Oleh : Kharis
Febriansyach ( @U38-Kharis )
Pendahuluan
Sikap malas, manja, egois, dan
perilaku serba instant merupakan beberapa sikap negatif yang melekat pada
mayoritas manusia milenial. Tidak banyak dari mereka akhirnya memutuskan untuk
membuka lapangan pekerjaan sendiri sebagai seorang kewirausahaan. Hal tersebut
tidak membuat mereka bermalas-malasan, namun membuat mereka lebih semangat
karena mampu mengendalikan dan memimpin perusahaannya sendiri. Beberapa contoh
adalah William Tanuwidjaya yang sukses dengan platform Tokopedia, Nadiem
Makarim yang sukses dengan Go-Jek, serta masih banyak yang lainnya.
Kepemimpinan
adalah proses mengarahkan perilaku menuju pencapaian tujuan tertentu. Dalam
hal, kepemimpinan menyebabkan orang lain bertindak ke arah tertentu. Pengusaha
dikatakan sukses apabila pemimpin berhasil memimpin karyawannya dengan baik.
Seorang pemimpin yang sukses, mereka percaya akan pertumbuhan yang berkelanjutan,
peningkatan efisiensi dan sukses yang berkelanjutan untuk perusahaan.
Wirausahawan memiliki prinsip kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan
keterampilan kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter masing-masing
dalam memajukan perusahaan atau bisnisnya. Zaid (2011) mengungkapkan bahwa
hampir 62,5% efektivitas organisasi / perusahaan dapat ditentukan oleh
kepemimpinan yang visioner.
Pemimpin visioner harus mengadopsi visi yang lebih menarik dan efektif serta pandai dalam penyampaiannya kepada anak buahnya untuk memperoleh dukungan dari para pemangku kepentingan dan secara langsung mendedikasikan diri untuk berpartisipasi dalam implementasi visi yang mereka harapkan bermanfaat. Kepemimpinan pada era milenial memiliki pendekatan yang khas karena digitalisasi yang merambah dunia kewirausahaan tidak lagi memungkinkan pemimpin untuk bertindak secara konvensional. Adapun dalam hal pola kepemimpinan, kepemimpinan milenial perlu memahami dan memakai pola komunikasi generasi milenial yang dipimpinnya. Di samping itu, kepemimpinan milenial perlu mendorong inovasi, kreativitas, dan jiwa entrepreneurship generasi baru. Semua saluran inovasi, kreativitas dan entrepreneurship harus dirancang dengan baik dan konkrit. Tidak hanya berisi wacana saja, tetapi juga terdapat proses yang benar-benar dapat dinikmati oleh generasi milenial untuk mengembangkan dirinya.
Pembahasan
Visi merupakan suatu
pernyataan yang berisi petunjuk yang jelas tentang apa yang harus diperbuat
organisasi atau negara di masa yang akan datang. Karena itulah, jika ingin
menjadi seorang pemimpin, maka harus jadilah pemimpin yang visioner dan
memiliki karakter. Hal tersebut dikemukakan oleh M. Afnan Hadikusumo, yang
merupakan anggota DPD RI Perwakilan Provinsi DIY, selaku pembicara dalam acara
Masa Ta’aruf (Mataf) Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY) pada Selasa (2/9).
Seorang pemimpin yang
visioner biasanya cenderung berpikir kreatif demi masa depan organisasi yang ia
pimpin. Kemampuan ini tentu saja didapatkan melalui berbagai proses
pembelajaran dan juga pengalaman, baik itu secara pendidikan formal maupun
informal.
# Kemampuan
khusus pemimpin visioner, diantaranya:
- Difficult Learning: kemampuan dalam mengidentifikasi problem yang
belum diketahui dan belum ada pemecahannya.
- Maximizing Energy: Memaksimalkan energi dalam usaha untuk mengambil keputusan yang
berkualitas melalui mindset yang sifatnya kompromistis.
- Resonant Simplicity: Logika sederhana yang menjadi keunggulan
dalam sebuah persaingan.
- Multiple Focus: Memiliki fokus pada kegiatan yang strategis
maupun non strategis.
- Mastering Inner Sense: Memiliki prediksi tidak hanya berdasarkan
logika dan rasio dari berbagai data tetapi juga memiliki “intuisi”
dari inner sense yang menuntut kepada
keputusan yang cepat dalam kondisi tertentu.
Visionary
Leadership menuntut pemimpin memiliki kemampuan dalam menentukan arah masa
depan melalui visi. Visi merupakan idealisasi pemikiran pemimpin tentang masa
depan organisasi yang dikomunikasikan dengan stakeholders dan merupakan
kekuatan kunci bagi perubahan suatu usaha untuk menciptakan usaha agar
lebih berkembang dan antisipatif
terhadap persaingan global. Secara umum dapat kita katakan bahwa visi adalah
suatu gambaran mengenai masa depan yang kita inginkan bersama. Visionary
Leadership didasarkan pada tuntutan perubahan zaman yang meminta
dikembangkannya secara intensif peran pendidikan dalam menciptakan sumber daya
manusia yang handal bagi pembangunan, sehingga orientasi visi diarahkan pada
mewujudkan nilai comparative dan kompetitif peserta didik sebagai pusat
perbaikan.
# Kemampuan
umum pemimpin yang visioner, diantaranya:
- Merumuskan
dan menjual visi serta mengelola organisasi secara profesional.
- Mendapatkan
respek dan kepercayaan dari anggota kelompok untuk merealisasikan visi
yang ditetapkan.
- Memiliki
integritas, kompetensi, konsistensi, loyal dan terbuka.
- Menstimuli
motivasi karyawan untuk menghasilkan karya yang inovatif dan kreatif.
- Mengakomodir
ego dan kepentingan individu serta kelompok demi merealisasikan visi
organisasi.
- Memiliki
perhatian kepada anggota dalam usaha untuk membimbing, memberi nasihat dan
penilaian kerja yang adil.
- Memiliki human skill terutama dalam usaha untuk memecahkan konflik antar anggota serta memiliki kemampuan oral persuasion.
Dengan demikian
karena adanya kepemimpinan visioner dapat menciptakan, merumuskan,
mentransformasikan serta mengimplementasikan visi secara konsisten dan
konsekuen.
Kesimpulan
Sebagaimana
yang sudah diketahui oleh sebagian besar orang bahwa kepemimpinan adalah suatu
usaha untuk mempengaruhi orang atau sekelompok anggota untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan arahan, tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama. Dengan
terwujud nya pemimpin yang visioner dapat menciptakan usaha agar lebih berkembang dan antisipatif terhadap
persaingan global.
Pada Intinya kepemimpinan
sangat berpengaruh dalam berwirausaha. Pemimpin harus memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk menerapkan kepemimpinan visioner. Gaya kepemimpinan adalah
kepemimpinan yang dapat memobilisasi semua sumber daya misi untuk mendekati
visi yang ditetapkan. Wawasan kepemimpinan visioner untuk memahami masa depan
dan memiliki kemampuan untuk membawa organisasi tumbuh dan mampu menghadapi semua
tantangan zaman. Dalam berwirausaha membutuhkan pemimpin visioner, yang
berorientasi pada pencapaian visi yang telah ditetapkan untuk mengundang semua
pihak untuk secara efektif menjangkau melalui berbagai program dan kegiatan
yang produktif. Selanjutnya, kepemimpinan visioner dalam berwirausaha memiliki
prinsip, keterampilan, dan karakteristik yang dimiliki perusahaan.
Daftar Pustaka
Modul 4
Kewirausahaan
Bencsik, A.,
& Machova, R. 2016. Knowledge Sharing Problems from the Viewpoint of
Intergeneration Management. In ICMLG2016 - 4th International Conferenceon
Management, Leadership and Governance: ICMLG2016 (p.42). Academic Conferences
and publishing limited.
Singh, P., Nadim,
A. dan Ezzedeen, S.R. 2012. Leadership Styles and Gender: An Extension. Journal
of Leadership Studies. Vol. 5 Iss 4 pp. 6-19
Mustiningsih, M.,
Maisyaroh, M., & Ulfatin, N. (2020). PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA
SEKOLAH HUBUNGANNYA DENGAN KESIAPAN GURU MENYONGSONG REVOLUSI INDUSTRI
4.0. JMSP (Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan), 4(2),
101-112.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar