oleh : radius bagas yoga siswantoro ( @S12-RADIUS)
Pendahuluan
Mutu pada dasarnya
mendefinisikan apa saja diperlukan, dan bagaimana hal itu dapat dicapai. Hal
itu juga mengimplikasikan sesuai dengan kebutuhan, dan kesesuaian yang digunakan.
Bidang mutu telah berubah tidak hanya pada bidang produksi, melainkan ke
berbagai bidang lain seperti keuangan, teknologi informasi dan sumber daya
manusia. Banyak keuntungan yang didapat dalam menerapkan sistem manajemen mutu,
salah satunya termasuk penciptaan produk yang berkualitas dan kualitas sistem.
Software (perangkat lunak) sistem manajemen mutu sangat berguna untuk
menerapkan sistem manajemen mutu dan kontrol kualitas yang sangat baik,
sehingga dapat menciptakan total manajemen mutu. Prosedur pengujian perangkat
lunak yang digunakan secara luas, berfungsi untuk memastikan bahwa hanya
produk-produk berkualitas yang diproduksi, sementara orang-orang yang tidak
memenuhi standar mutu akan ditolak.
Pengertian
dari manajemen mutu
Manajemen Mutu merupakan sistem manajemen yang mengedepankan kualitas sebagai
strategi bisnis dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan
seluruh anggota organisasi dan merupakan sistem manajemen yang berfokus pada
pada orang / karyawan.
Manajemen Mutu adalah tindakan mengawasi semua kegiatan dan tugas-tugas yang
diperlukan untuk mempertahankan tingkat mutu yang diinginkan.
Manajemen Mutu merupakan gabungan semua fungsi manajemen, seluruh bagian dari
suatu perusahaan dan semua orang ke dalam filosofi holistik yang dibangun atas
dasar konsep kualitas, kerjasama, kinerja, dan kepuasan pelanggan.
Komponen manajemen mutu
Prinsip
– prinsip dalam manajemen mutu
Prinsip-prinsip
manajemen mutu yang fundamental mengenai, norma, aturan dan nilai-nilai yang
diterima dan dapat digunakan sebagai dasar untuk manajemen mutu. Technical
Committee 176 ( Quality Management and Quality Assuransce) merumuskan 8 Prinsip Manajemen Mutu ini sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:
2000.
Prinsip
1 : Fokus pada pelanggan
Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka harus mengerti
apa keinginan pelanggan saat itu dan masa yang akan datang. Temui dan pahami
apa keperluan pelanggan dan berusahalah memenuhi bahkan melebihi
harapan-harapan pelanggan.
Prinsip 2 :
Kepemimpinan
Para
pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi untuk
menciptakan / memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM
sepenuhnya berupaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.
Prinsip 3 :
Keterlibatan sumberdaya manusia
Sumberdaya
manusia pada semua tingkatan adalah faktor penting dari suatu organisasi,
keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan
untuk tujuan keuntungan organisasi.
Prinsip 4 :
Pendekatan proses
Hasil yang diupayakan tercapai dengan
lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang terkait diatur dengan baik
sebagai sebuah alur proses.
Prinsip 5 :
Pendekatan sistem pada manajemen
Pengidentifikasian,
pemahaman dan pengelolaan suatu sistem dari proses-proses yang saling terkait
untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan
efektif dan efisien.
Prinsip 6 :
Perbaikan yang berkesinambungan
Perbaikan
yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang tetap dari organisasi.
Contoh penerapan :
·
Laksanakan perbaikan yang
berkelanjutan pada produk, proses dan sasaran sistem.
·
Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai
pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan.
·
Laksanakan secara konsisten
pendekatan organisasi untuk kelanjutan perbaikan dan pengembangan.
·
Sediakan dan kirim SDM untuk
pelatihan terhadap metoda dan alat perbaikan berkesinambungan.
·
Beri penghargaan dan pengakuan
terhadap perbaikan.
Prinsip 7 :
Pendekatan faktual sebagai dasar pengambilan keputusan
Keputusan
yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi.
Prinsip 8 :
Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok
Perusahaan
dan pemasok nya (supplier / vendor) merupakan hubungan yang saling membutuhkan.
Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan menciptakan nilai
keberhasilan karena meningkatkan kemampuan kedua belah pihak.
Manfaat
manajemen mutu
- Pelangganpelanggan
yang puas dan setia karena barang dan jasa selalu diproduksi sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan mereka.
- Biaya-biaya
operasional yang berkurang sebagai akibat pemborosan dihilangkan dan
efisiensi ditingkatkan sebagai suatu hasil dari penghapusan ketidak
sesuaian.
- Daya
saing dan profitabilitas diperbaiki karena biaya-biaya kegiatan
operasional berkurang.
- Semangat
pegawai ditingkatkan karena mereka bekerja dengan efisien.
Proses
Manajemen Mutu
Di dalam manajemen mutu, ada beberapa tahapan maupun
proses yang perlu dilakukan yaitu :
Perencanaan dan Strategi Mutu
Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses
perencanaan dan strategi yang matang agar keputusan-keputusan yang diambil
dapat lebih terarah dan sesuai. Hal ini juga berlaku di dalam dunia bisnis. Untuk melaksanakan, harus diawali dengan
perencanaan yang baik. rencana dan strategi yang dibuat pun juga harus memiliki
struktur tahapan atau proses yang tepat. Hal ini dilakukan agar kualitas
mutu yang diinginkan dapat tercapai dan memenuhi standar yang berlaku.
Selain itu, di dalam tahap perencanaan strategi ini juga
perlu dilakukan analisis untuk mengetahui kebutuhan dari konsumen atau
pelanggan agar membantu meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk maupun
jasa yang dihasilkan.
Implementasi Perencanaan Mutu
Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang,
implementasi mutu diperlukan untuk mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah
dibuat. Di dalam proses
implementasi mutu, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti standar pengerjaan
atau pembuatan produk, dan pengecekan kualitas mutu. Jika sudah sesuai dengan standar mutu yang
digunakan oleh perusahaan, barulah produk maupun hasil akan diberikan dan
disebarluaskan kepada para konsumen di luar.
Evaluasi Mutu
Setelah mengimplementasikan produk dan menyebarluaskan
produk kepada para konsumen, maka tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah
proses evaluasi mutu. Proses evaluasi mutu berguna untuk meninjau kembali hasil
dari produk yang dikeluarkan. Di
dalam proses evaluasi ini, perusahaan perlu untuk memeriksa kembali tingkat
kepuasan serta respon yang didapatkan dari produk yang sudah dihasilkan. Nantinya, hasil review atau evaluasi ini akan
berguna dalam perbaikan atau pengembangan produk lebih lanjut.
Perbaikan atau Pengembangan
Setelah
mengevaluasi hasil dan kualitas dari produk yang sudah dikeluarkan sebelumnya,
sebuah perusahaan perlu melakukan langkah terakhir dan yang paling krusia,
yaitu pengembangan atau perbaikan. Proses
ini merupakan proses lanjutan yang memanfaatkan hasil pemantauan dan
pengendalian mutu hingga sebuah perusahaan dapat berinovasi lebih lanjut
terhadap produk atau jasa yang sudah dikeluarkan sebelumnya.
Tujuan Manajemen Mutu
Manajemen
mutu sendiri memiliki beberapa tujuan yang diharapkan dapat tercapai di dalam
prosesnya. Yaitu :
- Menetapkan
Visi dan Standar kerja bagi para anggota suatu organisasi atau badan usaha
- Membangun
motivasi dan budaya kerja di dalam organisasi maupun badan usaha
- Membantu
meningkatkan kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan baik
dari anggota maupun pelanggan atau klien.
- Memberikan
inovasi atau pengembangan lebih lanjut dari perusahaan atau organisasi itu
sendiri.
Refrensi
1. https://isokonsultindo.com/8prinsip-manajemen-mutu
2. https://www.linovhr.com/manajemen-mutu/
3. https://www.psychologymania.com/2013/08/manfaat-manajemen-mutu-terpadu.html
4. modul 2 kewirausahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar