Abstrak
Artikel
ini bertujuan untuk mendeskripsikan kontribusi manajemen bisnis agar
mahasiswa/i dapat memahami bentuk manajemen fungsional , serta dapat
mengetahui penerapan strategi perusahaan yang terdiri dari manajemen produksi,
manajemen pemasaran, manajemen keuangan, penelitian dan pengembangan, dan manajemen
sumber daya manusia terhadap pencapaian kinerja perusahaan.
Kata kunci : Manajemen Fungsional, Strategi
Implementasi dan Kinerja
A. Pendahuluan
1. Latar
belakang
Persaingan dunia usaha tampak semakin
meningkat, hal ini menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan
untuk berusaha secara kompetitif. Perusahaan yang ingin berhasil memperoleh
laba serta bertahan bertahun-tahun, tumbuh dan berkembang harus mampu mengelola
usahanya dengan menggunakan manajemen yang baik.
Dalam
menghadapi persaingan yang semakin pesat pemimpin perusahaan dituntut agar
lebih cermat dan tepat dalam menentukan strategi agar dapat memenangkan
persaingan, sehingga pada akhirnya perusahaan dapat berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dari
ilustrasi diatas jelaslah bahwa yang dimaksud dengan strategi adalah suatu
kesatuan rencana yang menyeluruh, komprensif dan terpadu yang diarahkan untuk
mencapai tujuan.
Ada beberapa hal
yang menarik dari pengertian startegi diatas, yaitu :
- Adanya rencana tindakan yang dirancang untuk
mencapai tujuan baik jangka pendek, menengah dan panjang.
- Dalam menyusun strategi diperlukan analisis baik
lingkungan eksternal maupun lingkungan internal yaitu peluang dan ancaman
/ hambatan maupun kekuatan dan kelemahan perusahaan, hal ini penting untuk
mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.
- Perlu adanya keputusan pilihan dan pelaksanaan
yang tepat dan terarah guna mencapai tujuan perusahaan.
- Strategi dirancang untuk menjamin agar tujuan dan
sasaran dapat dicapai melalui langkah-langkah yang tepat.
2. Kajian
teori
a. Manajemen
fungsional
Pengertian manajemen fungsional
adalah sebuah bentuk supaya kontribusi pada dalam suatu departemen dapat
bertahan pada tingkatan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pasti kata manajemen fungsional
terdengar asing bagi telinga kita. Mungkin saja kita telah melakukan manajemen fungsional
tanpa kita sadari, karena biasanya kita melakukan (praktek) dahulu baru kita
menyadari teorinya.
pengertian manajemen fungsional (manajer
fungsional) sendiri adalah aktivitas dari manajer madya untuk dapat mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan.
Pengertian lainnya adalah, manajemen
fungsional merupakan sebuah bentuk supaya kontribusi pada dalam suatu
departemen dapat bertahan pada tingkatan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
Sebuah sumber daya manusia menjadi tidak berharga lagi bila mana
manajemen sumber daya manusia mempunyai sebuah kriteria yang lebih rendah
dari yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kedengarannya hal itu kejam, akan tetapi
dalam sebuah perusahaan hal itu sangatlah dipegang teguh.
Adapun aktivitas dari manajemen fungsional tersendiri
terdiri dari manajemen sumber daya manusia (msdm), manajemen operasional, manajemen pemasaran, manajemen keuangan.
Yang mana keempat hal tersebut merupakan sebuah pendekatan manajemen yang cukup klasik berdasarkan dari
fungsi ataupun tugas.
Dari pendekatan fungsional maka kita dapat
menyederhanakan hal tersebut menjadi beberapa kategori. Berikut ini
kategorinya:
1. PERENCANAAN (PLANNING)
Dalam hal ini kita perlu mendefinisikan
tujuan, penetapan strategi agar dapat mencapai tujuan tersebut, serta
mengembangkan sebuah rencana agar dapat mengintegrasikan serta menkoordinasikan
aktivitas dari perusahaan.
2. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pada tahap ini kita peru untuk menyusun
(menata) kerja yang mana dibutuhkan oleh perusahaan agar mencapai target
(tujuan) dari perusahaan.
3. MEMIMPIN (LEADING)
Untuk yang terakhir kita juga perlu untuk
dapat bekerja sama serta dapat memanfaatkan orang-orang agar dapat mencapai
sebuah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ketiga hal tersebut perlu kita perhatikan
betul-betul karena ketiganya merupakan syarat yang cukup penting dalam manajemen
fungsional.
IMPLEMENTASI STRATEGI
Pengertian :
- Proses dimana manajemen mewujudkan strateginya dlm bentuk program,
prosedur dan anggaran.
- Pengembangan strategi dlm bentuk tindakan.
Berbagai kemungkinan formulasi &
implementasi Strategi :
- Success :
• Hasil yg paling diinginkan oleh perusahaan
• Terjadi pada saat perusahaan mampu melakukan formulasi strategi &
sekaligus mampu
mengimplementasikan secara baik juga.
-Roulette :
• Situasi dimana strategi yg diformulasikan sesungguhnya kurang baik,
akan tetapi hasil yg didapat tdklah terlalu mengecewakan karena perush mampu
mengimplementasikan strateginya dengan baik.
- Trouble :
• Situasi dimana strategi perush sebenarnya diformulasikan dengan baik
namun strategi tersebut kacau & tdk optimal karena manajemen perush tidak
mengimplementasikannya dengan baik.
- Failure :
• Merupakan hasil yg paling buruk & paling tidak diinginkan oleh
manajemen perush.
Menganalisis Perubahan
- Tahap pertama dlm proses implementasi strategi.
- Tujuannya untuk memberikan gagasan yg jelas & terperinci mengenai
seberapa banyak perusahaan hrs berubah agar berhasil dlm mengimplementasikan
strateginya.
- Terbagi dlm beberapa pola, yaitu:
a. Tidak adanya perubahan yg signifikan (continuation) Terjadi karena
adanya pengulangan strategi yg sama dengan strategi yg digunakan dalam periode
sebelumnya.
b. Perubahan rutin (routine change) Merupakan perubahan yg digunakan
oleh perush untuk lebih memikat pelanggan. Misal: memperbaharui kemasan, taktik
harga yg berbeda.
c. Perubahan terbatas (limited change) Disebabkan karena adanya
penawaran produk baru kpd pelanggan baru dlm golongan produk umum yg sama.
d. Perubahan radikal (radical change) Reorganisasi besar2an dlm
perusahaan. Biasanya dilakukan pd saat terjadi merger & akuisisi, tetapi
masih dlm industri yg sama.
e. Organizational redirection Melibatkan merger & akuisis perush yg
berasal dari industri yg sama sekali berbeda. Jenis ini merupakan perubahan yg
kompleks. Melibatkan perubahan misi perush.
Analisis Struktur Organisasi
- Alasan utama mengapa perubahan dlm strategi memerlukan bahkan
mengharuskan perubahan dlm struktur organisasi, yaitu:
a. Struktur biasanya menjelaskan
tentang bagaimana kebijakan akan disusun.
b. Struktur biasanya menjelaskan
tentang bagimana sumberdaya akan dialokasikan.
Analisis Budaya Organisasi
- Budaya
perusahaan merupakan komponen yg menyebabkan mengapa suatu strategi dpt
diimplementasikan pd suatu perusahaan, sementara strategi tsb gagal untuk
diimplementasikan pd perusahaan yg lain dgn kondisi yg relatif sama.
Analisis Gaya Kepemimpinan
- 4 gaya kepemimpinan secara umum, yaitu:
a.Gaya kepemimpinan administrator
• Kurang inovatif & terlalu kaku pada
aturan
• Sikapnya konservatif, kelihatan takut untuk
mengambil resiko (mencari aman).
b.Gaya kepemimpinan analitis
• Pembuatan keputusan didasarkan pd proses
analisa, terutama analisa logika
• Berorientasi pada hasil
• Rencana2 rinci & jangka panjang.
c.Gaya kepemimpinan asertif
• Sifatnya agresif & mempunyai perhatian
yg sangat besar kpd pengendalian personal.
• Lebih terbuka pd konflik & kritik.
d.Gaya kepemimpinan entrepreneur
• Sangat menaruh perhatian kpd kekuasaan
& hasil akhir
• Kurang menekankan kerjasama
Implementasi & Evaluasi Strategi
- Tahap akhir dlm implementasi strategi.
- Untuk melakukan tahap ini dgn baik &
berhasil, manajemen perusahaan perlu mengetahui 4 jenis keahlian dasar, yaitu:
a. Kemampuan Berinteraksi (Interacting
skills)
Kemampuan manajemen berinteraksi dan
ber-empati dgn berbagai perilaku & sikap orang lain untuk mencapai tujuan.
b. Kemampuan Mengalokasi (Allocating skills)
Kemampuan manajemen dalam menjadwalkan
tugas2, anggaran, waktu, serta sumberdaya2 lain secara efisien.
c. Kemampuan Memonitor (Monitoring skills)
Meliputi penggunaan informasi yg efisien
untuk memperbaiki atau menyelesaikan berbagai masalah yg timbul dlm proses implementasi.
d. Kemampuan Mengorganisasikan (Organizing
skills)
Kemampuan untuk menciptakan jaringan atau
organisasi informal dlm rangka menyesuaikan diri dgn berbagai masalah yg
mungkin terjadi.
Konsep dan Pemikiran
Manajemen
§ Perkembangan
Teori Manajemen
1.
Teori aliran manajemen klasik
Prinsip
Teori Manajemen Aliran Klasik. Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat
terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut
rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu
di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang
terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Charles Babbage dan lainnya.
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1).
Robert Owen (1771-1858)
Dimulai
pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark,
Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya
disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga
kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian
baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan
perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan
bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern
dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai
Bapak Manajemen Personalia.
2.)
Charles Babbage (1792-1871)
Charles
Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian
dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja
menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan
efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam
penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour),
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.
Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2.
Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu
diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus
menerus dalam tugasnya.
4.
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja
Kontribusi
lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling
menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema
perencanaan pembagian keuntungan.
3). Henry Fayol (1841-1925)
Pada
tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan
produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu
organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran
manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru.
Fayol
berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu
pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.
Sumbangan
terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat
diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah
dirumuskan.
Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam beberapa
macam kegiatan :
a.
Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang
produksi.
b.
Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah
dan menjual hasil produksi.
c.
Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan
menggunakan modal.
d.
Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan
barang-barang kekayaan perusahaan.
e.
Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan
neraca, serta berbagai data statistik.
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.akfarsam.ac.id/heri_wijaya/sejarah-dan-konsep-manajemen/
http://rocketmanajemen.com/manajemen-fungsional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar