Kewirausahaan dan lingkungan yang berwawasan Global
Oleh : Ahmad Marsudin (41620110051)
(@T17-Marsudin)
Teknik Industri, Universitas Mercu Buana Jakarta
Pendahuluan
Istilah kewirausahaan (enterpreneur‐ ship) sering
kali dicampuradukkan dengan pengertian berwirausaha (enterpreneurial) dan
wirausahawan (enterpreneur) (Helmi, 2006). Hal ini terjadi bukan saya pada
masyarakat biasa juga di kalangan akade‐ misi termasuk mahasiswa. Dalam beberapa kesempatan saya menguji
skripsi, gejala tersebut beberapa kali terjadi. Biasanya ketika membahas
pengertian kewirausa‐ haan, yang dibahas adalah wirausahawan‐ nya. Bahkan
yang terakhir saya alami, ketika saya diminta menjadi pembicara untuk mengkaji
kurikulum kewiarusahaan di program studi manajemen, sebuah Perguruan Tinggi
Swasta, upaya pengem‐ bangan kewirausahaan terjebak pada kegiatan berdagang lebih tepat.
Sebab jika menggunakan istilah berwiarusaha, syarat kewirausahaannya tidak
mencukupi.
Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan atau lingkungan hidup adalah semua benda dan
daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah-perbuatannya, yang
terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad hidup lainnya.
Lingkungan memainkan peran penting
dalam hidup sehat dan keberadaan kehidupan di planet bumi. Bumi adalah
rumah bagi berbagai spesies makhluk hidup dan kita semua bergantung pada
lingkungan untuk makanan, udara, air, dan kebutuhan lainnya. Oleh karena
itu, penting bagi setiap individu untuk menyelamatkan dan melindungi lingkungan
kita.
Lingkungan sosial akan membentuk kekuatan bagi motivasi dalam
berbagai bentuk, baik yang dilakukan secara instrin‐ sik maupun
ekstrinsik. Motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik memberikan andil dalam
proses kreativitas secara berbeda, baik dalam metode atau cara‐cara yang
dipakai dalam memecahkan masalah. Seseorang dengan motivasi ekstrinsik yang
lebih kuat, menyebabkan seseorang akan menyelesaikan masalah dengan cara mem‐ bangkitkan
pengetahuan yang sifatnya cepat dan praktis (algoritmik), mengan‐ dalkan
pengetahuan khusus dan praktis, sehingga tepat guna. Orang dengan moti‐ vasi
instrinsik, akan menggunakan penga‐ laman dan pengetahuan lain yang tersim‐ pan, cenderung
berpikir lebih luas dan bebas dengan berbekal pengetahuan yang sifatnya
heuristik sehingga akan menghasilkan sebuah langkah pemecahan masalah yang
tepat. (Helmi 2009)
Hasil dan Pembahasan
.
kewirausahaan dan global
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap
saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan
faktor-faktor lingkungan perusahaan, baik dalam skala nasional, regional maupun
global. Sebagai dampaknya ada peluang bisnis baru, tetapi tidak menutup
kemungkinan akan menjadi ancaman bagi beberapa bisnis yang sudah ada. Sebagai
contoh, kasus teknologi SMS dapat mengancam/menghancurkan perusahaan PO
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan, baik yang
bergerak dalam aktivitas lokal maupun global adalah terjadinya berbagai
perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Produk-produk
baru yang dilempar ke pasar oleh pesaing,
2. Perkembangan
teknologi komputer dan informasi
3. Perkembangan
teknologi barang substitusi
4. Berbagai
penemuan baru
5. Adaptasi
teknologi yang siap pakai
6. Strategi
perkembangan teknologi nasional
7. Pengeluaran
biaya R&D oleh perusahaan pesaing atau perusahaan-
Kesimpulan :
Jadi hubugan antara keduanya yaitu , dapat
dipandang sebagai tantangan sekaligus dapat dijadikan kesempatan untuk
membuktikan dirinya apakah mampu bersaing dengan kemampuan dan kapabilitas yang
dimilikinya.
jadi dalam berwirausaha harus berwawasan
linggkungan yang global.
Referensi
Helmi, A. F. (2009). Kewirausahaan di perguruan tinggi dalam perspektif psikologi. Buletin Psikologi, 17(2).
(Sumber lain) :
http://enterpreunersejati.blogspot.com/2016/06/hubungan-kewirausahaan-dengan-lingkungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar