Abstrak
Corporate
Culture atau budaya perusahaan merupakan cara interaksi perusahaan kepada
karyawannya atau bisa juga bagaimana antar sesama karyawan saling berinteraksi.
Tiga jenis budaya organisasi meliputi budaya konstruktif, budaya pasif-defensif dan budaya agresif defensive.
Kata Kunci: Budaya Organisasi,
Kinerja Karyawan.
Pendahuluan
Memahami bagaimana
pentingnya latar belakang perusahaan adalah hal yang penting bagi
karyawan. Dengan mengetahui bagaimana cara perusahaan berkomunikasi
terhadap karyawannya, setiap orang yang bekerja dapat menyesuaikan diri agar sejalan
dengan budaya perusahaan. Corporate Culture atau
budaya perusahaan merupakan cara interaksi perusahaan kepada karyawannya atau
bisa juga bagaimana antar sesama karyawan saling berinteraksi.
Budaya perusahaan yang dimaksud bisa berupa keyakinan,
kepercayaan, nilai dan juga norma bersama sebagai ciri perusahaan dan diikuti
juga oleh semua anggota perusahaan. Konsep yang terkait erat adalah etika
perusahaan dan citra perusahaan. Etika perusahaan menyatakan nilai-nilai
perusahaan, sedangkan citra perusahaan merupakan persepsi publik terhadap
budaya perusahaan.
Anggota baru perlu
mempelajarinya. Beberapa dari mereka mungkin membutuhkan waktu lama untuk
beradaptasi, sementara yang lain lebih cepat. Tidak peduli berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan, mempelajari lingkungan budaya baru
membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk bersinergi dengan anggota lain.
Hal inilah yang akan memberikan kerangka
acuan umum untuk anggota perusahaan, sehingga dapat menafsirkan fakta atau
peristiwa yang terjadi di lingkungan perusahaan. Misalnya, budaya mengirim pesan
pada orang orang yang ada di luar perusahaan atau di dalam perusahaan tentang
bagaimana bisnis dijalankan. Berakar dari tujuan, pendekatan organisasi
pada tenaga kerja, strategi struktur sampai dengan pelanggan dan
investor. Inilah mengapa Corporate Culture menjadi
komponen bisnis yang penting untuk kegagalan atau keberhasilan bisnis.
Pembahasan
Kinerja adalah usaha yang dilakukan dari
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan norma maupun etika, menurut pendapat Prawirosentono dalam Husaini
Usman (2010).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas
dan Efisiensi
Dalam hubungannya dengan kinerja
organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh efektivitas dan
efisiensi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan, dikatakan efesiensi bila hal
itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan, terlepas apakah efektif atau
tidak.
2. Otoritas
dan tanggung jawab
Dalam organisasi yang baik wewenang
dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang-tindih
tugas. Masing-masing karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang
menjadi haknya dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Disiplin
Secara umum, disiplin menunjukkan
suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan
dan ketetapan perusahaan. Disiplin merupakan ketaatan dan hormat terhadap
perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan.
4. Inisiatif
Inisiatif seseorang berkaitan
dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang
berkaitan dengan tujuan organisasi. Setiap inisiatif sebaiknya mendapat
perhatian atau tanggapan positif dari atasan, kalau memang dia atasan yang
baik.
Budaya organisasi adalah sistem makna
bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari
organisasi-organisasi lain (Robbins, 2006). Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa budaya organisasi mengungkapkan nilai-nilai inti yang dianut
bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Budaya organisasi dapat memberikan
stabilitas bagi suatu organisasi, tetapi juga dapat sebagai penghambat terhadap
perubahan.
Secara
umum terdapat tiga jenis budaya organisasi menurut Kreitner dan Kinicki (2003)
yaitu:
1. Budaya
konstruktif
Budaya konstruktif adalah budaya di
mana para karyawan didorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan
mengerjakan tugas dan proyeknya dengan cara yang membantu mereka dalam
memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang.
2. Budaya
pasif-defensif
Budaya pasif-defensif bercirikan
keyakinan yang memungkinkan bahwa karyawan berinteraksi dengan karyawan lain
dengan cara yang tidak mengancam keamanan kerja sendiri.
3. Budaya
agresif defensive
Budaya agresif defensif mendorong
karyawannya untuk mengerjakan tugasnya dengan kerja keras untuk melindungi
keamanan kerja dan status mereka.
Perkembangan
Budaya Organisasi
Para pendiri biasanya memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap budaya awal perusahaan. Mereka akan berusaha
membangun budaya untuk memfasilitasi pencapaian visi dan misi mereka. Tanpa
itu, perusahaan tidak akan lebih terstruktur.
Budaya berkembang seiring pertumbuhan bisnis. Masuknya
eksekutif baru berkontribusi pada perubahan budaya perusahaan. Mereka mungkin
membawa perspektif yang berbeda dari yang dibawa oleh pendiri.
Budaya beragam antar perusahaan. Beberapa dari mereka lebih
birokratis, sementara yang lain lebih fleksibel. Beberapa perusahaan mungkin
secara terbuka menyelesaikan konflik untuk menciptakan konsensus, sementara
yang lain menyelesaikannya secara hierarkis dan diam-diam di balik pintu
tertutup. Seiring waktu, budaya dan sistem menjadi mapan. Itu tidak terganggu
ketika beberapa orang meninggalkan perusahaan. Atau, ketika beberapa karyawan
baru masuk.
Meskipun telah ditetapkan, budaya
perusahaan masih fleksibel untuk berubah. Sebagai contoh, eksekutif mengejar
perubahan radikal atas arah perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan
bisnis yang dinamis. Perubahan ini mengharuskan mereka untuk mengembangkan
budaya baru yang lebih tepat.
Fungsi
Utama Budaya Organisasi
1. Sebagai
proses integrasi internal, seperti pemersatu setiap komponen organisasi
2. Sebagai
proses adaptasi eksternal seperti sarana untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan luar organisasi.
Indikator
budaya organisasi yaitu:
1. Inovasi
dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif
dan mengambil resiko.
2. Perhatian
terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan,
analisis dan perhatian terhadap detail.
3. Orientasi
Hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses
yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi
orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang–orang di
dalam organisasi itu.
5. Orientasi
tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukurannya individu.
6. Keagresifan.
Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
7. Kemantapan.
Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Cara
Membangun Corporate Culture
1.
Budaya Komunikasi yang Baik
2.
Sistem tidak akan berjalan baik jika tidak ada
komunikasi yang baik. Maka cara membangun budaya perusahaan yakni dengan budaya
komunikasi yang baik.
3.
Budaya Transparansi
Keterbukaan ini termasuk memberitahukan secara terbuka
saat ada masalah terjadi. Budaya ini tentu harus ditumbuhkan secara perlahan.
4.
Sistem Perekrutan yang
Selektif
Karena menjadi ciri perusahaan, budaya perusahaan juga
bisa diterapkan karena karyawan yang memadai. Inilah mengapa harus dilakukan
perekrutan yang selektif dari awal.
5.
Terbuka Terhadap Keluhan
Bukan hanya terbuka jika ada masalah, perusahaan juga
seharusnya mendengarkan segala keluhan karyawan. Dari keluhan ini bisa
dijadikan sebagai perbaikan jika memang ada yang harus diubah. Dalam prosesnya
sebaiknya melibatkan tim HR yang profesional.
6.
Tingkatkan Keterlibatan
Karyawan
Budaya perusahaan tidak akan terbentuk jika karyawan
tidak terlibat di dalam prosesnya. Ada baiknya untuk tidak ragu melibatkan
karyawan dalam pekerjaan dan tanggung jawab.
Kesimpulan
Budaya
Organsasi mempengaruhi produktivitas dan kinerja karena membentuk sikap dan
perilaku. Budaya dapat menjadi energi menuju tujuan bersama. Itu tidak hanya
mendorong karyawan untuk bekerja keras untuk mencapai target, tetapi merasa
senang melakukannya.
Daftar
Pustaka
Gultom, D. K. (2014). PENGARUH BUDAYA
ORGANISASI PERUSAHAAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) Tbk MEDAN. Jurnal Manajemen & Bisnis,
14(02).
Nasrudin, A. (2019, September
7). Budaya Perusahaan. Cerdasco. Retrieved November 9, 2022, from
https://cerdasco.com/budaya-perusahaan/
Webmaster. (2022, June 3). Budaya
Perusahaan – Pengertian, Tipe, Faktor, & Cara Membangunnya.
thehoneylady. Retrieved November 9, 2022, from
https://www.thehoneylady.co.id/blog/budaya-perusahaan/
Budaya Organisasi-Perusahaan.
(2020). YouTube. Retrieved November 9, 2022, from
https://www.youtube.com/watch?v=TBdOOCQ5N3k.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar