Oleh
: Umi Nurul Solikhah (@V08-UMI)
ABSTRAK
Motivasi
merupakan elemen penting yang menggerakkan seseorang untuk mencapai suatu
tujuan. Ketika berada dalam situasi yang tidak menyenangkan, kemampuan
seseorang untuk terus fokus, mendorong diri sendiri, dan mencapai sesuatu akan
menurun secara perlahan. Oleh karena itu, motivasi bekerja menjadi elemen
penting bagi karyawan untuk unjuk diri melalui kinerja terbaik. Pengaruh
motivasi terhadap kinerja karyawan begitu besar. Tanpa komponen ini, akan sulit
untuk mencapai tujuan maupun target yang telah ditetapkan perusahaan.
Kata
kunci : Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan, Kinerja Terbaik
PENDAHULUAN
Motivasi
kerja merupakan dasar bagi suatu organisasi untuk mengembangkan baik instansi
pemerintah maupun instansi swasta tidak lain karena adanya keinginan untuk mewujudkan
tujuan dan usaha yang dilakukan secara bersama, sistematis, serta berencana.
Motivasi kerja dapat dikatakan sebagai penggerak maupun dorongan yang dapat
memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu mengubah tingkah laku individu
untuk menuju pada hal yang lebih baik. Motivasi kerja meliputi usaha untuk mendorong
atau memberikan semangat kepada karyawan dalam bekerja.
Benowitz
(2001:43) motivasi kerja adalah kekuatan yang menyebabkan individu bertindak
dengan cara tertentu. Adapun cara untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan
adalah dengan meningkatkan motivasi kerja melalui training, misalnya mengadakan
pelatihan untuk meningkatkan kerja, berikan reward (bonus) bagi karyawan yang
berprestasi, melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan,
mengadakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antar karyawan dengan
pimpinan. Motivasi kerja menunujukkan adanya disiplin dalam bekerja sehingga karyawan
lebih tekun, cermat dan lebih giat atau semangat untuk melakukan suatu pekerjaan
yang menjadi kewajiban bagi seorang karyawan. Dengan hal tersebut, maka karyawan
melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan program kerja yang telah dibuat dan
mengikuti peraturan dalam bekerja. Sehingga menghasilkan pekerjaan yang
kualitas maupun kuantitas yang dapat memuaskan.
PERMASALAHAN
Pada
hakikatnya motivasi kerja adalah untuk menggerakan dan mengarahkan karyawan
dalam bekerja sehingga mencegah terjadinya hambatan, kesalahan dan kegagalan
dalam bekerja. Berdasarkan hal tersebut bagaimana peranan motivasi terhadap
kinerja karyawan dan seberapa penting peranan motivasi terhadap kinerja karyawan.
PEMBAHASAN
A. Motivasi
I. Pengertian
Motivasi
Motivasi
adalah proses yang menjelaskan usaha, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya. Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber
daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai
upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu
tindakan yang dikehendaki, karena perilaku seseorang cenderung berorientasi
pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam
konteks pekerjaan, motivasi merupkan salah satu faktor penting dalam mendorong
seorang karyawan untuk bekerja. Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu
upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila
seseorang termotivasi maka ia akan berusaha secara maksimal untuk mencapai
tujuan, akan tetapi belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja
yang tinggi.
II. Teori
Motivasi Hierarki Maslow
Teori
hierarki ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang bernama Abraham Maslow pada
tahun 1943. Teori ini mengemukakan 5 kebutuhan hidup manusia berdasarkan
hirarkinya yaitu mulai dari kebutuhan yang mendasar hingga kebutuhan yang lebih
tinggi. hirarki kelima kebutuhan tersebut diantaranya adalah :
· Kebutuhan
Fisiologis, yaitu kebutuhan terhadap makanan, minuman, air,
udara, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan
fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
· Kebutuhan
Keamanan, yaitu kebutuhan akan rasa aman dari kekerasan baik
fisik maupun psikis seperti lingkungan yang aman bebas polusi, perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja serta bebas dari ancaman.
· Kebutuhan
Sosial, yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai.
Manusia merupakan makhluk sosial, setiap orang yang hidup di dunia memerlukan
keluarga dan teman.
· Kebutuhan
Penghargaan, Maslow mengemukakan bahwa setelah
memenuhi kebutuhan fisiologis, keamanan dan sosial, orang tersebut berharap
diakui oleh orang lain, memiliki reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh
setiap orang.
· Kebutuhan
Aktualisasi Diri, kebutuhan ini merupakan kebutuhan
tertinggi menurut Maslow, Kebutuhan Aktualisasi diri adalah kebutuhan atau
keinginan seseorang untuk memnuhi ambisi pribadinya.
III. Manfaat
Motivasi
Manfaat
motivasi adalah menumbuhkan gairah atau semangat kerja sehingga produktivitas
kerja setiap karyawan meningkat sehingga hasil dari setiap pekerjaan karyawan
meningkat pula. Menurut Hasibuan (2004 : 97) menyatakan bahwa tujuan pemberian
motivasi bagi seorang karyawan selain memberikan keuntungan pada karyawan itu
sendiri juga memberikan keuntungan kepada organisasi seperti :
1) Dapat
meningkatkan produktivitas kerja karyawan
2) Dapat
mendorong semangat dan gairah kerja karyawan
3) Dapat
mempertahankan kestabilan karyawan
4) Dapat
meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
5) Dapat
menciptakan suasana dan hubungan kerja dengan karyawan
6) Dapat
meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
IV. Faktor
Yang Mempengaruhi Motivasi Karyawan
Secara garis besar ada 6
(enam) faktor yang mempengaruhi motivasi (Ishak, 2003: 15)
1) Faktor
kebutuhan manusia, mencakup kebutuhan dasar (ekonomis), kebutuhan rasa aman
(psikologis), dan kebutuhan sosial.
2) Faktor
kompensasi, mencakup upah, gaji, balas jasa
3) Faktor
komunikasi, mencakup hubungan antar manusia, baik hubungan atasan-bawahan,
hubungan sesama atasan, dan hubungan sesama bawahan.
4) Faktor
pelatihan, mencakup pelatihan dan pengembangan serta kebijakan manajemen dalam
mengembangkan karyawan
5) Faktor
kepemimpinan, mencakup gaya kepemimpinan
6) Faktor
prestasi kerja, mencakup prestasi dan kondisi serta lingkungan kerja yang
mendorong prestasi kerja tersebut.
B. Kinerja
I. Pengertian
Kinerja
Kinerja
berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Atau
juga dapat diartikan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dalam organisasi merupakan
jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Para atasan atau manager sering tidak memperhatikan kecuali sudah sangat buruk
atau segala sesuatu jadi serba salah. Teralalu sering manager tidak mengetahui
betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan/organisasi menghadapi
krisis yang serius.
II. Faktor
Yang Mempengaruhi Kinerja
a. Efektifitas
dan Efisiensi
Bila
suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa
kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari
kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan
kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efisien. Sebaliknya, bila akibat yang
dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efisien
(Prawirosentono, 1999:27).
b. Otoritas
(Wewenang)
Otoritas
adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang
dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan
suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27). Perintah
tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam
organisasi tersebut.
c. Disiplin
Disiplin
adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku (Prawirosentono, 1999:27).
Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam
menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
d. Inisiatif
Inisiatif
yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk
merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
III. Cara
Meningkatkan Kinerja Karyawan
1. Memberikan
dukungan atau dorongan kepada karyawan untuk berkembang
- Memberi
kesempatan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan yang berbeda
- Mengembangkan
potensi diri
- Tumbuh
dan berkembang
- Memberi
motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Membuat
standart kerja yang jelas
- Memudahkan
mengontrol kinerja atau performance karyawan
- Dengan
adanya standart yang jelas, karyawan akan berusaha mencapai standart tersebut
dengan cara memperbaiki performance atau kinerja.
3. Menetapkan
area tanggung jawab dalam bekerja
- Adanya
tanggung jawab yang tinggi, memotivasi karyawan untuk meningkatkan performance
agar tanggung jawabnya terselesaikan dengan baik.
4. Menentukan
rangkaian kegiatan
- Menjadikan
situasi kerja lebih sistematis
- karyawan
tidak tumpang tindih dalam melakukan pekerjaan
5. Mengawasi
karyawan dalam melakukan pekerjaan
- Mengetahui
kebutuhan karyawan untuk mencapai standart
- Menunjukkan
kepedulian kepada karyawan sehingga mereka termotivasi untuk mencapai
kesuksesan.
KESIMPULAN
Setiap
organisis atau perusahaan tentunya memiliki tujuannya masing-masing, dan dalam
pencapaiannya tersebut motivasi dari para karyawannya sangatlah penting karena
motivasi kerja karyawan akan berpengaruh pada berhasil atau tidaknya suatu
organisasi dalam pencapaian tujuan tersebut, tidak hanya bagi organisasi,
motivasi juga berpengaruh pada pribadi karyawan itu sendiri. Milsalnya karyawan
yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan mendapatkan kompensasi yang lebih
dari pada karyawan yang stagnan atau yang kinerjanya menurun. Tidak hanya itu,
motivasi kerja karyawan juga dapat menurun seiring dengan berjalannya waktu,
dan bila hal itu terjadi, para atasan berperan penting untuk mengembalikan
motivasi yang ada pada karyawan nya guna mencapai keberhasilan tujuan
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Olivia Theodora 2015,
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sejahtera Motor Gemilang
Surabaya, Vol.3 No.2.
Parwanto, H.M. Wahyuddin,
2006, Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pusat
Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA di Surakarta, Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Wahyuningsih, 2003,
Kinerja Karyawan, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Novita 2011, Faktor –
faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja, Jakarta, PT. Gunung Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar