Oleh:
Oliver
Gideon Parsaoran (@V21-OLIVER)
Abstrak
Artikel
ini membahas tentang betapa pentingnya employee engagement (keterikatan
karyawan) terhadap karyawan & perusahaan.
Kata
kunci: Karyawan, keterikatan karyawan, loyalitas
Abstract
This
article discusses how important employee engagement is for employees & the
company.
Keywords:
Employees, employee engagement, loyalty
PENDAHULUAN
Karyawan
adalah mereka yang bekerja di suatu perusahaan atau instansi untuk mengerjakan
sebuah tugas operasional dan mengharapkan balas jasa berupa komisi atau gaji.
Menurut Hasibuan, “Dalam Manulang”, 2002, Karyawan
adalah setiap orang yang telah menyediakan jasa (baik dalam bentuk pikiran atau
dalam bentuk tenaga), kemudian menerima balas jasa kembali atau kompensasi yang
besarannya telah
ditentukan terlebih dahulu. Menurut Frederic W. Taylor, Karyawan
adalah komunitas yang termotivasi untuk bekerja dalam memenuhi kebutuhan
keuangan. Menurut Sedarmayanti, 2011:260, Karyawan adalah terjemahan dari kata
kinerja yang mempunyai makna sebagai karya seorang pekerja. Suatu proses
manajemen dari hasil kerja harus mempunyai bukti nyata yang juga bisa diukur.
Untuk
mencapai tujuan perusahaan, serta kesesuaian visi & misi sebuah perusahaan,
diperlukan kinerja karyawan yang bagus. Namun tidak semua karyawan bekerja untuk
mencapai tujuan perusahaan atau mungkin menyelaraskan visi & misi dengan perusahaan.
Ada karyawan yang bekerja hanya sekedar untuk mencukupi kebutuhan hidup atau mencari
uang, ada juga karyawan yang bekerja hanya untuk mencari pengalaman, dan lain
sebagainya. Menurut saya, keterikatan karyawan adalah sebuah hubungan yang
saling menguntungkan antara karyawan dengan perusahaan. Lalu apa itu keterikatan
karyawan? Apa manfaatnya? Bagaimana caranya? Semua akan dibahas dalam artikel
ini.
PEMBAHASAN
A.
Definisi Keterikatan Karyawan
Keterikatan
karyawan adalah komitmen emosional karyawan pada organisasi dan tujuannya.
Komitmen emosional ini berarti karyawan benar-benar peduli tentang pekerjaan
dan perusahaan mereka. Mereka tidak bekerja hanya untuk gaji, atau hanya untuk
promosi, tetapi bekerja atas nama tujuan organisasi (Kruse, 2012).
Perasaan
positif dan rasa antusias yang tinggi terhadap pekerjaan dapat disebut dengan
employee engagement. Karyawan yang memiliki engagement tinggi cenderung lebih
memiliki kinerja yang baik karena memiliki perasaan yang positif dan tidak
menjadikan pekerjaannya sebagai beban. Penelitian telah menemukan hubungan
positif antara employee engagement dan kinerja organisasi. Perusahaan dengan
karyawan yang engaged memiliki retensi karyawan yang tinggi hasil dari
menurunnya turn over karyawan, mengurangi niat untuk keluar dari perusahaan,
meningkatkan produktivitas, profitabilitas, pertumbuhan dan kepuasan pelanggan
(Markos, Sridevi 2010).
B.
Manfaat Employee Engagement
Bagi perusahaan, keterlibatan karyawan dapat:
1) Melihat loyalitas karyawan dalam pekerja
2) Tugas yang diselesaikan tepat waktu dan dengan
kualitas terbaik
3) Jika karyawan merasa senang di tempat kerja, citra
perusahaan menjadi bagus
4) Produktivitas karyawan meningkat seiring dengan
kepuasan kerja mereka
5) Menghemat biaya karena turnover rate yang
rendah
Bagi karyawan, untungnya adalah:
1) Karyawan dapat merasa terus semangat bekerja karena
sadar akan peran mereka di perusahaan
2) Karyawan tidak merasa stres terhadap pekerjaan dan
lingkungan kerja
3) Kesehatan mental karyawan terjaga
4) Ada kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
karyawan
C.
Tingkatan Employee Engagement
Tingkat engagement karyawan
dengan perusahaan dapat diukur dari 3 tipe berikut:
1) Engaged. Karyawan
yang engaged adalah seorang pembangun (builder). Mereka selalu menunjukkan
kinerja dengan level yang tinggi. Karyawan ini akan bersedia menggunakan bakat
dan kekuatan mereka dalam bekerja setiap hari serta selalu bekerja dengan
gairah dan selalu mengembangkan inovasi agar perusahaan berkembang.
2) Not
engaged. Karyawan dalam tipe ini cenderung fokus terhadap
tugas dibandingkan untuk mencapai tujuan dari pekerjaan itu. Mereka selalu
menunggu perintah dan cenderung merasa kontribusi mereka diabaikan.
3) Actively
disengaged. Karyawan tipe ini adalah penunggu gua
(cave dweller). Mereka secara konsisten menunjukkan perlawanan pada semua
aspek. Mereka hanya melihat sisi negatif pada berbagai kesempatan dan setiap
harinya, tipe actively disengaged ini melemahkan apa yang dilakukan oleh
pekerja yang engaged.
D.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Employee Engagement
Penyebab
karyawan tidak engaged menurut MSW Research dan Dale Carnegie Training, selain karena
masalah kompensasi juga diakibatkan karena kurangnya:
1) Kepercayaan dengan pemimpin perusahaan
Pemimpin
merupakan salah satu tolak ukur utama karyawan dalam bekerja di perusahaan.
Pemimpin ibaratnya seperti nahkoda dalam kapal, seorang pemimpin harus mampu
memberikan contoh bagi bawahannya bertingkah laku santun, bertanggung jawab, serta
adil dalam mengambil keputusan. Banyak
dari pemimpin yang merasa sudah puas dengan pencapaian yang telah dicapai sehingga
membuatnya tidak mempedulikan lagi orang yang dipimpinnya. Hal ini membuat
karyawan merasa tidak punya arah lagi karena tidak ada inovasi yang akan dia
buat untuk mempertahankan perusahaannya dimasa mendatang. Hal ini membuat
karyawan tidak percaya lagi kepada pemimpinnya.
2) Hubungan
karyawan dengan tim manajemen
Manajer
SDM selayaknya memiliki strategi jitu dalam menjaga kenyamanan karyawan saat bekerja
di sebuah perusahaan. Hubungan yang dibangun antara karyawan dan manajer harus
signifkan dan terarah, jika ini tidak terjadi maka banyak masalah yang akan
timbul seperti konfik yang berkepanjangan, motivasi bekerja yang turun, serta sikap
acuh karyawan terhadap tujuan perusahaan kedepannya.
3) Kesempatan
Berkarir
Bila
terdapat karyawan yang berpotensi dan berkinerja baik, mereka memiliki harapan
untuk bisa meraih karir yang menjanjikan bagi masa depan pekerjaannya, tentu
dengan pendapatan yang layak, namun jika perusahaan kurang memberikan kesempatan
dan mendorong karyawan untuk mengembangkan karir dan memfasilitasinya, maka bukan
tidak mungkin rasa keterikatan karyawan semakin berkurang.
4) Kebanggaan
karyawan terhadap perusahaan
Perusahaan
yang unggul, bereputasi sangat baik, dan mempunyai omset yang luar biasa
menjadi kebanggaan tersendiri bagi karyawan yang bekerja disana. Pilihan yang
mereka jalani akan menjadi tidak sia-sia sehingga menimbulkan stigma di pikiran
mereka bahwa mereka harus terus memaksimalkan kemampuannya untuk nama
perusahaan yang lebih baik lagi kedepannya. Berbeda dengan perusahaan yang
kurang mempunyai reputasi yang baik serta karyawan memilih perusahaan tersebut
karena terpaksa hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka cenderung tidak memiliki
motivasi dalam menjalankan pekerjaan di perusahaan pilihannya.
E.
Cara Meningkatkan Employee Engagement
Mengambil
ide dari perusahaan lain tanpa terlebih dahulu memastikan praktiknya sesuai
dengan budaya organisasi tidak akan berhasil. Yang
harus digaris bawahi adalah strategi untuk mendorong engagement memiliki
tujuan yang sama, yaitu membantu karyawan merasa dihargai dan terhubung
secara emosional dengan pekerjaan mereka. Karena
itu, berikut adalah enam pendekatan untuk mendorong keterlibatan yang dapat
disesuaikan dengan budaya atau anggaran apa pun.
1) Berikan
perhatian ke perorangan
Membuat
survei untuk menganalisa kecenderungan perorangan akan sangat membantu pemimpin
atau manajer untuk memilih gaya komunikasi ke setiap orang di timnya dan apa
yang memotivasi mereka. Survei tersebut
juga dapat membantu perusahaan untuk mempekerjakan orang-orang yang cocok untuk
pekerjaan tertentu, yang mana bisa meningkatkan engagement.
2) Fasilitasi
pelatihan dan pembinaan
Perusahaan
yang mementingkan perkembangan skill karyawan dengan baik akan
membuahkan keterlibatan karyawan yang tinggi.
3) Dengarkan
karyawanmu
Beri
mereka kesempatan untuk berpendapat, perhatikan apa yang mereka katakan dan
hormati pendapat mereka adalah salah satu bentuk apresiasi perusahaan terhadap
karyawan. Memberikan feedback secara
rutin dan membangun ampuh meningkatkan performa dan kebahagiaan karyawan juga,
daripada menggunakan review tahunan.
4) Bersosialisasi
dengan tim
Cara
sederhana untuk membantu karyawan lebih peduli tentang tempat kerja mereka
adalah dengan membina hubungan yang lebih dekat dan sehat dengan rekan
kerja.
5) Perhatikan
kesehatan dan kebahagiaan karyawan
Karyawan
yang stres dan kelelahan akan membuat produktivitas menurun. Maka dari itu,
penting untuk memonitor keadaan mereka secara berkala.
6) Berikan
pengakuan
Karyawan
yang diakui atas kerja kerasnya akan merasa dihargai, di mana perasaan ini
akan mendorong karyawan untuk menjadi lebih engaged. Perlu
diingat, pemimpin tim perlu menekankan makna pekerjaan di perusahaan itu karena
pesan tersebut akan memperjelas tentang perilaku apa yang akan dihargai. Dengan
meningkatkan engagement karyawan, mencapai target perusahaan akan
lebih cepat karena kepuasan kerja karyawan.
KESIMPULAN
Employee
engagement dijelaskan sebagai sebuah konsep yang dinilai dapat mengatur upaya-upaya
karyawan yang sifatnya sukarela, yaitu ketika karyawan memiliki pilihan-
pilihan, mereka akan bertindak lebih jauh untuk kepentingan organisasi mereka.
Employee engagement adalah seorang yang terlibat penuh dalam pekerjaannya dan sangat
antusias terhadap pekerjaan.
Kepuasan
kerja merupakan hal yang penting yang harus ditumbuhkan pada setiap karyawan. Hal
ini disebabkan karyawan yang engage akan memiliki keterikatan yang tinggi kepada
perusahaan. Keterikatan yang tinggi mempengaruhi karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaan (cenderung memiliki kualitas kerja yang memuaskan) dan akan berdampak
pada rendahnya keinginan untuk meninggalkan pekerjaan.
REFERENSI
https://majoo.id/solusi/detail/karyawan-adalah
http://repository.radenintan.ac.id/19240/1/PUSAT%20BAB%201%20DAN%202.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar