ABSTRAK
Artikel ini membahas
tentang apa itu kepemimpinan kewirausaan, strategi apa dalam pengembangan
kewirausahaan, perspektif manajamen kewirausahan, serta fungsi-fungsi manajemen
dalam kewirausahaan karena semakin lakunya perkembangan bisnis kewirausahaan
ini semakin tinggi, dan kemimpinan itu sendiri penting bagi bisnis. Kepemimpinan
secara umum didefinisikan sebagai proses mempengaruhi karyawan suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi (Esmer dan Dayi, 2016: 157)
PENDAHULUAN
Bisnis kewirausahaan
berkembang pesat dalam masa kontemporer. Karena laju perkembangan bisnis
wirausaha semakin tinggi, maka di masa kontemporer, mulai diselidiki
nilai-nilai apa yang sangat dalam wirausaha yang perlu demi kelangsungan bisnis
dan usaha. Hal itu tentu diterapkan dalam dunia organisasi perusahaan dan manajemennya.
Pada dekade akhir abad ke-20, hal tersebut meluas untuk dunia organisasi
manajerial yang umum sampai pada pendidikan. Pada awal abad ke-21, terminologi “Kepemimpinan
Kewirausahaan” sudah menjadi salah satu model/gaya kepemimpinan modern. Dalam
dunia kewirausahaan saat ini, kepemimpinan menjadi semakin penting bagi bisnis.
Para pebisnis harus memperhatikan kepemimpinan untuk mencapai tujuan mereka dan
memastikan kesinambungan kerja mereka. kewirausahaan merupakan sebuah penilaian,
eksploitasi peluang akan produk dan jasa baru, layanan atau proses produksi;
strategi baru dan bentuk organisasi dan pasar baru untuk produk dan input yang
sebelumnya tidak ada. Peluang kewirausahaan adalah peluang ekonomi yang tidak
terduga, belum dinila dan ada karena agen yang berbeda memiliki ide yang
berbeda pada nilai relatif sumber daya atau ketika sumber daya tersebut diubah
dari input menjadi output.
PEMBAHASAN
Kepemimpinan kewirausahaan
Kepemimpinan
kewirausahaan merupakan salah satu gaya kepemimpinan baru dan menjadi titik
fokus di antara para peneliti dalam literatur kepemimpinan. Dipercayai bahwa
kepemimpinan kewirausahaan berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan
organisasi dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Hal ini disebabkan
oleh perilaku pemimpin wirausaha yang selalu mencari peluang wirausaha dan
mengatur sumber daya dengan baik untuk pengembangan organisasi.
Pada dasarnya,
kepemimpinan kewirausahaan dapat dipraktikkan di semua tingkatan pengawasan
karena berfokus pada peluang (Selvaraja dan Pihie, 2017). Para pemimpin
wirausaha tidak menghabiskan waktu dalam mengubah pikiran orang, atau mereka
menghabiskan waktu mencari peluang. Mereka lebih fokus pada menemukan orang
yang berpikiran sama di luar untuk mencapai visi yang ditetapkan oleh mereka.
Oleh karena itu, kepemimpinan kewirausahaan tampaknya menjadi kepemimpinan yang
efektif untuk dipraktikkan di semua jenis organisasi dan berbagai model telah
dikembangkan untuk memahami konsepnya. Kepemimpinan kewirausahaan mengacu pada
status kewirausahaan seorang pemimpin. Dengan kata lain, kepemimpinan
kewirausahaan dapat digunakan untuk seorang pemimpin yang memiliki karakteristik
seperti mengambil risiko, mengevaluasi peluang, menjadi inovatif, produktif,
saling menukar dan strategis.
Strategi Pengembangan Kewirausahaan
1.
Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Tidak dapat disangkal lagi bahwa
kelangsungan perusahaan sangat bergantung pada ketahanan wirausaha dalam meraih
keunggulan dan bersaing melalui strategi yang dimilikinya. Strategi perusahaan
adalah cara-cara perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan
koordinasi aktivitas multi-pemasaran.
2.
Kompetensi Inti Kewirausahaan
Dalam manajemen perusahaan modern saat
ini, telah terjadi pergeseran strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan
keuntungan pemegang saham (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan
keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), yaitu
individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam kegiatan perusahaan.
Kelompok ini tidak hanya terdiri atas pemegang saham, tetapi juga karyawan,
manajemen, pembeli, masyarakat, pemasok, distributor, dan pemerintah. Akan
tetapi, konsep laba tidak dapat dikesampingkan dan merupakan alat penting bagi
perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para pemilik kepentingan.
Menurut teori strategi dinamis dari Porter
(1991), perusahaan dapat mencapai keberhasilan apabila memenuhi tiga kondisi.
Pertama, tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti
produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi terkuat
dipasar. Kedua, tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan
perusahaan serta diperbarui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan
ancaman lingkungan eksternal. Ketiga, perusahaan harus memiliki dan menggali
kompetensi khusus sebagai pendorong untukmenjalankan perusahaan. Dalam
menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan krisis eksternal, perusahaan
kecil dapat menerapkan teori “strategi berbasis sumber daya” (resources-based
strategy). Teori ini dinilai potensial untuk memelihara keberhasilan perusahaan
ketika berada dalam situasi eksternal yang bergejolak.
Perspektif Manajemen dan Kewirausahaan
Perspektif manajemen
ditinjau berdasarkan segi terminologi, menyatakan bahwa manajemen sebagai
proses atau kerangka kerja dengan mengarahkan kelompok atau orang-orang agar
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Proses tersebut terdiri dari pengetahuan
tentang segala hal yang wajib dan perlu dilakukan, kemudian menjabarkan
bagaimana cara menerapkannya, memberikan arahan bagaimana seharusnya mereka melakukan
serta memberikan suatu ukuran yaitu efektif dan tidaknya semua yang telah
dikerjakan sedangkan perspektif kewirausahaan merupakan pelaksanaan suatu
kegiatan sebagai profesi yang ditekuni oleh seorang wirausaha seperti proses
perencanaan, permulaan usaha, usaha menumbuhkan dan mengembangkan usaha yang
inovatif yang berperan sebagai filosofi dan landasan kewirausahawan, hal ini
sesuai dengan dikemukakan bahwa "Kewirausahaan dianggap sebagai kekuatan penggerak
ekonomi, memastikan pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi dan organisasi, dan
tempat kerja baru.
kewirausahaan merupakan
sebuah penilaian, eksploitasi peluang akan produk dan jasa baru, layanan atau proses
produksi; strategi baru dan bentuk organisasi dan pasar baru untuk produk dan
input yang sebelumnya tidak ada. Peluang kewirausahaan adalah peluang ekonomi
yang tidak terduga, belum dinila dan ada karena agen yang berbeda memiliki ide
yang berbeda pada nilai relatif sumber daya atau ketika sumber daya tersebut
diubah dari input menjadi output. Seorang manejer wirausaha perlu memiliki daya
kreasi dan daya cipta dengan menemukan hal yang baru. Pemikiran ide baru
tersebut dijadikan landasan untuk menciptakan sebuah produk baru yang akan diproses
di pasar, untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen dannkewirausahaan, adapun
fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen, ialah
1)
Fungsi
Perencanaan (Planning)
Yulius
Nyerere (mantan Presiden Tanzania) ketika menyampaikan pidato Repelita II
Tanzania pada tahun 1969 mengatakan, “Merencanakan berarti memilih.” Artinya,
perencanaan merupakan proses memilih diantara berbagai kegiatan yang diinginkan
karena tidak semua yang diinginkan dapat dilakukan dan dicapai dalam waktu yang
bersamaan.
2)
Fungsi
Pengorganisasian (Organizing
Pengorganisasian
adalah proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam
sistem manajemen.
3) Fungsi Pengarahan (Actuating)
Fungsi
pengarahan (actuating) adalah menggerakkan dan mengarahkan orang-orang yang
terlibat dalam organisasi perusahaan agar menjalankan tugas sesuai dengan
wewenang yang telah ditentukan atau sesuai dengan uraian tugasnya (job
description).
4) Pengendalian atau Pengawasan (Controlling)
Pengendalian
atau pengawasan (controlling) adalah kegiatan untuk melakukan pengukuran
terhadap kinerja perusahaan, yaitu pencapaian tujuan sudah sesuai dengan
rencana atau standar yang telah ditetapkan.
KESIMPULAN
Kepemimpinan
Kewirausahaan merupakan model kepemimpinan baru yang sangat aktual dan dapat
diaplikasikan dalam dunia manajerial organisasi apa pun, khususnya, dalam
konteks studi ini, di bidang pendidikan. Kepemimpinan kewirausahaan pada intinya
memiliki nilai-nilai khas yang mutakhir dan adaptif untuk diterapkan oleh
seorang pemimpin dalam situasi organisasi apa pun yang kontekstual pada masa
kini.
Seorang pelaku wirausaha
perlu memiliki daya kreasi dan daya cipta dengan menemukan hal yang baru baik
itu pemikiran ide baru yang dijadikan landasan untuk menciptakan sebuah produk
baru dan dalam pengelolaannya diperlukan faktor produksi seperti tanah, tenaga manusia
(human resources), sumber modal, dan kemampuan pengelolaan yang dimiliki, dalam
perspektif manajemen dilihat berbagai perspektif dibagi tiga bagian yaitu
manajemen sebagai suatu proses dengan melihat bagaimana cara orang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, berikutnya
manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia, merupakan suatu kumpulan dari
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan
manajemen sebagai ilmu (science) dan seni (art), melihat bagaimana aktivitas
manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen terkait lainnya
seperti perspektif kewirausahaan yang menekankan pada kemampuan menjual,
merupakan sifat yang kreatif, inovatif sehingga perspektif dan ruang lingkup manajemen
kewirausahaan perlu dipandang dari sisi yang tidak terpisahkan baik dari skala
kecil seperti pedagang, skala menengah seperti pengusaha dan skala besar
seperti konsep kepemilikan manajemen dan kewirausahaanseperti perorangan,
kemitraan dan korporasi perusahaan dalam tingkatperdagangan dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, K., Yaspita, H., & Yulianda, A.
(2020). Manajemen Kewirausahaan. Deepublish.
Modul Mata Kuliah Kewirausahaan 3. Universitas Mercu
Buana. Jakarta.
Pinangkaan, A. A. (2020). Teori dan Model Kepemimpinan
Kewirausahaan. Academia. Edu.
Utomo, K. P., Syarief, F., Winardi, M. A., Fadly, R.,
Widjaja, W., Setyorini, R., ... & Lestiowati, R. (2021). DASAR MANAJEMEN
DAN KEWIRAUSAHAAN. Penerbit Widina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar