Oleh : Hamid Afifudin
@S10-HAMID
Abstrak :
Literasi adalah kemampuan seseorang
dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan
menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai
dengan tantangan zaman.Literasi kewirausahaan merupakan pemahaman seseorang
terhadap wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif, dan inovatif dalam
mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi ksempatan usaha yang menguntungkan
dirinya, masyarakat atau konsumennya. Literasi digital merupakan kemampuan
untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital.
Kompetensi literasi digital ini berguna untuk menghadapi ledakan informasi
akibat munculnya internet, penggunaan internet pada masyarakat umumnya
bervariasi, namun pada remaja internet bukan hanya digunakan untuk mencari
informasi akademik melainkan juga untuk membangun relasi melalui situs jejaring
sosial.
Keyword : Literasi, Kewirausahaan,
Digital
Literasi
Kewirausahaan
Adam dan Hamm (2001) mengatakan bahwa
literasi merupakan kemampuan untuk membaca, menulis berbicara, mendengar,
berpikir dan melihat. Kress (2003) juga mengatakan bahwa literasi digunakan
ketika membuat pesan-pesan dengan huruf-huruf dengan tujuan merekam pesan
tersebut.
Kuntowicaksono (2012) Literasi
kewirausahaan merupakan pemahaman seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai
karakter positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang
usaha menjadi ksempatan usaha yang menguntungkan dirinya, masyarakat atau
konsumennya. Hisrich dalam Nursito & Nugroho (2013) pengetahuan
kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam
diri individu, sedangkan Suryana dalam Trisnawati (2014) menyatakan bahwa
pengetahuan mempengaruhi minat berwirausaha adalah lingkungan pendidikan,
kepribadian seseorang dan lingkungan keluarga.
Kewirausahaan adalah padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman,
ondernemer dalam bahasa Belanda. Adapun di Indonesia diberi nama kewirausahaan.
Kata entrepneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu entreprende yang berarti petualang,
pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu
pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Kewirausahaan diyakini dapat menjadi
faktor pendorong kemajuan suatu negara. Hal tersebut dapat dipahami karena
sejumlah kecil wirausahawan dapat menciptakan lapangan pekerjaan kepada yang
lainnya sehingga memberikan efek positif bagi perekonomian. Namun sebelum
seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, harus dan wajib baginya dalam
meningkatkan pemahaman kewirausahaannya terakit usaha apa yang akan dirintis,
bagaimana cara mengelola, strategi apa yang dibutuhkan dalam menunjang
keberhasilan, bagaimana mengantisipasi dan mengatasi problematika yang muncul
dan lainnya. Disinilah pentingnya pengetahuan kewirausahaan yang dapat menjadi
bekal sebelum memulai usaha.
Adam dan Hamm (2001) mengatakan bahwa
literasi merupakan kemampuan untuk membaca, menulis berbicara, mendengar,
berpikir dan melihat.
Kress (2003) juga mengatakan bahwa
literasi digunakan ketika membuat pesan-pesan dengan huruf-huruf dengan tujuan
merekam pesan tersebut.
Kuntowicaksono (2012) Literasi
kewirausahaan merupakan pemahaman seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai
karakter positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang
usaha menjadi ksempatan usaha yang menguntungkan dirinya, masyarakat atau
konsumennya.
Kewirausahaan merupakan kemampuan
kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap
masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh
serta memiliki nilai. Dalam kewirausahaan terdapat beberapa kompetensi yaitu pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang terhubung menjadi satu dengan yang lainnya, yang
diperlukan wirausaha untuk dilatih dan dikembangkan agar mampu menghasilkan
kinerja terbaik dalam mengelola usahanya dan harus mampu menjalankan fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan agar usaha yang
dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Keterampilan ini merupakan
syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Walaupun demikian, pengetahuan
kewirausahaan bukan menjadi satu-satunya faktor penentu efektifnya pengelolaan
kewirausahaan, pengetahuan penting untuk mempersiapkan calon wirasuahawan,
namun demikian pengetahuan tidak serta merta akan melahirkan seorang
wirasuahawan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang dapat
menunjang efektifitas pengelolaan kewirausahaan, yaitu penggunaan infrastuktur
digital dalam kewirausahaan.
Literasi
Digital
Kata digital berasal dari kata
digitus, dalam Bahasa Yunan/i yang berarti jari-jemari. Apabila jari-jemari
seseorang dihitung, maka akan berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh terdiri
sari 2 radix, yaitu 1 dan 0. Oleh karena itu, digital adalah penggambaran suatu
kondisi bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (sistem
bilangan biner), dapat juga disebut dengan istilah bit (Binary Digit).
Sedangkan menurut Cambridge English Dictionary menggunakan atau berkaitan
dengan sinyal digital dan teknologi komputer.
Digital literasi merupakan bagian dari
literasi informasi secara keseluruhan, di dalam IFLA ALP Workshop dalam
Sulistyo-Basuki (2013) mendefinisikan digital literasi sebagai kemampuan
memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari sejumlah besar
sumber daya tatkala sumber daya tersebut disajikan melalui komputer. Sejalan
dengan IFLA, menurut Gilster (1997) digital literasi sebagai kemampuan memahami
dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Technopreneurship
berasal dari gabungan kata “technology” dan “entrepreneurship” (Depositario, et
al., 2011).
Literasi digital merupakan kemampuan
untuk memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital.
Kompetensi literasi digital ini berguna untuk menghadapi ledakan informasi
akibat munculnya internet, penggunaan internet pada masyarakat umumnya
bervariasi, namun pada remaja internet bukan hanya digunakan untuk mencari
informasi akademik melainkan juga untuk membangun relasi melalui situs jejaring
sosial.
Gilster (Herlin, 2012) mengemukakan
bahwa literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi dan informasi
dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks seperti
akademik, karir dan kehidupan sehari-hari.
Donny (2018:4) mengemukakan bahwa
literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan
mengkomunikasikan konten atau informasi, dengan kecakapan kognitif maupun
teknikal.
Dalam era digital yang pesat saat ini
dapat mendorong enterpreneurship untuk membuka wirausaha dengan mudah dengan
berbagai keuntungan dan kemudahan yang di dapatkan. Kementrian Kopreasi dan
Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2017 melansir sebanyak 3,79 juta
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online
dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen dari total pelaku UMKM
yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta.
Teknologi informasi khususnya internet
sangatlah memberi peran besar dalam dunia bisnis khususnya dunia marketing.
Media sosial adalah teknologi informasi yang digunakan bukan hanya untuk
kegiatan sosial saja tetapi sekarang ini media sosial adalah sarana untuk
mempromosikan produk atau jasa. Berdasarkan data dari lembaga riset digital
marketing Emarketer tahun 2018 pengaruh teknologi informasi khususnya media
sosial sangatlah membantu kegiatan promosi disebabkan oleh lebih dari 100 juta
orang adalah pengguna aktif smartphone di Indonesia.
Perkembangan teknologi informasi yang
sedemikian cepat telah membawa dunia perdagangan pada sebuah arena baru yang
dinamakan ekonomi digital yang merupakan tren bisnis sekarang dan masa depan.
Ekonomi berbasis elektronik yang sering disebut ekonomi digital atau e-commerce
mempunyai potensi besar di masa mendatang dan berperan penting menjadi tulang
punggung perekonomian nasional. Dalam era digital yang pesat saat ini mendrong
enterpreneurship untuk membuka wirausaha dengan mudah dengan berbagai
keuntungan dan kemudahan yang di dapatkan.
Kehadiran teknologi saat ini,
sesungguhnya merupakan peluang sekaligus tantangan bagi mahasiswa dalam
mengembangkan usaha yang telah dirintis saat kuliah tersebut. Menjadi peluang,
karena dengan teknologi yang sudah menjadi “pakaian hidup” sehari-hari
mahasiswa, dengan gadget yang dimiliki akan bisa menjadi mesin pemasaran dan
produksi yang ampuh dalam menggapai pangsa pasar dan konsumen yang lebih luas.
Menjadi tantangan, jika mahasiswa tidak dapat memanfaatkan teknologi secara tepat
bagi pengembangan usahanya, maka akan datang kompetitor konvensional masuk ke
ranah konsumen mereka dengan layanan teknologi, seperti kehadiran GoJek dengan
Produk GoFood, Go-Send maupun Grab dengan Grab-Food, dan penetrasi
merchant-merchant melalui MarketPlace profesional seperti TokoPedia, BukaLapak
dan lain-lain.
Sebagai basisnya dengan harapan bahwa
penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi
sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional. Pendapat lainnya
menyebutkan bahwa technopreneurship adalah proses dalam sebuah organisasi yang
mengutamakan inovasi dan secara terus menerus menemukan problem utama
organisasi, memecahkan permasalahannya, dan mengimplementasikan cara-cara
pemecahan masalah dalam rangka meningkatakan daya saing di pasar global (Okorie,
2014). Technopreneurship menggabungkan antara teknologi dan kewirausahaan.
Dalam konsep technopreneurship, basis pengembangan kewirausahaan bertitik tolak
dari adanya invensi dan inovasi dalam bidang teknologi yang tidak sekedar
high-tech melainkan aplikasi pengetahuan pada kerja orang (human work) seperti
penerapan akuntansi, ekonomi order quantity, pemasaran secara lisan maupun
online.
Technopreneurship merupakan proses
sinergi dari kemampuan yang kuat pada penguasaan teknologi serta pemahaman
menyeluruh tentang konsep kewirausahaan (Sosrowinarsidiono, 2010). Sudarsih
dalam Prosiding KNIT RAMP-IPB (2013:57) mengemukakan bahwa technopreneurship
adalah proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.unm.ac.id/19909/1/Jurnal%20Nur%20asni%20aulia.pdf
https://sevima.com/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar