Abstrak
Kepuasan kerja pada perusahaan dilihat dari kurangnya
semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh
variabel motivasi kerja, komunikasi dan stres kerja karyawan.Tujuan penelitian
mengetahui pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Bagi Perusahaan
Pendahuluan
Dalam era globalisasi ini setiap perusahaan baik
penghasil barang maupun jasa harus mampu menunjukkan keunggulan baik dari
barang maupun jasanya agar lebih bisa bersaing dalam persaingan yang begitu
ketat. Keunggulan- keunggulan yang dimiliki harus dipertahankan, diperbaharui,
dan ditingkatkan secara terus-menerus, sedangkan kelemahankelemahannya wajib
diperbaiki ataupun dihilangkan. Dalam menunjang kinerja perusahaan untuk mencapai
tujuan, maka sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan perlu
dimanfaatkan secara optimal. berdasarkan hal tersebut sangat penting untuk
disadari adanya teknik-teknik untuk dapat memelihara prestasi dan kepuasan
kerja karyawan, salah satunya dengan memberi dorongan (motivasi) kepada bawahan
agar mereka dapat melaksanakan tugas sesuai uraian tugas dan pengarahan (Hwa Ko,
2012). Stres yang sering dialami oleh karyawan akibat lingkungan yang di
sekitar tempat bekerjaakan mempengaruhi prestasi kerjanya, sehingga organisasi
atau perusahaan perlu untuk meningkatkan atau mengkaji mutu organisasional bagi
para pegawai. Motivasi kerja adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil
kerja yang optimal (Hasibuan 2013). Disamping itu usaha untuk memacu prestasi
kerja pegawai, pimpinan harus berusaha menyadari hakikat dari pekerjaan karyawan.
Sehingga dapat ditentukan bentuk motivasi apa yang akan diberikan sesuai dengan
kondisi kerja perusahaan.
Pembahasan
Menurut Robbin (2002 : 55) motivasi adalah keinginan
untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Motivasi adalah kesediaan
untukmengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu, dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individual (Robbins, 2003: 208).
Menurut Sunyoto (2015:199), tujuan pemberian motivasi
antara lain mendorong gairah dan semangat kerja karyawan, meningkatkan moral
dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktifitas kerja karyawan,
mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan, meningkatkan
kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, menciptakan suasana dan
hubungan kerja yang baik, meningkatkan dan partisipasi karyawan, meningkatkan
kesejahteraan karyawan, mempertinggi rasa tanggug jawab karyawan terhadap
tugas-tugasnya.
Jenis-Jenis Motivasi
Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan
motivasi negatif. (Hasibuan, 2010:150)
a. Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi
(merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di
atas prestasi standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan
meningkat karena pada umumnya manusia senang menerima yang baik-baik.
b. Motivasi negatif (Insentif Negatif)
Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan
dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini
semangat kerja karyawan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka
takut dihukum, tetapi dalam jangka waktu yang panjang dapat berakibat kurang
baik. Dalam prakteknya, kedua motivasi tersebut sering digunankan oleh suatu
perusahaan. Penggunaanya harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan
semangat kerja karyawan. Yag jadi masalah ialah kapan motivasi positif atau
motivasi negatif dapat efektif merangsang gairah kerja karyawan. Motivasi
positif efektif untuk jangka panjangsedangka motivasi negatif efektif untuk
jangka pendek. Akan tetapi manajer harus konsisten dan adil dalam
menerapkannya.
Motivasi sebagai psikologis dalam diri seseorang
dipengaruhi oleh beberapa factor baik yang bersifat internal maupun eksternal
(Sutrisno, 2011:116-120)
a. Faktor Eksternal (berasal dari luar diri karyawan)
yang dapat mempengaruhi motivasi tersebut mencakup antara lain:
1. Linkungan kerja yang menyenangkan
2. Kompensasi yang memadai
3. Supervisi yang baik
4. Adanya jaminan pekerjaan
5. Status dan tanggung jawab
6. Peraturan yang fleksibel.
b. Faktor internal (berasal dari dalam diri karyawan)
yang mempengaruhi pemberian motivasi pada diri seseorang, antara lain:
1. Keinginan untuk dapat hidup
2. Keinginan untuk dapat memiliki
3. Keinginan untuk memperoleh penghargaan
4. Keinginan untuk memperoleh pengakuan
5. Keinginan untuk berkuasa.
Kesimpulan
Lingkungan kerja memegang peranan penting dalam kegiatan
perusahaan, karena lingkungan kerja adalah tempat sehari-hari karyawan melakukan
aktivitas pekerjaannya. Dengan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, maka
diharapkan akan mampu memberikan kenyamanan dan akan mendorong para karyawan
lebih giat bekerja dan secara otomatis produktivitas yang diharapkan perusahaan
dapat tercapai. Menurut Sedarmayanti (2009:21) Lingkungan Kerja merupakan
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
perorangan maupun sebagai kelompok
Daftar Pustaka
Saleh, A. R., & Utomo, H. (2018). Pengaruh Disiplin
Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT. Inko Java Semarang. Among Makarti, 11(1).
Adiwinata, I. (2014). Pengaruh Kepuasan Kerja dan
Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Intaf Lumajang. Agora,
2(1), 22-30.
Aldi, Y., & Susanti, F. (2019). Pengaruh Stress
Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Frisian Flag
Indonesia Wilayah Padang.
A.A.Sagung Kartika Dewi & Ni Luh Gede Poniasih. Pengaruh
Motivasi Kerja, Komunikasi Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar