NIM: 41819010057
Nama Usaha: JASTIP BY FE.
Jenis Usaha: Jasa Titip
Jenis Usaha: Jasa Titip
Design thinking adalah proses
memecahkan masalah menggunakan pendekatan solusi praktis dan kreatif yakni dengan
menekankan pendekatan dari sisi user.
Melalui proses design thinking ini,
diharapkan kamu dapat memecahkan masalah, menciptakan produk atau aplikasi
solutif yang efektif dengan memahami kebutuhan pengguna terlebih dahulu.
Proses design
thinking
1. Empathize (empati)
Hal pertama yang dilakukan dan pusat
dalam design thinking adalah empathize. Tahap ini berfokus pada user (customer
dan client) dan mencari apa sebenarnya permasalahan yang harus diselesaikan.
Terdapat 3 bagian dalam tahap empathize, yaitu observe (amati), engage
(terlibat), dan immerse (merasakan langsung). Observe merupakan cara dalam
mengamati perilaku user dan cara mereka berinteraksi dengan lingkungannya agar
dapat memahami hal apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh mereka. Engage merupakan
cara untuk terlibat secara langsung dengan user, seperti turut serta dalam
membantu mengungkapkan cara berpikir dan nilai yang mereka pegang. Terakhir,
immerse. Immerse merupakan cara untuk merasakan situasi yang user rasakan.
Dalam empathize, penting untuk memahami diri user dan hal apa yang penting bagi
mereka.
2. Define (menentukan)
Dalam tahap ini, informasi yang telah
diperoleh pada tahap empathize akan dianalisis untuk menentukan dan
mengidentifikasikan inti dari masalah. Kemudian, kita harus berfokus pada user
yang spesifik untuk mempermudah proses penemuan masalah. Penemuan masalah juga
harus berdasarkan insight (wawwasan) dan kebutuhan user.
3. Ideate (menghasilkan ide)
“Think outside the box” adalah kalimat
yang sangat tepat pada tahap ini. Di sini, kamu harus bisa mengidentifikasikan
solusi baru secara kreatif dan inovatif untuk problem statement yang sudah
dibuat pada tahap define. Cara menghasilkan ide ada banyak, seperti
brainstorming, brain write, worst possible idea, mind mapping, dan SCAMPER.
4. Prototype (prototipe)
Tahap ini adalah tahap untuk
mengaplikasikan ide kreatif dan inovatif. Tahap ini membuat solusi dapat
dilihat secara visual. Dalam pembuatan prototipe, kamu harus dapat
menyederhanakan, berpikir, dan bertindak cepat, dan menggunakan pendekatan
ekonomis yang nantinya dapat diubah menjadi sebuah beta product atau sebuah
Minimal Viable Product (MVP).
5. Test (uji coba)
Ini adalah tahap terakhir dalam design
thinking. Di tahap ini, kita menguji coba prototipe dengan user untuk memonitor
bagaimana respons dan anggapan mereka tentang solusi yang kita ciptakan. Di
sini juga kita dapat menarik kesimpulan apakah solusi sudah memuaskan user atau
belum. Jika belum, kita masih memiliki peluang untuk memperbaiki solusi dan
membuat solusi yang lebih baik. Tahap ini dapat dilakukan secara berulangkali.
Output
Saya selaku owner Jastip By Fe. Telah menerapkan
5 tahap design thinking tersebut ke dalam bisnis saya. Berikut merupakan detail
prosesnya:
1.
Empathize (empati)
Terbuka lebarnya jendela dunia melalui
kemajuan teknologi membuat arus informasi mengalir deras masuk ke masyarakat
Indonesia. Kini, banyak orang dari kalangan menengah tak asing lagi dengan
berbagai produk-produk ‘bermerek’ terkenal (branded). Adanya keinginan
masyarakat yang tinggi untuk memiliki barang branded namun terhalang oleh
ketersedian barang.
Jastip By Fe. hadir dalam memahami
kebutuhan pengguna tentunya kami telah melakukan beberapa riset, observasi dan
wawancara yang bertujuan untuk mendapatakn data dan insight awal. Setelah
melakukan hal tersebut, kami menggunakan Emphaty Map atau Peta Empati yang
dapat dijadikan menjadi salah satu alat bantu yang digunakan untuk memahami
kebutuhan dari pengguna khususnya dalam pembelian pakaian bermerek
terkenal/branded.
2.
Define (menentukan)
Semakin padat kegiatan masyarakat
terkadang membuat masyarakat juga semakin sering melakukan transaksi online.
Lewat Jastip By Fe. ini, konsumen tinggal memesan barang yang diinginkan kepada
para pemilik jasa ini dan membayar sesuai harga barang yang dijual plus biaya
titip. Barang pun akan dikirimkan ke lokasi tiap konsumen.
3.
Ideate (menghasilkan ide)
Berikut ide bisnis untuk memulai
bisnis ini:
·
Datang
ke pusat perbelanjaan tertentu yang selama ini paling populer dan punya stok
barang cukup lengkap
·
Ketahui
produk yang sedang jadi tren
·
Cari
produk-produk tersebut dan mulai memfotonya
·
Pajang
hasil jepretan itu di akun media social
·
Buatlah
promosi yang menarik, menawarkan jasa titip beli ke Instagram dengan menawarkan
tarif jasa untuk itu
·
Ketika
ada yang berminat, bisa membelikannya dan mengirim ke alamat yang sesuai dan
pastikan orang yang berminat untuk dibelikan barang tersebut sudah mentransfer
dana berikut tarif titip beli.
Bisnis ini menghasilkan visi
menjadi jasa titip belanja online yang terpercaya, dan selalu menjaga kepuasan
pelanggan. Sedangkan misi untuk memastikan kondisi pesanan sampai ketujuan
dalam keadaan baik dan tepatwaktu untuk menjaga kepuasan pelanggan.
4.
Prototype (prototipe)
Untuk memvalidasi dan mepercepat
eksekusi akhir dengan memperhatikan kelayakan pada obyek sasaran, dalam hal ini
adalah pengguna, Jastip By Fe. memiliki akun Instagram sebagai sarana berbagi
info mengenai bisnis jasa kami. Selain itu, akun Instagram ini juga digunakan
dalam hal mempromosikan bisnis ini. Berikut link instagram Jastip By Fe.
5.
Test (uji coba)
Di tahap ini, kami menguji coba
prototipe dengan user untuk memonitor bagaimana respons dan anggapan mereka
tentang solusi yang kami ciptakan. Di sini juga kami dapat menarik kesimpulan bahwa
kami belum sepenuhnya memuaskan customer, dikarenakan bisnis ini dijalankan
dengan mengharuskan kami pergi ke tempat perbelanjaan ditengah pandemik ini. Namun, kami masih memiliki peluang untuk
memperbaiki solusi dan membuat solusi yang lebih baik. Kami dapat melakukannya secara
berulangkali.
Setelah melewati 5 tahap design
thinking, berikut yang dihasilkan oleh Jastip By Fe.
1.
Inovasi
model bisnis
2.
Memiliki
visi misi dalam pengembangan bisnis
3.
Fokus
pemasaran produk yang luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar