Oleh Hamid Afifudin (@S10-HAMID)
Di era ini, pertumbuhan bisnis semakin hari kian
melesat. Kebebasan dalam membangun serta menentukan arah bisnis ditambah
luasnya area pemasaran membuat orang berbondong-bondong untuk mendirikan
kerajaan bisnisnya. Terlebih lagi dengan pertumbuhan ekonomi Dan pada akhirnya
persaingan pun semakin hari semakin ketat. Anda bisa saja berjalan, namun yang
dibutuhkan saat ini adalah berlari. Dibutuhkan kerja yang lebih untuk membuat
pertumbuhan bisnis Anda melaju lebih cepat dibandingkan pesaing.
Menurut Chandra (2015:121) Pertumbuhan usaha adalah
suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih
baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan.
Pertumbuhan usaha di lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat
ada kemungkinan untuk lebih maju lagi atau lebih singkat chandra mengatakan
bahwa Pertumbuhan usaha merupakan suatu keadaan tejadinya peningkatan omset
penjualan.
Menurut Prawirokusumo (2015:185) pertumbuhan usaha
dapat dibedakan menjadi 5 tahap, yaitu tahap conceptual, start up, stabilisasi,
pertumbuhan (growth stage), dan kedewasaan. Dikajian ini akan membahas
pertumbuhan usaha dilihat dari tahapan conceptual,yaitu:
a. Mengenal peluang potensial.
Dalam mengetahui peluang potensial yang penting harus
diketahui adalah masalah-masalah yang ada dipasar, kemudian mencari solusi dari
permasalahan yang telah terdeteksi. Solusi inilah yang akan menjadi gagasan
yang dapat direalisasikan.
b. Analisa Peluang
Tindakan yang bisa dilakukan untuk merespon peluang bisnis adalah dengan
melakukan analisa peluang berupa market research kepada calon pelanggan
potensial. Analisa ini dilakukan untuk melihat respon pelanggan terhadap
produk, proses, dan pelayanannya.
c. Mengorganisasi Sumber Daya
Yang perlu dilakukan ketika suatu usaha berdiri adalah memenejemen sumber
daya manusia dan uang. Pada tahap inilah yang sering disebut sebagai tahap
memulai usaha. Pada tahap ini dikatakan sangat penting karena merupakan kunci
keberhasilan pada tahap selajutnya. Tahap ini bisa disebut sebagai tahap
warming up.
d. Langkah Mobilisasi Sumber Daya
Mobilisasi sumberdaya adalah upaya yang memastikan tercukupinya sumberdaya organisasi
dalam pengembangan, pelaksanaan dan keberlanjutan pencapaian visi dan misi
organisasi dalam hal ini adalah bisnis.
e. Langkah memobilisasi sumber
daya dan menerima resiko adalah langkah terakhir sebelum ke tahap start up.
Mengapa pertumbuhan bisnis penting?
Beberapa alasan menjelaskan mengapa bisnis ingin
tumbuh. Menumbuhkan bisnis adalah bagian dari target manajemen. Mereka ingin
memperluas bisnis perusahaan ke pasar baru sehingga dapat meningkatkan nilai pemegang saham.
Nilai diciptakan ketika pertumbuhan meningkatkan laba dan pengembalian kepada
pemegang saham, tercermin dalam dividen yang
lebih besar dan harga saham yang lebih tinggi.
Untuk meningkatkan laba, perusahaan mencoba
mendominasi pasar. Selain mendapat manfaat dari pangsa pasar yang
lebih besar, menjadi pemimpin pasar juga meningkatkan posisi tawar terhadap
pemasok dan pelanggan. Perusahaan besar juga memiliki kekuatan lebih besar
terhadap harga pasar.
Selain itu, dengan operasi yang lebih besar,
perusahaan menikmati skala ekonomis.
Mereka dapat menyebarkan biaya ke sejumlah besar output, mendorong biaya unit
yang lebih rendah. Itu memungkinkan perusahaan untuk memiliki struktur biaya yang
lebih rendah daripada pesaing.
Pertumbuhan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan
laba, tetapi juga mengamankan laba di masa depan. Perusahaan dapat
mendiversifikasi bisnis atau produk mereka ke segmen yang berbeda. Menggarap
berbagai bisnis yang berbeda mengurangi risiko kegagalan dalam satu bisnis.
Dan untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang seperti
itu ada beberapa tips yang dapat Anda aplikasikan dan berikut poin-poinnya.
a. Tentukan Saluran
Penjualan
Cara pertama untuk menumbuhkan bisnis Anda dengan
cepat adalah dengan membangun saluran penjualan. Sebuah bisnis tanpa saluran
penjualan tidak akan bekerja dengan maksimal. Saluran penjualan merupakan
strategi yang direncanakan dan diuji untuk mengubah prospek bisnis menjadi
pelanggan. Secara sederhana, saluran penjualan dapat diartikan sebagai
pengalaman mencari tahu bagaimana pelanggan menemukan Anda, mengapa mereka
memilih Anda dan mengapa mereka datang kembali. Dengan mengetahui ini maka
pemilik bisnis akan mampu mencari cara agar mereka benar-benar datang dan
bertahan untuk menjadi pelanggan. Saluran penjualan haruslah dikonsep dengan
cermat sebelum dibuat, sehingga proses yang ada setelahnya dapat berjalan
lancar.
b. Strategi
Pemasaran yang Tepat
Strategi pemasaran merupakan strategi yang dibuat oleh
pemilik bisnis untuk meningkatkan nilai produk serta layanan. Di dalam
pemasaran kunci mencapai kesuksesan bisnis yang efektif adalah menciptakan,
memberikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang dipegang konsumen untuk
memuaskan konsumen itu sendiri. Konsep pemasaran sangat berorientasi pada pasar
yang didorong oleh konsumen. Di era modern Anda terdapat banyak saluran yang
dapat digunakan untuk mengoptimasi strategi pemasaran yang Anda buat. Melakukan
interaksi di media sosial, optimasi mesin penari, menghasilkan konten bermakna serta
program loyalitas pelanggan bisa menjadi caranya. Bangun strategi pemasaran
yang menarik serta jadikan aksesibel bagi pelanggan yang sudah ada dan
perhatikan bagaimana penjualan akan meroket seiring berjalannya waktu.
c. Bekerja
Sama dengan Investor yang Tepat
Kemitraan strategis dengan investor yang tepat dapat
benar-benar membuat perbedaan pada sebuah bisnis. Hal ini tidak mengherankan
karena investor merupakan pihak yang akan mengiringi jalan bisnis mulai dari
memberikan dana, menyokong operasionalisasi hingga mendorong ketika bisnis
dalam keadaan menurun. Carilah investor yang dapat melengkapi bisnis Anda dan
usulkan peluang yang bisa didapatkan ketika bekerja sama dengan Anda.
Startup Fintech yang sedang
hype sekarang dapat anda jadikan salah satu funnel untuk mencari pendanaan yang
tepat
d. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Kemampuan yang dimiliki oleh karyawan juga menjadi
penentu cepat atau tidaknya bisnis Anda bertumbuh. Sumber daya manusia yang
bekerja optimal akan memberikan dampak positif karena merekalah motor
penggeraknya. Carilah sumber daya
manusia yang mumpuni dan memahami jobdesk dalam
spesialisasinya. Berikan pelatihan secara berkala untuk meng-upgrade kemampuan
yang mereka miliki. Buat pula program kebersamaan antara pemilik bisnis,
manajemen dan karyawan untuk memberikan kesan kekeluargaan dan rasa memiliki di
dalam bisnis Anda. Karyawan yang mempunyai rasa memiliki pada perusahaan yang
menaunginya akan berusaha untuk bekerja secara optimal.
e. Menciptakan Tim
yang Solid
Cara ini bisa didapatkan dengan melakukan komunikasi
yang optimal. Pastikan Anda dan anggota tim memiliki visi serta misi yang sama
untuk memajukan bisnis. Berikan anggota tim Anda tugas yang sesuai dengan
keahlian masing-masing. Komposisi yang baik bisa membantu para karyawan bekerja
dengan tepat dan efektif.
f. Membuka
Pasar Baru
Jika pasar lokal Anda tidak menunjukkan pertumbuhan
yang Anda harapkan, mungkin sudah saatnya
untuk membuka pasar baru. Temukan pasar lain di luar pasar Anda saat
ini yang kiranya membutuhkan produk serta layanan Anda. Tidak lupa juga untuk
selalu melakukan inovasi serta meningkatkan kualitas produk dan layanan.
g. Berinvestasi
untuk Menghasilkan Passive Income
Berinvestasi akan memberikan Anda pendapatan tambahan
di luar dari operasionalisasi bisnis Anda. Pendapatan pasif akan memberikan
kesempatan untuk mengembangkan finansial dan tambahan dana bagi pertumbuhan
bisnis. Usahakan untuk terlebih dahulu mencari tahu berbagai pilihan investasi.
Pilihlah investasi yang aman dengan manfaat yang lebih.
h. Mengelola Arus
Kas
Pengelolaan
arus kas yang baik akan membantu pemilik bisnis agar dapat
membuat dan menentukan strategi demi pertumbuhan bisnis. Namun, jika
pengelolaan arus kas kurang baik, bukan hanya tidak dapat menentukan strategi
bisnis, tapi juga dapat membuat bisnis mengalami kegagalan atau kebangkrutan.
Karena arus kaslah yang memuat berbagai transaksi dan keuangan yang menunjukkan
naik turunnya suatu bisnis.
Key management factors
Ada beberapa faktor yang berubah
kepentingannya seiring pertumbuhan dan perkembangan bisnis, sifatnya krusial
dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan akhir.
Empat di antaranya terkait dengan
perusahaan dan empat lainnya terkait dengan pemilik perusahaan.
Empat yang berhubungan dengan perusahaan
adalah sebagai berikut:
- Sumber daya keuangan, termasuk uang tunai dan
daya pinjaman.
- Sumber daya personil, berkaitan dengan jumlah,
kedalaman, dan kualitas personil, terutama di tingkat manajemen dan staf.
- Sumber daya sistem, dalam hal tingkat kecanggihan
baik sistem informasi maupun perencanaan dan pengendalian.
- Sumber daya bisnis, termasuk hubungan pelanggan,
pangsa pasar, hubungan pemasok, proses produksi dan distribusi, teknologi
dan reputasi, yang semuanya memberikan posisi perusahaan dalam industri
dan pasarnya.
Empat faktor yang terkait dengan pemilik
perusahaan adalah sebagai berikut:
- Tujuan pemilik untuk dirinya sendiri dan untuk
bisnis.
- Kemampuan operasional pemilik dalam melakukan
pekerjaan penting seperti pemasaran, inovasi, produksi, dan pengelolaan
distribusi.
- Kemampuan manajerial pemilik dan kemauan untuk
mendelegasikan tanggung jawab dan manajemen tim.
- Kemampuan strategis pemilik untuk melihat situasi
yang akan datang dan mencocokkan kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan
tujuannya.
Kesimpulan
Pada fase awal, perusahaan biasanya
tumbuh secara organik dan mengumpulkan pendapatan dari bisnis inti. Setelah
memiliki sumber daya dan kemampuan yang memadai, mereka akan mengejar
pertumbuhan anorganik, melengkapi pertumbuhan organik yang ada.
Kelebihan dan kekurangan tentu saja
menjadi pertimbangan utama saat memilih strategi pertumbuhan. Tiga faktor
lainnya adalah:
- Sumber daya dan kemampuan – apa yang ingin dimiliki perusahaan untuk mendukung daya saing
strategis di masa depan, termasuk sumber daya keuangan
- Waktu – apakah tumbuh cepat penting untuk mempertahankan daya saing ataukah
tidak
- Tujuan – mana yang lebih baik untuk mempertahankan target jangka panjang
perusahaan: apakah itu tumbuh secara eksternal atau internal
Referensi:
https://growther.id/insight/lima-tahap-pertumbuhan-bisnis/
https://cerdasco.com/pertumbuhan-bisnis/
https://www.jurnal.id/id/blog/tips-membuat-pertumbuhan-bisnis-lebih-cepat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar