Oleh:Muhamad Risky Yusdi Alganiy (@U25-RISKY)
PENDAHULUAN
Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa tingkatpengangguran
terbuka di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 6,25% atau 7,9 juta dan jumlah
lulusan perguruan tinggi sebanyak 688.660 orang (495.143 Sarjana dan 193.517
Diploma). Setiap tahun pengangguran ini tetap menjadi permasalahan yang harus
dicarikan penyelesaiannya. Keterbatasan
terserapnya lulusan perguruan tinggi di sektor pemerintah menyebabkan perhatian
beralih pada peluang bekerja pada sektor swasta, namun beratnya persyaratan
yang ditetapkan terkadang membuat peluang untuk bekerja di sektor swasta juga
semakin terbatas. Satu-satunya peluang yang masih sangat besar adalah bekerja dengan
memulai usaha mandiri berupa berwirausaha.
Sebagai usaha dalam menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan
meningkatkan aktivitas kewirausahaan agar para lulusan perguruan tinggi lebih
menjadi pencipta lapangan kerja, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
mengembangkan berbagai kebijakan dan program. Sejak tahun 1998 salah satu program
yang telah dikembangkan adalah Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)
Kewirausahaan dan Co-op (Cooperative Education Program), dengan tujuan untuk
membentuk wirausaha melalui pendidikan tinggi.
Mulai tahun 2003
dikembangkan program Co-op yang memberikan kesempatan belajar bekerja secara
terpadu pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Agar program kewirausahaan dapat berjalan secara berkesinambungan di
perguruan tinggi serta mempunyai sistem pengelolaan yang terencana dengan
sistematis dan progresif, di masing-masing perguruan tinggi harus terus
meningkatkan peran lembaga khusus pengembangan pusat kewirausahaan serta
produktivitas nasional. Lembaga ini diharapkan secara sistematis dapat mengubah
dan atau memperbaiki kualitas sistem pendidikan atau pembelajaran yang ada
sehingga mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan dan keahlian di dalam
ilmunya, tetapi juga mampu memanfaatkan dan mengolah ilmunya bagi peningkatan
nilai sumber daya yang tersedia di masyarakat bagi kesejahteraannya sendiri
maupun kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Kebijakan dan program peningkatan
peran yang mendorong penguatan kelembagaan kewirausahaan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dan aktivitas berwirausaha dan percepatan pertumbuhan
wirausaha–wirausaha baru dengan basis Ipteks sangat diperlukan. Atas dasar
pemikiran tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengembangkan Program
Mahasiswa Wirausaha (PMW). PMW sebagai bagian dari strategi pendidikan
kewirausahaan di perguruan tinggi, dimaksudkan untuk memfasilitasi para
mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha dan memulai usaha dengan basis ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Fasilitas yang diberikan meliputi pendidikan
dan pelatihan kewirausahaan, magang, penyusunan rencana bisnis, dukungan
permodalan dan pendampingan serta keberlanjutan usaha. Program ini diharapkan
mampu mendukung visi-misi pemerintah dalam mewujudkan kemandirian bangsa
melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan. Dalam rangka mengembangkan
diri sebagai seorang wirausahawan yang potensial, kita perlu mengenali siapa
diri kita sebenarnya.
Mengenal
potensi diri dalam rangka mengembangkan diri sebagai seorang wirausahawan yang
potensial, kita perlu mengenali siapa diri kita sebenarnya dan bagaimana orang
lain menilai diri kita (Suryana, 2011). Untuk menilai diri sendiri, proses
awal adalah kita harus mengetahui kelemahan yang ada dalam diri kita dan
memperbaikinya, yang kedua adalah mengenali potensi apa yang terdapat dalam
diri kita yang selanjutnya kita ubah menjadi sebuah kompetensi yang dibungkus
dengan atitude yang baik, kemudian
kita bisa meraih apa yang kita inginkan (kesuksesan).
Banyak orang mengartikan kesuksesan itu dengan ukuran
materi. Namun, kesuksesan yang sebenarnya adalah kemampuan diri kita untuk mengenali potensi yang terdapat dalam
diri kita sendiri dan memaksimalkannya menjadi sebuah kompetensi, dan
kompetensi tersebut digunakan untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Jika
potensi yang ada dalam diri kita adalah menjadi seorang pengusaha maka kita
harus memaksimalkan potensi kita tersebut.
Universitas
Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai salah satu universitas yang juga
melaksanakan PMW tersebut sejak
tahun 2009. Program tersebut mampu menarik minat mahasiswa untuk berwirausaha
namun ketertarikan mahasiswa untuk mengikuti program PMW tersebut tidak
diiringi oleh keberhasilan. Kenyataan itu ditunjukkan dengan data yang ada,
dimana pada tahun 2010 hanya sejumlah lima tim (23,80%) dari total 21 tim dan pada
tahun 2011 tim yang sukses menjalankan usahanya 16 tim (51,61%) dari total 31
tim (POKJA dalam Wiryani, 2013).
Kegagalan dari usaha tersebut diduga dikarenakan sikap yang kurang
sungguh-sungguh dalam berusaha dan mengenali potensi diri yang ada dalam diri
mahasiswa. Kecenderungan mahasiswa membuat PMW
diawali dengan adanya orientasi memperoleh modal bukan sebagai
perwujudan pengembangan potensi yang ada dalam diri mahasiswa, sehingga apa
yang dikerjakan kurang maksimal. Seharusnya sikap yang kurang sungguh-sungguh
tersebut telah terkikis sejak awal, karena sebelumnya peserta telah diberikan
pengetahuan awal mengenai motivasi berwirausaha, bisnis, manajemen keuangan,
pemasaran, dan lain-lain melalui mata kuliah
kewirausahaan.
METODE
Dilihat dari
pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan empirik (ex-post facto) yang merupakan suatu
penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa
yang telah terjadi dan kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2005).
Potensi diri wirausaha mahasiswa yang memfokuskan perhatian pada enam aspek
yaitu: kepribadian, disiplin diri, kreativitas, dorongan/keinginan, keberanian menghadapi resiko, dan
kepercayaan diri.
Penilaian
potensi diri melalui beberapa tahap dengan menempuh langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Menentukan
jumlah skor dari masing
– masing aspek yang diperoleh dari
data tabulasi yang telah dilakukan terhadap hasil penyebaran
kuesioner
2) Menjumlahkan
nilai dari masing – masing aspek secara total.
3) Menterjemahkan
nilai total yang diperoleh ke dalam pengkategorian potensi diri wirausaha.
4) Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan
data untuk selanjutnya dideskripsikan.
5)
Pengambilan kesimpulan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
PMW merupakan salah
satu program dalam sistem pembelajaran/pendidikan
yang ada di perguruan tinggi. Dengan demikian, PMW harus terintegrasi dan disinergikan dengan program-program
kewirausahaan yang telah ada seperti: Kuliah Kewirausahan, Program
Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), Program Magang/ Belajar Bekerja
Terpadu/ Co-op, Kuliah Kerja Usaha
(KKU) dan program kewirausahaan lainnya.
Kewirausahaan
dimaknai sebagai semangat, sikap dan perilaku atau kemampuan seseorang dalam
melihat peluang, menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan juga merupakan suatu
proses kreativitas dan inovasi yang mempunyai risiko tinggi untuk menghasilkan
nilai tambah bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan
kemakmuran bagi wirausahawan. Kewirausahaan itu dapat dipelajari walaupun ada
juga orang- orang tertentu yang mempunyai bakat dalam hal kewirausahaan.
Strategi pendidikan yang diwujudkan dalam PMW
bertujuan untuk (1) membangun softskill
atau karakter wirausaha; (2) menumbuh kembangkan wirausaha- wirausaha baru yang berpendidikan tinggi dan memiliki
pola pikir pencipta lapangan kerja; (3) mendorong pertumbuhan, perkembangan
atau terbentuknya kelembagaan (unit/pusat) pengelola program kewirausahaan di
perguruan tinggi; dan (4) mendorong terbentuknya model pendidikan atau
pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi.
2. Penilaian
Potensi Diri Wirausaha
Banyak orang
mengartikan kesuksesan itu dengan ukuran materi. Namun kesuksesan yang
sebenarnya adalah kemampuan diri kita untuk mengenali potensi yang terdapat
dalam
diri kita
sendiri dan memaksimalkannya menjadi sebuah kompetensi, dan kompetensi tersebut
digunakan untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Jika potensi yang ada dalam
diri kita adalah menjadi seorang pengusaha maka kita harus memaksimalkan
potensi kita tersebut. Sebagai langkah awal, mahasiswa wirausaha perlu
mengenali perilaku, sikap, dan sistem nilai yang membentuk keseluruhan
kepribadian. Di samping kepribadian, kemampuan diri perlu dikenali. Kemampuan
ditentukan terutama oleh pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan yang
sebaiknya dimiliki oleh mahasiswa wirausaha yaitu intinya kenali diri sendiri,
lingkungan, bidang usaha yang dimasuki, tahu apa yang harus dilakukan, dan
mengenal proses dan sistem yang ditangani, apa yang dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan
risiko, serta cara menanggulangi risiko ini. Dengan kata lain, seorang
mahasiswa wirausaha perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat
mengarahkan dirinya, memperoleh peluang usaha, menyusun konsep usaha, membuat
perencanaan, masuk pasar, beroperasi (dalam
organisasi/sendiri), dan dengan demikian menikmati nilai tambah dan
mengembangkan diri. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa wirausaha:
1)
mempunyai keterampilan konseptual dalam
mengatur strategi dan memperhitungkan risiko;
2) mempunyai
keterampilan memimpin dan mengelola;
3)
mempunyai keterampilan teknis bidang usaha;
4) mempunyai keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan
5) mempunyai
keterampilan kreatif menciptakan nilai tambah.
Keterampilan
tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga diperlukan pelatihan yang memadai guna mengembangkan dan mempertajam
keterampilan yang kita miliki. Untuk melakukan wirausaha, kita perlu mengadakan
penilaian terhadap diri sendiri dan dari luar diri kita, yang akan menentukan
keberhasilan dan kegagalan usaha kita. Menurut Suryana (2011) penilaian potensi
diri wirausaha dapat dilihat dari enam aspek yaitu aspek kepribadian, disiplin
diri, kreativitas, dorongan/ keinginan, keberanian menghadapi risiko, dan
kepercayaan diri.
1) Kepribadian,
merupakan keseluruhan kualitas psikis diwarisi atau diperoleh yang khas pada
seseorang yang membuatnya unik. Dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseorang
dia dapat memikat orang lain, orang menjadi simpati padanya, orang tertarik dengan pembicaraannya, oang terkesima olehnya. Wirausaha yang memiliki
kepribadian seperti ini seringkali berhasil dalam menjalankan usahanya.
2)
Disiplin diri, adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja
dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu,
dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
3)
Kreativitas, adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi–kombinasi baru
atau melihat hubungan–hubungan baru
antara unsur, data, variabel yang sudah ada
sebelumnya.
4) Dorongan/Keinginan
berwirausaha dapat datang dari teman sepergaulan, lingkungan keluarga, sahabat
di mana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang dihadapi dan
cara– cara mengatasi masalahnya.
5) Keberanian
menghadapi risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak diketahui (unknown).
Jadi, dengan perkataan lain risiko itu ada
bila ada ketidakpastian (uncertainty).
6)
Kepercayaan diri, orang yang tinggi
percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Pribadi
semacam ini adalah pribadi yang
independen. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung
pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, objektif dan kritis.
Secara
sederhana dapat dijabarkan penilaian
potensi diri wirausaha dalam tabel berikut.
Tabel 1 Penjabaran
PenilaianPotensi Diri Wirausaha
No. |
Dimensi |
Butir
Pernyataan |
|
|
|
Suka memberontak |
|
|
|
Sikap keras kepala |
|
|
|
Mempunyai inisiatif (prakarsa) |
|
|
|
Senang menyendiri |
|
1. |
Kepribadian |
Keinginan untuk menjadi pemimpin |
|
|
|
Bertanggung jawab |
|
|
|
Yakin pada diri, tidak suka memohon
bantuan |
|
|
|
Senang mendapat pengawasan |
|
|
|
Menghendaki kebebasan pribadi |
|
|
|
|
|
|
|
Bersikap kukuh |
|
|
|
Bertanggung jawab dengan tugas |
|
|
|
Disiplin waktu |
|
|
|
Berani berkorban untuk pekerjaan |
|
2. |
Disiplin diri |
Memaksakan diri untuk sesuatu yang tidak
disukai |
|
|
|
Konsentrasi dalam mengerjakan sesuatu |
|
|
|
Mau belajar dari kesalahan |
|
|
|
Dorongan pribadi yang kuat untuk maju |
|
|
|
|
|
|
|
Banyak inisiatif untuk menyelesaikan
masalah |
|
|
|
Menggap masalah sebagai tantangan |
|
3. |
Kreatifitas |
Mempunyai ide-ide baru |
|
|
|
Pandai menyesuaikan diri |
|
|
|
Mempunyai rasa ingin tahu |
|
No. |
Dimensi |
Butir
Pernyataan |
|
|
|
Bersifat intuitif |
|
|
|
Bersikap terbuka pada hal-hal yang baru |
|
|
|
Mempunyai imajinasi yang tinggi |
|
|
|
Menggunakan cara-cara baru dalam
melakukan sesuatu |
|
|
|
|
|
|
|
Mempunyai dorongan tinggi untuk
melakukan sesuatu |
|
|
|
Keinginan yang teguh untuk mengerjakan
sesuatu |
|
|
|
Bersedia berkorban untuk mewujudkan
keinginan |
|
4. |
Dorongan |
Memiliki keberanian |
|
|
|
Tepat hati |
|
|
|
Penuh niat |
|
|
|
Kukuh |
|
|
|
Positif |
|
|
|
Tepat janji |
|
|
|
Penuh ambisi |
|
|
|
|
|
|
|
Berani mengambil resiko |
|
|
|
Suka pada tantangan |
|
|
|
Memanfaatkan kesempatan dengan baik |
|
5. |
Keberanian
menghadapi resiko |
Keyakinan yang
tinggi terhadap apa yang telah dilakukan |
|
|
|
Berani berspekulasi |
|
|
|
Tidak gentar dengan kegagalan |
|
|
|
Berani mencoba suatu hal baru |
|
|
|
|
|
|
|
Keteguhan |
|
|
|
Ketidak tergantungan |
|
6. |
Kepercayaan diri |
Kepribadian mantap |
|
|
|
Optimisme |
|
|
|
Percaya pada diri sendiri |
|
Sumber: diadaptasi dari Suryana, 2011 dan Alma, 2005
3. Pentingnya
Penilaian Potensi Diri sebagai Pondasi untuk
Mensukseskan Program Mahasiswa Wirausaha
Kebijakan dan
program peningkatan peran yang mendorong penguatan kelembagaan kewirausahaan
dalam bentuk PMW timbul didasari
atas pemikiran
meningkatkan kualitas pembelajaran
dan aktivitas berwirausaha dan percepatan pertumbuhan wirausaha– wirausaha baru
dengan basis Ipteks sangat diperlukan. PMW sebagai
bagian dari strategi pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi, dimaksudkan
untuk memfasilitasi para mahasiswa yang mempunyai minat berwirausaha dan
memulai usaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hanya saja,
jarang ditemukan seseorang sarjana yang ingin mengawali kehidupannya setelah
lulus dari perguruan tinggi dengan berwirausaha.
Kegagalan
dari usaha tersebut diduga
dikarenakan sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha dan mengenali potensi diri yang ada dalam diri mahasiswa.
Kecenderungan mahasiswa membuat PMW diawali
dengan adanya orientasi memperoleh uang
bukan sebagai perwujudan pengembangan potensi yang ada dalam diri mahasiswa,
sehingga apa yang dikerjakan kurang maksimal.
Penilaian potensi
diri wirausaha yang dimiliki oleh seorang mahasiswa dapat dinilai dengan
pedoman skor perolehan dari penjabaran masing- masing dimensi Tabel 1 yang
dalam pengkategoriannya adalah seperti Tabel 2
berikut
Tabel 2 Kategori
Penskoran Penilaian Potensi Diri Wirausaha
Nilai
Potensi Diri |
Kategori |
320 – 360 |
Anda
seorang yang mandiri, penuh semangat dengan dorongan dan ketertiban
(disiplin) yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan yang berhasil ketika
anda mengambil suatu keputusan untuk melakukan sesuatu hal, anda akan dapat
menyelesaikan pekerjaan itu. Jika anda memutuskan untuk berwiraswasta, anda mempunyai cirri-ciri
kepribadian untuk berhasil. |
280 – 319 |
Anda
memiliki banyak hal positif untuk dapat berhasil dalam usaha anda sendiri,
tetapi tidaklah berarti anda dapat segera mengundurkan diri dari pekerjaan
anda saat ini hanya dikarenakan niat anda yang
tinggi dalam tes. |
210 – 279 |
Anda memiliki
potensi kerja. Berusahalah untuk mengembangkan diri anda. Banyak-banyaklah,
ikutilah pelajaran-pelajaran dan bergaulah dengan para wiraswastawan yang
berhasil guna mengetahui apa saja yang mereka lakukan. |
120 – 209 |
Jalankan
terus cara kehidupan anda saat ini dengan hati-hati. Anda membutuhkan banyak
dorongan, ketertiban diri dan kepercayaan dalam usaha anda sendiri pada tahap
ini. Anggaplah nilai rendah anda dalam tes sebagai suatu tantangan untuk
memperkuat ciri-cirikepribadian yang
penting yang akan
anda butuhkan dalam
berwiraswasta agar berhasil. |
1 – 119 |
Sampai anda
dapat mengembangkan kreativitas, kemampuan |
Nilai
Potensi Diri |
Kategori |
menghadapi
resiko dan kepercayaan anda dan meningkatkan dorongan dan disiplin diri
sendiri, anda barang kali baru tepat untuk berhenti bekerja dari orang lain. |
Sumber: Suryana,
2011
Sedikit
tidaknya dengan mengenali potensi diri yang ada dalam diri mahasiswa dapat
memberikan gambaran tentang seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya
perlu memperbaiki diri dan belajar agar lebih baik lagi. Mengenal diri sendiri
berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu
menyadari kelebihan/ keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang
ada pada diri sendiri yang nantinya menjadi sumber kesuksesan dalam
berwirausaha. Ada sepuluh hal yang harus dimiliki dan selalu diingat oleh
seorang wirausaha sukses yaitu: (1) Find
your purpose and Dream all the time, yaitu sukses dalam sebuah perjalanan
bukan tujuan; (2) Never- ending
Innovation, yaitu inovasi tiada henti; (3)Learn-Cchange and Grow: Senantiasa belajar, belajar, dan belajar;
(4) Accomulative your asset: tujuan akhir wirausaha adalah mencapai
keberhasilan financial; (5) Use Leverage
concept to build your business: seseorang wirausaha yang cerdas harus mampu
menggunakan tenaga dan waktu orang lain untuk mencapai tujuannya; (6) Nature Equep Develop your people: mampu
menggunakan tenaga dan waktu orang lain untuk mencapai tujuannya; (7) Systemize your business: mampu membangun
sistem bisnis yang efektif dan efisien; (8) Build
network and alliance: mampu membuat jaringan kerja yang kuat baik
dalam segi peluang bisnis, modal, maupun akses pada pemerintah; (9) Be Smart investor: salah satu kekuatan
wirausaha yang cerdas dan sukses adalah kemampuan dalam mengelola portopolio
asetnya sehingga senantiasa berkembang dan bertambah banyak; (10) The Power of Giving: Give and be Grateful: kebiasaan
wirausaha sejati adalah beramal dan mengucapkan syukur.
PENUTUP
Pengetahuan
yang sebaiknya dimiliki oleh wirausahawan yaitu intinya kenali diri sendiri,
lingkungan, bidang usaha yang dimasuki, tahu apa yang harus dilakukan, dan
mengenal proses dan sistem yang ditangani, apa yang dicapai, bagaimana cara
mencapainya, dan resiko, serta cara menanggulangi risiko ini. Dengan kata lain,
seorang wirausaha perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk
dapat mengarahkan dirinya, memperoleh peluang usaha, menyusun
konsep usaha, membuat perencanaan, masuk pasar dan beroperasi dalam
(organisasi/ sendiri).
Keterampilan
tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga diperlukan pelatihan yang memadai guna
mengembangkan dan mempertajam keterampilan yang kita miliki. Untuk melakukan
wirausaha, kita perlu mengadakan penilaian terhadap diri
sendiri dan dari luar diri kita,
yang akan menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Alma,
Buchari. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa
dan Umum. Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.
Anonim. 2013. Kewirausahaan Modul Pembelajaran. Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta.
Anonim.2015.
Panduan Program Mahasiswa Wirausaha.
Tersedia pada http://dikti.kemdiknas.go.id
Soegoto,
Eddy. 2009. Entrepreneurship Menjadi
Pembisnis Ulung. Elex Media Computindo.
Suryana, Yuyus.
2011. Kewirausahaan Pendekatan Karaktersitik
Wirausahaan Sukses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar