Di Review Oleh : Siti Masitoh (@S19-SITI)
I. Latar Belakang
Dalam konteks persaingan global yang semakin
terbuka seperti saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara
harus bersaing dengan menonjolkankeunggulan sumber daya masing-masing.
Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapat
memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusianya secara nyata.
Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila manusia memiliki keterampilan
kreatif dan inovatif .
Di Indonesia, sumber daya manusia betul- betul
menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks.Tantangan persaingan global,
pertumbuhan penduduk, pengangguran, tanggung jawab sosial, keanekaragaman
ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan gaya hidup
beserta kecenderungannya merupakan tantangan yang saling terkait. Untuk
menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya berkualitas yang
dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif maupun keunggulan
kompetitif, di antaranya melalui proses kreatif dan inovatif berwirausaha.
II. Pembahasan
A. Pengertian Kewirausahaan Global
Salah satu indikator kesuksesan bisnis adalah
ketika bisnis tersebut telah dikenal secara luas, tidak hanya di lingkungan
lokal saja tetapi juga telah mampu mengembangkan bisnisnya secara
internasional. Perusahaan-perusahaan ternama kelas dunia seperti Coca Cola,
McDonald, Microsoft, Warner Bros, Procter and Gamble, dan banyak perusahaan
lain berhasil meraih kesuksesan di pasar global melalu berbagai upaya strategis
serta dalam waktu yang tidak sebentar. Perkembangan teknologi informasi yang
makin pesat dan kian user friendly, membuka peluang bagi para wirausaha masa
kini untuk menjadikan bisnisnya sebagai sebuah bisnis global menyusul
kesuksesan perusahaan-perusahaan ternama yang lebih dulu masuk dan sukses di
pasar global. Karakteristik pasar yang hampir tidak lagi mengenal batasan
wilayah geografis dengan adanya internet saat ini, bahkan memungkinkan
wirausaha-wirausaha kecil untuk memperluas jaringan bisnisnya ke pasar global
dengan mudah.
B. Pasar Global Bagi Wirausaha
Terdapat beberapa alasan mengapa seorang
wirausaha memutuskan untuk memperluas bisnisnya ke pasar global. Menurut
Scarborough et al. (2009), kesuksesan berbisnis di pasar global dapat membawa
sejumlah manfaat berikut ini:
a. Mengimbangi penurunan penjualan dalam
pasar domestik
b. Meningkatkan penjualan dan laba
c. Memperpanjang daur hidup produk
d. Mengurangi biaya manufaktur
e. Menurunkan biaya produk
C. Tantangan Global Kewirausahaan
·
Tantangan
Penganguran
Pengangguran
merupakan masalah yang tiada ujungnya dan menjadi salah satu masalah mendasar
dalam bangunan perekonomian. Berdasarkan data BPS yang baru dirilis, jumlah
penganggur per Agustus 2009 sebesar 13,08% dari total angkatan kerja yang
mencapai 113,83 juta orang. Dalam jumlah itu, pengangguran terdidik yang
berasal dari lulusan perguruan tinggi naik menjadi 14,89 juta dibandingkan
dengan 14,09 juta orang pada periode yang sama tahun sebelumnya (Simanjuntak, 2009).
Kondisi tersebut disebabkan oleh sukarnya ketersediaan lapangan kerja dan
adanya gap antara kebutuhan dunia usaha dengan kualitas lulusan perguruan
tinggi. Oleh karenanya, kewirausahaan merupakan alternatif agar lulusan yang
dihasilkan perguruan tinggi dapat memberdayakan kemampuannya dengan membangun
lahan usahanya sendiri.
·
Tantangan
Tanggung jawab Sosial
Wirausaha
yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia
lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang dimiliki
dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang
berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha
yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko
keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu
meminimalkan risiko.
·
Tantangan
Kemajuan Teknologi
Jiwa
kewirausahaan yang berbasis teknologi atau biasa disebut technopreneurship
merupakan satu alternatif mutakhir untuk menjawab tantangan itu. Proses
pengembangan unit usaha dan produksi dengan memanfaatkan teknologi dapat
melipatgandakan hasil sekaligus performa dari unit usaha tersebut. Untuk itu,
sekiranya ada beberapa tahapan sederhana yang bisa dilakukan untuk
mengembangkan wirausaha berbasis teknologi ini.
·
Tantangan Gaya
hidup dan kecenderungannya
Para
wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang di
butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang
tepat guna memastikan sukses.Para wirausaha adalah individu-individu yang
berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko
dalam mengejar tujuannya.
·
Tantangan Etika
Etika
ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai
perilaku standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang
yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur,
saingan dan sebagainya. Orang – orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam
berbagai aktivitasnya di masayarakat.
·
Tantangan
Keanekaragaman Angkatan Kerja
Secara
umum dan singkat tipe kepribadian manusia menurut Psikolog dari Amerika yang
terkenal dengan JL Holland dapat dibedakan dengan 6 macam:
1. Tipe Kepribadian Konvensional - Ciri ciri dari
kepribadian konvensional adalah bersikat hati-hati, mengikuti arus, metodis,
efisien, cermat, tidak fleksibel, pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh,
teratur, tekun, praktis, cermat, sopan, dan tidak imajinatif.
2. Tipe Kepribadian Sosial - Ciri-ciri
kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan, ramah,
dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar, suka
bekerja sama, bertanggungjawab bijaksana, dan hangat.
3. Tipe Kepribadian Investigative - Ciri-ciri
Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin
tahu, teliti, senang menyendiri, isntrospektif, pemalu, penuh kehati-hatian,
tidak terburu-buru, tidak terbawa emosi, dan tidak terlalu disukai orang.
4. Tipe Kepribadian Artisitik - Ciri-ciri Tipe
Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive, tiakpraktis,
mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus,
intuitif, peka, terbuka, dan disukai banyak orang.
5. Tipe Kepribadian Realistis - Ciri-ciri
kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka mengumbar
janji atau kata-kata, keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri dari
pergaulan social, sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus
terang, cenderung mengikuti arus, fleksibel, tekun, dan cermat.
6. Tipe Kepribadian Pengusaha
Ciri-ciri
tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan, mendominasi,
menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak berlebihan, suka
berbicara, penuh rasa percaya diri, sangat optimis, dan siap mencoba apapun.
·
Tantangan
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, apalagi jika pertumbuhan
penduduk yang terjadi di indonesia, yang cenderung berdampak negatif , hal ini
di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak di imbangi oleh
saran dan prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif yang dapat di
timbulkan, khususnya yang akan kita bahas adalah dampak di bidang ekonomi,
pertumbuhan penduduk yang cepat tidak di imbangi oleh lapangan pekerjaan yang
tersedia, sehingga menimbulkan pengangguran dimana-mana, apalagi di perparah
dengan pemusatan-pemusatan lapangan kerja yang cenderung berada di daerah
kota-kota besar.
·
Tantangan
Persaingan Global
Sumberdaya
manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni
bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan.
Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya
efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut
hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia
dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati
urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah
Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40).
Terkait
dengan kondisi sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya ketimpangan antara
jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada
krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah
kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06
juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus
selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat
pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan
angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2
%. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Pengaruh
IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan global
dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat.
Aspek-aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut :
1. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era
globalisasi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat luas.
Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis pada tingkat negara maupun
dunia.
2. Aspek Ekonomi.
Dengan
adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan pengetahuan-pengetahuan
dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini, tentunya secara tidak
langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan dengan
pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM
rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK sangat penting sekali
untuk dikuasai. Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi telah menimbulkan
pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat di masa kini akibat pengaruh
negatif dari globalisasi.
3. Aspek Sosial Budaya.
Globalisasi
juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia, antara lain
adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta
berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman, efisien dan
security pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya ikatan-ikatan
tradisional yang kaku, atau dianggap tidak atau kurang logis dan membosankan.
Akibat nyata yang timbul adalah timbulnya fenomena-fenomena paradoksal yang
muaranya cenderung dapat menggeser paham kebangsaan/nasionalisme.
III. Kesimpulan
Dalam konteks persaingan global yang semakin
terbuka sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara dan
bangsa harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber dayanya,
negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan.
Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber
dayanya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan banyak kemajuan yang
dicapainya. Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang
dapat memberdayakan sumber daya ekonominya dan dapat memberdayakan sumber daya
manusianya secara nyata. Sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya
manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif
DAFTAR PUSTAKA
http://wddwdynt.blogspot.com/2016/10/kewirausahaan-global.html
Surayana. Edisi
4. KEWIRAUSAHAAN Kiat dan Proses
Menuju Sukses. Penerbit Salemba Empat.
Lambing, peggy,
C.R Kuehl. 2000. Entrepreneurship.
New Jersey: Prentice Hall, inc.
http://karinagastropoda.blogspot.co.id/2011/10/kewirausahaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar