PENGARUH SISTEM PEMASARAN DIGITAL
MARKETING TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN HASIL INDUSTRI RUMAHAN OLEH PUTRI
AULIYA (@S18-PUTRI)
I.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi sangat berkembang pesat. Berbagai kegiatan bisnis kecil sampai
besar memanfaatkan perkembangan ini untuk menjalankan usahanya. Banyaknya
competitor menjadi pertimbangan bagi para pengusaha untuk masuk dalam persaingan yang sangat ketat. Strategi
pemasaran dan media yang tepat digunakan
untuk bisa meraih pasar yang ditujusehingga volume penjualan selalu meningkat dan
profit. Digital Mark etingadalah salah satu media pemasaran yang saat ini sedang banyak
diminati oleh masyarakat untuk medukung berbagai kegiatan yang dilakukan. Mereka sedikit
demi sedikit mulai meninggalkan model pemasaran
konvesional/tradisionalberalih ke pemasaran moderen yaitu digital mark eting.
Dengan digital mark etingkomunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu/real timedan bisa mengglobalatau mendunia. Dengan jumlah pengguna social mediaberbasischatini yang
banyak dan semakin hari semakin bertambah membuka peluang bagi UKM untuk
mengembangkan pasarnya dalam genggaman smartphone. Survei yang dilakukan sepanjang
2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang
Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2
juta orang.Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Survei
yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet.“Penyebabnya
adalah perkembangan infrastruktur dan mudahnya
mendapatkansmartphoneatau perangkat genggam," terang Ketua APJII Jamalul
Izza saat ditemuiKompasTek nodi sela pengumuman Riset Pengguna Internet Indonesia 2016, di Jakarta, Senin (24/10/2016), Kompas.Seperti
halnya yang saat ini sedang dilakukan oleh ibu-ibu PKK dalam memasarkan hasil industri
rumahannya yaitu kerajinan tangan.Industri rumahan saat ini menjadi kegiatan yang memiliki peran besar dalam membantu perputaran ekonomi rumah tangga.
Bentuk kegiatan industri rumahan bermacam-macam, misalnya makanan, kerajinan,
minuman dan lain-lain. Belum lama ini saya menemukan perkampungan di RW 02 Randuagung Singosari Malang, dimana di
dalamnya para ibu rumah tangga,rata-rata
membuat kerajinan tangan tas baik kecil sampai besar yang
bahan bakunya dari sisa bungkus minuman kemasan instanseperti kopi,susutas
plastik belanja dari supermarket besar, dan lain-lain. Awalnya kegiatan ini hanya sebagai
sambilan dan mengisi kesibukan,
tetapi sekarang justru menjadi kegiatan yang bermanfaat dan
menghasilkan. Kegiatan ini diawali oleh seorang ibu, istri dari dosen Perguruan
Tinggi di Malang,yang memberikan pelatihan pada saat acara pertemuan PKK rutin di RW (Rukun Warga) setempat.Pesanan dari kalangan teman dan kerabat dekat mulai muncul. Setelah
berjalannya waktu, kegiatan ini menjadi kegiatan serius yang ingin dijalani
oleh para ibu untuk menambah dan mendukung perekonomian di rumah tangga. Masalah
yang timbul adalah bagaimana menetapkan strategi pemasaran yang tepat agar produk industrirumah tangga ini dapat cepat dikenal dan menerima pesanan secara luas, karena
selama ini komunikasi dan transaksi yang terjadi masih menggunakan sistem konvesional
maupun tradisional,dari mulutkemulut dan karena kenal saja.Fenomena yang ada adalah
bahwa lokasi kegiatan ini tidak berada di pinggir melainkan radius 500-1000m dari jalan raya
besar.Dalam mendukung kegiatan tersebut, banyak ibu-ibu yang sudah menggunakan
telpon genggam atau smartphoneyang cukup moderen. Rupanya mereka juga sudah mengenal dan melakukan kegiatan pemasaran dengan
memanfaatkan smartphone tersebut. Komunikasi yang dilakukan adalah dengan telepon langsung, sms (short message send),
dan sudah mulai menggunakan social mediauntuk
melakukan penawaran seperti
BBM (black bbery Mesangger), FB (Facebook), WA (Whatsapp), IG (Istagram).
Berdasarkan alasan di atas penulis
tertarik untukmelakukan
penelitian apakah sosial media bagian dari digital mark etingyang digunakan,
memberikan pengaruh terhadapvolume penjualan industrirumahan mereka.
II.
METODOLOGI
Metodologi dari penelitian ini dibagi dalam desain penelitian
dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis
data.1.Desain Penelitian dan Subyek PenelitianPenelitian ini merupakan
penelitian deskriptif observasional pada industri rumahan di RW 02 Randuagung Singosari
Malang,menggunakan metode triangulasi, yang menggabungkan metode wawancara terstruktur, wawancara mendalam
dan observasi terhadap Ibu-Ibu PKK dan media sosial yang digunakan. Subyek
dalam penelitian ini adalah pengrajin yang dipilih secara purposive sampling.
Subyek dipilih sesuai dengan kriteria: 1)
merupakan pengrajin, 2) pernah menggunakan media sosial dalam komunikasi
usahanya, 3) bersedia menjadi subyek penelitian.
Total subyek yang direkrut
dalam penelitian sebanyak 30
Orang.2.Metode Pengumpulan DataPenelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh berdasarkan
wawancara terstruktur dan wawancara mendalam kepada pengrajin.
Data yang diperoleh meliputi data karakteristik umum, data
penggunaan sosial media dalam industri rumahan, termasuk tujuan, manfaat dan hambatan yang dihadapi. Data
dilengkapi dengan hasil observasi peneliti terhadap ibi-ibu PKKdan media sosial
yang digunakan.3.Analisis DataData yang diperoleh dianalisis menggunakan
statistik deskriptif dan analisis kualitatif serta ditampilkan dalam bentuk
table.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan dari penelitian ini dibagimenjadi
Karakteristikusaha industri rumahan yang menjadi
subyek penelitian, penggunaan media
sosial industri rumahan dan pengaruh penggunaana media sosial
bagi industri rumahan.
1.
Karakteristik Industri Rumahan
Subyek dalam penelitian ini adalah merupakan pengrajin
yang membuat kerajinan tas dari bekas kemasan dan kantung plastic, dengan spesifikasi tas pesta dan tas kerja serta lamanya
menjalani usaha industri rumahan.
Karakteristik Usaha Industri Rumahan
2.
Penggunaan Media Sosial pada UKM
Ibu-Ibu PKK dalam penelitian ini, menggunakan media sosial
sebagaimedia informasi dan komunikasi kegiatan usahanya.Rata-rata yang digunakan adalah, facebook dalam menampilkan profil perusahan. E-mail, Black Berry Messanger (BBM) dan WhatsApp (WA) dan
Istagram (IG) untuk gambar-gambar produk. Hampir sebagian dari Ibu-Ibu PKK, menganggarkan dana sebesar Rp.100.000-250.000,-untuk
membeli pulsa sebagai sarana dalam pengelolaan media sosial sebagai informasi dan
komunikasi usahanya. Bahkan mereka secara rutin selalu memperbaharui (update) informasi
yang ditampilkan di media sosial setiap hari.
Tabel
Media Sosial Yang Digunakan Ibu-Ibu PKK
3.
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Ibu-Ibu PKK
Penggunaan media sosial bagi Ibu-Ibu PKK sangat bermanfaat antara lain adalah, sebagai sarana kontak langsung
dengan pemesan, sebagai sarana untuk mempromosikan hasil karya industry rumahan,
mendata keinginan konsumen, menyampaikan respon ke konsumen dan sebagai
dasar pengambilan keputusan dalam bertransaksi. Selain
itu sosial media juga bermanfaat sebagai forum diskusi online, memantau perkembangan pelanggan, survei
pelanggan, mendata kebutuhan penyalur/agen,
menampilkan photo produk.
Tabel
Manfaat Penggunaan Sosial Media Ibu-Ibu PKK
Ibu-ibu PKK sangat
merasakan begitu besar manfaat yang diperoleh dengan menggunakan sosial
media sebagai sarana kegiatan pemasran hasil industri rumahannya.
Sosial media adalah salah satu unsurpendorong bagi Ibu-Ibu PKK untuk terus menggunakan
dalam mengembangkan produk, melakukan komunikasi
dengan konsumendan pelanggan, penyalur, serta mengembangkan jaringan pasar yang
lebih luas lagi, sehingga meningkatkan volume penjualanyang lebih besar. Hal ini seperti yang disampaikan oleh (Safko,
2009). Media sosial adalahtempat, alat bantu, layanan yang memungkinkan
individu untuk mengekspresikandiri mereka untuk bertemu dan berbagi dengan rekan lainnya melalui teknologiinternet.Social mediaadalah fase perubahan bagaimana orang menemukan,membaca, berbicara,
dan membagi-bagikan informasi, berita,
data kepada oranglain.Social mediamenjadi sangat populer karena kemudahan dan
memberikankesempatan kepada orang-orang untuk dapat terhubung secaraonlinedalambentuk
hubungan personal, politik dan kegiatan bisnis.Social mediamenyediakan layanan komunikasi social.
(Kartika, 2013):
Tabel
Penggunaan Social Media Yang Dirasakan Paling Bermanfaat
Dari hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa ibi-ibu PKK mendapatkan peningkatan pemesanan dari para konsumen
setelah menggunakan social media. Disamping itu komunikasijuga efektif dan efisien karena bisa
langsung berkomunikasi dan hemat. Kemudian mereka juga bisa mengembangkan bisnisnya lebih besar karena dapat
bertransaksi langsung dan pembayaran juga bisa ditransfer, selain itu mampu
mengembangkan bisnisnya dengan para agen/distributor. Berikut nya bahwa akibat sosial
media mengakibatkan terjadinya peningkatan volume penjualan Karena penilaian volume
penjualan berdasarkan hasil wawancara dengan para ibu-ibu PKK secara cross
sectional, sehingga dalam mengukur peningkatan volume penjualan sebelum dan sesudah menggunakan social mediaberdasarkan perkiraan hasil
akhir perbulan.
IV.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang
bisa ditarik dari penelitian ini adalah, ibu-ibu PKK menggunakan social media sebagai
sarana untuk menjalaniindutri rumahannya.Media sosial yang paling banyak digunakan
adalah Facebook (FB), Whatsaap (WA), Istagram (IG), Blacberry Message
(BBM). Manfaat yang paling dirasakan adalah komunikasi dengan para
pelanggan dan pemasok lebih intestif serta efektif dan efisien, karena dapat berkomunikasi
langsung selama 24jam/realtime. Proses transaksi lebih mudah dan murah karena media
komunikasi hanya mengeluarkan biaya pulsa untuk mendukung komunikasi. Media promosi
yang paling baik karena bisa menampikan dan berbagi gambar lewat media ke komunitas
dan masyarakat. Updateinformasi dapat dilakukan setiap waktu. Dan yang paling penting
peningkatan volume penjualan rata-rata 100%.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ketrampilanhomeindustry.blogspot.com/2009/07/pengertian-home-industry
Chaffey, Dave, Richard Mayer,
Kevin Johnston dan Fiona Ellis-Chadwick, 2000, Internet Mark eting:
Strategy, Implementattion And Practice,
Pearson Education Limited, London, England.
Justin G.
Longenecker, dkk., Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil, 2001,Salemba Empat, Jakarta.
https://jurnal.stie.asia.ac.id/index.php/jibeka/article/view/45
Rayport, Jeffrey
F. dan Bernard J.Jaworski, 2003, Introduction To E-Commerce, 2nd Edition, McGraw-Hill, New York.
Kotler, Philip
dan Gary Amstrong, 2004, Principles of Mark
eting, 10th Edition, Pearson Education Inc. Upper Saddle
River, New Jersey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar