Dalam membuat sebuah produk atau aplikasi dengan metode
design thinking, maka akan dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang
sebanyak yg dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai:
Empathize
Ketika sudah mengetahui user atau pengguna yang akan dituju,
maka seorang desainer perlu mengetahui pengalaman, emosi, dan situasi dari si
pengguna. Mencoba menempatkan diri sebagai pengguna sehingga dapat benar-benar
memahami kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
wawancara, observasi kehidupan pengguna, dan cara lainnya.
Define
Setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna, maka desainer
perlu menggambarkan sebuah ide atau pandangan user yang akan menjadi dasar dari
produk atau aplikasi yang akan dibuat. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat
list kebutuhan user dan menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang sedang
terjadi.
Ideate
Dengan kebutuhan yang ada, maka desainer perlu menggambarkan
solusi yang dibuthkan. Hal ini dapat dilakukan melakukan evaluasi bersama tim
desain dengan menggabungkan kreativitas dari masing-masing desainer.
Prototype
Ide yang sudah ada sebelumnya maka perlu langsung
diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau produk uji coba. Perlu dihasilkan
sebuah produk nyata dan kemungkinan skenario penggunaan.
Test
Dari produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat, maka
akan dilakukan sebuah percobaan dengan pengguna. Dari pengalaman pengguna dalam
menggunakan produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat produk
yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada.
Output:
1.
Empati
Kami glitch
studio, melihat adanya celah bisnis dibidang teknologi. Kami melihat bahwa
hampir semua orang memiliki telepon genggam, dan sering menghabiskan waktu
luang mereka dengan gadget tersebut. Glitch studio, hadir untuk memenuhi
kebutuhan hiburan masyarakat dibidang permainan.
2.
Define
Kami
menentukan game kami di platform android, karna fleksibilitas platform
tersebut. Dimana banyak orang memiliki gadget dengan system operasi android.
Mudahnya mempublikasi aplikasi kepada masyarakat melalui google playstore.
3.
Ideate
Berikut merupakan ide untuk
memulai bisnis kami:
1.
Merasakan apa yang dirasakan oleh pengguna.
2.
Mencari ide – ide baru
3.
Mengimplementasi ide tersebut menjadi sebuah prototype.
4.
Ketika prototype selesai kami melakukan testing
5.
Hingga, mempublikasi aplikasi kami di Google
Play Store.
4.
Prototipe
Untuk
memvalidasi dan mepercepat eksekusi akhir dengan memperhatikan kelayakan pada
obyek sasaran, dalam hal ini adalah pengguna. memiliki akun Instagram sebagai
sarana berbagi info mengenai bisnis jasa kami. Selain itu, akun Instagram ini
juga digunakan dalam hal mempromosikan bisnis ini.
5.
Test (uji coba)
Kami mengambil
ulasan konsumen kami melalui Google Play Store. Disini kami dapat menarik
kesimpulan untuk membuat game berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar