Oleh : Muhamad
Risky Yusdi Alganiy @U25-RISKY
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi
dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang
serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya.
Kewirausahaan merupakan
kemampuan kreatif dan inovatif, jeli
melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan
dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh serta
memiliki nilai. Salah satu pendorong terciptanya inovasi selain perubahan dan keharusan untuk beradaptasi adalah
kesadaran akan adanya celah antara apa yang ada dan apa yang seharunyaada,dan apa yang diinginkan oleh masyarakat dengan
apa yang sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta
maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Seberapa yang diinginkan oleh masyarakat dengan
apa yang sudah ditawarkan ataupun
dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta maupun Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM). Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat. Hal ini bisa dicapai melalui
kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menerapkan konsep kewirausahaan sosial. Konsep kewirausahaan sosial telah menjadi
konsep yang popular
di berbagai Negara.
Berbagai kalangan mulai memperbincangkan konsep
kewirausahaan sosial sebagai
solusi inovatif dalam
menyelesaikan permasalahan sosial.
Permasalahan sosial sendiri
sudah menjadi permasalahan bersama sehingga penanggulangannya membutuhkan sinergi dari semua pihak.
Di Indonesia sendiri,
pemerintah telah menghabiskan banyak sumber daya untuk menangani masalah apa yang diinginkan oleh masyarakat dengan apa yang sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta maupun Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM). apa yang diinginkan oleh masyarakat dengan
apa yang sudah
ditawarkan ataupun dilakukan
oleh pemerintah, sektor swasta maupun Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM).
Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat. Hal ini bisa dicapai
melalui kegiatan bisnis yang dilakukan
dengan menerapkan konsep kewirausahaan sosial. Konsep kewirausahaan sosial
telah menjadi konsep yang popular di
berbagai Negara. Berbagai kalangan mulai memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi
inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Permasalahan sosial sendiri sudah menjadi permasalahan bersama
sehingga penanggulangannya membutuhkan sinergi
dari semua pihak. Di Indonesia
sendiri, pemerintah telah menghabiskan banyak
sumber daya untuk menangani
masalah
TINJAUAN PUSTAKA
Kewirausahaan merupakan suatu proses dinamis untuk menciptakan nilai
tambah atas barang dan jasa serta
kemakmuran. Peter F.Drucker (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Thomas W. Zimmerer
(1996;51) mengungkapkan bahwa
kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari
peluang yang dihadapi
setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran
kreatif dan tindakan
inovatif demi terciptanya peluang.Thomas W.Zimmerer et al (2005)
merumuskan manfaat berwirauaha sebagai
berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
2.
Memberi peluang melakukan
perubahan : Pebisnis
menemukan cara untuk mengombinasikan
wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dan social dengan harapan
akan menjalani kehidupan yang lebih baik
3.
Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya : Memiliki usaha sendiri memberikan kekuasaan,
kebangkitan spiritual dan membuat wirausaha mampu mengikuti minat atau
hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang
untuk meraih keuntungan seoptimal
mungkin
5.
Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat
dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
6.
Memiliki
peluang untuk melakukan
sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakannya Entrepreneur dalam menjalankan bisnisnya tidak lepas dari modal. Modal tidak selamanya
identik dengan uang ataupun barang (tangible). Sebuah ide sudah termasuk modal yang
luar biasa karena ide merupakan modal utama yang akan
membentuk da mendukung modal lainnya. Beberapa
modal yang termasuk ke dalam modal
tidak berwujud (intangible) antara lain :
1.
Modal Intelektual
Modal Intelektual didefinisikan sebagai kombinasi dari sumberdaya-sumberdaya intangible dan kegiatan-kegiatan yang membolehkan organisasi mentransformasi sebuah
bundelan material, keuangan dan
sumberdayamanusia dalam sebuah
kecakapan sistem untuk menciptakan stakeholder
value (Cut Zurnali , 2008).
2.
Modal Sosial dan Moral
Modal sosial dan moral yang dapat disebut sebagai suatu integritas
merupakan suatu hal penting yang
membentuk sebuah citra terhadap kepribadian Anda sebagai seorang wirausaha.
Pada saat menjalankan bisnis, ada etika wirausaha yang tidak boleh Anda langgar.
3.
Modal Mental
Mental
wirausaha harus ditaman sejak
dini. Karena modal mental merupakan
kesiapan sejak dini kemudian diwujudkan dalam bentuk keberanian
untuk menghadapi risiko
dan tantangan. Sebagai
wirausaha, Anda harus berani menghadapi risiko. Risiko disini
berartrisiko yang telah diperhitungkan sebelumnya sehingga hasil yang
akan dicapai akan proporsional terhadap risiko
yang akandiambil.Anda harus
bisa belajar mengelola risiko dengan cara mentransfer berbagai risiko ke pihak lain seperti bank, investor, konsumen, pemasok
dan sebagainya
Inovasi
Inovasi tidak lepas dari dua kriteria
utama yakni kebaruan (novelty)dan
perbaikan (improvement). Kebaruan disini tidak harus berupa
menciptakan menciptakan ebuah produk baru tapi juga bisa pada sisi nilai guna, kondisi danaplikasinya.
Kriteria improvement disini
dimaksudkan pencarian alternative terbaik
yang paling efisien dan efektif untuk sebuah proses maupun sebuah
produk.Definisi lain dari inovasi juga mempertimbangkan adanya
proses penciptaan produk yang incremental dan
radical,
kemudian ada juga yang mempertimbangkan adanya inovasi yang bisa disebarkan (Diffused Innovation) dan inovasi yang diadopsi (Adopted Innovation) (Helltrom, 2004).
1.
Inovasi Sosial
Inovasi sosial menurut Mulgan et al (2007) adalah aktivitas dan pelayanan
inovasi yang dilakukan untuk mencapai
kebutuhan sosial yang biasanya dilakukan oleh
sebagian besar organisasi yang tujuan
utamanya adalah sosial. Definisi lain tentang inovasi social oleh Standford
Social Innovation Review (2008)
adalah sebuah proses menemukan, menjamin dukungan dan mengimplementasikan solusi baru (novel solution), permasalahan social (social problem) yang ada di masyarakat dan menciptakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat (social need).
2.
Kewirausahaan Sosial
Konsep
kewirausahaan social bertujuan untuk menciptakan dampak sebagai berikut (Jain, 2012):
1.
Penciptaan nilai social dan ekonomi
2.
Pekerjaan
3.
Inovasi / barang baru dan
jasa
4.
Modal social
5.
Promosi ekuitas
Kewirausahaan sosial bekerja
dengan mendefinisikan masalah
sosial tertentu dan kemudian mengatur,
membuat dan mengelola
usaha sosial untuk mencapai perubahan
yang diinginkan. Pengelolaan terebut dicapai dengan memadukan
kegiatan social dan berorientasi laba, mencapai swasembada,mengurangi ketergantungan pada sumbangan dan dana
pemerintah, dan meningkatkan potensi
memperluas pengiriman nilai social yangdiusulkan. Kewirausahaan soial bertujuan
untuk memberikan nilai sosial dengan financial mandiri
(Saifan, 2012).
Kewirauahaan sosial disebut juga sebagai innovator atau agen perubahan dalam perekonomian.
Kewirausahaan sosial adalah konsep dimana pengusaha menyesuaikan kegiatan
mereka dengan tujuan menciptakan
nilai social. Seorang penguaha social menggabungkan gairah dari misi social dengan gambar
disiplin bisnis seperti inovasi dan tekad (Dees, 2001).
PEMBAHASAN
Salah satu manfaat dari kewirausahaan sosial adalah untuk membangun
sebuah bisnis sebagai solusi untuk
permasalahan sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan dan berbagai permasalahan yang telah menjadi tantangan dunia. Seperti yang diungkapkan Bill Drayton, seorang
innovator publik yang mendirikan
Ashoka Foundation menulis bahwa cara yang paling efektif untuk mempromosikan
dapat merumuskan solusi inovatif yang
berkelanjutan dan dapat ditiru baik nasional maupun global. Berikut adalah
peran wirausaha sosial dalam
perekonomian suatu Negara:
·
Menciptakan lapangan kerja
·
Mengurangi pengangguran
·
Meningkatkan pendapatan masyarakat
·
Mengombinasikan factor-faktor produksi
(alam, tenaga kerja,
modal dan keahlian)
·
Meningkatkan produktivitas nasional
Menjadi wirausaha sosial tidaklah mudah. Wirausaha sosial melihat
permasalahan sosial sebagai peluang
usaha serta memiliki keberanian dan mengambil risiko untuk menyelesaikannya.
Hal inilah yang dilakukan
oleh Purba Plastik.
Simpati Anas Agusta
Purba pria Batak Karo adalah
pemilik nama wirausaha tersebut. Usaha yang bergerak dibidang produksi biji plastik ini berdiri pada bulan Pebruari 2012 dengan mengusung merek
“Purba Plastik” yang berlokasi di Jl Djamin Ginting,
Lau Cih, Medan.
Gambar 3.1 Biji plastik
yang siap dikirim ke pabrik
Bahan baku usaha ini adalah sampah-sampah dari berbagai jenis plastik
yang berasal dari lokasi tempat pembuangan akhir. Namun demikian
sampah-sampah plastik yang berasal dari rumah tangga
juga ditampung disini.
Sampah-sampah plastic ini diolah menjadi
biji plastic dan selanjutnya dikirim ke pabrik pengolahan untuk
kemudian diproses labih lanjut (misalnya menjadi produk plastik yang kita gunakan sehari-hari).
Pada usaha ini penyortiran dilakukan oleh ibu-ibu yang berdomisili di
sekitar lokasi produksi. Sebelum
bekerja di usaha Purba Plastik, ibu-ibu ini kesehariannya
adalah seorang pemulung (nyeker). Ternyata bisnis yang dijalankantersebut memberikan peluang
kerja bagi masyarakat di lingkungan sekitar yang tentunya
membawa dampak positif
serta mampu mengurangi gundukan-gundukan sampah yang berada di tempat
pembuangan akhir.
Penyelesaian Masalah
Sosial Melalui Inovasi Sosial
Penyelesaian masalah sosial membutuhkan analisis yang cermat dan solusi
yang rasional, mewakili aspirasi
masyarakat, terintegrasi dan holistic sehingga menghasilkan sebuah gagasan atau
ide yang lebih konprehensif dalam
penyelesaian permasalahan-permasalahan sosial yang ada. Diantaranya kemiskinan, pendidikan dan pengangguran. Melalui terbentukya agen-agen
perubahan yang melakukan
percobaan terus-menerus dan berkelanjutan diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah
sosial.
Seorang wirausaha sosial berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi
para pencari kerja. Dengan
terserapnya tenaga kerja diharapkan mampu
mengurangi tingkat pengangguran serta memberikan pengaruh
positif pada peningkatan pendapatan perkapita.
Keuntungan Menjadi
Wirausahawan Sosial
Wirausahawan sosial
cenderung beroperasi dengan
tujuan menciptakan nilai bagi masyarakat dan juga menghasilkan pendapatan. Kewirausahaan sosial
sangat bermanfaat bagi masyarakat miskin,
umumnya dengan menyediakan sarana mata pencaharian serta alternative untu bekerja berdasarkan misi sosial dan semangat melayani. Berikut adalah beberapa kelebihan
menjadi wirausaha menurut
MSG, 2013 (dalam
Wawan Dewanto dkk, 2013):
1.
Modal
Wirausaha sosial akan lebih mudah meningkatkan modal karena modal yang diinvetasikan adalah misi, kepercayaan dan etika, sehingga dalam pembangunan
usaha tidak terlalu membutuhkan modal yang besar, terlebih
disetiap Negara pasti terdapat insentif
besar melalui kerjasama program
pemerintah.
2.
Pemasaran
Pemasaran dan promosi untuk organisasi ini juga sangat mudah. Karena
untuk menghasilkan solusi dari
permasalahan yang sedang ditangani,
perusahaan bisa lebih mudah
menarikorang-orang dengan menggunakan media sosial.
3.
Sumber Daya Manusia
Lebih Murah
Dalam menentukan sumber daya manusia (SDM), perusahaan sosial lebih mudah untuk menggalang dukugan dari individu
yang memiliki misi dan visi yang sama dan
kesediaan menerima gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan komersil lainnya.
4.
Berfokus Pada Penyelesaian Masalah
Perusahaan sosial memberikan pelayanan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu atau masalah. Sehingga
penyelesaian yang ditawarkan juga akan langsug
pada titik permasalahan.
5.
Efektivitas Biaya
Efektivitas biaya adalah keuntungan lain dari sebuah perusahaan sosial.
Solusi yang ditawarkan oleh
organisasi- organisasi ini baik dalam bentuk
produk atau jasa yang masuk akal dibandingkan dengan
layanan yang disediakan oleh organisasi nirlaba
Wirausahawan sosial bertindak sebagai agen perubahan bagi masyarakat,
menangkap peluang yang hilang dan memperbaiki system,
menciptakan pendekatan baru, dan menciptakan solusi untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik.
Berikut adalah keuntungan kewirausahaan sosial dalam Wawan
Dhewanto dkk, 2013. Keuntungan:
· Menyediakan pendapatan yang dapat dikelola
kembali untuk kepentingan anggota dan masyarakat (swasembada).
·
Mengurangi ketergantungan pada sumber pendanaan
tradisional dan peningkatan penggunaan dan lebih
baik sumber daya keuangan.
· Memungkinkan untuk pengelolaan keuangan secara swasembada
·
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan masyarakat
·
Memeberikan dan memperluas layanan
yang ada kepada konstituen yang lebih besar.
·
Memberdayakan klien untuk menuntut layanan yang
lebih baik, member mereka raa hormat.
·
Mempertajam focus dan memperluas layanan organisasi.
·
Meningkatkan dampak positif di masyarakat.
·
Meningkatkan perencanaan dan keterampilan pemasaran.
·
Meningkatkan pembelajaran dan perbaikan terus
menerus.
KESIMPULAN
Kewirausahaan sosial adalah tindakan berinovasi dan mengenali masalah sosial dengan menggunakan prinsip kewirausahaan. Modal dasar yang dibutuhkan untuk menjadi wirausahawan sosial adalah lebih kepada komitmen
untuk membuat perubahan
sosial berdasarkan tujuan
mulia. Penguaha sosial harus memiliki trategi berdaarkan kekuatan sosial untuk
menyebarkan pengaruhnya, penggunaan media sosial akan membantu organisasi maupun individu untuk menyebarkan permaalahan yang dialami
masyarakat.
Untuk itu pengusaha sosial berfokus pada pengalaman yang dialami
masyarakat, sehingga sangat perlu
untuk menjalin komunikasi serta mambangun empati melalui peritiwa yang dialami
oleh masyarakat.
REFERENSI
Bornstein,D,
2004, How to Change the World: Social Entrepreneur and the Power of New Idea.
Oxford; Oxford University Press Dees, J. G , 2001, The Meaning of Social
Entrepreneurship Drucker, P.F , 1994, Innovation and Entrepreneurhip, New York:
Harpercollins Publisher Helltrom, T, 2004, Innovation as Social Action.,
Denmark: Copenhagen Bussiness School Jain, Monika, 2012, Social
Entrepreneurship – Using Business Methods to Solve Sosial Problems: The Case of
Kotwara, Decision, Vol.39, No.3, Desember 2012 Mulgan, G., Tucker, S., Ali, R.,
and Sanders,B, 2007, Social Innovation: What It Is, Why It Matters and How It
Can Be Accelerated. Oxford; Skoll Centre for Social Entrepreneurship, Said
Business Scholl- University of Oxford Noruzi, M.R,Westover, J.H. dan
Gholam,R.R, 2010, An Exploration of Social Entrepreneurship in the
Entrepreneurhip Era. Asian Social Science Vol.6, No.6; June 2010 Saragih,
Rintan, 2013. Berwirausaha Cerdas, Inspirasi bagi kaum muda, Yogyakarta;.Graha
Ilmu. Saifan, S.A, 2012, Social Entrepreneurship: Definition and Boundaries.
Teknology Innovation Management Review Wawan D., Hendrati,D,M.,
Anggraeni,P.,Grisns,A.,Indriyani, A, 2013, Inovasi dan Kewirausahaan Sosial.
Panduan Dasar Menjadi Agen Perubahan, Bandung; Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar