Nama : Fathimah Azzahra Alaydrus
NIM : 41819010078
Design Thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses desain.
Design Thinking merupakan metode
penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau user.
Lima tahap Design Thinking ialah:
Empathize, Define, Ideate,
Prorotype, dan Test.
1.
Emphatize
“We spend a lot time designing the bridge, but not enough
time thinking about the people who are crossing it.”
– Dr. Prabhjot Singh,
Director of Systems Design at the Earth Institute
Tahapan pertama yang harus
dilakukan adalah berempati. Lakukan penelitian untuk membangun pengetahuan
tentang “apa yang pengguna lakukan, katakan, pikirkan, dan rasakan”.
Pada tahap ini
dilakukan pendekatan terhadap customer kita.
Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun
langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga
bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer
yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.
Tujuan semua proses tersebut adalah agar Anda dapat benar-benar
bisa berempati dengan penguna yang didasarkan pada cara pandang mereka.
2. Define
Informasi yang telah
dikumpulkan selama tahap Empathize, dianalisis dan disintensis untuk
menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini
akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah
dilakukan penetapan masalah.
3. Ideate
“ Creativity is not the finding of a thing, but the making
something out of it after it is found.” — James Russell Lowell. .
Tahap ini merupakan tahap
untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna penyelesain masalah
yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk mendapatkan ide
sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah
penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk
memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari
masalah-masalah yang nantinya terjadi.
4. Prototype
“Design is not just what it looks and feel like. Design is how it
works.”
– Steve Jobs
Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan
diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat
menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype
ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada
masukan maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype ini, sehingga
dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.
5. Test
“Its very easy to be different. But very
difficult to be better” -Jony Ive
Setelah melewati langkah
panjang dan prototype selesai, maka panduan menggunakan design thinking yang
terakhir adalah dengan melakukan uji coba bagi pengguna akhir.
Jangan lupa sebaiknya selalu
dicatat berbagai macam hal, sehingga kita bisa memperoleh data yang cukup di
dalam mengambil keputusan. Pengujian bisa dilakukan berulang kali atau dengan
sistem literation sampai memang benar-benar ditemukan solusi terbaik bagi
permasalahan yang ada.
kita dapat menguji coba
berbagai macam ide di tahap ketiga untuk mencoba solusi baru atau menggabungkan
beberapa ide yang ada sekaligus.
Output yang tercermin pada gambar ialah seorang pembisnis, orang yang
membuat kebijakan, dan orang lainnya pasti membutuhkan 5 tahap design thinking
ini. Dan produk baru, model bisnis baru, kebijakan perusahaan baru, kebijakan public
baru, dan inovasi lainnya juga menggunakan 5 tahap design thinking ini.
Maka dari itu, dapat disimpulkan 5 tahap design thinking ini sangat
penting bagi kita untuk membuat inovasi, kebijakan – kebijakan serta kreatifitas
kita untuk dituangkan dalam bisnis kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar