Pentingnya Memahami Perbedaan
Entrepreneurship, Teknopreneurship dan Sosiopreneurship Dalam Dunia
Kewirausahaan
Oleh : Yehezkiel Billy Tyo Surlia_42620110044
Kode : @T13-Billy
AbstrakEntrepreneurship
adalah komponen penting dari pembangunan ekonomi di seluruh wilayah dunia.
Entrepreneur berkontribusi pada kesehatan ekonomi melalui penciptaan lapangan
kerja dengan mendorong inovasi.
Entrepreneurship
saat ini sudah menjadi fenomena yang berkembang dan tumbuh secara global.
Fenomena yang terjadi di Indonesia adalah jumlah entrepreneur yang masih
tergolong kecil. Entrepreneurship menjadi jalan yang paling efektif di tengah
himpitan ekonomi yang semakin besar dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit,
untuk membangkitkan kembali kehidupan perekonomian masyarakat. Indonesia masih
perlu mempersiapkan lahirnya generasi entrepreneur karena para entrepreneurship
inilah yang akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di Indonesia. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana membangun tradisi entrepreneurship
pada masyarakat. Techopreneur adalah wirausahawan yang memulai dan
mengelola bisnis teknologinya sendiri. Sociopreneur adalah mereka yang berusaha
untuk menggunakan berbagai cara bisnis agar bisa mengatasi masalah
bersama-sama. Mereka yang bergerak pada bidang ini harus berani mengambil
resiko dan berusaha lebih keras untuk bisa memberikan dampak yang positif
dengan adanya berbagai inisiatif yang dilakukannya.
Kata Kunci : Entrepreneurship, Technopreneurship,
Sosiopreneurship dan Ekonomi
Entrepreneurship
Istilah Entrepreneurship diapdosi dari Bahasa
Perancis, entreprendre yang berarti melakukan (to under take), memulai atau
berusaha melakukan tindakan mengorganisir dan mengatur. Istilah
Entrepreneurship mulai diperkenalkan dalam tulisan Richard Cantillon yang
berjudul Essai Sur la Nature du Commerce en General tahun
1755. (Hannah Orwa Bula, “Evolution and Theories of Entrepreneurship: A
Critical Review on the Kenyan Perspective”, International Journal of
Business and Commerce, Vol. 1, No.11, Lahore, 2012).
Pengertian Entrepreneurship
menurut para ahli
·
Menurut Suryana dalam Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses
(2013), entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi
oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan
mengkombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan
inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses produksi baru
atau pengenalan akan suatu produk baru.
·
Danang Sunyoto dalam Kewirausahaan Untuk Kesehatan (2013) memiliki
pandangan tentang entrepreneurship yaitu suatu sikap untuk menciptakan sesuatu
yang baru serta bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.
Entrepreneurship tidak hanya tentang mencari keuntungan pribadi,
namun juga harus mempunyai nilai sosial.
Technopreneurship
Trilogi Technopreneurship
Seperti yang didefinisikan oleh
Collins Dictionary, “techpreneur adalah wirausahawan yang memulai dan mengelola
bisnis teknologinya sendiri.” Nama tersebut berasal dari tahun
1990-an dan perpaduan antara “tekno” dan “pengusaha” yang mengambil risiko yang
diperhitungkan di dunia teknologi.
Elon Musk
Miliarder Elon Musk telah dianggap sebagai Tech
Geeks, yang merupakan CEO SpaceX, PayPal, dan Tesla. Lebih jauh, Elon Musk
dikenal sebagai pioner dan dia telah membuang kesalahpahaman bahwa satu-satunya
cara terbaik untuk memotong biaya bisnis adalah outsourcing.
Tujuan Technopreneurship
Technopreneurship telah memainkan peran penting
dalam penggunaan teknologi untuk memenuhi berbagai tujuan. Pertama, memudahkan
orang untuk tetap berhubungan satu sama lain dan menghasilkan beberapa produk
yang tidak dapat diprediksi serta solusi yang bermanfaat bagi banyak orang.
Selain itu, Technopreneur juga memberikan manfaat
lain bagi masyarakat dan bangsa yang memberikan kontribusi bagi pembangunan
ekonomi dan manusia. Di sini, kita akan membahas pentingnya Technopreneurship
bagi dunia dan banyak orang.
1. Menciptakan Kesempatan Kerja
Ketika memulai bisnis, maka ada peningkatan peluang
kerja karena mereka membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan semua operasi
bisnis.
Dengan cara yang sama, technopreneurship
menciptakan lapangan kerja dan membantu bangsa untuk memerangi masalah
pengangguran. Ini meningkatkan tingkat lapangan kerja suatu perekonomian.
2. Sumber Daya Lokal
Berbagai sumber daya alam dan produktif tersedia
yang dapat dimanfaatkan oleh setiap pengusaha untuk kesuksesan bisnis.
Penggunaan sumber daya lokal meningkatkan nilainya dan mengurangi laju
pemborosan sumber daya.
3. Diversifikasi bisnis dan
desentralisasi
Seorang Pengusaha dapat mengetahui peluang bisnis
dan menempatkannya di daerah yang sesuai termasuk daerah terpencil.
4. Kemajuan teknologi
Dengan menjadi technopreneur yang kreatif dan
inovatif, mereka memainkan peran penting dalam bidang pemanfaatan serta
perkembangan teknologi.
5. Pembentukan modal
Investasi merupakan bagian integral dari bisnis dan
Pengusaha membutuhkan dana untuk memulai dan membawa bisnis mereka ke
ketinggian yang baru. Mereka mengambil bantuan keuangan dari investor dan
pemodal dan memanfaatkan investasi besar yang mengarah pada pembangunan ekonomi.
6. Promosi kegiatan
kewirausahaan
Generasi muda mendapat kesempatan untuk bekerja
dengan perusahaan technopreneurship tersebut dan mempelajari cara untuk
mencapai kesuksesan. Ini juga menginspirasi rekan tim dan karyawan ini untuk
tumbuh dan memulai perusahaan bisnis mereka juga.
Fokus Utama Technopreneur
Ada area utama yang perlu menjadi fokus
teknopreneur. Kami telah menyebutkan di bawah ini:
·
Usaha berteknologi tinggi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi,
internet, layanan kehidupan, elektronik, dan bioteknologi.
·
Perusahaan jasa yang misi utamanya adalah teknologi.
·
Merancang produk berteknologi tinggi seperti perangkat keras atau
perangkat komputer.
·
Penggunaan teknologi dalam penyampaian aktivitas bisnis normal.
Sociopreneur
Sociopreneur atau sociopreneurship ini adalah
gabungan dari dua kata, yaitu social dan entrepreneurship. Sama seperti
namanya, sociopreneur ini menggabungkan konsep bisnis dengan isu sosial yang
ada di masyarakat.
Dilansir dari laman Investopedia, sociopreneur adalah mereka yang berusaha untuk menggunakan berbagai cara
bisnis agar bisa mengatasi masalah bersama-sama. Mereka yang bergerak pada
bidang ini harus berani mengambil resiko dan berusaha lebih keras untuk bisa
memberikan dampak yang positif dengan adanya berbagai inisiatif yang
dilakukannya.
Bila pada umumnya suatu bisnis berusaha keras untuk
mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, maka sociopreneur berbeda. Sociopreneur
adalah bisnis yang lebih menekankan pada unsur isu sosial daripada mengejar
profit. Tapi, itu bukan berarti sociopreneur mengabaikan profit.
Dilansir dari laman CNN Indonesia, terdapat tiga bidang
sociopreneur yang paling banyak diminati oleh para sociopreneur dalam negeri.
Ketiga bidang
Ada tiga bidang yang paling diminati oleh
para sociopreneur lokal, yaitu industri kreatif sebanyak 22%,
agrikultur dan perikanan 16%, dan pendidikan 15%.
Karakter Sociopreneurship
Beberapa karakter yang berhubungan dengan
sociopreneur adalah sebagai berikut ini:
1. Fokus Pada Misi Sosial
Sociopreneur adalah mereka yang fokus pada visi dan
misi sosial yang sudah mereka pilih dari awal. Sebagai contoh, sociopreneur
bisa memilih untuk fokus pada isi bencana di daerah yang rawan konflik perang
atau rawan terjadi bencana alam.
Untuk itu, setiap usaha yang dilakukan pada isu
sosial ini harus lebih mengacu pada pemenuhan hak sandang, pangan, dan papan
pada daerah bencana tersebut.
2. Memiliki Skala Dampak yang
Besar
Setelah berhasil memilih misi, maka sociopreneur
pun harus mempunyai target skala dampak yang ingin dicapainya. Misalnya, akan
lebih baik lagi bila bisnis sosial yang dilakukan mampu memberi dampak
keselamatan untuk berbagai daerah rawan bencana di Indonesia, bukan hanya pada
satu daerah saja.
3. Inovatif
Suatu bisnis sosial harus sangat peka dan juga
inovatif dalam hal menciptakan cara terbaik agar bisa mencapai tujuan
bisnisnya.
4. Terbuka pada Feedback
Bisnis sosial tidak hanya terkait tentang bisnis
saja, namun juga tentunya banyak orang yang akan merasakan efek tersebut. Untuk
itu, sociopreneur pun harus bisa lebih mengedepankan feedback dari orang lain
agar bisa terus beradaptasi dalam mengembangkan bisnisnya.
Contoh Sociopreneurship di Indonesia
1. Waste4Change
Salah satu dari bisnis sociopreneur yang sangat
terkenal di Indonesia adalah Waste4Change. Waste4Change adalah suatu bisnis
sosial yang lebih fokus pada pengelolaan limbah sampah yang ramah lingkungan
dan juga bertanggung jawab.
Bisnis yang sudah didirikan pada tahun 2014 lalu
ini mempunyai tujuan untuk menjadikan Indonesia terbebas dari limbah sampah.
Caranya adalah melakukan berbagai bentuk kolaborasi dan juga pemanfaatan
teknologi dalam mengelola limbah sampah.
2. Wecare.Id
Wecare.id adalah sociopreneur lain yang bergerak di dalam bidang kesehatan. Tujuan
mereka adalah mengumpulkan dana untuk para pasien dengan kemampuan finansial
yang sangat terbatas, memiliki rumah di daerah yang lebih sulit untuk dijangkau
dan juga belum terdaftar BPJS Kesehatan.
Tokoh Sociopreneur
Berikut ini adalah beberapa tokoh sociopreneur asal
Indonesia:
·
Gamal Albinsaid, Pendiri klinik Asuransi sampah, tujuannya adalah agar
masyarakat yang kurang bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dengan menggunakan
sampah.
·
Alfatih timur, pendiri kitabisa.com, usahanya bergerak pada bidang
penggalangan dana sebagai suatu sarana beramal untuk mereka yang terkena
bencana.
·
Dea Valencia, Pendiri Batik Kultur. Dengan bisnisnya ini, Dea mampu
membawa batik ke tingkat internasional dan mempekerjakan banyak difabel.
·
Azalea Ayuningtyas, Penggagas Du’anyam. Dengan usahanya ini, Ayu mampu
membantu banyak wanita Flores untuk menghasilkan lebih banyak produk kerajinan
tangan berbentuk anyaman.
· Agis Nur Aulia, Pencetus Jawara
Banten Farm, Agis mampu memberikan kontribusi besar dalam hal swasembada pangan
dengan merintis usaha peternakan kambing etawa, domba, dan sapi perah
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/bisnis-ukm/technopreneur/
https://accurate.id/bisnis-ukm/sociopreneur-adalah/
https://www.entrepreneurship-terangbangsa.ac.id/artikel/pengertian-entrepreneurship-kewirausahaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar