Oleh : Thathit Gumilar T. Mochtar(@U16-THATHIT)
Pendahuluan
Sikap malas, egois, dan perilaku serba instan lainnya merupakan sikap negatif yang
melekat pada mayoritas orang yang ada pada saat ini. Sehingga sedikit dari orang - orang
tersebut yang membuka usaha sendiri untuk membuka lapangan kerja bagi banyak orang. Hal
tersebut mengharuskan orang - orang tersebut tidak memiliki waktu untuk berpangku tangan,
sehingga orang - orang tersebut memiliki semangat untuk mampu mengendalikan serta
memimpin usahanya tersebut. Seperti contohnya adalah William Tanuwijaya yang sukses
dengan membuka platform belanja daring yaitu Tokopedia, selanjutnya ada Nadiem Makarim
yang juga sukses membuat Go-Jek, dan masih banyak lagi orang - orang yang seperti mereka
di Indonesia.
Kesuksesan mereka tidak luput dengan sikap tekun dan ulet serta memiliki ide yang
kreatif dan inovatif dengan memandang kebutuhan untuk masa depan masyarakat banyak dan
dengan melihat peluang yang ada di era digital seperti ini. Hal ini juga tidak lepas juga dari
sikap kepemimpinan mereka yang dapat mengorganisasi usaha mereka yang dari kecil hingga
mampu besar seperti saat ini.
Zaid (2011) mengungkapkan bahwa hampir 62,5% efektivitas organisasi / perusahaan
dapat ditentukan oleh kepemimpinan yang visioner. Hasil penelitian ini menyimpulkan
bahwa pemimpin visioner harus mengadopsi visi yang lebih menarik dan efektif serta pandai
dalam penyampaiannya kepada anak buahnya untuk memperoleh dukungan dari para
pemangku kepentingan dan secara langsung mendedikasikan diri untuk berpartisipasi dalam
implementasi visi yang mereka harapkan bermanfaat.
Pembahasan
Pengusaha Visioner dalam Kewirausahaan
Visi mampu mengubah integratif menghasilkan makna yang lebih dalam dengan
catatan: harus sesuai untuk organisasi dan waktu yang tepat, sesuai dengan sejarah, budaya
dan nilai-nilai organisasi, sesuai dengan situasi organisasi saat ini dan mampu memberikan
prediksi realistis dan informatif tentang apa yang bisa dicapai di masa yang akan datang. Jadi,
tidak ada mesin penggerak organisasi yang lebih kuat untuk mencapai keunggulan dan
kesuksesan di masa depan, kecuali; visi yang menarik, pengaruh, dapat direalisasikan dan
mendapat dukungan yang luas (Andrew, 2009)
Menurut Kate (2014) menyatakan bahwa tidak cukup hanya memiliki visi, karena
yang pertama kita butuhkan adalah fokus kepada visi organisasi yang mencerminkan situasi,
hal tersebut adalah pengamatan dasar yang harus dilakukan. Bagaimana visi dapat
mencerminkan kinerja perusahaan. Saat ini, perusahaan memerlukan kompetensi dalam
kinerja keahlian / keterampilan dan sumber daya yang memadai untuk mencapai tujuan
organisasi.
Therese (2009) menjelaskan bahwa visi mengkomunikasikan inti dari kewirausahaan
dan untuk apa perusahaan didirikan. Pernyataan dasar singkat dan merujuk pada tujuan akhir
perusahaan. Kepemimpinan dengan visi (visionary leadership) adalah kepemimpinan yang
bekerja terutama berfokus pada rekayasa masa depan yang penuh tantangan, menjadi agen
perubahan (agent of change) yang unggul, menentukan arah perusahaan, dan mengetahui
prioritas utama, menjadi pelatih profesional, dapat membimbing personel lain menuju
profesionalisme yang diharapkan, pemimpin visioner adalah persyaratan pemimpin yang
terdesentralisasi sehingga organisasi mampu menunjukkan kekuatan dan karakteristik
kualitas budaya yang diharapkan.
Yang artinya sebagai pengusaha harus memiliki jiwa kepemimpinan dan mampu
mengkoordinir perusahaannya agar mampu bersaing dengan perusahaan lain tanpa
menjatuhkannya. Serta harus mampu melihat peluang yang ada untuk masa depan dan harus
memiliki target yang harus dicapai perusahaannya.
Pengusaha Kreatif dan Inovatif dalam Kewirausahaan
Sebagai pengusaha juga harus dituntut untuk berfikir kreatif dan inovatif agar
barang/jasa yang ditawarkannya mampu memiliki daya tarik dan ciri khas yang berbeda serta
agar para konsumen tertarik dengan barang/jasa yang ditawarkan. Jika pengusaha memiliki
kreatifitas dan inovasi pasti tidak akan tahan dengan sistem kerja yang standar saja dan selalu
bereksperimen untuk membentuk sistem perusahaannya yang sesuai dan nyaman bagi
karyawan dan para konsumennya.
Pengusaha juga harus mengasah kreativitas dan inovasinya di lingkungan kerjanya,
dan berikut ini adalah cara efektif untuk melatih kreativitas dan inovasi dalam lingkungan
kerja:
1. Observasi
Observasi adalah cara membangun kreativitas dengan mengamati kondisi atau
lingkungan sekitar. Para pengusaha juga dapat melakukan observasi dengan
mengamati lingkungan kantor, kondisi pegawai,serta produk atau jasa di
pasaran kepada konsumen. Selain itu, pengusaha juga mampu melakukan
membaca buku, menonton televisi, mendengarkan radio, atau melihat
pengalaman orang lain untuk mendapatkan lebih banyak informasi, khususnya
yang berhubungan dengan kondisi usaha saat ini.
2. Brainstorming atau Bertukar Pikiran
Brainstorming atau bertukar pikiran adalah tindakan yang penting dilakukan
sebelum membuat perencanaan. Dalam proses brainstorming pengusaha serta
pegawai dipacu untuk berpikir out of the box. Hal ini akan mendapatkan
ide-ide yang brilian yang sebelumnya tidak terpikirkan yang mampu membuat
perusahaan berkembang.
3. Modifikasi
Modifikasi merupakan tindakan memperbaharui ide sebelumnya menjadi lebih
menarik. Sebelum memodifikasi produk, jasa, atau sistem usaha, Anda dapat
memulai dengan mengubah rutinitas Anda terlebih dahulu. Misalnya, jika
biasanya Anda ke kantor naik mobil, maka sekarang Anda dapat mencoba
untuk menggunakan sepeda atau motor untuk menghindari kemacetan di
perjalanan. Contoh lainnya adalah dengan menempelkan kaca pada dompet
agar lebih mudah berdandan. Perubahan-perubahan kecil yang demikian akan
perlahan-lahan merangsang kreativitas otak Anda.
Prinsip Atribut Kewirausahaan
Pengembangan visioner sebagai cita-cita ambisius dalam sebuah perusahaan yang
tidak hanya dilakukan satu langkah, tetapi mengembangkan visioner yang dibangun dan
dilakukan langkah demi langkah. Ketika bangunan sudah dibangun dan dikerjakan, langkah
selanjutnya mereka harus memprioritaskan yang paling penting dan dipilih secara strategis.
Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan kewirausahaan adalah proses
menuntut pertumbuhan sejalan dengan tiga komponen, yaitu pengembangan pribadi individu,
efektivitas tim, dan perubahan organisasi. Kepemimpinan pengusaha bahwasannya ia mampu
membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, ingat bahwa
kepemimpinan pengusaha adalah untuk menanamkan kepercayaan diri dalam berpikir,
berperilaku dan bertindak dengan pemikiran pengusaha sepenuhnya sehingga menyadari
tujuan nyata dan organisasi untuk pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua pemangku
kepentingan yang terlibat.
Pemimpin Dunia dalam Kewirausahaan
Granite (2012) menyebutkan bahwa keterampilan kepemimpinan visioner, yaitu:
1. Kepemimpinan visioner menolak status quo kepemimpinan organisasi, karena
status quo menghilangkan keinginan untuk meningkatkan institusi jangka
panjang.
2. Strategi untuk memenuhi tuntutan lembaga yang unggul, maka kepemimpinan
visioner berusaha menyatukan visi para pemangku kepentingan.
3. Kepemimpinan visioner dikatakan berhasil apabila kepemimpinan dapat
menciptakan strategi untuk mengelola, bereksperimen dan berinovasi.
1. Conceptual Skills (Keterampilan Konseptual) Keterampilan konseptual
adalah kapasitas mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
semua minat dan kegiatan organisasi. Hal ini termasuk kemampuan manajer
untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan memahami hubungan antar
bagian yang saling berkaitan, dan memperoleh, menganalisis, serta
menafsirkan yang diterima dari berbagai sumber.
2. Human Skills (Keterampilan Manusia) Keterampilan manusia adalah
kemampuan untuk bekerja dengan pemahaman, dan memotivasi orang lain,
baik sebagai individu atau kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini
untuk mendapatkan partisipasi dan memimpin kelompok dalam mencapai
tujuannya.
3. Administrative Skills (Keterampilan Administrasi) Seluruh keterampilan
administrasi terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, staf,
dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk mengikuti
kebijakan dan prosedur, mengelola anggaran yang terbatas dan sebagainya.
Keterampilan administrasi merupakan perpanjangan dari keterampilan
konseptual. Manajer melakukan keputusan melalui penggunaan keterampilan
administratif dan kemanusiaan.
4. Technical Skills (Keterampilan Teknis) Keterampilan teknis adalah
kemampuan untuk menggunakan peralatan, prosedur kerja, dan teknik
prosedur divisi tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau
permesinan dan sebagainya. Konsep kewirausahaan adalah pendekatan yang
sangat strategis. Visi sangat penting untuk menentukan kemana arah masa
depan perusahaan. Seorang pemimpin yang memiliki konsep:
1) bagaimana merekayasa masa depan untuk menciptakan perusahaan
yang produktif;
2) untuk memantapkan dirinya sebagai agen perubahan;
3) posisi sebagai penentu arah kewirausahaan;
4) pelatih profesional atau pelatih;
5) dapat menunjukkan kekuatan pengetahuan berdasarkan pengalaman
profesional, didukung oleh karakteristik budaya pekerjaan dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan dalam visi dan diuraikan dalam misi.
Kesimpulan
Sikap yang harus dimiliki seorang pengusaha sangat mempengaruhi dalam kemajuan
dari perusahaannya, serta seorang pengusaha harus memiliki jiwa kepemimpinan yang
mampu mengkoordinir para karyawannya agar mampu memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada konsumen. Pengusaha juga harus memiliki sikap visioner, kreatif, dan
inovatif untuk mampu bersaing di era digital seperti saat ini. Serta harus bertanggung jawab
dengan pekerjaan dan mematuhi dengan aturan yang berlaku dalam perusahaan dan
pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar