Ada lima tahapan
Design Thinking, yaitu:
1. Empathize
Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah berempati. Anda harus
memahami masalah yang akan dipecahkan.Lakukan penelitian untuk membangun
pengetahuan tentang “apa yang pengguna lakukan, katakan, pikirkan, dan
rasakan”.
Anda harus berbicara dengan pelbagai macam pengguna aktual. Amati
yang mereka lakukan, yang mereka rasakan dan inginkan, tanyakan pada diri
sendiri seperti apa yang dapat menghambat pengguna.
Tujuan semua proses tersebut adalah agar Anda dapat benar-benar
bisa berempati dengan penguna yang didasarkan pada cara pandang mereka.
Dalam tahap ini Anda juga bisa berkolaborasi dengan ahli yang
terkait untuk memperoleh informasi lebih banyak. Hingga akhirnya Anda akan
mempunyai pengalaman pribadi. Ini penting untuk dilakukan guna mengecilkan
asumsi serta memperbesar pemahaman Anda mengenai kebutuhan serta keinginan
pengguna.
Harus dicatat, empati berbeda dengan simpati. Empati lebih
merupakan kemampuan seseorang untuk memiliki atau menunjukkan kepedulian
terhadap kondisi orang lain. Sedangkan simpati tidak selalu mengharuskan
seseorang untuk mengalami secara mendalam kondisi orang lain.
Gunakan Empathize Map
Apa itu Empathize Maps? Empathize Maps adalah alat sederhana yang
dikembangkan oleh Nielsen Group untuk memetakan kondisi pengguna.
Mengapa Harus Empati?
Salah satu parameter keberhasilan sebuah produk layanan jika
keduanya bisa menunjukkan tiga parameter utama kesuksesan, yakni keduanya
memiliki: desirability (terkait manusia/pengguna), feasibility
(media/teknologi/metode), dan viability (bisnis/layanan).
Tim harus sepenuhnya dapat memahami dan merancang produk atau
layanan yang diinginkan ketika kebutuhan, pengalaman, keinginan, dan preferensi
orang dapat dipahami dengan baik. Empati adalah komponen penting dari setiap
solusi. Jika kita mengabaikan itu semua, kita akan membuat produk yang
diabaikan oleh pasar alias gagal.
2. Define
Jika
sebelumnya Anda mengumpulkan berbagai macam data serta informasi, maka di dalam
tahap ini anda bersama dengan tim akan mendefinisikan masalah inti yang ada.
Anda bisa membuat problem statement yang fokus terhadap penggunaan
akhir sebagai gambaran anda bisa membuat definisi sebagai berikut. Bagaimana
anda memperoleh pendapatan 5% pada target market bekerja. Namun versi yang
benar adalah “bekerja memerlukan perangkat yang tepat guna mengembangkan
skillnya sehingga hidupnya akan lebih mudah”.
Tahapan desain sendiri bisa membantu tim di dalam memahami
berbagai macam permasalahan dengan lebih mudah. Dan bisa memikirkan ide yang
dapat dijadikan solusi dari permasalahan tersebut. Ide hebat bisa berupa fitur
baru di dalam aplikasi, fungsi-fungsi atau bentuk yang benar-benar
eksperimental yang sebelumnya memang belum ada.
Analisis dan Sintesis
Analisis adalah memecah konsep dan masalah yang kompleks menjadi
bagian yang lebih kecil dan mudah dipahami. Sintesis melibatkankan penyatuan
puzzle secara kreatif untuk membnetuk seluruh ide.
Selama define, sintesis kita gunakan untuk mengatur, menafsirkan,
dan memahami data yang telah kita kumpulkan untuk membuat pernyataan masalah.
Analisis-sintesis juga bisa terjadi dalam proses design thinking yang lain.
Membuat Problem Statement
Pernyataan masalah dalam Design Thinking sangat penting, karena
akan mengarahkan Anda dan Tim Anda untuk fokus menemukan kebutuhan pengguna,
menciptakan perasaan optimisme para anggota tim dalam membuat gagasan atau ide
dalam tahap ideation.
Rikke Dam dan Teo Siang menjelaskan bahwa Problem Statemen harus
yang baik harus memiliki sifat –sifat sebagai berikut:
1. Berpusat pada Manusia.
Problem statemen harus sesuai dengan pengguna, kebutuhan mereka
dan pengetahuan yang diperoleh tim. Bukan berfokus pada teknologi, atau
spesifikasi produk.
2. Cukup luas untuk kebebasan kreatif.
Problem statemen tidka boleh fokus pada metode spesifik,
mencantumkan persyaratan teknis, karena itu semua akan membatasi tim dan
mencegah mereka untuk menggali nilai atau wawasan yang luas.
3. Sempit dan dapat dikelola.
Problem statemen tidak boleh terlalu luas, misalnya “Problemnya
beraneka ragam”. Pernyataan masalah harys memiliki kendala yang cukup untuk
membuat proyek dapat dikelola.
3. Ideate
Ini adalah
tahapan dimana Anda menyaring sejumlah opsi gagasan yang ada untuk mendapatkan
kemungkinan solusi untuk memecahkan masalah. Jadi Ideation adalah proses
menghasilkan gagasan/ide yang luas tentang topik-topik tertentu, tanpa menilai,
mengevaluasi atau membenarkan salah satu.
Apa manfaat ideate?
Berinovasi dengan fokus yang kuat perdaarkan perspektif pengguna,
kebutuhan mereka, dan wawasan mereka.
· Meningkatkan potensi inovasi dari solusi yang dibuat.
· Menyatukan perspektif dan kekuatan anggota tim.
· Menemukan bidang inovasi yang tidak terduga.
· Membuat volume dan variasi dalam opsi inovasi
· Mendapatkan solusi yang jelas dari diri sendiri dan Tim.
Teknik Ideate
Nah, Anda bisa mengumpulkan berbagai macam ide solusi dari tim.
Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan ide-ide, diantaranya:
· Brainstorming
· Brainwriting
· Brainwalk
· Challege Assumptions
· SCAMPER
· MindMap
· Skecth/Sketchstorm
· Storyboard
· Gamestorming
· Prototype
Memilih ide
Setelah sesi ideation, ide-ide yang yang ada dikumpulkan, kemudian
dikategorikan, disempurnakan, dan dipersempit, sehingga tim dapat memilih
solusi yang terbaik.
4. Prototype
Prototype atau puwarupa atau arketipe merupakan bentuk awal dari
sebuah entitas. Dalam design thinking, prototype dibuat sebelum pengembangan
atau sebelum hasil desain diproduksi secara masal.
Tujuan utama Prototype adalah untuk memvalidasi dan mepercepat
eksekusi akhir dengan memperhatikan kelayakan pada obyek sasaran, dalam hal ini
adalah pengguna. Anda juga bisa menggunakannya untuk mengekplorasi masalah,
ide, dan peluang dalam area fokus tertentu dan mengujinya untuk mengetahui
dampak perubahan inkremental atau radikal.
Tipe Prototype
Purwarupa atau prototype dapat berupa apa saja tergantung dari ide
solusi apa yang nanti akan diujicobakan. Sebaiknya fokus kepada proses yang
akan dilakukan pengguna akhir. Dengan demikian, Anda bisa memperoleh umpan
balik yang sesuai.
Ada dua tipe utama prototype, yakni Low-fidelity Prototyping dan
High-fidelity prototyping.
Panduan Membuat Prototyping
Membuat prototipe dibutuhkan banyak kreativitas. Caranya?
Mendorong setiap individu fokus dan mempelajari terus menerus pada subyek yang
mereka minati, dan menumbuhkan kepercayaan diri ketika mendapatkan
kecelakaan/permasalahan dengan membangun persepsi bahwa setiap kecelakaan atau
permasalah yang datang memungkinkan seseorang untuk menemukan solusi dan
terobosan penting (inovasi).
5. Test
Setelah
melewati langkah panjang dan prototype atau purwarupa selesai, maka panduan
menggunakan design thinking yang terakhir adalah dengan melakukan uji coba bagi
pengguna akhir.Jangan lupa sebaiknya selalu dicatat berbagai macam hal,
sehingga Anda bisa memperoleh data yang cukup di dalam mengambil keputusan.
Pengujian bisa dilakukan berulang kali atau dengan sistem iteration sampai
memang benar-benar ditemukan solusi terbaik bagi permasalahan yang ada.
Anda dapat menguji coba berbagai macam ide di tahap ketiga untuk
mencoba solusi baru atau menggabungkan beberapa ide yang ada sekaligus. Tujuan
dari Testing adalah agar produk dan layanan Anda bisa menghasilkan solusi
dengan tiga kriteria, Desirability, Feasibility,
dan Viability. Desirability berkaitan dengan fokus
pada pengguna. Solusi yang dibuat harus memenuhi kebtuhan, emosi dna perilaku
pengguna.
Feasibility atau kelayakan berkaitan
dengan teknologi atau metodologi. Solusi desain harus praktis, dapat diterapkan
dan efisien. Sedangkan Viability, solusi desain Anda layak secara bisnis (jika
komersial), memberi dampak sosial, dan menciptakan kelangsungan hidup, baik
bagi pribadi, masyarakat maupun organisasi.
Saya selaku owner Donat Anjay, telah menerapkan 5 tahap design
thinking tersebut ke dalam bisnis saya. Untuk detail prosesnya, silahkan simak
tulisan di bawah ini :
1. Empathize
Banyak sekali usaha kue donat ini, karena banyak nya penjual donat
ini yang membedakan donat anjay ini dengan yang lainnya yaitu kami memberikan
cutome rasa atau toping yang konsumen inginkan.
2. Define
Menjual kue donat ini bias dibilang gampang-gampang susah. Dengan donat
anjay ini kami membuat konsumen merasakan sensasi yang berbeda. Karena bahan
nya yang aman dan sangan lembut juga tekstur nya.
3. Ideate
Dalam langkah menyelesaikan permasalahan yang telah dibahas pada
tahap define, Donat Anjay memiliki beberapa solusi, yaitu memanfaatkan
teknologi digital, terus berinovasi dan melakukan promo dan menambahkan diskon semenarik
mungkin. Kami akan meminta bantuan dari orang-orang terdekat untuk
mempromosikan donat anjay ini keteman-teman mereka.
4. Prototype
Pada saat ini cara penjualan donat ini dengan menawarkan
ketetangga-tetangga sekitar, dan jika berjalan lancar kami akan membuat toko
kue donat.
5. Test.
Inilah
yang dihasilkan DONAT ANJAY setelah melakukan 5 tahap design
thinking tersebut :
1.
Inovasi produk
2.
Pasar yang lebih luas
3.
Model bisnis yang baru
4.
Sasaran konsumen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar