Cara Mengembangkan Kreativitas Diri
Oleh : Muhamad Rachmat Qidam (U-28
Rachmat)
I.Pendahulan
Kreativitas
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Bukan berarti harus
sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang
telah ada sebelumnya. Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan sesuai
kemampuan masing-masing individu. Kreativitas berarti berani untuk mengambil
risiko, yaitu berani untuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan dan
hasilnya belum jelas. Ini berarti harus lebih berani melakukan kekeliruan
secara berlebihan. Dari itu kreativitas harus mempertimbangkan segala risiko
dan konsekuensi dengan cermat terlebih dahulu.
Menurut
Supriadi dalam Yeni Rachmawati (2005:15) mengutarakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya
eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas,
diferensiasi, dan integrasi antara tahap perkembangan. Kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan atau daya cipta (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1990: 456), kreativitas juga dapat bermakna sebagai kreasi terbaru dan orisinil
yang tercipta, sebab kreativitas suatu proses mental yang unik untuk
menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dan orisinil. Kreativitas merupakan
kegiatan otak yang teratur komprehensif, imajinatif menuju suatu hasil yang
orisinil.
II.Pembahasan
A. Ciri-Ciri
Kreativitas
Menurut
Slameto (2003:17) dalam Supriadi mengatakan bahwa ciri-ciri kreativitas dapat
dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan non kognitif. Ciri kognitif
diantaranya orisinilitas, fleksibelitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan
ciri non kognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif kreatif.
Kedua ciri ini sama pentingnnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan
kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun.Kreativitas hanya dapat
dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologi yang sehat.
Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental
sangat berpengaruh terhadap lahirnya sebuah karya kreatif. Kecerdasan tanpa
mental yang sehat sulit sekali dapat menghasilkan karya kreatif. Menurut Sri
Narwati (2011:11) ciri-ciri guru kreatif adalah:
A. Guru yang fleksibel Kecerdasan majemuk,
keragaman gaya belajar, dan perbedaan karakter siswa menuntut guru harus
fleksibel. Guru harus luwes menghadapi segala perbedaan ini agar mampu
menumbuhkan segala potensi siswa.
B. Guru yang optimis Guru harus optimis
bahwa setiap siswa memanag memiliki potensi dan setiap anak adalah pribadi yang
unik. Keyakinan guru bahwa interaksi yang menyenangkan dalam pembelajaran akan
mampu memfasilitasi siswa berubah menjadi lebih baik dan akan berdampak pada
perkembangan karakter siswa yang positif.
C. Guru yang respect Kita tidak bisa
meminta siswa berlaku hormat, tetapi guru tidak memperlakukan siswa pula. Guru
hendaknya senantiasa menumbuhkan rasa hormat di depan siswa sehingga mampu
memacu siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran sekaligus hal-hal lain
yang dipelajarinya.
D. Guru yang cekatan Anak-anak yang selalu
aktif dan dinamis harus diimbangi oleh guru yang aktif dan dinamis pula,
sehingga bisa muncul saling pemahaman yang kuat dan akan berdampak positif bagi
proses dan hasil pembelajaran.
E. Guru yang humor Humor-humor yang
dimunculkan guru disela-sela pembelajaran tentunya akan menyegarkan suasana
pemebelajaran yang membosankan. Dengan humorhumor yang segar akan membuat
suasana pembelajaran menjadi menyenangkan
F. Guru yang inspiratif Fasilitasilah
setiap siswa agar mampu menemukan hal-hal baru yang bermanfaat. Jadikanlah
setiap siswa menjadi pribadi yang bermakna dengan menemukan sesuatu yang
positif untuk perkembangan kepribadiannya.
B.
Tujuan Pengembangan Kreativitas
Menurut Utami Munandar (2002:60) yang
dituangkan pada salah satu bukunya Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini, ada alasan
mengapa kreativitas penting untuk dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam
diri anak, antara lain : Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan
dirinya. Perwujudan diri adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Kedua,
kemampuan berpikir kreatif dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu
masalah. Mengekspresikan pikiran-pikiran yang berbeda dari orang lain tanpa
dibatasi pada hakikatnya akan mampu melahirkan berbagai macam gagasan. Ketiga,
bersibuk secara kreatif akan memberikan kepuasan kepada individu tersebut. Hal
ini penting untuk diperhatikan karena tingkat ketercapaian kepuasan seseorang
akan mempengaruhi perkembangan sosial emosinya. Keempat, dengan kreativitas
memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Gagasan-gagasan baru
sebagai buah pemikiran kreatif akan sangat diperlukan untuk menghadapi masa
depan yang penuh tantangan. Jadi tujuan mengembangkan kreativitas anak adalah
sebagai berikut :
1. Mengenal cara mengekspresikan diri
melalui hasil karya dengan menggunakan teknik-teknik yang dikuasainya.
2. Mengenalkan cara dalam menemukan
alternatif pemecahan masalah.
3. Membuat anak memiliki sikap keterbukaan
terhadap berbagai .
4. pengalaman dengan tingkat kelenturan
dan toleransi yang sangat tinggi terhadap ketidakpastian.
5. Membuat anak memiliki kepuasan diri
terhadap apa yang dilakukannya dan sikap menghargai hasil karya orang lain.
6.
Membuat anak kreatif, yaitu anak yang memiliki :
a. Kelancaran untuk mengemukakan gagasan
b. Kelenturan untuk mengemukakan berbagai
alternatif pemecahan masalah
c. Orsinalitas dalam menghasilkan
pemikiran-pemikiran
d. Elaborasi dalam gagasan
e. Keuletan dan kesabaran atau kegigihan
dalam menghadapi rintangan dan situasi yang tidak menentu.
Strategi
Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk (4P)
Menurut
Utami Munandar (1995: 45) setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan
kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing
dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang terutama penting bagi
dunia pendidikan ialah bahwa bakat tersebut dapat dan perlu dikembangkan dan
ditingkatkan. Sehubungan dengan pengembangan kreativitas siswa, kita perlu
meninjau empat aspek dari kreativitas, yaitu pribadi, pendorong, press, proses,
proses, atau, dan produk (4P dari kreativitas)
a. Pribadi
Kreativitas
adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan
lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinilitas dari
individu tersebut. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapt diharapkan timbulnya
ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Oleh karena itu pendidik
haendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya (jangan
mengharapkan semua melakukan atau menghasilkan hal-hal yang sama, atau
mempunyai minat yang sama). Guru hendaknya membantu siswanya menemukan
bakat-bakatnya dan menghargainya.
b. Pendorong
(press)
Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada
dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuuat dalam
dirinya sendiri ( motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif
dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung tetapi dapt pula terhambat
dalam lingkungan yang tidak menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di dalam
lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan
dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu
c. Proses
Untuk
mengembangkan kreatif, anak perlu diberi kesempatan untuka bersibuk diri secara
aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang untuk melibatkan dirinya dalam
kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang
diperlukan. Dalam hal ini yang penting ialah memberi kebebasan kepada anak
untuk mengesprsikan dirinya secara aktif, tentu saja dengan persyaratan tidak
merugikan orang lain atau lingkungan. Pertama-tama yang perlu ialah proses
bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut
dihasilkannya produk-produk kreatif yang bermakna. Hal itu akan datang dengan
sendirinya dalam iklim yang menunjang, menerima, dan menghargai. Perlu pula
diingat bahwa kurikulum sekolah yang terlalu padat sehingga tidak ada peluang
untuk kegiatan kreatif, dan jenis pekerjaan yang monoton, tidak menunjang siswa
untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif.
III. Kesimpulan
Kreativitas
berkarya diharapkan menumbuhkan jiwa kreatif dan selalu mencari hal yang baru
(novelty). Pembelajaran model MUKIDI diharapkan menumbuhkan jiwa dan perilaku
kreatif yang positif. Bentuk ini yang akhirnya harus dipertahankan demi
kreativitas produk karya seni melalui percobaan (research based learning)
ataupun project based learning senantiasa akan menggali ide dan mengembangkan
potensi peserta didik. Terutama pada project based learning, diharapkan
menemukan kerja kolaboratif dan menumbuhkan sikap toleransi diantara siswa.
IV. Daftar Pustaka
https://www.kajianpustaka.com/2020/07/kreativitas.html
https://eprints.uny.ac.id/9844/2/BAB%202%20-%2008108244084.pdf
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/21686-Article%20Text-43833-2-10-20180215.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar