Oleh DIRAN (S06-DIRAN)
Abstrak Etika bisnis dapat diartikan sebagai peraturan tidak tertulis sebagai landasan norma dan perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh lapisan dalam perusahaan. Dengan menjalankan etika bisnis yang baik, sebuah perusahaan bisa mendapat nilai dan kepercayaan lebih dari masyarakat, negara, dan bahkan kompetitornya. Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis.
Kata
kunci : etika bisnis usaha
Pendahuluan
Banyak
orang selalu ingin bercita-cita menjadi orang yang sukses, salah satunya adalah
dengan cara berbisnis. Bisnis sangat memberikan kontribusi yang besar dalam
kemajuan, ekonomi, sosial dan budaya, namun juga menimbul-kan konsekuensi yang
disebabkan oleh kegiatan perusahaan tersebut. Dalam berbagai kegiatan
perusahaan dimungkinkan munculnya perilaku pelanggaran etika karena ada
kecenderungan orang yang merasa dirinya paling benar dalam berbagai macam
situasi. Oleh sebab itu dalam situasi apapun perlu suatu kesadaran moral, agar
keputusan yang dibuat walau dalam kondisi apapun tetap bernilai etika. Dunia
bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para
pelaku usaha agar dapat memenangakan persaingan dan mem-pertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya.
Etika
bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, Suatu perusahaan
akan berhasil bukan hanya berlandaskan moral dan manajemen yang baik saja,
tetapi juga harus memiliki etika bisnis yang baik. Perusahaan harus dapat
mempertahankan mutu serta dapat memenuhi permintaan pasar yang sesuai dengan
apa yang dianggap baik dan diterima masyarakat..Perilaku tidak etis dalam
kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-peluang yang diberikan oleh
peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah gunakan dalam
penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang melanggar etika bisnis.Haruslah diyakini bahwa pada
dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk
jangka menengah maupun jangka panjang, karena mampu mengurangi biaya akibat
dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan
eksternal, mampu meningkatkan motivasi pekerja, melindungi prinsip kebebasan
berniaga, mampu meningkatkan keunggulan bersaing. perusahaan yang menjunjung
tinggi nilainilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki
peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak
mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem
remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas
adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis
Tujuan akhir dari etika bisnis tentu melibatkan keberlangsungan perusahaan. Dalam jangka pendek, perusahaan dengan etika yang baik akan mendapatkan nilai dan pandangan positif sehingga lebih dianggap tepercaya.
Selain itu, berbisnis dengan menggunakan etika akan menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan, perusahaan dan konsumen, serta perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan. Jika etika diterapkan secara internal di seluruh lapisan perusahaan, karyawan dan pimpinan akan memiliki relasi yang baik, lalu suasana bekerja akan semakin kondusif dan suportif. Ini menjauhkan perusahaan dari praktik curang di dalam lingkungannya sendiri.
Beberapa Etika bisnis yang harus dipahami dan dilakukan antara lain:
1. Sebutkan nama lengkap, dalam situasi
berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan. Namun jika
namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika sedikit
menyingkat.
2. Berdirilah saat memperkenalkan diri,
berdiri saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya
tidak memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit
membungkuk agar orang lain menilai positif kesopanan motra.
3. Ucapkan terima kasih secukupnya,
dalam percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu
mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan,
orang lain akan memandang kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu
bantuan.
4. Kirim ucapan terima kasih lewat
email setelah pertemuan bisnis, setelah mitra menyelesaikan pertemuan bisnis,
kirimkan ucapan terima kasih secara terpisah ke email pribadi rekan bisnis
Anda. Pengiriman lewat email sangat disarankan, mengingat waktu tibanya akan
lebih cepat.
5. Jangan duduk sambil menyilang kaki,
tak hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam
kondisi kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu,
posisi duduk seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan.
6. Tuan rumah yang harus membayar, jika
mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus
membayar tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis
atau klien, laki-laki, ia tetap harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa
perusahaan yang membayarnya, bukan uang pribadi.
Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
Untuk menerapkan etika bisnis, harus mengetahui beberapa prinsipnya terlebih dahulu. Melalui prinsip-prinsip etika bisnis diharapkan bisa menghasilkan nilai-nilai, norma dan perilaku moral yang baik mulai dari staf paling bawah hingga pimpinan paling atas dari manajemen sebuah perusahaan.
1. Prinsip Kejujuran
Kejujuran menjadi hal penting dan
bisa sangat berpengaruh pada kepercayaan. Bisa dikatakan bahwa kejujuran
menjadi salah satu kunci yang harus digunakan kalau bisnis Anda ingin sukses.
Pada tingkat persaingan yang makin keras ini justru pengusaha harus mampu
mempertahankan konsumennya melalui kejujuran.
2. Prinsip Integritas Moral
Penerapan integritas moral ini harus
dilakukan kepada seluruh lapisan yang ada di perusahaan. Integritas yang tinggi
membuat kepercayaan masyarakat bertambah begitu juga sebaliknya kalau ada satu
atau beberapa orang dari perusahaan Anda yang melakukan hal yang bertentangan
dengan moral maka semua bagian dalam perusahaan akan terkena imbas buruknya.
3. Prinsip Kesetiaan
Yang dimaksud dengan prinsip
kesetiaan adalah bahwa seluruh elemen dalam perusahaan baik bawahan hingga
atasan tidak seharusnya mencampuradukan urusan bisnis dengan urusan pribadi.
Dengan begitu maka semua orang di dalam manajemen bisa melakukan pekerjaan
secara serius dan fokus supaya visi dan misi perusahaan bisa tercapai.
4. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi dalam etika
berbisnis ini terkait erat dengan kemampuan seseorang untuk bisa mengambil
keputusan serta tindakan yang semestinya. Seorang pengusaha haruslah memiliki
sikap yang tegas dalam membuat semua keputusan dengan kesadaran yang penuh sesuai
dengan kewajibannya.Prinsip otonomi tersebut pastinya tidak boleh bertentangan
dengan nilai moral dan norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
Pengusaha harus bisa meninggalkan semua hal dan menghindari membuat keputusan
yang bertentangan dengan nilai moral.
5. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan ini berhubungan
erat dengan hak untuk diperlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perusahaan tidak boleh bertindak diskriminatif kepada pihak-pihak yang
berkonstribusi serta terlibat dalam aktivitas usahanya.
Jika prinsip keadilan ini bisa berjalan
dengan baik maka dampaknya sangat bagus bagi perusahaan. Keadilan yang
dirasakan oleh semua elemen akan mendorong mereka untuk bekerja lebih keras
demi keberhasilan perusahaan.
Beberapa contoh etika bisnis yang baik untuk diterapkan antara lain:
1. Bersikap
Jujur, Kejujuran adalah satu nilai penting yang harus diterapkan dalam
berbisnis. Ketidak jujuran dalam berbisnis dapat diartikan sebagai penipuan,
terlebih jika hal tersebut merugikan pihak tertentu. Bersikap jujur juga
membuat karyawan dan perusahaan menjadi lebih mudah dipercaya.
2. Menyebutkan Nama, Menyebutkan nama atau
memberikan kartu nama sudah menjadi etika umum ketika bertemu dengan relasi
bisnis. Ini mengindikasikan niat baik dan ketertarikan untuk berkolaborasi
lebih lanjut.
3. Berpakaian Rapi, Dengan
berpakaian mencerminkan
kepribadian seseorang. dalam berbisnis, berpakaian rapi juga berarti
menghormati relasi bisnis, pimpinan, atau perusahaan yang Anda datangi.
Memakai pakaian yang rapi dan harum juga menggambarkan kualitas diri Anda
sebagai seseorang yang dapat dipercaya.
4. Penggunaan
Bahasa yang Baik, Bahasa apa pun yang digunakan dalam berkomunikasi, sebaiknya
gunakan bahasa yang positif dan jauhi kata-kata atau istilah kasar. Penggunaan
bahasa menentukan kualitas diri serta bagaimana Anda ingin dihargai oleh orang
lain.
5. Berdiri saat Berjabat
Tangan, Saat
relasi bisnis datang, selalu berdiri saat Anda akan berkenalan dan menjabat
tangan mereka. Hal ini menunjukkan sikap hormat dan menghargai. Dengan begitu,
relasi bisnis juga akan menghargai Anda.
6. Membayar Tagihan, Jika Anda mengundang
seseorang untuk pertemuan bisnis di sebuah tempat, ketahui bahwa Anda yang
wajib untuk membayar tagihannya. Mengundang seseorang berarti Anda meminta
waktunya untuk membicarakan persoalan bisnis. Dengan membayar tagihan, mereka
akan merasa dihargai.
7. Mengucapkan Terima
Kasih, Mengucapkan
terima kasih secukupnya dan secara formal akan memberikan kesan profesional.
Sebaliknya, jika diucapkan berlebihan, Anda akan dianggap kurang sopan.
Contoh Etika Bisnis
1. Dalam pertemuan bisnis
karyawan akan saling menyebutkan nama. Hal ini tampaknya mungkin sangat normal,
dengan menyebutkan nama aytau memberikan kartu nama saat pertemuan bisnis
pertama kan membuat kesan pertama yang baik pula.
2. Mengikuti aturan
perusahaan yang ada. Saling bekerja sama adalah sebuah hal yang baik, namun
tidak boleh melupakan aturan-aturan yang ada di dalam perusahaan. Jangan sampai
dilanggar ya. Karena akibatnya bisa fatal.
3. Mengucapkan terima
kasih. Hal sederhana lainnya, namun kalau kalian ingin sukses dalam mencapai
kerja sama yang baik, jangan lupakan kalimat terima kasihnya ya! Misalnya,
“terima kasih sudah diundang” atau “terima kasih telah diajak bekerja sama”.
4. Saling menghargai satu
sama lain. Kalian ketahui sendiri, Indonesia adalah negara yang majemuk.
Artinya, banyak sekali penduduk kita yang berbeda-beda suku, agama, dan
kelompok usia. Untuk itulah, ketika pertemuan bisnis, saling menghargai satu
sama lain adalah hal yang sangat dibutuhkan.
5. Egosiasi di segala
aspek. Sebelum mencapai kesepakatan, biasanya dua pihak akan saling
bernegosiasi. Untuk mencapai kerja sama yang baik, memang sebaiknya negosiasi dilaksanakan
terlebih dahulu.
6. Berkomitmen untuk kerja
sama. Kkomitmen ini adalah salah satu dari yang paling penting. Kalau kita
masing-masing perusahaan tidak
memiliki komitmen untuk bekerja sama dengan baik, maka tidak akan tercipta
partner bisnis yang baik pula.
7. Saling menjaga reputasi
perusahaan. Ketika kita mewakili perusahaan, alangkah baiknya apabila kita
memiliki etika yang baik, dengan menjaga nama baik perusahaan. Kalau nama
perusahaan baik, nama kita juga baik.
Kesimpulan
Di dalam persaingan
dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati,
yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi
saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan
luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum
secara etis dan jujur adalah satusatunya cara supaya dapat bertahan di dalam
dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku
bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis
mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masingmasing elemen dalam
lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen
yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika,
sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini
bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama
akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam
lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan
segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen
dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah
penting.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
https://www.akseleran.co.id/blog/etika-bisnis/
https://ajaib.co.id/7-contoh-etika-bisnis-yang-diterapkan-di-indonesia/
https://dinastirev.org/JEMSI/article/view/201
https://www.belumlama.com/etika-bisnis/
https://www.harmony.co.id/blog/prinsip-etika-bisnis-penjelasan-dan-penerapannya-dalam-bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar