Oleh : Gilang Ramadhan
(@T07-Gilang)
Pengertian
Entrepreneurship
Entrepreneurship (kewirausahaan)
adalah suatu proses penerapan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan sesuatu
yang berbeda dan memiliki nilai serta kemampuan menghadapi tantangan hidup
dengan cara melihat peluang dari berbagai resiko dan ketidakpastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan.
Istilah entrepreneurship berasal dari bahasa Inggris yang
diserap dari bahasa Prancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta
dan pengelola usaha. Sedangkan entrepreneur adalah seseorang yang mengorganisir
dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha. Entrepreneurship adalah segala
hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan dan proses yang dilakukan oleh para
entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.
Dalam bahasa Indonesia,
entrepreneurship diterjemahkan sebagai kewirausahaan, sedangkan entrepreneur
diterjemahkan sebagai wirausaha atau wiraswasta. Entrepreneurship adalah
kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan
sebagai dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses
dalam menghadapi tantangan hidup.
Menurut
Prijosaksono dan Bawono (2005), entrepreneurship (wirausaha)
sanggup diartikan melalui 3 kata berikut: destiny, courage, action. Ketiga kata tersebut merupakan kata-kata
yang penting dalam membangun sikap dan sikap wirausaha dalam diri seseorangDestiny berarti takdir, yang bergotong-royong lebih merupakan
tujuan hidup kita, bukan nasib.Tujuan dan misi hidup kita yaitu fondasi awal
untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses.. Dengan mempunyai tujuan hidup
(life purpose) yang jelas, kita sanggup mempunyai semangat (spirit) dan sikap mental
(attitude) yang diharapkan dalam membangun sebuah perjuangan yang sanggup
memberi nilai tambah dalam kehidupan kita. Keberanian (courage) untuk memulai
dan menghadapi tantangan yaitu sikap awal yang kita perlukan. Dalam
kewirausahaan, keberanian untuk mulai dan mengambil resiko yaitu syarat mutlak.
Impian dan keinginan yang besar, kemudian ditambah dengan kreativitas yang
diwujudkan dengan keberanian untuk mencoba dan melaksanakan (Action) langkah
pertama yaitu awal kesuksesan seorang wirausahawan sejati
Kewirausahaan
pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
memperoleh keuntungan yang maksimal.
Sifat-sifat
Entrepreneurship
Menurut Alma (2008),
seorang entrepreneur memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Percaya diri. Sifat utama dari percaya diri
dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang ambing oleh
pendapat dan saran orang lain, melainkan menggunakan sebagian saran
tersebut sebagai masukan.
- Berorientasi pada tugas dan hasil. Sifat seorang
entrepreneur tidak mengutamakan Prestige dahulu melainkan fokus kepada
prestasi yang ingin dicapai.
- Pengambilan resiko. Ciri pengambilan resiko
berpengaruh penting dalam dunia wirausaha yang penuh dengan resiko dan
tantangan.Hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa bagaimana
seorang entrepreneur mengambil sebuah resiko dengan penuh pertimbangan.
- Kepemimpinan. Dalam diri seorang entrepreneur
mutlak memiliki jiwa kepemimpinan.Seorang pemimpin yang baik harus
mendengar saran dan kritik dari bawahannya demi kemajuan kinerja
perusahaan.
- Keorisinilan. Yang dimaksud dengan orisinil
disini adalah seorang entrepreneur tidak hanya mengekor kepada orang lain,
tetapi memiliki pendapat sendiri, ide yang orisinil dan mampu
merealisasikan ide tersebut.
- Berorientasi kepada masa depan. Seorang
entrepreneur haruslah perspektif, mempunyai visi kedepan.Sebab, sebuah
usaha bukan didirikan untuk sementara tetapi untuk selamanya.Untuk
menyiapkan visi yang jauh kedepan, entrepreneur perlu menyusun perencanaan
dan strategi yang matang.
- Kreativitas dan inovasi. Kreativitas merupakan
kemampuan mengembangkan ide yang baru, dan menemukan cara yang baru dalam
melihat peluang ataupun problem yang akan dihadapi. Inovasi adalah
kemampuan untuk menggunakan solusi kreatif dalam mengisi peluang sehingga
dapat membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Manfaat
Entrepreneurship
Menurut Zimmerer dkk
(2008), terdapat beberapa manfaat dari entrepreneurship, yaitu sebagai berikut:
- Peluang mengendalikan nasib sendiri. Memiliki
atau memimpin perusahaan memiliki kebebasan dan peluang bagi entrepreneur
untuk mencapai tujuan penting baginya. Entrepreneur ingin mencoba
menenangkan hidup mereka dan mereka menggunakan bisnis mereka untuk
mewujudkan keinginan itu.
- Peluang melakukan perubahan. Semakin banyak
entrepreneur yang memulai bisnis karena mereka melihat peluang untuk
melakukan perubahan yang menurut mereka penting. Entrepreneur mempunyai
cara untuk mengungkapkan wujud kepedulian terhadap masalah-masalah sosial
dan mempunyai keinginan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
- Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya. Bagi
entrepreneur tidak banyak perbedaan antara bekerja dan bermain,keduanya
sama saja. Mereka mengetahui bahwa batasan terhadap keberhasilan mereka
adalah segala hal yang ditentukan oleh kreatifitas, antusias dan visi
mereka sendiri.
- Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas.
Walaupun uang bukan daya dorong utama bagi entrepreneur, keuntungan dari
bisnis merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan perusahaan.
Menurut penelitian dari Thomas Stanley dan William Danko, kebanyakan dari
entrepreneur mencapai dua pertiga dari jutawan Amerika, sehingga
entrepreneur adalah termasuk orang yang makmur.
- Peluang berperan dalam masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usaha. Pemilik bisnis menyukai kepercayaan dan
pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia.
Peran penting yang dimainkan dalam lingkungan setempat serta kesadaran
bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam meluncurkan fungsi ekonomi
merupakan sebuah imbalan.
- Peluang melakukan sesuatu yang disukai dan
bersenang-senang dalam mengerjakannya. Kebanyakan entrepreneur yang
berhasil memilih dalam bisnis tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai
pekerjaan tersebut. Mereka membuat kegemaran mereka menjadi pekerjaan
mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.
Tahapan Manjadi Entrepreneurship
Proses entrepreneurship diawali
dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan, dari tantangan kemudian timbul
gagasan, kemauan dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah berfikir
kreatif dan bertindak inovatif sehingga tantangan tadi teratasi dan
terpecahkan. Menurut Suryana (2006), tahapan atau langkah-langkah
entrepreneurship pada seseorang adalah sebagai berikut:
a.
Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat
untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali
dengan melihat tantangan atau peluang usaha baru dan dilanjutkan dengan
kemungkinan dan adanya keinginan untuk membuka usaha baru. Tahap ini juga
memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri,
atau jasa atau usaha yang lain.
b.
Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang entrepreneur
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek:
menjalankan bentuk usaha, pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
c.
Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana entrepreneur
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis untuk mengatasi segala
masalah dan hambatan dalam menjalankan usahanya. Entrepreneur yang berhasil
adalah yang mampu mempertahankan usahanya dari segala hambatan, tantangan, dan
masalah yang ada sehingga usahanya dapat berjalan dengan lancar.
d.
Tahap mengembangkan usaha
Tahap ini adalah di mana
entrepreneur berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan dan inovasi untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi. Dalam perkembangannya bisa dengan memperbanyak relasi, memperbarui
metode dan sistem, memperbarui produk yang dihasilkan, memperbesar dan
memperluas usaha, menambah kualitas, menambah pelayanan, menambah tenaga kerja.
Dalam tahap ini entrepreneur melakukan kontribusi ekonomi dalam jangka panjang
terhadap manusia, alam dan lingkungan. Dari manfaat pengembangan usaha ini
dapat diperoleh secara jelas, kontribusi untuk masalah lapangan kerja, yaitu
akan ada penambahan tenaga kerja.
Menjadi Entrepreneur Saat
Pandemi
Di
balik banyak sektor usaha yang terpuruk, pandemi Covid-19 yang
saat ini melanda Indonesia menjadi peluang baru untuk memunculkan wirausahawan
atau entrepreneur-entrepeneur baru. Banyaknya
perusahaan-perusahaan besar yang harus mem-PHK para pekerjanya imbas adanya
Covid ini, dan tentu sulitya mencari pekerjaan di tegah pandemi, membuat
masyarakat tidak memiliki pilihan selain membangun usahanya sendiri. Banyak
UMKM baru yang bermunculan selama pandemi menjadi sisi positif yang dapat
diambil dari pandemi. Kemampuan untuk melihat peluang serta keberanian untuk
mengambil risiko melahirkan para entrepeneur baru di masa pandemi ini.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, banyak
contoh kasus UMKM yang beradaptasi dan berinovasi dapat bangkit dan pulih dari
dampak pandemi. "Kebutuhan lapangan kerja baru bagi masyarakat &
perbaikan kesejahteraan tetap krusial, di sinilah peran wirausaha dibutuhkan,"
tegas MenkopUKM Teten Masduki dalam pembukaan Festival Kewirausahaan Astra 2021
secara daring, di Jakarta, Rabu (28/7/2021).
Menurut MenkopUKM, saat ini UMKM mendominasi terhadap
postur pelaku usaha. Jumlah UMKM lebih dari 64 juta unit atau 99,9% dari
populasi pelaku usaha, menyumbang penyerapan tenaga kerja hingga 97%, dan
kontribusi terhadap PDB sebesar 61%. Namun menurutnya, rasio kewirausahaan
Indonesia masih rendah di 3,47% atau masih di bawah negara-negara ASEAN seperti
Thailand (4,26%), Malaysia (4,74%), dan Singapura (8,76%).
Ia menegaskan, dalam RPJMN 2020-2024, penguatan
kewirausahaan, UMKM dan Koperasi masuk ke dalam Agenda I Memperkuat Ketahanan
Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan, dengan target
indikator rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9% pada 2024 dan pertumbuhan
wirausaha sebesar 4% pada 2024. "Kementerian Koperasi dan UKM menaruh
perhatian serius terhadap upaya peningkatan jumlah kewirausahaan atau
entrepreneurship di Indonesia. Saat ini, Rancangan Perpres Pengembangan
Kewirausahaan Nasional (PKN) telah memasuki tahapan final, yaitu proses
pengundangan. Rancangan PerPres PKN ini diharapkan mendorong akselerasi
penciptaan wirausaha baru di Indonesia," kata Teten.
Berwirausaha dapat menjadi pilihan strategis bagi para
kaum milenial. Selain tekad kemandirian yang tinggi, milenial juga sangat
dinamis. Menurutnya, laporan BPS menunjukkan populasi Indonesia terbesar adalah
anak muda, masing-masing gen milenial dan gen z karakternya
berbeda. Proyeksi di 2024, total Gen Milenial, Gen Z, dan Post Gen Z
sebanyak 65% atau 174,79 juta orang. Jumlah tersebut dapat menjadi sasaran
pembangunan kewirausahaan
Referensi
Modul 3 Kewirausahaan 2 “Perbedaan
Entrepreneurship, Teknopreneurship dan Sosiopreneurship;Manfaat Pengembangan Teknopreneurship
dan Sosiopreneurship; Mengembangkan Ide Teknopreneurship, Sosiopreneurship,
Industri Kreatif, Implementasi Start Up dan E-Commerce pada Usaha Modern”
Universitas Mercu Buana.
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/entrepreneurship-pengertian-sifat-manfaat-dan-tahapan.html
https://kemenkopukm.go.id/read/bangkit-dari-pandemi-covid-19-menkopukm-ajak-milenial-berwirausaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar