Latar belakan
Globalisasi
membuat kompetisi semakin ketat dan transfer pengetahuan semakin cepat.
Dunia sudah memasuki peradaban keempat dengan sebutan era kreatif yang
menempatkan kreativitas dan inovasi sebagai motor penggerak pertumbuhan
ekonomi. Kebutuhan terhadap inovasi sangat mutlak jika bersaing
dalam dunia yang berubah dengan cepat dan tidak diramalkan ini. Bangsa
Indonesia pun harus bekerja keras dan kreatif jika ingin survive dan menang dalam persaingan. Setiap
perusahaan dan instansi pemerintah, terutama para pemimpinnya, harus berpikir
terus untuk selalu menemukan sesuatu yang baru yang lebih baik dan efisien,
agar menang dalam persaingan jika tidak ingin “dimakan” oleh negara lain.
Kritik yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia kurang kreatif harus ditanggapi
dengan serius dan hal itu harus dianggap sebagai tantangan. Untuk
menjawab itu, presiden Republik Indonesia baru-baru ini telah melontarkan
gagasan membentuk KIN (Komisi Inovasi Nasional) yang pada hakekatnya Ki Hajar
Dewantoro (pahlawan pendidikan nasional) telah bicara tentang konsep inovasi
dengan menerapkan prinsip Niteni (mencari
tahu, meneliti); Niroake (menirukan, simulasi);
dan Nambahake (mengembangkan dan memberi nilai
tambah).
Wirausaha
(entrepreneur) diartikan sebagai seorang inovator dan penggerak
pembangunan. Bahkan, seorang wirausaha merupakan katalis yang
agresif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausaha adalah individu
yang memiliki pengendalian tertentu terhadap alat-alat produksi dan
menghasilkan lebih banyak daripada yang dapat dikonsumsinya atau dijual atau
ditukarkan agar memperoleh pendapatan (McClelland, 1961). Wirausaha adalah pencipta kekayaan
melalui inovasi, pusat pertumbuhan pekerjaan dan ekonomi, dan pembagian
kekayaan yang bergantung pada kerja keras dan pengambilan resiko (Bygrave, 2004). Ini berarti bahwa kewirausahaan sangat erat
kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.
Kewirausahaan bukanlah sesuatu yang baru dalam ekonomi. Istilah
kewirausahaan telah dilakukan setidaknya sejak 150 tahun yang lalu, dan konsepnya
telah ada sejak 200 tahun lalu (Bygrave, 2004)
Peranan sumber daya manusia
Pembangunan
ekonomi membutuhkan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM). Pembentukan sumber daya
manusia yang berkualitas bertujuan untuk meningkatkan produktivitasnya agar
peran SDM dalam proses pembangunan lebih maksimal. Namun, kelebihan kuantitas
SDM di Indonesia mendorong pemerintah tidak hanya mengarahkan penduduk menjadi
tenaga kerja atau karyawan, tetapi juga menjadi penyedia lapangan pekerjaan.
Penumbuhan minat kewirausahaan menjadi penting dalam pembangunan ekonomi
mengingat kondisi kontras antara demand dan supply tenaga kerja. Penawaran
tenaga kerja sangat tinggi sedangkan permintaannya relatif rendah. Sementara
itu, jurnlah penyedia lapangan pekerjaan (entrepreneur) di Indonesia masih
sedikit. Melalui jiw~}(ewirausahaan, unit-unit usaha barn perlu dibangun agar
mampu menampung kelebihan tenaga kerja.
Definisi wirausaha
Definisi
entrepreneur (wirausaha) adalah orang yang berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut
atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2007). Peluang akan
dengan mudah dimanfaatkan seorang entrepreneur untuk membuat usaha baru dengan
potensi profit yang besar. Tidak hanya peluang dalam kondisi positif (baik),
tetapi juga dalam kondisi buruk. Entrepreneur dapat dengan mudah menganalisa
permintaan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat, bahkan dalam kondisi
buruk seperti bencana dan kelangkaan. Jenis usaha yang digeluti entrepreneur
dapat merupakan penciptaan usaha baru maupun membeli usaha yang telah lama
berdiri.
Banyak hal yang dapat memotivasi entrepreneur dalam memulai
usaha barn. GEM menjelaskan ada dua motivasi seseorang menjadi entrepreneur,
yaitu atas dasar opportunity (peluang) dan necessity (keterpaksaan). Motivasi
seseorang untuk memulai usaha dengan memanfaatkan peluang sehingga menghasilkan
pendapatan dan keuntungan di masa mendatang disebut opportunity
entrepreneurship. Sedangkan necessity entrepreneurship merupakan motivasi
memulai usaha karena
Peran Kewirausaahan Di Indonesia
Peran entrepreneur di negara berkembang seperti Indonesia banyak
membawa dampak positif Peran entrepreneurship berupa kontribusi dalam
transformasi masyarakat dengan pendapatan rendah ke pendapatan yang lebih
tinggi dan dari masyarakat berbasis sektor primer ke dalam masyarakat berbasis
sektorjasa dan teknologi (Wim Naude, 2008). Terdapat tiga dampak positif
entrepreneur dalam menyelesaikan masalah-masalah di negara berkembang. Pertama,
entrepreneur membuka jenis usaha baru dalam perekonomian. Usaha-usaha yang
dikembangkan menambah heterogenitas usaha di Indonesia. Masyarakat menjadi
kreatif dalam mengembangkan jenis usaha. Kedua, menyediakan lapangan kerja dan
menyerap tenaga kerja. Ketika entrepreneur membuka usaha, berarti membuka
langkah untuk mengurangi proporsi pengangguran dan pelamar kerja. Ketiga,
meningkatkan output perkapita nasional. Peningkatan produktivitas akibat
munculnya usaha-usaha barn akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan
pendapatan masyarakat,
Rata-rata entrepreneur di Indonesia merupakan
kelompok necessity entrepreneur. Yang mendasari minat kelompok ini untuk
membangun usaha adalah faktor dorongan ekonomi keluarga. Kondisi ekonomi
keluarga yang belum stabil mengakibatkan usaha kelompok ini hanya bersifat
individu dan kurang menyerap tenaga kerja. Kelompok necessity entrepreneur
cenderung asal-asalan dalam manajemen usahanya. Pemenuhan kebutuhan hidup rumah
tangga sehari-hari masih menjadi motivasi terpenting keIompok ini. Sebenarnya
sebagian necessity entrepreneur memiliki skill yang cukup dalam membangun
usaha, tetapi masalah utama terletak pada permodalan
Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
- Menciptakan lapangan kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
- Mengombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga
kerja, modal, dan keahlian)
- Meningkatkan produktifitas nasional
- Mendorong pertumbuhan ekonomi
- Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial
- Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur
- Menggerakan kegiatan ekonomi
- Mendorong inovasi produk baru
- Mendorong produktivitas SDM (Sumber Daya Manusia)
- Terjalinnya silaturahmi
Penyebab Keberhasilan dalam
Berwirausaha
Setiap orang pasti ingin berhasil
dalam berwirausaha. Nah, berikut penyebab keberhasilan seseorang dalam
melakukan wirausahanya.
1. Visi, misi, dan strategi yang jelas
Sebagai
orang yang ingin berwirausaha harus memiliki tujuan dan strategi yang jelas
dalam melakukan usahanya. Contohnya, aplikasi ojek online yang
bermula dari keinginan pemilik usahanya untuk membuat transportasi yang bisa
menembus kemacetan Ibukota. Tercetuslah ide mengembangkan aplikasi ini.
2. Melihat atau menciptakan peluang usaha
Masih
ingat dengan minuman es cappuccino cincau? Dulu sangat booming 'kan?
Pencetus usaha tersebut sangat pintar melihat peluang usaha dengan
mengombinasikan antara cappuccino dengan cincau. Jadilah minuman baru yang
belum pernah ada sebelumnya.
3. Pantang menyerah
Jangan
pernah langsung mengharapkan untuk memperoleh keuntungan saat pertama kali
mulai berwirausaha. Tentu saja yanh namanya usaha pasti mengalami untung dan
rugi. Oleh karena itu, pantang menyerah merupakan sikap yang wajib dimiliki
oleh calon wirausahawan.
4. Mampu mengelola keuangan
Pisahkan
antara pendapatan dari hasil berwirausaha dengan keuangan pribadi. Saat memilih
untuk berwirausaha, kamu harus mampu mengelola keuangan. Harus ada
pembagiannya nih, mana yang digunakan untuk membeli bahan baku,
promosi, dan gaji karyawan. Sulit ya kelihatannya? Namanya juga wirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan
D, Winarsih E, Sindhu Y. (2017) IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Erlangga
https://investor.id/business/201327/peran-penting-kewirausahaan-bagi-pertumbuhan-ekonomi-dan-bisnis
http://eprints.undip.ac.id/36859/1/darwanto-Peran_Entrepreneur_proceed_polines.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar