Oleh : Rizky Dana Wahyu Putra
(@T09-Dana)
Seiring perkembangan zaman, berkembang
pula bentuk entrepreneur. Seperti sociopreneur, technopreneur, ecopreneur,
serta intrapreneur. Mengembangkan bisnis dengan ide tersebut cukup
menarik, apalagi bisa sambal beramal, mungkin asing terdengar. Salah satu
bentuk dari entrepreneurship yang banyak diminati dan dijalankan oleh para
wirausaha adalah sociopreneurship. Sederhananya, sociopreneurship merupakan
bisnis yang bergerak di bidang sosial untuk membantu sesama. Keberadaan dari
bisnis sociopreneurship telah banyak berdiri di Indonesia. Berdasarkan data
dari CNN Indonesia, per tahun 2018 telah terdapat sebanyak 340.000 bisnis
sociopreneurship di Indonesia. Pertumbuhan bisnis sosial nantinya akan semakin
bertambah apalagi telah didukung oleh kemajuan teknologi.
Pendahuluan
Bagi
sebagian pebisnis, technopreneurship dan sociopreneurship adalah suatu istilah
yang cukup asing dan relatif baru untuk masyarakat di Indonesia. Oleh sebab itu
tidak mengherankan jika ide baru dalam hal bisnis ini masih belum menjadi
sasaran kebanyakan pebisnis. Padahal bisnis berbasis teknologi ini memiliki
kesempatan serta kemungkinan untuk menjadi lebih besar dalam masa-masa ke
depan. Hal ini didukung oleh kemajuan jaman yang menuntut segala hal jauh lebih
cepat, lebih mudah, serta lebih terorganisir lewat jaringan internet. Sehingga
memiliki bisnis yang menggunakan dasar teknologi maupun digital merupakan hal
yang menarik untuk dikembangkan lebih jauh.
Pembahasan
A. Pengertian
Technopreneurship sendiri merupakan
usaha membentuk bisnis yang baru dengan jalan melibatkan teknologi sebagai
dasar landasannya. Dengan kata lain bisnis yang satu ini mengandalkan kemajuan
teknologi dan berbasis digital dalam melakukan operasional bisnisnya
sehari-hari. Maka dari itu tentu saja cukup susah jika ingin memisahkan antara
technology dan enterprenuership di dalamnya. Karena dalam technopreneurship,
kedua hal ini menjadi satu dan saling mendukung untuk memastikan keberhasilan
jalannya bisnis atau usaha. Tanpa dukungan teknologi dan dunia digital, tentu
jenis bisnis seperti ini tidak dapat mencapai tujuannya secara maksimal.
Sedangkan, sociopreneurship adalah
usaha yang menggabungkan 2 konsep antara bisnis dengan aksi sosial. Tujuan dari
sociopreneurship tidak lain adalah untuk melancarkan sejumlah aksi sosial dan
kemanusiaan kepada sesama agar nantinya mampu meraih keberhasilan dan membuat
kedua belah pihak merasa diuntungkan. Bentuk bisnis satu ini sangat cocok bagi
seseorang yang mempunyai jiwa bisnis dan sosial tinggi karena dapat
mengimplementasikan passion dalam satu bidang. Ketika menjalani bisnis
sociopreneurship, seorang sociopreneur harus berani bersikap bijak dalam
mengambil berbagai risiko karena usaha untuk menciptakan dampak positif bagi
orang lain tentunya harus dilakukan secara tepat dan membutuhkan waktu tidak
sedikit agar manfaat dan nilai gunanya bisa dirasakan secara bersamaan.
B. Manfaat
Apapun
bentuk bisnis umumnya akan dapat memberikan manfaat bagi pelaku maupun
sekitarnya, demikian juga dengan menjadi seorang technopreneurship dan
Sociopreneurship. Secara umum pelaku bisnis di bidang ini dapat memperoleh
manfaat menarik seperti yang tertera berikut di bawah ini.
1. Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Tentu
saja apapun bentuk bisnis yang menjadi pilihan, semua mampu memberikan potensi
lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya. Demikian juga mengupayakan
bentuk bisnis yang satu ini, tentu membantu menciptakan lapangan kerja yang
lebih luas dengan lebih mudah.
2. Technopreneurship Adalah Bisnis Yang Membutuhkan
Modal Yang Lebih Kecil
Salah
satu keunggulan yang merupakan sisi positif dari memulai bisnis semacam ini
yaitu modal yang diperlukan. Karena kebanyakan bisnis dengan basis
technopreneurship ini tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk
mewujudkannya. Dengan sedikitnya sumber daya yang dibutuhkan di awal, serta
kemudahan serta sistem yang sederhana, otomatis modal yang diperlukan tidak
banyak. Oleh sebab itu bagi pengusaha dengan modal terbatas, metode ini bisa
menjadi salah satu ide yang menarik.
3. Tidak Memerlukan Kantor Fisik Yang Besar
Bisnis
dengan basis dunia digital sudah pasti minim kebutuhan kantor fisik yang besar .Apalagi
karena operasional sehari-hari mengandalkan dunia maya serta aplikasi internet.
Maka dari itu secara tidak langsung hal ini juga membantu menghemat biaya untuk
menyewa kantor atau memiliki kantor. Sehingga secara tidak langsung biaya
operasional juga jauh lebih minim.
4. Dapat Dimulai Dari Mana Saja
Manfaat
lain dari bisnis yang satu ini yaitu dapat dimulai kapan saja dan dimana saja. Tidak
perlu membangun suatu tempat fisik untuk mengelola dan menjalankan usaha untuk
pertama kalinya. Sehingga secara sistem
jauh lebih mudah untuk dimulai dan dikembangkan.
Pastinya,
usaha sociopreneur yang mengandung aksi sosial memiliki segudang manfaat.
Adapun manfaat menjadi sociopreneur adalah sebagai berikut.
1. Berbisnis Sambil
Beramal. Pertama, manfaat
sociopreneur adalah Anda bisa berwirausaha sambil beramal. Mengingat aktivitas
socialpreneurship selalu melibatkan kesejahteraan orang lain, tentu hal ini
sebagai peluang beramal sekaligus.
2. Lebih Bertanggung Jawab Kepada Lingkungan. Kedua, manfaat sociopreneur adalah Anda lebih bertanggung jawab kepada lingkungan. Sebab visi utama berbisnis yang dijunjung mengutamakan kesejahteraan orang lain, maka Anda lebih perhatian dalam isu di sekitar lingkungan.
3. Menghasilkan Kebermanfaatan Lebih Bagi Orang Lain. Menjadi sociopreneur artinya Anda juga memikirkan nilai sosial dari usaha agar bisnis Anda mampu membantu orang lain. Dengan usaha yang dijalankan, Anda tetap bisa menolong orang lain dan menjadikan bisnis bermanfaat bagi sekitar
C. Contoh Usaha Technopreneurship dan Sociopreneurship
Salah satu bisnis dengan basis teknologi yang
juga cukup sukses saat ini di Indonesia yaitu bisnis yang dikelola oleh
Tokopedia. Melirik minat sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada
masa pandemi sekarang ini, jual beli online merupakan ladang yang menjanjikan. Melalui
teknologi yang didukung oleh smartphone, Tokopedia berhasil menggaet jutaan
pelanggan dari seluruh Indonesia.
2. Bisnis Crowdfunding (Sociopreneurship)
Selanjutnya, contoh sociopreneur adalah bisnis crowdfunding.Usaha
crowdfunding adalah dukungan dana untuk masyarakat UMKM atau usaha kecil dalam
mengembangkan bisnis mereka. Contoh sociopreneur ini dapat menghasilkan
suntikan dana dari banyak pihak sehingga bisa memberikan modal pada pelaku
usaha mikro.
3. Klinik
Sampah (Sociopreneurship)
Berikutnya,
contoh usaha sociopreneur adalah mendirikan klinik sampah. Klinik sampah
merupakan gerakan wirausaha sosial yang membantu masyarakat kelas ekonomi
menengah ke bawah untuk memperoleh fasilitas kesehatan hanya dengan membayar
melalui sampah. Contoh sociopreneur ini sangat kreatif dan bermanfaat bagi
masyarakat luas. Sebab, banyak orang dengan ekonomi menengah ke bawah tidak
mampu dan memperoleh akses kesehatan memadai karena biaya yang besar.
Tips
Menjadi Sociopreneur yang Baik
Rupanya manfaat menjadi sociopreneur sangat banyak ya. Jika tertarik menjadi sociopreneur juga, berikut ini beberapa tips menjadi sociopreneur yang dapat Anda lakukan.
1. Pilih Isu Sosial yang Ingin Diambil. Poin pertama tips menjadi sociopreneur adalah memilih isu sosial yang diambil. Ketika memutuskan menjadi sociopreneur, maka banyak masyarakat dan lingkungan sekitar akan terlibat sebagai dampak bisnis Anda. Sehingga Anda harus memiliki pemahaman terkait isu sosial yang diangkat.
2. Lakukan Riset. Setelah menentukan isu sosial yang dipilih, langkah selanjutnya adalah melakukan riset. Sebelum eksekusi konsep sociopreneur Anda, coba perdalam lagi ilmu dan informasi terkait dengan isu sosial tersebut. Coba terjun ke lapangan langsung agar Anda bisa mendengar isu sosial langsung dari warga terlibat dan menentukan solusi paling tepat untuk memecahkan masalah mereka.
3. Tentukan Target Pasar & Jenis Produk. Berikutnya, tips menjadi sociopreneur adalah menetapkan target pasar dan jenis produk. Apabila Anda telah memahami bidang sosial yang dipilih, maka Anda perlu mewujudkan solusinya dalam sebuah produk. Pada tahapan ini, Anda perlu memutuskan apa jenis produknya dan target pasar spesifik untuk produk tersebut.
4. Susun Model Bisnis Kanvas. Cara menjadi sociopreneur adalah menyusun model bisnis kanvas. Adanya bisnis kanvas akan membuat usaha Anda lebih terarah ke depannya. Sebab bisnis kanvas menggambarkan bisnis sosial Anda secara detail. Mulai dari komponen bisnis, strategi pemasaran hingga jangkauan luas atas dampak yang diberikan.
5. Buat Proposal untuk Pengajuan Pendanaan. Selanjutnya, tips menjadi sociopreneur adalah membuat proposal untuk mengajukan dana. Biasanya bisnis sosial memerlukan dana tidak sedikit. Sehingga disarankan untuk mengajukan dana kepada investor. Syarat pengajuan dana ke investor adalah menggunakan proposal. Supaya investor lebih tertarik, Anda harus membuat proposal pendanaan secara lengkap dan detail dengan desain bagus.
' 6. Seimbangkan Biaya Operasional, Profit, dan Sosial. Selanjutnya, cara menjadi sociopreneur adalah menyeimbangkan biaya operasional, profit, dan sosial. Hal ini penting dilakukan agar usaha sosial Anda mampu terus bertahan sehingga memberikan pengaruh dan dampak luas dalam jangka waktu panjang. Hindari untuk mengutamakan salah satu aspek. Karena tanpa adanya keuntungan, misi sosial Anda akan sulit terealisasi. Begitu pula bila terlalu fokus pada laba, maka aspek sosial dari usaha Anda akan hilang. Oleh sebab itu, seimbangkan antara laba dan kebermanfaatan saat mendirikan usaha sociopreneur.
7. Promosikan Bisnis Secara Profesional. Terakhir, tips menjadi sociopreneur adalah mempromosikan usaha secara profesional.. Seperti pada bisnis umumnya, usaha Anda tetap perlu dipromosikan. Manfaatkanlah sebanyak mungkin platform pemasaran. Selain itu, jangan lupa juga untuk mengajak banyak pihak atau komunitas bekerja sama dengan Anda. Semakin besar dukungan yang Anda dapat, akan semakin laku pula produk Anda dan semakin banyak kebermanfaatan dapat dihasilkan.
Penutup
Itulah tadi penjelasan
mengenai cara mengembangkan bisnis Technopreneurship dan sociopreneurship.
Secara sederhana, Technopreneurship dan sociopreneurship memberikan penjelasan
mengenai konsep bisnis berlatar belakang sosial/teknologi dengan memberikan pengaruh serta dorongan
melalui sejumlah aksis sosial agar nantinya bisa bermanfaat bagi orang lain. Agar
bisnis bisa bertahan lama, ada baiknya untuk menciptakan sesuatu hal yang
memang mempunyai nilai tambah lebih dibandingkan bisnis lainnya, misalnya
mempunyai efek jangka panjang. Dengan demikian, masyarakat akan merasa tenang dan
terbantu dengan adanya bisnis tersebut.
Referensi
https://emiten.com/info/keistimewaan-dari-sociopreneurship/
https://www.bernas.id/79763-perbedaan-entrepreneur-intrapreneur-dan-technopreneur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar