Kewirausahaan Indonesia dalam Lingkungan Global
Oleh : Sandy Faizal Harist (@T10-Sandy)
Kewirausahaan untuk meningkatkan daya saing dengan tujuan
meningkatkan daya saing, menyediakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran
dan kemiskinan. Kewirausahaan diredifinisi sebagai “gairah mengembangkan bisnis
baru”. Bisnis yang dikembangkan bisa berupa independen yang dimiliki oleh
seseorang atau lebih wirausaha, atau bisa juga yang dikembangkan dalam
perusahaan tempatnya bekerja. Kebijakan kewirausahaan adalah salah satu bentuk
intervensi pemerintah yang berperanan positif dalam pengembangan kewirausahaan,
yang tidak hanya memberi perhatian pada wirausaha yang sudah jadi, tetapi juga
kepada wirausaha yang lain yang dengan serius sedang mempertimbangkan untuk
memulai suatu usaha.
Untuk menjadi wirausaha perlu mempunyai modal dasar yang kuat, konsep dan strategi dalam menghadapi situasi sulit untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan terutama dalam perekonomian saat ini maupun yang akan dating. Wirausaha saat ini tidak bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin berperan lebih besar diperekonomian dunia. Wirausaha perlu akses pasar sebesar-besarnya ke pasar dunia, dan sebaliknya juga dituntut oleh pelaku usaha global untuk membuka pasar domestik, karena eksistensi dan peran wirausaha pada tahun 2007 mencapai mencapai 49,84 juta unit usaha dan merupakan 99,99% dari pelaku usaha nasional, dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi dengan melihat kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, nilai ekspor nasional, dan investasi nasional.
Wirausaha saat ini tidak bisa lagi menghindar dari situasi
dan kondisi perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin berperan lebih besar
di perekonomian dunia. Wirausaha perlu akses pasar sebesar-besarnya ke pasar
dunia, dan sebaliknya juga dituntut oleh pelaku usaha global untuk membuka
pasar domestik, oleh karena itu upaya dalam peningkatan kapabiltas wirausaha
dalam peningkatan kemampuan kewirausahaan dengan peningkatan kemandirian,
kemampuan bisnis dan jiwa kepemimpinan dalam sektor kewirausahaan, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas kewirausahaan.
Memandang jauh ke depan, seorang wirausaha harus mampu menangkap berbagai peluang dan tantangan. Banyak peluang, baik lokal, regional maupun internasional dapat dimanfaatkan oleh kewirausahaan dalam memajukan usahanya. Dalam kaitan tersebut memang harus bermitra dan menjalin hubungan bisnis dengan berbagai pihak agar usahanya dapat berkembang dengan baik.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan Indonesia, baik yang bergerak
dalam aktivitas lokal maupun global, adalah terjadinya berbagai perubahan yang
dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.
Produk-produk baru yang dilempar ke pasar oleh pesaing.
2.
Perkembangan teknologi dan informasi.
3.
Perkembangan teknologi barang substitusi.
4. Berbagai
penemuan baru.
5. Adaptasi
teknologi yang siap pakai.
6. Strategi
perkembangan teknologi nasional.
7. Biaya
penelitian dan pengembangan (research and development—R&D) oleh perusahaan
pesaing atau perusahaan-perusahaan dalam satu industri.
8. Siklus
hidup produk (product life cycle).
9.
Terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik di
bidang input, pengolahan, dan pemasaran.
10.
Berbagai ramalan pengembangan teknologi di masa depan.
1.
Pembinaan UKM dan Bagi-bagi Modal Belas Kasihan
2. Pribumisasi
Usahawan yang Gagal
3.
Usaha-usaha Kecil Umumnya Gagal menjadi Usaha Besar
Arah Kebijakan Pengembangan Kewirausahaan Peningkatan daya
saing kewirausahaan perlu terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan era
globalisasi dan tuntutan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Masalah
krusial yang banyak dikeluhkan pelaku bisnis tanpa kecuali UKM adalah munculnya
berbagai peraturan-peraturan baru, peraturan-peraturan ini kurang memberikan
ruang bagi UKM untuk berkembang. Birokrasi administrasi yang berbelit dan
tumpang tindih peraturan menjadi tantangan harus kita atasi ke depan.
Pemerintah perlu melakukan revitalisasi arah kebijakan, strategi sampai kepada
program-program pemberdayaan kewirausahaan. Arah kebijakan yang dapat ditempuh
meliputi :
(1) Mengembangkan kewirausahaan untuk memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan
peningkatan daya saing. Sedangkan pengembangan kewirausahaan untuk memberikan
kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat berpendapatan
rendah.
(2) Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip-prinsip
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan berwawasan gender
terutama untuk :
a. Memperluas akses kepada sumber permodalan khususnya
perbankan;
b. Memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur
perijinan;
c. Memperluas dan meningkatkan kualitas institusi pendukung yang menjalankan fungsi intermediasi sebagai penyedia jasa pengembangan usaha, teknologi, manajemen, pemasaran dan informasi.
(3) Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta
menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan,
peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan pekerjaan terutama dengan :
a. Meningkatkan perpaduan antara tenaga kerja terdidik dan
terampil dengan adopsi penerapan teknologi;
b. Mengembangkan kewirausahaan melalui pendekatan klaster
dan pengembangan produk unggulan dengan pendekatan One Village One Product
(OVOP) di sector agribisnis dan agroindustri serta potensi lokal lainnya.
c. Mengembangkan kewirausahaan untuk makin berperan dalam
proses industrialisasi, perkuatan keterkaitan industri, percepatan pengalihan
teknologi, dan peningkatan kualitas SDM;
d. Mengintegrasikan pengembangan usaha dalam konteks
pengembangan regional, sesuai dengan karakteristik pengusaha dan potensi usaha
unggulan di setiap daerah
(4) Mengembangkan kewirausahaan untuk makin berperan sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar domestik yang semakin berdaya saing dengan produk impor, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.
Referensi :
http://gobloguntukkaliansemua.blogspot.com/2010/03/kewirausahaan-dan-lingkungan-global.html
Afiah Nur Nunuy. 2009. Peran Kewirausahaan Dalam Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi Krisis Finansial Global. Bandung
Boone and Curtz, 2007. Contemporary Business. New York. Thomson Learning
Cullen, J. 1998. Multinational Management : A Strategic Approach. 1 st ed. Cincinnati: South-Western College Publishing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar