Oleh
Oliver
Gideon Parsaoran (@V21-OLIVER)
41620010026
Abstrak
Artikel
ini membahas apa itu orientasi kewirausahaan dan bagaimana caranya
kewirausahaan Indonesia memasuki pasar global.
Kata Kunci: kewirausahaan, globalisasi, pasar global
Abstract
This
article discusses what entrepreneurial orientation is and how Indonesian
entrepreneurship enters the global market.
Keywords:
entrepreneurship, globalization, global market
PENDAHULUAN
Indonesia membutuhkan
sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan struktur
ekonomi. Sebab, saat ini rasio
wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi
penduduk.
“Maka itu, agar Indonesia menjadi negara maju,
pemerintah terus memacu pertumbuhan wirausaha termasuk industri kecil dan
menengah (IKM), sekaligus meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di era
digital,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Meskipun
rasio wirausaha di Indonesia sudah melampaui standar internasional, yakni
sebesar 2 persen, Indonesia perlu menggenjot lagi untuk mengejar capaian negara
tetangga. Misalnya, Singapura saat ini sudah mencapai angka 7 persen, sedangkan
Malaysia berada di level 5 persen. Apabila dihitung dengan populasi penduduk
Indonesia sekitar 260 juta jiwa, jumlah wirausaha nasional mencapai 8,06 juta
jiwa. Maka dari itu, artikel ini akan membahas bagaimana strategi untuk
memasuki pasar global yang bisa dilakukan perusahaan.
PEMBAHASAN
A.
Orientasi Kewirausahaan
Orientasi
Kewirausahan merupakan suatu kondisi yang cenderung individunya untuk
melakukan suatu inovasi, proaktif, dan mau mengambil resiko untuk memulai atau
mengola usaha (Knight, 2000). Orientasi kewirausahaan menurut Muchtolifah (2005)
merupakan kapabilitas organisasi memberikan kontribusi penciptaan sumber daya
organisasi yang unik, keunggulan yang posisional yang berpengaruh terhadap kinerja.
Ginsberg (2011) menjelaskan pengertian orientasi kewirausahaan sebagai kecenderungan individu
untuk melakukan inovasi,
proaktif dan mau mengambil resiko untuk memulai atau mengelola
usaha.
Dapat disimpulkan bahwa orientasi kewirausahaan adalah
kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya agar mampu melakukan strategi dalam berwirausaha sehingga memperoleh keunggulan kompetitif. Dalam orientasi kewirausahaan, terdapat dimensi-dimensi yang terkandung di dalamnya, yaitu bertujuan untuk mengukur orientasi
kewirausahaan (entrepreneurial orientation) Dimensi yang dimaksud
tersebut dikembangkan dari penelitian (Littunen,2000, Lee and Tsang,
2001; Olson, 2000, p.2). Di lain pihak Hisrich,
Petes, and Shepherd, 2005, p.62) menyatakannya sebagai ‘entrepreneurial feelings. Orientation atau personality atau feeling tersebut meliputi:
1.
Need for Achievment, yang indikatornya adalah:
a. Tidak puas bila yang diinginkan belum diperolehnya
b. Terus berusaha
meskipun orang lain mengatakan benar-benar tidak mungkin
c. Terus bekerja
hingga mencapai tujuan
yang diinginkan
2.
Locus of Control,
indikatornya adalah:
a. Apa yang dicapai adalah buah hasil kerja
keras (Internal Locus of Control)
b. Untung atau ruginya usaha
ditentukan oleh apa yang diperbuat
dirinya sendiri (Internal
Locus of Control)
c. Mampu menguasai
diri (Internal Locus of Control)
3.
Self-reliance, indikatornya adalah:
a. Orang lain banyak
yang dapat bekerja sebaik saya
b. Senang jika mengambil keputusan
sendiri
c. Lebih
suka dalam melibatkan teman
4.
Extroversion, indikatornya adalah:
a. Suka berjumpa
dengan orang-orang baru
b. Berinisiatif untuk memluai suatu pembicaraan
c. Menyukai kesibukan
B.
Pengembangan Kewirausahaan di Indonesia
1.
Meningkatkan kemampuan
kewirausahaan
Untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dilakukan
melalui langkah-langkah:
a. Mengembangkan kewirausahaan bagi para pengusaha dan calon pengusaha untuk meningkatkan kinerja
perusahaan terutama melalui
peningkatan etos kerja,
kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan membuat keputusan
dan mengambil risiko,
serta kerja sama yang saling menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.
b.
Meningkatkan kinerja perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian
nasional terutama melalui; penciptaan lapangan kerja baru, penciptaan barang dan jasa yang lebih bermutu dan
atau lebih beragam, peningkatan daya saing perusahaan, baik di pasar dalam negeri ataupun di pasar Internasional.
c.
Mengembangkan kewirausahaan masyarakat
luas yang diharapkan akan mendorong peningkatan kegiatan
dan kinerja usaha dan ekonomi
masyarakat melalui peningkatan etos kerja, disiplin
efisiensi, dan produktivitas nasional.
d.
Menyebarluaskan asas pokok kewirausahaan
sebagai pedoman praktis bagi semua pihak
yang berminat dan terkait dengan pengembangan kewirausahaan serta bagi yang ingin mengetahui, menghayati lebih mendalam dianjurkan untuk mengikuti kegiatan
pembudayaan kewirausahaan.
2.
Membudayakan kewirausahaan
Membudayakan
kewirausahaan ialah mengarahkan wirausaha terutama kepada kegiatan ekonomi yang rasional, menguntungkan, berkelanjutan,
dan dapat ditiru oleh masyarakat. Langkah untuk pencapaiannya dilakukan melalui:
a.
Kegiatan
ekonomi yang rasional
terutama kegiatan-kegiatan yang ditangani atau diorganisasikan
dalam perusahaan. Dengan demikian, sifat rasional
dari kegiatan tersebut dapat diukur dengan ukuran kinerja
yang lazim.
b. Menawarkan
kegiatan pada masyarakat yang menguntungkan bagi peserta program dan masyarakat pada umumnya. Menawarkan
kegiatan yang berkelanjutan dan dapat ditiru
oleh masyarakat. Di samping itu membudayakan kewirausahaan harus secara intensif,
komprehensif, dan terpadu,
yang pencapaiannya dilakukan melalui:
1) Skala prioritas
sasaran Persiapan dan perencanaan yang baik, dengan memperhatikan efektivitas dari berbagai kegiatan.
2) Kegiatan secara komprehensif dan terpadu, mencakup
kegiatan prapelatihan, pelatihan, bimbingan dan konsultasi,
magang dan studi banding, promosi dan temu usaha, serta
peningkatan akses pasar dan pemberian bantuan perkuatan secara selektif.
3) Penekanan pada kesesuaian kondisi
dinamis masing-masing peserta
atau kelompok peserta
program yang dibina.
4) Kegiatan peningkatan semangat, sikap dan perilaku
kewirausahaan.
3.
Memberdayakan sumber daya
Mendayagunakan
sumber daya adalah menggunakan sumber daya yang tersedia, baik yang ada pada Departemen maupun Instansi
yang terkait dan masyarakat serta teknologi informasi. Langkah-langkah yang dilakukan:
a.
Sumber daya yang tersedia di berbagai
Departemen/Instansi Pemerintah berupa apparat pembina (termasuk penyuluh,
konsultan dan widyaiswara), sarana dan prasarana, serta anggaran perlu dikerahkan
dan didayagunakan dengan baik untuk melaksanakan dan menunjang pengembangan kewirausahaan sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
b.
Sumber daya utama untuk membudayakan
kewirausahaan pada para pengusaha kecil dan koperasi
pada khususnya adalah para pengusaha
itu sendiri melalui
upaya pengembangan diri sambil
melaksanakan kegiatan usaha atau learning by doing. Dalam upaya mempermudah akses calon wirausaha baru terhadap
sumber-sumber permodalan untuk modal kerja,
sebaiknya lembaga keuangan mikro dan koperasi
simpan pinjam diberdayakan. Dengan tersebarnya koperasi-koperasi diharapkan kesulitan permodalan yang dihadapi oleh wirausaha. Oleh karena itu, lembaga keuangan mikro perlu diberdayakan agar
lebih mampu melayani calon anggota, dan anggotanya.
C. Kewirausahaan Global
Menurut Audretsh (2003), globalisasi telah mempengaruhi
praktik Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam dua cara, yaitu memfasilitasi aktivitas
transnasional bagi UKM dan mengubah Peran UKM di dalam negeri itu sendiri.
Aktivitas transnasional meliputi ekspor hingga investasi'asing langsung (foreign
direct inaestment) serta partisipasi aktif di saluran pemasaran global yang mampu
memberikan nilai tambah bagi UKM.
UKM seringkali dipandang sebagai usaha
yang kurang efisien dibandingkan dengan perusahaan yang lebih besar. Bagi UKM memasuki
pasar global yang lebih luas dapat diprediksi akan memberikan lingkungan yang
lebih labil untuk dapatbertahan dalam jangka panjang. Namun demikiary UKM yang
berhasil bertahan di pasar global akan menjadi agen perubahan bagi negaranya serta
dapat mempengaruhi perekonomian di negara tersebut. Di sejumlah negara
berkembang, UKM mampu memberikan kontribusi dalam kesejahteraan ekonomi melalui
penciptaan lapangan pekerjaan dan pengurangan tingkat pengangguran di negaranya.
Salah satu indikator kesuksesan bisnis adalah
ketika bisnis tersebut telah dikenal secara luas, tidak hanya di lingkungan lokal
saja tetapi juga telah mampu mengembangkan bisnisnya secara internasional. Perusahaan-perusahaan
ternama kelas dunia seperti Coca Cola, McDonald, Microsoft, Warner Bros,
Procter and Gamble, dan banyak perusahaan lain berhasil meraih kesuksesan di
pasar global melalui berbagai upaya strategis serta dalam waktu yang tidak
singkat. Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat dan kian user friendly,
membuka peluang bagi para wirausaha masa kini untuk menjadikan bisnisnya sebagai
sebuah bisnis global menyusul kesuksesan perusahaan-perusahaan ternama yang lebih
dulu masuk dan sukses di pasar global. Karakteristik pasar yang hampir tidak
lagi mengenal Batasan wilayah geografis dengan adanya internet saat ini, bahkan
memungkinkan wirausaha-wirausaha kecil untuk memperluas jaringan bisnisnya ke pasar
global dengan mudah.
D.
Elemen Dalam Strategi Pemasaran Global
Keberhasilan
pemasaran global memang menggiurkan, karena perusahaan bisa mendapat lebih
banyak keuntungan. Namun, perusahaan harus memiliki perencanaan dan strategi
yang matang dalam memasuki pasar global. Absennya strategi dan
perencanaan akan membuat perusahaan berpotensi mengalami kegagalan di pasar
global, bahkan saat awal memulainya.
Strategi
pemasaran global harus mempertimbangkan beberapa elemen di bawah ini agar bisa
berhasil, yaitu:
1. Target
Pasar
Jangan
hanya menentukan target negara tujuan secara abstrak dan umum. Buatlah sasaran
target pasar yang relevan dan spesifik agar produknya bisa diterima. Saat
melakukan strategi pemasaran global, kita masih membutuhkan riset konsumen agar
berhasil. Pikirkan apakah produk yang dipasarkan bisa menjadi solusi atas
masalah yang dialami oleh target pasar tersebut? Tidak hanya riset pasar,
bisnis juga harus melakukan riset budaya agar tidak terjadi cultural
gap dalam prosesnya.
2. Waktu
Ada
dua pilihan waktu perusahaan dalam memasuki pasar global. Pertama, menjadi
pionir dalam sektor bisnis untuk masuk ke pasar global. Kedua, menunggu
kompetitor masuk ke pasar global dan menganalisa kesuksesan dan kegagalannya.
Semuanya memiliki pertimbangan masing-masing yang harus dipikirkan
sebelum go international.
3. Skala
Bisnis
Skala
bisnis juga menjadi elemen pertimbangan dalam memasuki pasar global. Perusahaan
berskala kecil atau besar bisa memasuki pasar global, tergantung pertimbangan
yang diambil. Pertimbangan tersebut melibatkan proses pembiayaan dan banyaknya
konsumen yang akan membeli produknya.
E.
Strategi Memasuki Pasar Global
Metode
atau cara yang dilakukan oleh perusahaan juga termasuk dalam elemen yang harus
dipertimbangkan dalam memasuki pasar global. Peribahasa ‘banyak jalan menuju
Roma’ juga berlaku dalam proses ekspansi global.
Perusahaan
bisa masuk ke pasar global lewat berbagai metode di bawah ini:
1. Ekspor
Produk
Ekspor
produk merupakan langkah terbaik dalam melakukan pemasaran global. Di sini,
kamu akan menjual produk atau jasa di pasar internasional dengan risiko lebih
sedikit. Banyak perusahaan yang memilih produk sebagai metode utama pemasaran
global karena dianggap lebih efektif dalam pembiayaannya. Terlepas
dari kemudahannya, kamu tetap harus melakukan peningkatan dalam produk yang
dipasarkan. Produk yang ingin dipromosikan memang dibutuhkan oleh target pasar
di negara tujuan, tapi belum tentu fiturnya cocok. Belum lagi, perusahaan harus
berhadapan dengan pihak keempat, yaitu pemerintah negara tujuan agar lebih
mudah dalam prosesnya.
2. Lisensi
Metode
kedua yaitu memberikan perizinan atau lisensi kepada perusahaan di negara lain
untuk menggunakan properti perusahaanmu. Biasanya, properti ini bersifat intangible atau
tidak terlihat, seperti trademark, hak paten, atau langkah produksinya.
Perusahaan lain akan membayar lisensi yang diberikan sebagai biaya hak cipta
produk kamu. Cara ini terbilang cukup
mudah karena perusahaan penerima lisensi akan membuat produk atau strategi
pemasaran yang bisa diterima oleh warganya. Brand pemilik asli pun
tetap terjaga, bahkan lebih mudah populer di negara orang lewat strategi yang
dilakukan oleh perusahaan partner.
3. Franchise
Sekilas,
penjelasan lisensi di poin sebelumnya mirip franchise. Perbedaannya, franchise memiliki
rangkaian peraturan yang harus dipatuhi oleh pemiliknya di negara lain. Proses
dan penggunaan bahan bakunya pun harus mengikuti ketentuan perusahaan aslinya.
4. Joint
Venture
Joint
venture adalah dua perusahaan yang mendirikan anak perusahaan baru di
pasar global. Bedanya, salah satu perusahaan tersebut harus berjenis lokal,
sementara perusahaan lainnya bisa saja berasal dari negara yang sama atau
berbeda. Keuntungannya, perusahaan bisa belajar dan memahami budaya serta
kebutuhan masyarakat negara tujuan secrinci.
5. Investasi
Langsung
Investasi
langsung, atau foreign direct investment (FDI) merupakan salah satu
metode perusahaan dalam memasuki pasar global. Di sini, perusahaan secara
langsung menginvestasikan fasilitas yang hendak digunakan di pasar global. Cara
ini dilakukan membentuk perusahaan baru atau mengakuisisi perusahaan yang sudah
ada.
6. Partnership
(Piggybacking)
Terakhir,
metode partnership yang dikenal dengan piggybacking. Secara harfiah, piggybacking
artinya menggendong. Dalam konteks ini, dua perusahaan yang tidak bersaing
bekerja sama untuk menjual produk di negara tujuan. Metode ini terbilang rendah
risiko, tapi pertimbangkan juga kepercayaan antara dua perusahaan yang bekerja
sama agar berhasil di pasar global.
KESIMPULAN
Perkembangan
teknologi informasi yang makin pesat dan kian user friendly, membuka peluang bagi
para wirausaha masa kini untuk menjadikan bisnisnya sebagai sebuah bisnis global
menyusul kesuksesan perusahaan-perusahaan ternama yang lebih dulu masuk dan
sukses di pasar global. Karakteristik pasar yang hampir tidak lagi mengenal Batasan
wilayah geografis dengan adanya internet saat ini, bahkan memungkinkan wirausaha-wirausaha
kecil untuk memperluas jaringan bisnisnya ke pasar global dengan mudah.
Keberhasilan
pemasaran global memang menggiurkan, karena perusahaan bisa mendapat lebih
banyak keuntungan. Namun, perusahaan harus memiliki perencanaan dan strategi
yang matang dalam memasuki pasar global. Absennya strategi dan
perencanaan akan membuat perusahaan berpotensi mengalami kegagalan di pasar
global, bahkan saat awal memulainya.
REFERENSI
Purnama, C., & Suyanto. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12, 2:177-184.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar