5 Tahap Design Thingking
(@Q09 – AFRIANSYAH).
Nim : 41319010022.
“KUIS 07”
5 Tahapan Design Thingking Berserta Outputnya
Design Thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses desain. Design Thinking merupakan metode penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau user.
Proses dengan metode design thinking akan menghasilkan produk yang tidak hanya dapat dijual atau menggunakan teknologi yang paling canggih. Metode ini menggabungkan kebutuhan user atau pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap membuat sesuatu yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis.
Dalam membuat sebuah produk atau aplikasi dengan metode design thinking, maka akan dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yg dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai:
1. Emphatize,
Tahap ini berfokus pada pengalaman pengguna, terutama yang emosional. Empati memungkinkan pemikir desain untuk mengesampingkan asumsi sendiri tentang dunia untuk mendapatkan pemahaman pengguna dan kebutuhan mereka. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.
2. Define,
Kumpulkan informasi yang telah Anda buat dan kumpulkan selama tahap empati. Menganalisis pengamatan dan mensintesisnya untuk mendefinisikan masalah inti. Munculkan pernyataan masalah yang dinyatakan dalam hal kebutuhan manusia dengan memanfaatkan bahasa emosional (kata-kata yang menyangkut keinginan, aspirasi, keterlibatan dan pengalaman). Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.
3. Ideat,
Ideasi adalah generasi ide menggunakan pemahaman Anda tentang:
* Pengguna Anda dan kebutuhan mereka dari tahap empati,
* Analisis dan sintesis pengamatan Anda untuk menghasilkan pernyataan masalah yang berpusat pada manusia selama tahap penentuan.
Selama tahap ini Anda berpikir out of the box. Tidak ada ide yang terlalu keterlaluan. Bahkan, solusinya mungkin berasal dari ide yang paling tidak mungkin. Adalah penting untuk menghasilkan teknik ideasi yang akan membantu Anda menghasilkan ide sebanyak mungkin.
4. Prototype
Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus. Ide-ide terbaik yang dihasilkan selama ideasi diubah menjadi sesuatu yang konkret. Di sini desainer membuat versi produk yang diperkecil, atau fitur-fitur produk.
Prototipe tidak final, Berantakan, Tidak sempurna, Melainkan eksplorasi ide.
"Inti dari proses implementasi adalah membuat prototipe: mengubah ide menjadi produk dan layanan aktual yang kemudian diuji, diulang, dan disempurnakan. Sebuah prototipe membantu mengumpulkan umpan balik dan meningkatkan ide."
5. Test
Singkatnya: keluar, letakkan prototipe di tangan pengguna dan dapatkan umpan balik mereka. Apa yang bekerja? Apa yang tidak? Apa tanggapan emosional mereka terhadap prototipe? Bagaimana perasaan mereka? Bagaimana mereka bereaksi? Amati ekspresi wajah mereka? Dengarkan apa yang menurut mereka bekerja. Dengarkan apa yang mereka katakan akan menjadikannya lebih baik. Gunakan hasil yang dihasilkan dalam fase ini untuk mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah, untuk membidik pada area masalah seperti cacat fungsional yang diidentifikasi pengguna, dan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pengguna. Mengubah dan memperbaiki prototipe, mengesampingkan masalah kemudian keluar dan mengujinya lagi. Dilakukannya pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya.
Output yang didapat dari design thingking ini adalah :
1.Empathize,
Persaingan untuk mendapatkan kerja saat ini semakin ketat ditambah minimnya lapangan kerja yang tersedia. Cara yang dapat diambil untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membuka bisnis baru. Peluang bisnis jual/beli oli mesin sangat bagus di era sekarang ini. Walaupun bisnis ini dianggap banyak saingannya, tapi tenang saja jika bisnis jual/beli oli mesin ini dijalani dengan serius makan keuntungan yang didapatkan cukup besar.
Jual/beli oli mesin shell memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan peluang bisnis. Hal ini dikarenakan banyaknya peminat oli shell di kalangan masyarakat. Beberapa konsumen memang peminat oli mesin shell, rata-rata yang memakai oli shell ini ialah mobil bikinan Jepang. Karena mereka sudah nyaman memakai oli tersebut. Oli mesin shell ini ada berbagai macam produknya yang cocok untuk mesin mobil.
2.Define,
Anda tidak perlu susah-susah mencari produk oli mesin shell ini. Karena banyak bengkel yang menyediakan produk oli mesin tersebut. Tak harus mencari ke luar kota atau keluar pulau. Karena produk oli mesin shell sangat mudah didapat. Kalangan masyarakat pasti ingin memperoleh oli mesin yang sangat baik bagi mesin mobilnya maka dari itu rata rata konsumen memakai produk oli shell tersebut. Dan ada kalangan masyarakat yang tidak/belum memakai produk oli shell karena mereka tidak tahu keuntungan memakai oli shell dan kami sangat menyediakan pembelian lewat online jadi tidak perlu khawatir lagi , dan kami pun berusaha untuk mempermudah pembelian.
3. ideate
Dalam langkah menyelesaikan permasalahan yang telah dibahas pada tahap define, usaha saya ini memiliki beberapa solusi yaitu :
- Tempat usaha di perluas / di kembangkan.
- Menambahkan produk yang berkualitas tinggi
- Menawarkan produk dengan sesuai kemauan konsumen dan harga yang terjangkau .
- Untuk pembelian online jangkauan pengirimannya diperluas.
4. Prototype,
BJP "Bagus Jaya Pelumas" sudah menyediakan pembelian online melalui media sosial yaitu wa, ig, fb dll. Dan pada saat yang akan mendatang , akan ada iklan dan promosi produk saya, Saya juga akan mengeluarkan produk baru / beda dari yang lain dengan harga terjangkau.
5.Test
Kami sebagai pengelola telah mempromosikan ikan hias melalui akun sosial media, Inilah yang dihasilkan “Bagus Jaya Pelumas (BJP)” setelah melakukan 5 tahap design thinking tersebut :
1. Inovasi bisnis.
2. Produk baru yang berkualitas.
3. Sasaran konsumen .
4. Pemasaran produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar