Pentingnya Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa
Fenomena yang terjadi saat ini banyak sekali mahasiswa ketika lulus kuliah mereka hanya ingin menjadi seorang pegawai, ini terlihat dari hasil wawancara dengan para mahasiswa sekitar 75% menjawab akan melamar kerja, dengan kata lain menjadi pegawai(karyawan), dan hanya sekitar 4% yang menjawab ingin berwirausaha, dan selebihnya menjadi karyawan dan berwirausaha. Ini menggambarkan betapa pola pikir untuk menjadi wirausaha di kalangan mahasiswa masih sangat kecil.
Dari hasil penelitian mahasiswa sulit untuk mau dan mulai berwirausaha dengan alasan mereka tidak diajar dan dirangsang untuk berusaha sendiri, dan factor yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha, dan mereka kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerj sendiri.
Dalam hal ini pendidikan kewirausahaan (entrelpreneurship) sangat penting dan diharapkan mampu menciptakan jiwa-jiwa wirausaha, sehingga mereka mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja yang setiap tahun terus bertambah,
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara keempat di dunia dengan penduduk terbesar. Sampai dengan tahun 2012, tercatat jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 260 juta jiwa (BPS, 2012). Jumlah penduduk yang fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi pangsa pasar bagi dunia industri. Di samping itu, jika dilakukan pengelolaan dan pengembangan keterampilannya, SDM Indonesia akan menjadi kekuatan yang besar bagi pembangunan negara dan posisi tawar di mata dunia.
Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun peningkatan tersebut tidak diiringi oleh pertambahan jumlah lapangan pekerjaan. Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat, jiwa, dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda (Kourilsky dan Walstad, 1998).
Hendarman dalam Siswoyo (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin rendah kemandirian dan semangat kewirausahaannya. Untuk itu, dibutuhkan peran dunia pendidikan termasuk perguruan tinggi untuk senantiasa membangun dan mengarahkan kemampuan serta minat para lulusan perguruan tinggi untuk bergerak dan mengembangkan kewirausahaan sehingga lapangan pekerjaan yang sedikit tidak menjadi masalah bagi para lulusan, karena mereka sudah mampu untuk menjalankan usahanya sendiri.
Sikap, perilaku dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan akan membentuk kecenderungan mereka untuk membuka usaha-usaha baru di masa mendatang (Nurul Indarti et al., 2008).
Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang tertantang untuk menciptakan kerja, bukan mencari kerja.
• Menurut William Danko: ”Seorang wirausahawan (entreprenuer) mempunyai kesempatan 4 kali lebih besar untuk menjadi milyuner”.
• Menurut majalah FORBES: ”75% dari 400 oran terkaya di Amerika berprofesi sebagai enterprenuer”.
• Fakta membuktikan bahwa banyak entreprenuer sukses yang berawal usaha kecil (Siswoyo, 2006).
Pemerintah pun memberi dukungan penuh terhadap program pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi. Salah satu bentuknya adalah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, pemerintah menyelenggarakan Program Mahasiswa Wirausaha dengan memberikan bantuan atau hibah yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa dan dosen pembinanya mengembangkan suatu bisnis tertentu dengan harapan setelah bisnis tersebut berkembang maka akan memiliki dampak yang berkelanjutan dalam pengembangan bisnis selanjutnya oleh mahasiswa lainnya. Hal ini tentu diharapkan dapat menjadi bagian dalam upaya menangani masalah pengangguran lulusan perguruan tinggi. Untuk itu perlu dikembangkan kewirausahaan bagi para remaja dan pemuda.
Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun peningkatan tersebut tidak diiringi oleh pertambahan jumlah lapangan pekerjaan. Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat, jiwa, dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda (Kourilsky dan Walstad, 1998).
Hendarman dalam Siswoyo (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin rendah kemandirian dan semangat kewirausahaannya. Untuk itu, dibutuhkan peran dunia pendidikan termasuk perguruan tinggi untuk senantiasa membangun dan mengarahkan kemampuan serta minat para lulusan perguruan tinggi untuk bergerak dan mengembangkan kewirausahaan sehingga lapangan pekerjaan yang sedikit tidak menjadi masalah bagi para lulusan, karena mereka sudah mampu untuk menjalankan usahanya sendiri.
Sikap, perilaku dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan akan membentuk kecenderungan mereka untuk membuka usaha-usaha baru di masa mendatang (Nurul Indarti et al., 2008).
Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang tertantang untuk menciptakan kerja, bukan mencari kerja.
• Menurut William Danko: ”Seorang wirausahawan (entreprenuer) mempunyai kesempatan 4 kali lebih besar untuk menjadi milyuner”.
• Menurut majalah FORBES: ”75% dari 400 oran terkaya di Amerika berprofesi sebagai enterprenuer”.
• Fakta membuktikan bahwa banyak entreprenuer sukses yang berawal usaha kecil (Siswoyo, 2006).
Pemerintah pun memberi dukungan penuh terhadap program pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi. Salah satu bentuknya adalah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, pemerintah menyelenggarakan Program Mahasiswa Wirausaha dengan memberikan bantuan atau hibah yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa dan dosen pembinanya mengembangkan suatu bisnis tertentu dengan harapan setelah bisnis tersebut berkembang maka akan memiliki dampak yang berkelanjutan dalam pengembangan bisnis selanjutnya oleh mahasiswa lainnya. Hal ini tentu diharapkan dapat menjadi bagian dalam upaya menangani masalah pengangguran lulusan perguruan tinggi. Untuk itu perlu dikembangkan kewirausahaan bagi para remaja dan pemuda.
Pembangunan bangsa Indonesia akan lebih mantap apabila ditunjang dengan adanya para wirausahawan yang ulet dan tangguh. Saat ini sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa Pemerintah sudah sangat kesulitan untuk menyediakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu, semua aspek pembangunan juga belum mampu terealisasi karena membutuhkan anggaran belanja yang cukup besar, personaliasnya, sarana prasarananya dan juga pengawasannya.
Jadi, para pengusaha merupakan kunci untuk suksesnya bangsa Indonesia. Pada masa pembangunan dan era perdagangan global seperti ini, sangat dibutuhkan mental dan kemampuan wirausaha agar Indonesia mampu bersaing dengan dunia luar. Tidak terbantahkan jika Indonesia dikaruniai dengan sumber daya alam yang begitu kaya, tinggal bagaimana kita masyarakat Indonesia mampu mengelola dan membuat peluang usaha dari salah satu sumber daya alam tersebut. Misalnya saja di dunia paiwisata. Indonesia sangat terkenal dengan pantai yang indah dan budaya etnik yang kental. Di sini Anda bisa menciptakan peluang dengan memproduksi batik di kawasan wisata, atau membuat toko souvenir khas Indonesia di kawasan wisata, dan lain sebagainya. Usaha-usaha kecil seperti ini sangat cocok untuk mahasiswa karena jiwa muda mereka biasanya lebih kreatif. Misalnya, mereka membuat kedai kopi khas Indonesia dengan membawa budata etnik di setiap interior kafenya. Hal ini pasti akan menarik para wisatawan yang penasaran dengan kopi cita rasa Indonesia.
Wirausaha untuk mahasiswa tentu membawa tujuan dan manfaat yang mulia. Tujuannya ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
Meningkatkan kecakapan dan keterampilan mahasiswa khususnya sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial.
Menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi.
Menciptakan unit bisnis baru berbasis IPTEKS.Membangun jejaring bisnis antara pelaku bisnis wirausaha pemula dengan pengusaha (terutama UKM) yang sudah mapan.
Sedangkan manfaat untuk sang individunya sendiri adalah mempunyai kesempatan mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft skill dengan terlibat langsung dalam dunia kerja, meningkatkan keberanian memulai usaha, mendapat dukungan modal dan pendampingan secara terpadu.
Sebenarnya, kita adalah wirausaha yang mampu berdiri sendiri dalam menjalankan usaha guna mencapai tujuan pribadi, keluarga, bangsa dan Negara. Itulah mengapa kita harus memulai melatih jiwa kewirausahaan sejak dini. Agar nantinya ketika kita sudah terjun di dunia perdagangan dan kerja yang nyata, kita sudah mempunyai bekal yang lebih dari cukup dan untuk mengembangkan sayap lebih lebar lagi untuk menggapai cita-cita.
Wirausaha dalam aplikasi kehidupan kenegaraan sangat dibutuhkan bagi negara yang berkembang, contohnya :
- Jika negara kita ingin berhasil dalam pembangunannya, maka kita harus menyediakan 4 juta wirausaha besar dan sedang, dan kita masih harus mencetak 40 juta wirausahawan kecil. Ini adalah suatu peluang besar yang menantang untuk berkreasi mengadu ketrampilan membina wirausahawan dalam rangka turut berpartisipasi membangun negara dan bangsa Indonesia.
- KADIN menargetkan pada tahun 2010 dapat tercipta 10 juta pengusaha baru. Sehingga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru.
- Contoh nyata peran serta wirausahawan dalam pembangunan adalah di negara Jepang. Keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara Jepang ternyata disponsori oleh wirausahawan yang jumlahnya cukup besar.
- Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
- Sebagai generator pembangunan lingkungan dibidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.
- Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.
- Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.
- Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja keras.
Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar