Riusmawati putri (@T21-putri)
Untuk membangun sebuah bisnis / karir yang sukses ada banyak hal yang Anda butuhkan, mulai dari keahlian, keuletan, pandai melihat peluang dst. Selain semua karateristik tersebut, ada satu hal lagi yang mutlak Anda butuhkan yaitu relasi.
Dengan bantuan orang lain maka bisnis
atau karir Anda akan bisa melejit lebih cepat sekaligus menjangkau lebih banyak
orang. Anda juga bisa mencapai suatu level yang mungkin tidak akan
pernah Anda capai jika hanya melakukannya seorang diri. Ada juga sebuah
quote menarik dari Bob Burg yang sangat menarik untuk dicermati berikut ini.
Artinya
adalah “Orang berbisnis dengan orang yang mereka kenal, suka dan percaya“. Setuju?
Contoh simpel dari
hal ini adalah:
- Pernahkah Anda membeli sesuatu bukan karena produknya, akan tetapi
lebih karena penjualnya?
- Apakah Anda merasa lebih nyaman berkerja sama dengan teman baik
Anda atau orang yang sama sekali belum Anda kenal?
Oleh karena inilah
maka Anda perlu terus menerus untuk membina dan mengembangkan relasi dengan
orang lain. Dan di sinilah networking skill memegang peranan penting
Networking Skill
Jadi apa
sebenarnya yang dimaksud dengan networking skill itu?
Networking skill:
kemampuan untuk membina dan membangun relasi (terutama dengan orang yang baru
saja dikenal atau dijumpai)
Berikut adalah
beberapa contoh event atau acara yang memungkinkan Anda untuk bernetworking:
- Seminar atau workshop
- Customer gathering
- Pameran dll
Dan sebenarnya
kesempatan ber-networking tidak hanya terbatas pada acara di atas saja. Tiap
saat bisa saja datang kesempatan untuk berkenalan dan membangun relasi dengan
orang lain. Misal ketika Anda berbincang dengan orang yang sedang bersama
mengantri atau orang yang duduk di sebelah Anda dalam pesawat.
Siapa tahu orang
yang sekarang berada di depan atau samping Anda ini nantinya akan menjadi calon
suplier, customer atau bahkan partner bisnis Anda di kemudian hari.
Jikalau
momen – momen itu datang, apakah Anda sudah memiliki skill untuk bernetworking
secara efektif? Yang akan membuat bisnis Anda lebih berkembang?
Ataukah
Anda akan melewatkan kesempatan berharga itu lagi? Dan bahkan membuat orang
menjadi antipati dan tidak nyaman?
Oleh karena itu
yuk mari kita pelajari prinsip networking efektif berikut ini.
Prinsip Networking Efektif
Prinsip
utama dalam networking adalah selalu ingat
bahwa tujuan utama networking adalah untuk membangun relasi.
Anda di sana untuk mengenal seseorang dan membina relasi menjadi lebih baik.
Banyak orang
melakukan kesalahan yaitu dengan menganggap acara – acara networking sebagai
sarana dan tempat untuk berjualan dan mempromosikan produk. Mereka sibuk
melakukan promosi dan presentasi produk kepada tiap orang yang mereka jumpai.
Dengan pendekatan
seperti ini hasilnya bukanlah relasi yang terbentuk melainkan orang lain malah
menjadi antipati.
Prinsip
kedua yang perlu kita ingat adalah proses membangun relasi dilakukan secara bertahap. Relasi
bukanlah sesuatu yang bisa dibangun secara instan.
Sebagai
analogi, ketika mencari pasangan hidup Anda tidak akan bertemu dengan seseorang
menarik dan langsung berkata “Maukah Anda menjadi pasangan
hidup saya?”
Sama halnya dengan
proses networking dalam konteks bisnis. Ada tahap – tahap yang perlu dilalui.
Seringkali tujuan awal dari sebuah kesempatan networking adalah sekedar
mendapatkan contact number dan janji untuk bertemu kembali di lain kesempatan.
Setelah mengetahui
dua prinsip utama tersebut, sekarang marilah kita belajar cara dan langkah –
langkah melakukannya. Berikut adalah tiga tahapan dalam proses networking yang
perlu Anda ketahui.
Tiga Tahapan Proses Networking
Secara umum ada
tiga tahapan dalam proses networking supaya relasi bisa terjalin dengan baik.
Berikut adalah ketiga tahapan tersebut secara singkat:
- Membangun Kesan Pertama
- Membangun Rapport / Hubungan Baik
- Meningkatkan Relasi
Setiap tahapan
tersebut memiliki tujuan yang berbeda – beda, setelah ini akan saya bahas
rincian masih tahap tersebut beserta tips – tipsnya.
Tahap 1: Membangun Kesan Pertama
Ketika bertemu dengan seseorang yang baru, secara tidak
sadar pikiran Anda maupun lawan bicara akan menyusun sekian banyak asumsi dan
persepsi tentang orang yang ada di depan Anda. Oleh karena itu di awal, buatlah
kesan atau impresi yang baik.
Berhasil membangun kesan pertama yang baik akan
memudahkan Anda dalam tahap – tahap networking berikutnya. Sebaliknya, jika
asumsi dan persepsi yang dibuat lawan bicara kurang baik maka berikutnya usaha
Anda akan susah atau bahkan mustahil.
Analoginya adalah dalam lomba balap Formula 1, posisi dan
cara start yang baik memang tidak akan menjamin Anda untuk memenangkan lomba.
Akan tetapi posisi dan cara start tersebut akan sangat membantu peluang Anda
untuk memenangkan balapan hari itu.
Beberapa hal yang bisa menentukan kesan pertama yang Anda
ciptakan antara lain:
- Pakaian
yang Anda kenakan dan penampilan Anda
- Cara
Anda berjabat tangan
- Cara Anda memperkenalkan diri
- Bagaimana
Anda bertukar kartu nama
Masing – masing hal di atas terkesan sederhana, akan
tetapi ada cara dan etiket melakukannya dengan tepat. Salah melakukannya bisa
membuat kesan pertama yang Anda timbulkan kurang baik.
Tahap
2: Membangun Rapport / Hubungan Baik
Rapport atau sering juga disebut hubungan baik adalah
bagaimana cara agar kita bisa cepat klik dengan orang lain. Dengan menerapkan
tips – tips yang ada pada langkah ini maka pembicaraan Anda bisa cepat connect
dengan lawan bicara. Dalam beberapa situasi, bahkan Anda bisa merasa seperti
sudah berjumpa dengan kawan lama.
Satu hal yang bisa Anda
aplikasikan untuk cepat membagun hubungan baik adalah dengan mencari
kesamaan antara Anda dengan lawan bicara Anda.
Kita akan suka dan cepat klik dengan orang yang memiliki
kesamaan dengan kita. Dengan mengidentifikasi kesamaan maka kita akan merasa
menjadi bagian dari satu kelompok. Dari situ pulalah topik pembicaraan bisa
mulai berkembang.
Sebagai contoh misalnya saja Anda bertemu seseorang yang
kebetulan menyukai klub sepak bola yang sama dengan Anda. Saya yakin Anda akan
bisa langsung klop dengan dia. Rasanya seperti menemui orang yang senasib dan
seperjuangan.
Tahap
3: Membangun Relasi (dan Meningkatkannya)
Untuk mengetahui cara membangun relasi dan
meningkatkannya, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu tentang konsep
tingkat pembicaraan. Prinsip utamanya adalah supaya relasi berkembang, Anda
harus meningkatkan level pembicaraan Anda.
Jikalau Anda menghabiskan waktu sekian lama
berbincang-bincang akan tetapi masih tetap di level yang sama maka relasi tidak
akan bertambah lebih dekat.
Berikut adalah 5 level pembicaraan yang
ada berikut
penjelasannya:
- Phatic level adalah tingkatan
pembicaraan yang paling rendah. Pembicaraan di tingkat ini lebih karena
suatu etiket atau keharusan saja. Misalnya saja sekedar bertukar sapa atau
bertanya apa kabar masing – masing pihak.
- Factual level adalah tingkat
pembicaraan di mana kita saling bertukar data dan informasi. Yang dimaksud
data adalah sebuah informasi yang sudah ada, Anda tidak perlu berpikir
panjang lebar lagi. Misalnya saja saling bertukar informasi tentang tempat
kerja, bidang usaha atau hobi.
- Evaluative level adalah tingkat
pembicaraan di mana kita memberi atau bertanya tentang opini atau
pendapat. Tingkatan ini lebih tinggi dari faktual, karena ketika Anda
memberi atau bertanya opini maka lawan bicara harus berpikir terlebih
dahulu.
- Gut level adalah tingkat
pembicaraan di mana hal-hal yang dibicarakan atau diungkapkan sudah
berhubungan dengan perasaan.
- Peak level adalah level
tertinggi di dalam sebuah pembicaraan, di tingkatan ini orang mulai saling
membicarakan tentang perasaan terdalam mereka. Yang jelas-jelas membedakan
peak level ini dengan tingkat-tingkat sebelumnya adalah topik pembicaraan
yang dibahas (lebih pribadi).
Supaya relasi bisa
berkembang lebih dekat, maka Anda harus menaikkan tingkatan pembicaraan, mulai
dari phatic sampai ke level lebih tinggi yang Anda inginkan. Jadi sekali
lagi kuncinya adalah “Saat Anda ingin meningkatkan
relasi maka tingkatkan level pembicaraan Anda”.
SUMBER
https://david-pranata.com/networking-cara-membangun-relasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar