Technopreneurship membawa makna; tentang bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi yang berkembang pesat menjadi peluang bisnis.
Dalam ruang
technopreneur, bukan penemuan tetapi inovasi adalah kunci untuk mencapai
kesuksesan. Ini berarti menemukan solusi untuk masalah memanfaatkan alat yang
sudah ada untuk melayani dunia.
Di
dalam lingkup Technopreneurship,
bukan penemuan yang menjadi kunci kesuksesan akan tetapi inovasi yang
menjad kunci. Yang berarti mencari solusi atas permasalahan
tersebut dengan memanfaatkan sumber daya teknologi, dan itu berarti seorang
technopreneur harus kreatif, inovatif, dinamis, yang juga melek teknologi
karena teknologi memang menjadi pusat perhatian.
Para
wirausahawan teknologi ini berhasil menggabungkan kelimpahan teknis mereka
dengan tim eksekutif manajemen yang hebat untuk membangun warisan dari bawah ke
atas.
- 1. Steve jobs: co-founded Apple & built it into the world’s most valuable company.
- 2. Bill Gates: founded Microsoft Corporation
- 3. Mark Zuckerberg: Facebook
- 4. Jack Dorsey: Twitter
- 5. Elon Musk: Paypall, SpaceX, Tesla
- 6. Jeff Bezos: Amazon
Perkembangan Technopreneurship di Indonesia
Berdasar data BPS tahun 2019 jumlah entrepreneur Indonesia
mengalami peningkatan menjadi 3,1 %, dari tahun sebelumnya yang hanya 1,6%.
Tentu saja hal ini sangat mengembirakan karena salah satu indikator kemajuan
suatu negara adalah jika negara tersebut memiliki jumlah entrepreneur minimal
2 %. Sehingga untuk peningkatan jumlah entrepreneur perlu adanya komitmen dari
berbagai pihak, yaitu perguruan tinggi, kemitraan dengan industri dan didukung
oleh pemerintah. Saat ini pemerintah telah memiliki berbagai
program untuk meningkatkan peran technopreneur muda, agar terjadi
peningkatan dalam jumlah technopreneur muda di Indonesia. dan saat inipun
ada berbagai pihak industri yang secara bersama-sama dengan perguruan tinggi
mendidik para technopreneur muda.
Berdasar Global Enterpreneurship Index, terdapat 14
pillar yang menjadi pertimbangan bagaimana sikap para entrepreneur agar
dapat menjadi seorang entrepreneur yang Tangguh. Pilar tersebut
adalah kesempatan untuk memulai bisnis, memiliki keahlian dalam start up,
menerima risiko yang timbul, memiliki kemampuan networking, pandangan positif
penduduk suatu negera terhadap enterpreneurship, kesempatan dalam
melakukan start up, penyerapan teknologi, sumber daya manusia, persaingan,
inovasi produk, inovasi proses, pertumbuhan yang tinggi, penerimaan dari pasar
secara internasional, kemampuan mengelola risiko terhadap modal.
Berkaitan dengan peningkatan penggunaan teknologi informasi,
berdasarkan riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2017,
pengguna internet mencapai 143 juta orang. Dari angka-angka tersebut terlihat
bahwa perkembangan teknologi digital sangat pesat, sehingga berdampak pada
pertumbuhan industri digital. Menyikapi perkembangan tersebut pemerintah pun
telah mencanangkan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai “The Digital
Energy of Asia“. Maka dari pernyataan pemerintah tersebut diharapkan para technopreneur semakin
termotivasi untuk mengambil ide-ide kreatif dengan bantuan media sebagai
katalisator di era revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0. sehingga peran
technopreneur muda menjadi lebih siap dalam menghadapi perkembangan
teknologi dan menghasilkan berbagai inovasi yang dapat direspon dengan sangat
baik oleh konsumen.
- Kebutuhan Masyarakat
- Perkaya diri dengan ide dan inspirasi
- Rencanakan dengan matang dan lakukan dengan cepat
- Tambahkan value pada produk
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
- Meningkatkan pendapatan
- Menciptakan lapangan kerja baru
- Menggerakakan dan menciptakan peluang bisnis pada sektor-sektor ekonomi yang lain
- memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam Indonesia secara lebih produktif
- meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumberdaya energi
- memberikan performasi solusi lebih baik dan lebih efisien
- menjawab permasalahan dan memenuhi karakteristik kebutuan masyarakat
- ide orisinal
- dapat diterapkan ke pasar dan memnuhi kriteria kelayakan ekonomi
- memiliki skala pasar dan skala manfaat yang memadai
- meningkatkan produktivitas pendapatan, dan lapangan kerja bagi masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar