Nama: Nisa Novi Alviani
NIM: 43118110121
Matkul: Kewirausahaan
Design Thinking adalah metodologi penyelesaian masalah yang berfokus pada solusi yang membantu perusahaan, dan individu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan pada masalah batin, atau untuk bekerja maju dalam rencana masa depan. Desain Berpikir memungkinkan pengguna sistem untuk memiliki rencana yang lebih terstruktur untuk memahami inovasi dan tumbuh lebih sebagai perusahaan.
Seperti Roger Martin, penulis Desain Bisnis, Taruh:
"Perusahaan-perusahaan pemikir desain berdiri terpisah dalam kesediaan mereka untuk terlibat dalam tugas mendesain ulang bisnis mereka secara terus-menerus ... untuk menciptakan kemajuan dalam inovasi dan efisiensi - kombinasi yang menghasilkan daya saing paling kuat."
5 Output Design Thinking pada awalnya diusulkan oleh Hasso-Plattner Institute of Design di Stanford, dan ini terus digunakan oleh individu dan perusahaan untuk lebih berinovasi dalam diri mereka.
5 Output Design Thinking adalah sebagai berikut:
1. Emphatize
Tahap pertama ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.
2. Define
Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize, dianalisis dan disintensis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.
3. Ideate
Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-masalah yang nantinya terjadi.
4. Prototype
Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.
5. Test
Dilakukannya pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya.
Nah, pada kelima tahap ini jika ada kegagalan disalah satu tahap dapat kembali ke tahap yang memungkinkan itu dapat diperbaiki. Contoh pada tahap Ideate tidak menghasilkan penyelesaian masalah, maka dapat kembali lagi ke tahap Emphatize.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar