Etika dan tanggung jawab social apakah
berpengaruh dalam kewirausahawan
Disusun
Radius bagas yoga siswantoro (@S12-RADIUS)
PENDAHULUAN
Etika bisnis adalah kode etik yang diterapkan dalam
perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya.
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud kepedulian
suatu usaha pada masyarakat dan lingkungan disekitar dimana usaha tersebut
berada. Arti yang lebih luas dari istilah ini adalah tanggung jawab perusahaan
terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor.
PEMBAHASAN
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kebijakan yang
diambil guna untuk menemukan titik keseimbangan antara perusahaan dan pihak
yang terkait seperti masyarakat, pemerintah dan konsumen. Dalam hal ini
perusahaan bukan saja mencari keuntungan, akan tetapi juga memperhatikan dampak
sosial apa yang bisa ditimbulkan dengan keberadaan mereka, kegiatan operasi
atau investasi.
Selain itu hal ini menjadi suatu
cara bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan psikologis pada pelaku
ekonomi. Dimana saat ini konsumen bukan saja menomor satukan harga murah, tapi
efek apa yang diberikan kepada lingkungan dengan membeli produk tertentu.
Sehingga dapat diambil kesimpulan kalau Corporate social responsibility menjadi sebuah kewajiban bagi setiap usaha untuk
memikirkan pentingnya kemampuan perusahaan, dalam menjaga keseimbangan antara
kinerja perusahaan. Serta bagaimana cara mengatasi isu sosial dan lingkungan
yang berpotensi muncul, akibat operasi perusahaan yang sedang dijalankan,
seperti yang sudah ditekankan oleh Organisasi standarisasi internasional (ISO).
Bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
·
Tanggung
jawab sosial kepada karyawan
Sebelum memikirkan pihak luar,
ada baiknya untuk menomorsatukan rasa aman dan nyaman kepada karyawan, seperti
memberikan perlakuan yang adil, kesempatan untuk berkembang, serta pelatihan
yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan diri. Ingat jika karyawan
merupakan aset perusahaan yang berharga.
·
Tanggung jawab sosial kepada
konsumen
Jika bicara soal ini, kami
mengajak Anda untuk berpikir secara luas, dimana Tanggung jawab ini bukan
selalu terkait dengan penyediaan produk atau jasa. Namun juga bagaimana
perusahaan dapat menghasilkan produk atas jasa yang dapat bermanfaat bagi
masyarakat sekitar, serta tidak menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
·
Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
Jangan hanya karena keinginan
untuk mencari keuntungan yang lebih besar, membuat perusahaan tidak peduli lagi
terhadap lingkungan sekitar. Perhatikan untuk tidak membuang limbah
sembarangan, mencegah penggunaan bahan berbahaya, hingga mencegah polusi
disekitar tempat usaha. Ya, jadilah perusahaan yang ramah lingkungan dan
memberikan nilai positive.
·
Tanggung jawab kepada pemegang
saham
Selain hal-hal di atas ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti bagaimana tanggung jawab kepada
pemegang saham. Jika perlu libatkan setiap pemegang saham dalam setiap
pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan.
·
Tanggung jawab sosial kepada
komunitas
Dalam hal ini tentunya corporate social responsibility atau CSR menjadi
solusinya. Dimana perusahaan dapat melakukan bantuan yang terkait dengan
kesehatan, dana, pendidikan, infrastruktur, atau keperluan lainnya yang
diperlukan oleh masyarakat tersebut. Perlu diingat besar peluang perusahaan
Anda memiliki image yang baik, jika memberikan bantuan dalam
keadaan yang sedang tidak baik.
·
Tanggung
jawab sosial kepada kreditor
Sudah seharusnya
bagi perusahaan untuk memberitahu pada kreditor, jika saat itu sedang mengalami
masalah keuangan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan kreditor, serta etika yang
baik dalam berbisnis.
Dalam kita berwirausaha ada beberapa prinsip etika yang harus
kita pegang dalam berwirausaha , sehingga kita memiliki pedoman dalam melangkah
di bidang wirausaha
Prinsip – prinsip itu adalah
·
Kejujuran
Jujurlah dalam semua komunikasi dan tindakan.
Pemimpin atau manajer yang baik adalah inti dari bsinis yang berkembang dan
layak dipercaya, dan kejujuran adalah landasan kepercayaan.
Mereka selalu jujur dan berterus terang. Para
pemilik bisnis yang beretika tidak dengan sengaja menyesatkan atau menipu orang
lain dengan representasi yang keliru, pernyataan yang berlebihan, kebenaran
parsial, penghilangan selektif, atau cara tidak jujur apapun.
Dan ketika kepercayaan mengharuskannya, mereka
akan memberikan informasi yang relevan dan mengoreksi kesalahpahaman fakta.
·
Integritas
Selalu pertahankan integritas pribadi. Pemilik
bisnis yang memiliki prinsip etika bisnis yang benar akan mendapatkan
kepercayaan orang lain melalui integritas pribadi.
Integritas mengacu pada keutuhan karakter yang
ditunjukkan oleh konsistensi antara pikiran, kata-kata dan tindakan.
Mempertahankan integritas sering kali membutuhkan keberanian moral, kekuatan
batin untuk melakukan hal yang benar bahkan ketika biayanya lebih mahal
daripada yang ingin mereka bayarkan.
Pemimpin yang beretika selalu berprinsip,
terhormat, tegas dan teliti. Mereka memperjuangkan keyakinan mereka dan tidak
mengorbankan prinsip demi kemanfaatan semu.
·
Tepati Janji dan
Penuhi Komitmen
Wirausahawan atau pemilik bisnis harus dapat
dipercaya karena mereka melakukan segala upaya yang benar untuk memenuhi janji
dan komitmen mereka. Mereka tidak menafsirkan perjanjian dengan cara teknis
atau legalistik yang tidak masuk akal untuk merasionalisasi ketidakpatuhan atau
menciptakan pembenaran untuk keluar dari komitmen mereka.
·
Loyalitas
Setialah dalam kerangka prinsip etika bisnis
lainnya. Wirausah yang baik selalu memberikan kepercayaan dengan selalu loyal
kepada organisasi mereka dan orang-orang yang bekerja dengan mereka. Para
pemilik bisnis yang beretika menjunjung tinggi perlindungan dan memajukan
kepentingan dari perusahaan dan kolega mereka.
Namun perlu diperhatikan, mereka tidak
menempatkan loyalitas di atas prinsip etika lain atau menggunakan loyalitas
kepada orang lain sebagai alasan untuk perilaku yang tidak berprinsip.
Pemimpin yang baik menunjukkan kesetiaan
dengan menjaga kemampuan mereka untuk membuat penilaian profesional yang
independen. Mereka menghindari konflik kepentingan dan mereka tidak menggunakan
atau mengungkapkan informasi yang dipelajari secara rahasia untuk keuntungan
pribadi.
Jika mereka memutuskan untuk menerima
pekerjaan lain, mereka akan memberikan pemberitahuan, menghormati informasi
kepemilikan perusahaan sebelumnya, dan menolak untuk terlibat dalam aktivitas
apa pun yang mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari posisi mereka
sebelumnya.
REFRENSI
1.
http://www.firstmedia.co.id/responsibility/corporate-social-responsibility
2.
https://spn.or.id/etika-dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan/
3.
https://greatdayhr.com/id-id/blog/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar