OLEH : YEHEZKIEL BILLY TYO SURLIA
(@T13-Billy)
Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. menurut stoner, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Ada tiga implikasi penting dari definisi
tersebut:
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut. kesediaan
mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpinan, para anggota kelompok
membantu menentukan status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan
dapat berjalan. tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan
menjadi tidak relevan.
Kedua, kepemimpiana menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. para pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para
anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara
langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan terhadap para bawahan atau
pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para
pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi
juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai
contoh, seorang manajer dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan
tugas tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam menentukan
cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama
manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain
seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.
Tujuan
Kepemimpinan
Nampaknya sukar dibedakan antara tujuan dan fungsi kepemimpinan,
lebih-lebih kalau dikaji secara praktis kedua-duanya mempunyai maksud yang sama
dalam menyukseskan proses kepemimpinan namun secara definitif kita dapat
menganalisanya secara berbeda. Tujuan kepemimpinan merupakan kerangka
ideal/filosofis yang dapat memberikan pedoman bagi setiap kegiatan pemimpin,
sekaligus menjadi patokan yang harus dicapai, sehingga tujuan kepemimpinan agar
setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara
efektif dan efisien.
Fungsi
Kepemimpinan
Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama: (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial. Fungsi utama menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar antara lain persetujuan dengan kelompok lain penengahan perbedaan pendapat dan sebagainya.
MANAJEMEN
(1) Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan, atau lebih jelasnya manajemen dapat didefinisikan sebagai
bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, mengintrepretasikan, dan pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (pengawasan).
Pola Umum Manajemen
·
Manajemen
pada dasarnya adalah alat atau sarana daripada administrasi.
·
Sebagai
alat administrasi fungsi manajemen adalah menggerakan unsure static daripada
administrasi yaitu organisasi.
·
Dalam
fungsinya menggerakan organisasi, manajemen merupakan suatu proses dinamika
yang meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling.
·
Proses manajemen
selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
·
Dalam
mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana manajemen menggunakan
berbagai unsure yang tersedia dalam organisasi.
·
Penggunaan
unsur-unsur manajemen tersebut selalu dilaksanakan dengan seefisien mungkin
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.
KARATERISTIK
KEPEMIMPINAN
Sifat-sifat
Rasul sebagai Etos Kerja
Dalam Islam kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian Islam. Sabda
Rasulullah SAW: “Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu
bertanggungjawab terhadap kepemimpinan itu”. (Shahih Bukhari & Muslim)
Setiap manusia pasti memerankankan suatu kepemimpinan. Hadist Rasulullah
mengatakan: “Setiap anda adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap
rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap rakyat.
Laki-laki adalah pengasuh dikeluarganya dan bertanggungjawab terhadap asuhanya.
Wanita adalah pengasuh di rumah suaminya dan bertanggungjawab pada suaminya dan
bertanggungjawab pada asuhanya, pembantu adalah pengasuh harta majikanya dan
bertanggungjawab pada asuhanya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim)
Dimensi Moral Kepemimpinan
Akhlak seorang muslim adalah tidak mengejar kepemimpinan untuk dirinya.
Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang layak memiliki kepemimpinan itu.
Apablia diberi tanggungjawab kepemimpinan, sementara dia lemah dan sanggup
memikul, hendaknya ia menolak tanggungjawb itu. Kecuali, apabila dia yang harus
memegangnya maka dia wajib melaksanakanya. Bila menghindar berarti berdosa, dan
bila dia melaksanakan kewajiban itu, dia mendapat pahala.
Nash-Nash berikut ini menjelaskan hal tersebut di atas:
·
Jangan
meminta dan jangan member amanah kepada orang yang berambisi/meminta dijadikan
pemimpin.
Dan Abu Hurairah, rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya kalian akan
berambisi memperoleh kepemimpinan dan itu akan menjadi penyeselan nanti pada
hari kiamat. Alangkah bahagianya orang yang terus menyusul (melaksanakan
tugasnya) dan alangkah buruknya orang yang menyapinya (melalaikan tugasnya)”.
(H.R Bukhari & Nasal)
·
Jangan
menolak bila diberi amanah/kepercayaan
Dari Abu Dzar katanya “Aku masuk menemui Nabi bersama-sama dengan dua
orang anak, pamanku, satu diantaranya “Wahai Abu Dzar sesungguhnya kamu lemah
dan tugas itu amanah dan (dapat mengakibatkan) kehinaan dan penyesalan pada
hari kiamat, kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar dan melaksanakan
amanah yang diberikan kepadanya”
Kepemimpinan
yang efektif
·
Menciptakan
wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang
organisasi.
·
Mengembangkan
strategi yang rasional untuk menuju kearah wawasan tersebut.
·
Memperoleh
dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota
·
Memberi
motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh anggota untuk mencapai
tujuan organisasi.
Ciri-ciri
pemimpin Islam
·
Setia;
Pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan kepada Allah
·
Tujuan
Islam secara menyeluruh.
·
Berpegang
pada syariat dan akhlak islam
·
Pengemban
amanat /bertanggungjawab
Prinsip
dasar operasional kepemimpinan islam
·
Musyawarah
·
Adil
·
Kebebasan
berfikir
Karakter
Kepemimpinan Islam
·
Tahu kemana
harus diarahkan, kuasai waktu dan jangan biarkan waktu mengontrol anda dengan
manjadikan setiap saat bekerja untuk islam
·
Mengarah
pada hasil yang kongkrit, memusatkan perhatian diri pada hasil, ketimbang pada
pekerjaannya sendiri.
·
Membangun
kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan para sahabat anda, akui
kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.
·
Memusatkan
perhatian pada beberapa bidang utama, dimana kerja keras secara terus menerus
yang akan memberikan hasil yang cemerlang.
·
Bertawakal
kepada Allah dengan meletakkan cita-cita yang tinggi, jangan batasi diri anda
pada persoalan yang mudah dan amanl.
Sifat
“mutu” yang harus dimiliki pemimpin
·
Akhlak yang
baik.
·
Memiliki
daya imajinasi.
·
Berfikir
menurut fungsinya.
·
Mampu
bersikap adil kepada semua.
·
Memiliki
banyak minat.
·
Bersikap
sebagai pendidik.
·
Memiliki
emosional yang matang.
·
Bersikap
sebagai perencana.
·
Mampu
menghormati diri dan orang lain.
·
Tekun,
tegas, mampu mengorganisir dengan rapi.
·
Bersemangat,
energik, bersifat sebagai pelatih.
·
Ekspresif
(berbicara dan menulis)
·
Logis,
berfikir selalu tajam dan selalu siap.
·
Bertanggungjawab,
kretif dan pekerja keras.
· Setia kepada semua kepentingan.
Tipe-Tipe
Kepemimpinan
Dilihat bagaimana pemimpin menggunakan kekuasaannya, ditentukan tiga
buah tipe dasar, yakni:
1) Tipe Otoriter (Autocratic)
Pemimpin yang bertipe demikian dipandang sebagai orang yang memberikan
perintah dan mengharapkan pelaksanaannya secara dogmatis dan selalu positif.
Dengan segala kemampuannya, ia berusaha menakut-nakuti bawahannya dengan jalan
memberikan hukuman tertentu bagi yang berbuat nagatif, dan hadiah untuk seorang
bawahan yang bekerja dengan baik
2) Tipe Demokratis atau Partisipatif
Pemimpin demikian mengadakan konsultasi dengan para bawahannya mengenai
tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang diusulkan/ dikehendaki oleh
pimpinan serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif
melaksanakan semua keputusan dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.
3) Sedang pada tipe yang terakhir.
Pemimpin sangat sedikit menggunakan kekuatannya, bahkan memberikan suatu
tingkatan kebebasan yang tinggi terhadap para bawahannya atau bersifat “free rain” (Laissez faire)
didalam segala tindakan mereka. Pemimpin demikian biasanya mempunyai
ketergantungan yang besar pada anggota kelompok untuk menetapkan tujuan-tujuan
dan alat-alat/ cara mencapainya. Mereka (Laissez faire)
menganggap peranan mereka sebenarnya sebagai orang yang berusaha memberikan
kemudahan (fasilitas) kerja para pengikut, umpama dengan jalan menyampaikan
informasi kepada orang-orang yang dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan
lingkungan yang ada diluar kelompok.
Unsur-Unsur
Manajemen
Unsur-unsur yang merupakan sumber dapat digunakan untuk mencapai tujuan
dalam manajemen adalah:
·
Man
(manusia)
·
Material
(bahan)
·
Machine
(mesin/alat)
·
Methods
(tata kerja)
·
Money
(uang)
·
Market
(pasar)
Unsur
Manusia Dalam Manajemen
Manusia salah satu dari unsur manajemaen yang merupakan motor penggerak
bagi sumber-sumber dan alat-alat baik yang bersifat human resources maupun non Human resources dalam suatu organisasi.
Tingkatan
Manajemen
Manajemen dalam organisasi, pemimpin (manajer) dapat dibedakan menurut
tingkatan dan jenis pekerjaannya, yakni:
(1) Menurut tingkatannya (hierarchie), pemimpin dalam organisi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
·
manajemen
puncak (top manajemen)
·
manajemen
media (middle management)
·
manajemen
rendah (lower management)
(2) Apabila dilihat dari pembagian kerjanya,
yaitu antara kerja “pikir” dan kerja “fisik” dapat dikelommpokkan sebagai
berikut:
·
Administrative
Management, pada tingkat “top management”
·
Middle
Management, pada tingkat “pimpinan tengah”
·
Supervisor
Management, ada ditingkat “paling bawah”
Pada tingkatan Administrative pemimpin
lebih banyak menggunakan kerja pikir daripada kerja fisik dalam memimpin
organisasinya, misalnya menentukan tujuan organisasi, perumusan kebijakan,
penggerakan kelompok pimpinan pada tingkat lebih rendah dan memikirkan hal-hal
yang sifatnya lebih menyeluruh. untuk itu “Manajerial Skill”
lebih dibutuhkan.
Pada tingkatan Midle Management,
dalam tugas kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan fisik hamper
sepadan, kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama. Sebaliknya
pada tingkat supervisory management, dalam tugasnya sehari-hari pimpinan lebih
banyak mempergunakan kerja fisik daripada kerja pikir. untuk itu ia lebih banyak
membutuhkan “technical skill” daripada “manajerial skill”.
HUBUNGAN
ANTARA KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan manajemen
untuk mengatur orang-orang tersebut, yang mana manajemen tidak akan berhasil
apabila tidak ada pemimpin di dlamnya dan seorang pemimpinpun harus memiliki
ilmu kepemimpinan, jadi antara kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan
suatu sistem yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan.
Kesimpulan
Seorang Pemimpin yang menjalankan fungsi
kepemimpinan ini menetapkan Tujuan dan arah baru, kemudian memotivasi dan
mempengaruhi anggota timnya untuk mencapai Tujuan yang ditetapkan tersebut.
Seorang Pemimpin juga harus meninjau perkembangan timnya dan memastikan bahwa
semua anggota Tim berada di jalur yang diinginkannya hingga mencapai tujuan
yang ditetapkan. Presiden merupakan salah satu contoh yang baik dalam
memerankan kepemimpinan.
Sedangkan
seorang Manajer yang menjalankan fungsi Manajemen ini bertugas untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengatur bagaimana timnya
mencapai tujuan yang ditetapkan. Mereka akan bertugas untuk mengatasi setiap
permasalahan yang timbul dalam tim dan memutuskan solusi terbaik untuknya.
Contohnya seperti seorang Manajer Sepakbola yang mengatur bagaimana timnya
dapat mencapai tujuan yaitu meraih kemenangan pada setiap permainan sepakbola.
Seorang Manajer Sepakbola bukanlah pemimpin karena mereka tidak menetapkan
tujuan. Yang menetapkan Tujuan adalah Pemilik atau Direksi Klub sepakbola yang
bersangkutan.
REFERENSI
https://hmikomad1.wordpress.com/2012/06/26/kepemimpinan-manajemen-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar