Oleh : Alwan
Nurfadli @S13-ALWAN
Etika pada dasarnya adalah suatu
komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar.
Etika wirausaha adalah suatu kode etik perilaku aktor berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan. Etika wirausaha sangat penting untuk mempertahankan loyalitas
pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan
organisasi. Etika wirausaha dapat diartikan sebagai adat sopan santun, adat
kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan kewirausahaan. Oleh
karena itu, seorang wirausaha harus memiliki :
1)
Budi pekerti
yang baik.
2)
Rasa sopan
santun di dalam segi kegiatan kewirausahaan.
3)
takrama di dalam
segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha.
4)
Memiliki
tanggung jawab pada usahanya.
5)
Bersikap jujur
dan benar sesuai dengan profesi usahanya.
Etika bisnis mencakup hubungan
antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan,
dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang-orang bisnis
diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
Menurut Zimmerer (1996: 22), Dalam
etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yaitu:
1)
Sikap dan
perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
2)
Penampilan yang
ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3)
Cara berpakaian
pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.
4)
Cara berbicara
seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma,
5)
tidak menyinggung
atau mencela orang lain.
6)
Gerak-gerik
seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
yang dapat mencurigakan.
PRINSIP
ETIKA SEORANG ENTERPRENEUR
1.
Prinsip Etika dan Norma Kewirausahaan
·
Prinsip tanggung
jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya. serta dampak profesinya
terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain.
·
Prinsip keadilan
(first come first serviced)
·
Prinsip otonomi
dengan kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya Prinsip otonomi
dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmen profesi Pemerintah boleh campur
tangan untuk keselamatan umum
·
Prinsip
integritas moral Komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya nama
baiknya, dan juga kepentingan orang lain dan masyarakat.
2.
Perilaku yang Dapat Menguntungkan Usaha Bisnis
a) Kejujuran.
b) Integritas
c) Memelihara janji
d) Kesetiaan
e) Kewajaran/keadilan
f) Suka membantu orang lain
g) Hormat kepada orang lain
h) Warga Negara yang bertanggung
jawab.
i) Mengejar keunggulan
j) Dapat dipertanggungjawabkan
3.
Tujuan dan Manfaat Etika Wirausaha
1)
Untuk
persahabatan dan pergaulan
2)
Menyenangkan
orang lain
3)
Membujuk
pelanggan
4)
Mempertahankan
pelanggan
5)
Membina dan
menjaga hubungan
TANGGUNG JAWAB SEORANG ENTERPRENEUR
Selain tanggungjawab terhadap bisnisnya sendiri, seorang pengusaha juga memiliki tanggungjawab terhadap para karyawannya, masyarakat yang ada di lingkungan sekitar bisnisnya, juga tanggungjawabnya terhadap lingkungan sekitar bisnis. Tanggung jawab seorang pengusaha ini seringkali disebut sebagai tanggungjawab secara sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Sesuai dengan namanya, CSR merupakan suatu bentuk rasa tanggungjawab
seorang pengusaha dan perusahaannya yang tidak sekedar membuat keputusan berdasarkan
sisi keuntungan ekonomi semata, namun juga melalui beberapa pembangunan yang
berkelanjutan dalam bidang sosial. CSR dapat juga dikatakan sebagai pihak
pemberi kontribusi perusahaan terhadap berbagai tujuan pembangunan yang berkelanjutan
melalui manajemen dampak, yaitu meminimalkan segala dampak negatif dan
memaksimalkan segala dampak positif terhadap seluruh pengelola kepentingan
perusahaan.
RUANG LINGKUP TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Seorang pengusaha sebenarnya memiliki tanggungjawab yang
cukup besar terhadap banyak pihak. Dalam tanggungjawab sosial, seorang
pengusaha setidaknya harus memiliki tanggungjawab terhadap empat macam pihak,
yaitu :
1. TanggungJawab Kepada Lingkungan.
Bentuk dari rasa tanggungjawab seorang pengusaha terhadap
lingkungan dapat diwujudkan dengan cara meminimalkan polusi dan kerusakan
lingkungan yang telah dihasilkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : perusahaan
dapat menggunakan penghisap dari zat-zat beracun terhadap asap yang telah
dikeluarkan dari produksi agar dapat meminimalkan polusi udara, membuat tempat
penampungan limbah yang dapat menyerap zat-zat berbahaya sebelum dialirkan ke
dalam aliran sungai agar dapat meminimalkan polusi air, dan dapat meminimalkan
sampah yang telah dikeluarkan dengan cara menggunakan bahan-bahan yang dapat di
daur ulang kembali agar dapat meminimalisir polusi air.
2. TanggungJawab Kepada Konsumen.
Tanggungjawab perusahaan terhadap konsumen dapat diwujudkan
dengan cara menyediakan kebutuhan produk yang berkualitas dan dengan harga yang
sudah sesuai. Konsumen memiliki hak agar dapat memperoleh produk yang lebih
aman, dapat memperoleh segala informasi tentang produk yang telah digunakan,
hak untuk didengarkan dan hak untuk dapat memilih apa saja yang hendak dibeli.
Tanggungjawab perusahaan terhadap konsumennya juga termasuk dengan
memperhatikan berbagai etika dalam beriklan, antara lain dengan tidak membuat
janji-janji tentang sebuah produk yang sama sekali tidak mampu untuk ditepati
oleh perusahaan.
3. TanggungJawab Kepada Karyawan.
Tanggungjawab yang dapat diberikan oleh perusahaan terhadap
karyawan adalah dengan cara melakukan berbagai aktivitas, seperti rekruitmen,
pelatihan, promosi dan kompensasi yang sesuai dengan hak-hak yang harus
diperoleh oleh karyawan.
4. TanggungJawab Kepada Investor.
Tanggungjawab terhadap investor dapat dilakukan contohnya
dengan memberikan berbagai berbagai
informasi terhadap para investor-investor tertentu saja, dan akan memberikan
laporan keuangan yang sesuai dengan aturan-aturan dalam sisi laporan keuangan
yang masih berlaku.
MENGELOLA TANGGUNGJAWAB SOSIAL
Suatu tanggungjawab sosial tidak dapat berlangsung dengan baik
apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk itu perlu adanya sebuah program
tanggungjawab sosial yang membutuhkan perencanaan yang perlu diorganisasikan
dan harus dikelola dengan sangat hati-hati. Secara umum, manajer harus
melakukan beberapa hal-hal berikut :
1. Tanggungjawab
sosial harus memulai dari tingkatan manajemen puncak terlebih dahulu karena
tanpa dukungan dari pihak manajemen puncak maka segala program yang telah akan
sia-sia.
2.
Sebuah komite yang terdiri dari beberapa
manajer-manajer tertinggi harus lebih banyak mengembangkan sebuah rencana yang
terperinci dengan tingkat dukungan dari pihak manajemen.
3.
Seorang eksekutif atau manajer harus bertanggung jawab
dalam pengimplementasian program yang telah direncanakan.
4.
Perusahaan harus melakukan rutin dalam audit sosial,
yaitu analisis secara sistematis tetnang penggunaan dana dan pencapaiannya
terhadap berbagai tujuan tanggungjawab sosialnya.
REFERENCE
:
Jurnal Economic Edu Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Bengkulu, -ISSN : 2746-5004
Zimmerer, W.T. (1996). Entrepreneurship and The New Venture Formation.
New Jersey : Prentice Hall International, Inc.
https://www.trainingpemasaransurabaya.com/berbagai-tanggungjawab-seorang-pebisnis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar