Kewirausahaan Berbasis Teknologi (Technopreneurship)
Menteri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bapak Erick Thohir menyadari tingkat
kewirausahaan atau entrepreneurship di Tanah Air masih lebih rendah jika
dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Di mana, jumlah wirausaha Indonesia
sendiri baru sekitar 3,47 persen dari total penduduk. Untuk itu, menurut
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, jumlah wirausaha masih
perlu ditingkatkan agar dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia.
Untuk
meningkatkan minat berwirausaha/entrepreneur salah satunya adalah dengan
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap bidang wirausaha. Kegiatan wirausaha
harus didorong dengan keberanian dan keuletan serta tekad yang kuat, karena
berwirausaha pada dasarnya berhimpitan dengan ketidakpastian, dalam hal
keberhasilan maupun kegagalan. Karena hanya dengan menggeluti usaha secara
penuh keberanian dan beresiko tinggi maka usaha akan tumbuh berkembang.
Technopreneur
salah satu bagian dari perkembangan berwirausaha (entrepreneur) memberikan
gambaran berwirausaha dengan menggunakan inovasi basis technologi. Konsep
technopreneur didasarkan pada basis tekhnologi yang dijadikan sebagai alat
berwirausaha, misalnya munculnya bisnis aplikasi online.
Apa
itu Technopreneurship??
Menurut (Drucker, 1984), entrepreneurship
didefinisikan sebagai aktivitas yang secara konsisten dilakukan untuk
mengkonversi ide untuk menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan. Di dalam entrepreneur,
teknologi menjadi salah satu dari lima aspek entrepreneurship yang diperlukan,
jadi teknologi bukan segalanya dalam Technopreneurship. Technopreneurship berasal dari gabungan kata
“technology” dan “entrepreneurship”. Technopreneurship merupakan proses sinergi
dari kemampuan yang kuat pada penguasaan teknologi serta pemahaman menyeluruh
tentang konsep kewirausahaan (Marti’ah, 2017).
Secara
singkat, technopreneurship adalah entrepreneurship dalam bidang teknologi di
mana keahlian yang dibutuhkan tak lagi hanya wirausaha, tetapi juga pengetahuan
akan teknologi mutakhir. Saat ini, istilah technopreneur dikenal bagi seorang
pengusaha startup atau bisnis rintisan yang memanfaatkan teknologi sebagai
basis bisnisnya.
Peranan
Technopreneurship bagi masyarakat
Menurut
(Suparno et al., 2008), Technopreneurship
dapat memiliki manfaat atau dampak baik secara ekonomi, social, maupun
lingkungan. Dampak Technopreneurship secara ekonomi adalah
·
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
·
Meningkatkan pendapatan
·
Menciptakan lapangan kerja baru
·
Menciptakan peluang bisnis pada sector ekonomi
yang lain.
Agar
inovasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terdapat beberapa kriteria
yang digunakan untuk mengembangkan inovasi. Kriteria tersebut adalah
·
Memberikan performansi solusi lebih
efisien.
·
Memenuhi karakteristik kebutuhan
masayarakat.
·
Merupada ide orisinal.
·
Memenuhi kriteria kelayakan ekonomi.
·
Memiliki skala pasar dan skala manfaat
yang memadai.
·
Dapat dipasarkan sebagai produk atau jasa.
·
Meningkatkan produktivitas, pendapatan,
dan lapangan kerja bagi masyarakat.
Langkah-langkah
menjadi Technopreneurship
Jika
mengacu dari kata technopreneur, mungkin banyak yang sudah bisa memperkirakan
bahwa ada peran teknologi di sini. Pengertian technopreneur memang tidak
jauh-jauh dari teknologi. Seorang technopreneur pada dasarnya adalah seorang
wirausahawan atau wirausahawati yang memanfaatkan teknologi mutakhir sebagai
basis dalam mengembangkan bisnisnya. Beberapa hal yang harus
dilalui demi menjadi seorang technopreneur yang siap bersaing.
1. Mencari
ide bisnis
2. Paham
teknologi
3. Kenal
dengan target market
4. Membangun
tim
5. Mencari
modal
6. Terus
berusaha dan pantang menyerah
7. Evaluasi
secara berkala
8. Selalu
bersiap dengan perubahan
Sumber
References:
Drucker, P. F. (1984). Inovasi dan Kewirausahaan,
Praktek dan Dasar-Dasar. Erlangga.
Marti’ah, S. (2017). Kewirausahaan berbasis teknologi
(technopreneurship) dalam perspektif ilmu pendidikan. Jurnal Ilmiah Edutic:
Pendidikan Dan Informatika, 3(2), 75–82.
Suparno, O., Hermawan, A., & Syuaib, M. F. (2008). Technopreneurship,
Recognition and Mentoring Program-Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB).
Online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar