Oleh : Kharis
Febriansyach (@U38-Kharis)
I.
PENDAHULUAN
Seluruh kehidupan manusia pada hakikatnya bergelut dalam
dimensi waktu.Manusia tidak hanya bergerak dalam lingkungan, tetapi juga saling
berinteraksi dalam kehidupan sosial yang melibatkan emosi, etika, pendidikan,
dll.karena manusia berada dalam siklus waktu, maka setiap aktivitasnya bermula
dalam orientasi berhubungan dengan orang lain.
Sebagai seorang
Mahasiswa kita harus dikondisikan untuk mempunyai jiwa mandiri dan diarahkan
untuk kreatif dalam kegiatan belajar mengajar oleh karena itu diharapkan Mahasiswa
untuk bisa mempersiapkan diri menghadapi perubahan- perubahan di era digital
dengan memaksimalkan kegiatan - kegiatan pelatihan sebagai upaya siap
menghadapi perubahan- perubahan di era modern. Bagi mahasiswa pelatihan
mengelola kreatifitas dan kemandirian harus dikembangkan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga kata-kata sumbang yang dilontarkan pelajar pada
umumnya, seperti kekurangan keterampilan dan kurangnya kreatifitas, dapat di
minimalisir.
II.
PEMBAHASAN
Generasi milenial dan pendidikan
merupakan dua konsep yang berbeda, tetapi memiliki keterkaitan yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Generasi milenial sebagian besar tumbuh dan
berkembangan melalui pendidikan, sehingga pendidikan menjadi wahana bagi
pengembangan generasi milenial. Untuk itu, maka pendidikan memerlukan SDM yang
kompeten sebagai aset bagi proses pengembangan generasi milenial yang siap akan
problematika dan tantangan, SDM yang kompeten tersebut dicapai melalui proses
pengembangan. Dengan demikian, SDM menjadi bagian penting dalam proses
pengembangan pendidikan bagi generasi milenial. Generasi
milenial harus menjadi pribadi aktif, kreatif, dan inovatif sebagai syarat utama sebuah bangsa dapat
bersaing menghadapi berbagai tantangan
di dunia yang semakin dinamis.
Sebagai anak muda di usia produktif, kita harus bisa
menentukan visi yang ingin kita capai di masa depan. kita pun harus merancang
visi yang sesuai dengan prinsip SMART, alias membuat visi yang Specific
(terinci), Measurable (bisa diukur), Achievable (realistis), Reasonable
(beralasan), dan Timephased (bertahap). Keenam elemen tersebut akan membuat
visi dan misi di masa depan menjadi lebih realistis dan bukan sekadar omong
kosong. Di masa pandemi dan di era digital yang semakin maju, Indonesia
benar-benar butuh banyak anak muda yang mempunyai visi yang jelas disertai
dengan eksekusi nyata.
Kaya Ide Inovatif
Di era digital, kita sebagai generasi milenial dituntut
untuk dapat berpikir karena pada dasarnya, semua manusia memang dapat berpikir
dan menumbuhkan ide. Oleh karena itu, berbekal visi yang SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Reasonable, dan Timephased), Kita harus bisa
menciptakan ide yang bermanfaat bagi banyak orang. Tak sekadar ide biasa, kita
harus bisa membuat ide yang unik dan inovatif demi kemajuan di masa depan. Kita
bisa melakukan diskusi dengan orang-orang sekitar terkait sebuah inovasi. Hal
yang perlu kita ingat adalah jangan takut jika ide kita akan dicuri, karena memang pada dasarnya
tidak ada ide yang 100% original.
Pintar Kelola Uang
Mengelola uang adalah hal yang cukup sulit bagi sebagian
orang. Tidak heran trik mengelola keuangan menjadi masalah yang banyak dihadapi
oleh milenial yang selalu merasa gaji bulanan mereka cepat habis. Hal ini
terjadi karena sebagian milenial adalah tipe orang yang kesulitan untuk rutin
menabung dan kerap memiliki pola belanja yang berlebihan.
Untuk menjadi generasi milenial yang hebat, bermartabat, dan bermanfaat, kamu perlu belajar tentang cara pengelolaan keuangan, menganggarkan keuangan setiap bulan, merinci perencanaan finansial, dan lain sebagainya agar keuangan kita tetap dalam kondisi stabil. Kemampuan mengelola uang ini bisa menjadi salah satu hal yang menguntungkanmu di masa depan, bila kamu berhasil melakukannya setiap hari.
Percaya
Diri Ambil Risiko
Jadilah generasi milenial yang berani mengambil risiko. Kita bisa memulainya dengan menargetkan impianmu, seperti pindah ke kota lain, bergabung dengan perusahaan startup impian, membentuk komunitas baru, bahkan menjelajahi hal-hal baru yang bisa melampaui batasan-batasan yang ada. Sebagai generasi milenial yang hebat, kamu tidak boleh kenal takut dalam mengambil risiko, apalagi saat membuat kesalahan. Kesalahan adalah sebuah pelajaran berharga yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan karena kegagalan justru bisa menciptakan kekuatan, kesigapan, dan mendorong sebuah introspeksi untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan.
III.
Kesimpulan
Dari Pembahasan di atas dapat di simpulkan bahawa, kita
sebagai Mahasiswa Generasi Milenial harus bisa menjadai generasi yang kreatif
dan inovatif. Sebagai anak muda di usia produktif, kita harus bisa menentukan
visi yang ingin kita capai di masa depan. kita pun harus merancang visi yang
sesuai dengan prinsip SMART agar bisa mengikuti perkembangan jaman yang begitu
cepat, alias membuat visi yang Specific (terinci), Measurable (bisa diukur),
Achievable (realistis), Reasonable (beralasan), dan Timephased (bertahap).
DAFTAR PUSTAKA
Modul 3 Kewirausahaan
C. M. Graham, H. Daniel, B. Doore,
Millennial Teamwork and Technical Proficiency's Impact on Virtual Team
Effectiveness: Implications for Business
Educators and Leaders.
International Journal of e-Collaboration, 12 (3) (2016) 34-
50. DOI: https://doi.org/10.4018/IJeC.2016070103
https://uptown.id/id/2021/07/05/10-future-skills-yang-harus-dimiliki-generasimilenial-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar