungsi motivasi, antara lain: Mendorong gairah dan semangat kerja, Meningkatkan moral dan kepuasan kerja, Meningkatkan produktivitas kerja, Mempertahankan loyalitas dan kestabilan kerja, dll. Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja diantaranya: Keberhasilan pelaksanaan (achievement), Pengakuan (recognition), Pekerjaan itu sendiri (the work itself) dan Pengembangan (development). Unsur unsur motivassi diantaranya adalah: Prestasi, penghargaan, tantangan, tanggung jawab, dll.

Daftar Pustaka

Ø  MOTIVASI KERJA PEGAWAI. (2015). Diakses pada 15 november 2022, dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/7754/MOTIVASI-KERJA-PEGAWAI.html

Ø  TEORI MOTIVASI KERJA. (2009). Diakses pada 15 november 2022, dari https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-motivasi-kerja.html

Ø  Teori Motivasi McClelland. (2022). Diakses pada 15 november 2022, dari https://jobseeker.id/post/view/teori-motivasi-mcclelland.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar