Abstrak:
Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat
menjadikan media elektronik menjadi media yang praktis dalam melakukan
komunikasi bisnis. Globalisasi serta tingginya intensitas persaingan bisnis
menuntut perusahaan untuk bisa memperhatikan dan memenuhi dinamika kebutuhan
pelanggan dengan cara yang efektif dengan mengimplementasikan teknologi dalam
perusahaan.
Salah satunya dengan menerapkan e-commerce.
Salah satunya dengan menerapkan e-commerce.
Kata kunci:
E-commerce
, teknologi internet
Pendahuluan:
Kemajuan
di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan
teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi
mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang
aktivitas bisnisnya,bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam
informasi, sehingga informasi harus disaring untuk mendapatkan informasi yang
tepat dan relevan. Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi abad internet.
Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk
pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi
bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di Internet
cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa
aturan-aturan yang baku.
Pembahasan:
A. Bisnis
Menurut Scarborough (2014) dalam
Rustamaji, Bisnis adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan
segala risiko dan ketidakpastian untuk tujuan mendapatkan keuntungan dan pertumbuhan
usaha yang teridentifikasi dari kemampuannya mendapatkan peluang yang baik dan
kecakapan dalam memanfaatkan serta mengelola sumberdaya yang dimiliki.
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan beberapa
klasifikasi bisnis, antara lain:
1.
Manufaktur merupakan bisnis yang
memproduksi barang yang berasal dari bahan mentah atau komponen-komponen,
kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya seperti perusahaan yang
memproduksi barang fisik seperti pipa atau mobil.
2.
Bisnis jasa yaitu bisnis yang
menghasilkan barang intangible dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta
bayaran atas jasa yang telah diberikan.
3.
Pengecer atau distributor merupakan
pihak yang berperan sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
4.
Usaha pertambangan dan pertanian
merupakan perusahaan yang memproduksi barang-barang mentah seperti tanaman atau
mineral.
5.
Bisnis keuangan adalah bisnis yang
mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
6.
Informasi bisnis adalah bisnis yang
mendapatkan keuntungan dari penjualan kembali properti intelektual.
7.
Utilitas adalah sebuah bisnis yang
menjalankan layanan publik, seperti listrik dan air yang biasa didanai oleh
pemerintah.
8.
Bisnis real estate yaitu bisnis yang
mendapatkan keuntungan dengan menjual, menyewakan dan pengembangan properti,
rumah atau bangunan.
9.
Bisnis Transportasi adalah bisnis yang
mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari
sebuah lokasi ke lokasi tujuan.
10. Bisnis Online
yaitu bisnis yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi.
B.
E-commerce
E-commerce adalah penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
melalui sistem elektronik seperti
internet atau televisi, www, atau jaringan computer lainnya. E-dagang dapat
melibatkan transfer dana 4elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
E-Commerce menurut Martin Kütz dalam
Rustamaji adalah pertukaran
barang dan jasa antara (biasanya) organisasi independen dan / atau orang-orang
yang didukung oleh penggunaan sistem ICT (Information & Commucation
Technology) yang komprehensif dan infrastruktur jaringan yang standar
secara global.
Sistem
E-commerce bertumpu pada resources internet dan jaringan komputer lain untuk
menunjang setiap langkah dalam proses tersebut di atas
1.
Business – to - Consumer Commerce
Menurut
Alison dan Richard Ashton (1999:6) dalam prihastono (2010), konsultan teknologi
informasi Amerika Serikat, ada dua strategi yang harus diperhatikan dalam
Business-to-Consumer Commerce. “Pertama, strategi yang berkaitan dengan
penarikan minat konsumen. Kedua, strategi yang berkaitan dengan penjagaan
loyalitas konsumen.Sedangkan tip-tip agar Business-to-Consumer Commerce sukses
adalah jagalah kesederhanaan, berikan nilai tambah, mudahkan cara pembelian,
tunjukkan sertifikasi keamanan, menjaga privasi pelanggan, berikan harga
terendah, mudahkan akses, berinomor bebas pulsa, usahakan tepat waktu, berilah
jawaban secepatnya, gunakan penjawab otomatis, lakukan konfirmasi, berikan
pengiriman terendah, dan sertakan garansi kepuasan.”
2. Business
– to - Business Commerce
Menurut (Kastner,
1997) dalam prihastono (2010).Business
– to - Business Commerce adalah situs perdagangan partai. Contoh: perusahaan
penjaul produk ke perusahaan lain. Hubungan jaringan bisnis dengan perusahaan
lain diperlukan untuk menjalin dan menjual produk disebut supply chain Supply
Chain Management (SCM) adalah konsep manajemen yang mengintegrasikan manajemen
dengan proses rantai persediaan. Tujuan dari SCM adalah untuk meminimalkan
biaya, meningkatkan keuntungan, memperbaiki kinerja, dan memberi nilai tambah
untuk bersaing.
Keutungan dari Berbisnis dari internet
Menurut
(Cronin, 1995). Untuk beberapa perusahaan,
keuntungan yang diperoleh dari internet ditimbulkan dari kemampuan menjaga loyalitas konsumen,
mengantisipasi kebutuhan konsumen mendatang,menanggapi kepedulian konsumen, dan
memperbaiki pelayanan konsumen. Dari sudut pandang konsumen, perusahaan secara
konsisten dapat memberikan yang terbaik,dengan menjaga kebutuhan masing-masing
konsumen, mempertahankan kecenderungan pasar, menyediakan informasi yang ada
hubungannya secara menarik,sewaktu-waktu, dimana saja dalam beberapa media, dan
menyediakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Contoh Kasus :
Hendrik Tio: Pendiri Bhinneka.com, Website
Ecommerce Terbesar Di Indonesia
Tiga belas tahun yang lalu, jika keputusan besar untuk total
terjun dalam usahanya tidak jadi diambil, mungkin kini ia tidak akan menjadi
seorang CEO dari perusahaan E-commerce terbesar di Indonesia, ialah Hendrik Tio
pendiri situs Bhinneka.com. Dengan keadaan perkembangan internet yang masih
sangat minim pada tahun 1999-an, Hendrik Tio bersama beberapa
rekan nya memberanikan diri untuk masuk dalam dunia bisnis yang belum terlalu
diminati pada masa itu.
Dengan makin
berkembangnya dunia internet saat ini, peningkatan akan tren jual beli online
juga ikut terdorong naik dan makin populer. Namun tentunya bukan hal yang mudah
untuk membuat basis website e-commerce yang mampu dipercaya dan menjadi pilihan
bagi para konsumen dunia maya yang makin kritis dan dinamis. Paling tidak suka
duka selama belasan tahun di dunia e-commerce tersebutlah yang menjadikan pijakan
kuat bagi webstore besutan Hendrik Tio, Bhinneka.com.
Pada awalnya, Hendrik
Tio bersama beberapa rekan sejawatnya yaitu Nicholas, Johannes, Darsono, dan
Tommy berencana untuk melirik potensi dunia internet sebagai media pemasaran
produk-produk IT yang mereka jual. Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya
ia memutuskan untuk total membuat sebuah webstore dengan nama Bhinneka.com
sesuai dengan gerai toko nya yang bernama Bhinneka.
Hendrik Tio dan Inovasi Bisnis Ecommerce
Menurut beberapa
sumber, saat ini webstore Bhinneka.com telah menduduki 1 dari 100 website yang
paling banyak di kunjungi di Indonesia, dan dalam bidang e-commerce, Bhinneka
sudah mampu masuk dalam jajaran teratas sebagai penyedia produk IT dan gadget
yang berkualitas dengan harga yang dapat di buat “pas”. Maksudnya?
Mungkin
banyak yang bertanya bagaimanakah Bhinneka di bawah kepemimpinan pria alumnus
Universitas Sumatera Utara tersebut mampu menduduki posisi puncak dalam
persaingan bisnis e-commerce di Indonesia saat ini. Lewat beberapa kesempatan,
Hendrik memberikan bocoran serta tips dari pengalaman nya bertahun tahun
mengelola situs Bhinneka.
Ia
mengatakan untuk mampu bersaing di dunia bisnis internet ini, kita dituntut
untuk memberikan inovasi bisnis yang matang dan mampu diterima oleh konsumen
Indonesia yang terkadang masih berfikiran skeptis mengenai jual beli online.
Salah satu nya adalah telah dikembangkanya system tawar menawar dari produk
dari Bhinneka yang ingin di beli oleh konsumen.
Kesimpulan
Pada masa sekarang
teknologi semakin canggih, E-commerce bukan hanya sekedar digunakan untuk
membeli dan menjual produk secara Online. E-commerce mengubah proses
pengembangan, pemasaran interaktif, penjualan, pemesanan, pengiriman,
pelayanan, dan pembayaran produk dan jasa yang dibeli lewat internet secara
on-line, juga komunikasi global konsumen secara virtual, menunjang jaringan
rekan bisnis sedunia.
Daftar isi:
Cronin, Mary.Doing More Business on
the Internet. 2nd ed. New York: VanNostrand Reinhold.1995
Prihastono.Endro.2010.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS
SUATU
PERUSAHAAN E-COMMERCE. DINAMIKA TEKNIK Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Stikubank Semarang
Vol. IV, No. 2 Juli 2010 Hal 1 – 12
Rustamaji,koko.2015.model
bisnis konvensional, warabala dan E-commerce, Modul perkuliahan Kewirausahaan I
Universitas Mercubuana, Jakarta
https://www.maxmanroe.com/hendrik-tio.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar