ABSTRAK
Budaya
perusahaan merupakan tombak perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan,
citra yang diharapkan oleh perusahaan adalah wish image yaitu image yang yang
diharapkan terbentuk oleh perusahaan yang sudah disiapkan dan dituju dan juga
masuk dalam corporate image yaitu image atau citra yang dibentuk oleh
perusahaan. Apabila budaya perusahaan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
oleh perusahaan, kemudian dilaksanakan dengan baik, maka akan melahirkan citra
atau image perusahaan yang baik pula.
Kata
Kunci : Budaya organisasi, citra perusahaan, identitas perusahaan
PENDAHULUAN
Manusia
adalah makhluk sosial, tentunya tidak lepas dari proses komunikasi. Proses
komunikasi yang terjadi antar manusia membentuk berbagai kesepakatan. Berbagai
jenis perjanjian ini dari waktu ke waktu menjadi norma, ritual, ide, gagasan,
adat istiadat, dan kebiasaan orang-orang dalam kelompok tertentu. Norma,
ritual, ide, gagasan, adat dan kebiasaan inilah yang biasa kita sebut budaya. Ketika
komunikasi yang menghasilkan budaya ini berlangsung dalam suatu kelompok
masyarakat atau organisasi, maka terbentuk pula budaya yang mengatur dan
mengikat mereka dalam organisasi tersebut. Budaya yang terbentuk inilah yang
selanjutnya kita sebut sebagai budaya organisasi atau perusahaan. Budaya
organisasi atau perusahaan yang didalamnya terdapat unsur-unsur budaya seperti
norma atau aturan, etiket, pengetahuan, teknologi, dll. menjadi sangat penting
karena menciptakan identitas suatu perusahaan.
Identitas
perusahaan adalah cara seseorang atau kelompok lain mengetahui
organisasi/perusahaan/kelompok yang memiliki identitas tersebut. Selain itu,
identitas menjadi cerminan (image) perusahaan dengan identitas tersebut.
Identitas adalah bagian dari budaya. Dalam suatu organisasi, peran budaya
organisasi memiliki dampak yang nyata terhadap perilaku anggota organisasi
sebagai individu, kelompok atau secara keseluruhan. Budaya organisasi akan membentuk
identitas setiap anggota dan keterikatannya dengan organisasi, karena
nilai-nilai bersama yang melekat memudahkan setiap anggota organisasi untuk
memahami setiap peristiwa dan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh
organisasi.
PEMBAHASAN
A. Budaya
Organisasi
Edy
Sutrisno (2010:2) dalam bukunya menyebutkan bahwa budaya organisasi
didefinisikan sebagai seperangkat sistem nilai-nilai, keyakinan-keyakinan,
asumsi-asumsi, atau norma-norma yang berlaku, disepakati, dan diikuti, oleh
para anggota suatu organsisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan
masalah-masalah organsisasinya.
Trujillo
dan Pacanowsky dalam Morissan (2009:101) dalam mengemukakan sebuah teori bahwa
budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh organisasi, budaya adalah sesuatu
yang merupakan organisasi itu sendiri. Memahami individu sebagai suatu unit
individu adalah lebih penting daripada melakukan generalisasi terhadap perilaku
atau nilai-nilai organisasi secara keseluruhan.
Fungsi
Budaya Organisasi Robbin dalam Edy (2010 : 10) disebutkan bahwa budaya memiliki
beberapa fungsi diantaranya:
- Budaya organisasi mempunyai suatu peran pembeda, hal ini berarti bahwa budaya organisasi merupakan identitas yang menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lainnya.
- Budaya organisasi akan membangun rasa memiliki identitas bagi para anggota-anggota organisasi.
- Budaya organisasi akan mempermudah timbulnya komitmen pada satu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individu.
- Budaya organisasi akan meningkatkan kemantapan sistem sosial.
B. Citra
Perusahaan
Iman
Mulyana (2003:1) dalam artikelnya menyebutkan bahwa citra menunjukkan kesan
suatu obyek terhadap obyek lain yang terbentuk dengan memproses informasi
setiap waktu dari berbagai sumber yang terpercaya. Citra perusahaan (corporate
image) adalah gagasan/persepsi mental dari khalayak tertentu atas suatu
perusahaan atau organisasi, yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman
khalayak itu sendiri (Anggoro, 2000:36).
Citra
perusahaan dapat dilihat dari empat elemen, diantaranya:
- Personality, merupakan keseluruhan dari karakteristik perusahaan yang dipahami oleh publik sasaran, seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang memiliki tanggung jawab social.
- Reputation, merupakan hal-hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini oleh publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain, seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank.
- Value, merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan.
- Corporate Identity, merupakan komponen-komponen yang mempermudah pengenalan public sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna, slogan, dll.
C. Strategi
Membangun Budaya Perusahaan
Strategi
membangun budaya organisasi yang baik, antara lain:
1. Menetapkan
Nilai dan Tujuan Perusahaan
Budaya perusahaan nantinya akan berperan sebagai
identitas yang melekat pada citra perusahaan. Oleh karena itu perlu
kehati-hatian agar dapat menentukan nilai dasar yang kuat. Nilai dan tujuan ini
kemudian dikembangkan ke dalam visi dan misi perusahaan. Sehingga, memiliki
cakupan yang lebih konkrit dan komprehensif.
2. Mengembangkan
Sistem yang Berakar Pada Nilai
Sistem ini bermacam-macam, misalnya sistem hirarki,
struktural organisasi, serta aturan-aturan yang berlaku di dalam instansi. Tahap
ini merupakan tahap paling rumit dan memerlukan perencanaan matang. Sebab
perubahan yang mendadak dan tidak terstruktur dapat menyebabkan kerugian pada
perusahaan.
3. Komunikasi,
Sosialisasi, dan Pelatihan
Diperlukan komunikasi pada para karyawan mengenai
sistem dan budaya yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilakukan
dengan sosialisasi dan berbagai pelatihan. Tentunya untuk membentuk sebuah
budaya tidaklah instan. Sosialisasi dan pelatihan harus dilakukan secara rutin
dan bertahap untuk menanamkan budaya yang diinginkan oleh perusahaan. Transparansi
gaya kerja dan budaya perusahaan juga diperlukan saat seleksi rekruitmen
karyawan. Tujuannya untuk memfilter agar talenta yang terpilih selaras dengan
budaya perusahaan.
4. Memperhatikan
Kesehatan Mental Setiap Orang
Kesehatan mental merupakan salah satu elemen paling
penting dalam budaya organisasi yang baik, namun hal ini sering kali kurang
diperhatikan oleh perusahaan. Tempat kerja merupakan tempat yang sangat rentan
terhadap stress. Apabila perusahan membiarkan stress terjadi pada karyawannya, maka
dapat mempengaruhi kondisi mental dan fisik karyawan tersebut dan pada akhirnya
menurunkan kinerja mereka.
5. Menanamkan
Toleransi dalam Perusahaan
Dalam perusahaan, perbedaan merupakan suatu hal yang
wajar. Perbedaan ini bisa berupa kepercayaan, budaya, sudut pandang, atau
bentuk lainnya. Masukkan nilai toleransi ke dalam peraturan perusahaan,
sehingga semua karyawan dapat saling menghargai dan tidak mendiskriminasi
terhadap perbedaan yang ada.
6. Menilai
Karyawan Secara Objektif
Penilaian kinerja merupakan proses yang perlu dilakukan
untuk memotivasi karyawan agar terus berkembang. Penilaian ini harus dilakukan
berdasarkan kinerja dan pencapaian karyawan.
7. Melakukan
Quality Control
Perkembangan budaya yang tercipta terus dievaluasi
apakah sudah sesuai dengan standar yang diharapkan. Manajemen dan pengkajian
ulang budaya secara berkala perlu untuk memastikan budaya organisasi tetap
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
KESIMPULAN
Budaya
mengekspresikan tujuan melalui nilai-nilai dan kepercayaan. Budaya memandu
kegiatan melalui asumsi bersama dan norma kelompok. Karena membentuk sikap dan
perilaku, budaya dapat menjadi energi menuju tujuan bersama. Itu tidak hanya
mendorong karyawan untuk bekerja keras untuk mencapai target, tetapi merasa
senang melakukannya. Organisasi dan seluruh bagian yang ada di dalamnya budaya
berpedoman pada nilai-nilai perusahaan, sehingga seluruh kegiatan yang
dilakukan memiliki tujuan mewujudkan nilai-nilai perusahaan itu sendiri yang
menjadi citra yang diharapkan dari perusahaan. Sehingga budaya-budaya
organisasi dijadikan sarana dalam membentuk citra perusahaan.
Karena jika budaya organisasi yang dibentuk memiliki tujuan mewujudkan
nilai-nilai perusahaan yang sudah menjadi citra yang diharapkan perusahaan,
dilaksanakan dengan baik, dan apabila terwujud maka terwujud pula citra
perusahaan yang diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anindita, K. (2022, Agustus 13). 7 Strategi Membangun Budaya Organisasi yang Baik. Retrieved from www.hashmicro.com: https://www.hashmicro.com/id/blog/budaya-organisasi-yang-baik/
Nafis, H. (2020). MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI. Jurnal Tunas Pendidikan, 3(1), 131-138.
Prabawa,
A. (2011). Optimalisasi Budaya Organisasi Dalam Membangun Image
Organisasi. Jurnal Ekonomika Universitas Wijayakusuma Purwokerto, 14(4),
23143.
Prasetya, W. (2021). Analisis Hubungan Budaya Perusahaan, Kualitas Layanan dan Citra Perusahaan. Jurnal Metris, 22(01), 37-48.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar