Oleh :
Bayoe Aditya Dwi Prasetya (@So9-BAYOE)
Pengelolaan SDM
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia adalah suatu hal yang penting dalam kegiatan usaha apapun karena kualitas dari hal tersebut sangatlah menentukan kinerja dari suatu perusahaan. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu investasi bagi perusahaan karena diperlukan biaya untuk mendukung hal tersebut, namun sejalan dengan hal tersebut, manfaat yang didapat oleh perusahaan juga besar karena pekerja dan karyawan yang dimiliki menjadi professional dan handal dalam mengerjakan segala pekerjaan di perusahaan tersebut.
Dengan demikian pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia menjadi penentu keberhasilan dalam suatu
perusahaan atau unit usaha, terutama dalam era globalisasi dimana para pesaing
tidak hanya berasal dari dalam negeri saja tetapi juga berasal dari luar negeri
yang ikut serta meramaikan dan berkompetisi untuk menarik minat dari konsumen.
Persaingan yang semakin ketat inilah yang membuat para pelaku usaha harus
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di perusahaannya sehingga memiliki
proses produksi yang baik. Proses produksi biasanya dikaitkan dengan
produktivitas, dimana bila produktivitas meningkat maka akan diikuti dengan
peningkatan kinerja dari perusahaan. Maka proses pengembangan dan pengelolaan
sumber daya manusia merupakan salah satu kunci kesuksesan dari perusahaan agar
dapat meningkatkan persaingan dari perusahaan itu sendiri dan meningkatkan
brand dari perusaan tersebut. Pengelolaan sumber daya manusia dengan berdaya
guna akan mampu mencapai tujuan organisasi. Secara operasional, tujuan
organisasi mencakup pada tujuan masyarakat (societal objective); tujuan
organisasi (organization objective); tujuan fungsi (functional objective); dan
tujuan personal (personal objective). Suatu departemen sumber daya manusia
harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan, mempergunakan, dan memelihara
sumber daya manusia supaya fungsi organisasi dapat berjalan dengan seimbang
(Sedarmayanti, 2009).
Keterampilan mengelola sumber daya
manusia
Keterampilan
memahami orang lain, berempati, berkomunikasi, memotivasi, memberi contoh dan
menjadi teladan bagi orang lain serta berelasi dengan pelanggan secara baik.
Sumber daya manusia adalah manusia yang dapat menjalankan pekerjaan untuk
sebuah bisnis. Kontribusi manusia dalam proses produksi bisa merupakan kemapuan
fisik, misalnya untuk menjalankan mesin pabrik dan lain-lain, serta kemampuan
mental misalnya untuk memikirkan perubahan-perubahan yang diperlukan dalam
bisnis dan untuk memotivasi pekerja lain.
Cara meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi,
dapat dilakukaan dengan cara sebagai berikut:
(1) Program kompensasi yang memadai Hal ini menyangkut kompensasi yang sesuai kepada karyawan yang memiliki prestasi yang baik. Kompensasi mengandung arti tidak sekedar hanya dalam bentuk finansial saja, seperti yang langsung berupa upah, gaji, komisi, dan bonus serta tidak langsung asuransi, bantuan sosial, uang cuti, uang pensiun, dan pendidikan, tetapi juga bentuk bukan finansial. Bentuk ini berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Bentuk pekerjaan berupa tanggung jawab, perhatian, kesempatan dan penghargaan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan berupa kondisi kerja, pembagian kerja, sttatus dan kebijakan. Jika dikelola denga baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penepatan kembali tidaklah mudah
(2) Keamanan kerja Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril. Keamanan kerja yang dimaksud di sini adalah bagaimana perusahaan dapat menjamin kelangsungan kerja paa karyawan.
(3) Jadwal kerja yang fleksibel Waktu yang
fleksibel berarti bahwa kepada pekerja diberikan kebebasan untuk menentukan
sendiri waktu masuk dan waktu pulang kantor. Jadwal kerja yang fleksibel ini
diberlakukan agar yang bersangkutan dapat mengatur penggunaan waktunya
sedemikian rupa sehingga ketentuan jam kerja itu dapat dipenuhinya dengan
tepat, sekaligus dapat mengalokasikan sisa waktunya untuk berbagai kepentingan
pribadi dan keluarga dengan baik. Seperti istirahat, untuk keluarga dan
penunaian kewajiban sosial.
Planning
Perencanaan untuk melakukan perekrutan pegawai sangat diperlukan oleh setiap
perusahaan dan setiap perusahaan memiliki tolak ukur yang berbeda – beda dalam
merekrut pegawai yang bertujuan untuk mendapatkan karyawan dengan potensi yang
tinggi dan dapat memanjukkan perusahaan pada nantinya. Perekrutan yang
dilakukan misalnya dengan memasang iklan di surat kabar dengan kriteria yang
dicantumkan dan bisa juga dari mulut ke mulut.
Organizing
Membagi tugas kepada bawahan dengan tujuan agar sebuah pekerjaan dapat selesai
tepat waktu.Pembagian tugas tersebut sesuai dengan kemampuan serta keahlian
masing – masing orang.
Actuating
Pengarahan dalam perusahaan dalam dilakukan dengan pelatihan saat masuknya
pegawai baru serta pelatihan rutin agar tugas yang dikerjakan dapat terarah
dengan benar dan jelas sedangkan untuk pegawai lama pengarahan dilakukan setiap
seminggu sekali melalui rapat kerja bersama, dimana manajer SDM menegaskan
kembali tugas dan tanggung jawab serta mengevaluasi kinerja masing – masing
staf.
Controlling Pengontrolan dalam bidang sumber daya manusia ini bertujuan untuk mengendalikan kinerja perusahaan agar tetap stabil.Pengendalian yang dilakukan misalnya pada karyawan yang belum paham betul terhadap tugasnya, membuat perusahaan harus memberikan pelatihan penuh agar dapat bekerja dengan baik.
Kepemimpinan dan
Manajemen Wirausaha
Manajemen
Kewirausahaan
a. Pengertian
Manajemen Kewirausahaan
Manajemen
berasal dari bahasa inggris management, akar katanya adalah manage yang
mengandung arti mengatur, mengurus, melaksanakan dan mengelola.
Menurut
Steinhoff dan John F. Burgess, wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang
berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental,
pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap
tugastugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu beroientasi kepada
pelanggan.
Kata
wirausaha berkaitan dengan kegiatan usaha atau kegiatan bisnis pada umumnya.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan menilai peluang-peluang
usaha (bisnis) yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meraih
keuntungan di masa depan. Terdapat ciri umum yang selalu ada dalam diri
wirausahawan, yaitu kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau
menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, atau berjiwa kreatif dan inovati.
Jadi
Manajemen Kewirausahaan adalah pendayagunaan potensi ekonomis secara kreatif,
inovatif, dan dengan keberanian menghadapi resiko untuk mendapatkan laba yang
berguna mensukseskan program dalam organisasi pendidikan. Sehingga
kewirausahaan dapat juga dikatakan sebagai unsur dalam pendidikan untuk
memperlancar proses pendidikan bukan sebagai media mendapatkan keuntungan
secara berlebihan.
Sifat Kepemimpinan Wirausaha
Sifat
benar benar ada pada diri individu dengan seluruh pribadi manusia yaitu
mempunyai eksistensi dalam diri pribadi. Sifat (trait) oleh Allport (1951)
adalah system neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan, dengan
kemampuan untuk menghadapi bermacam macam perangsang secara sama, memulai serta
membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresi secara sama. Sedangkan sikap
(attitude) berhubungan dengan sesuatu objek yaitu memberikan penilaian menerima
atau menolak (tingkah laku) terhadap objek yang dihadapi (Suryabrata,
1986:242). Mengacu pada pemahaman tersbut, maka sifat kepemimpinan memang ada
dalam diri masing-masing individu yang tampak menurut kodrat kepemimpinannya
secara khas.
Namun
menurut Alma (2002:41) sekarang ini sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari
dan dialatih. Ini tergantung pada masing-masing individu dalam menyesuaikan
diri dengan organisasi atau orang yang ia pimpin. Pada dasarnya ada pemimpin
yang disenangi oleh bawahan, mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti,
dipercaya oleh bawahannya. Namun adapula pemimpin yang tidak disenangi bawahan,
atau ia tidak senang kepada bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya secara
berlebihan tetapi ia tidak punya waktu untuk itu, akhirnya ia senantiasa
menanamkan kecurigaan pada bawahannya itu. Sifat kepemimpinan semacam ini akan
berakibat tidak baik bagi sekolah yang dipimpinnya. Struktur bathin (mental
structure) ada pada tiap kepribadian pemimpin mencerminkan keselarasan emosi
dengan tingkah lakunya, sehingga seorang pemimpin itu dapat diketahui apakah ia
seorang yang egois yang menunjukkan kebenaran hanya ada pada dirinya, atau
seorang yang bijaksana yang mampu merespons aspirasi.
Pemimpin yang mampu merespon aspirasi, tetapi mempunyai keteguhan hati akan strategi manajemen yang dimilikinya dengan antusiasme yang tinggi terkandung dalam dirinya jiwa wirausaha yang digunakannya untuk mengatasi berbagai permasalahan organisasi yang muncul dan mampu mencarikan solusi dengan baik. Kepemimpinan wirausaha merupakan seorang pemimpin yang visioner dengan kemampaun kepemimpinan yang baik, mumpuni dan handal. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain untuk melakukan perintah atau permintaan yang diberikannya.
REFERENSI
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/12086/5/BAB%20II.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/902/1/Full%20Text.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar