Pada dasarnya memulai bisnis online itu sangatlah mudah, banyangkan ketika kamu memulai usaha konvensional berapa modal yang harus kamu keluarkan belum lagi masalah resiko yang di hadapi, beda dengan bisnis online waktu flexibel, resiko kecil mudah dijalankan dan bisa buka 24 jam, nah.. berikut ulasan tentang perbedaan bisnis online dengan bisnis kovensional.
Di era modern saat ini, sering kali kita jumpai berbagai situs jual beli online seperti Lazada, Tokpedia, Bukalapak, OLX dll atau sering dikenal dengan bisnis online. Maraknya bisnis online tersebut terjadi dikerenakan berkembangan
tingkat pengetahuan manusia serta berkembang teknologi yang membuat peluang usaha semakin besar. Namun tahukah Anda sebelum maraknya bisnis online, terdapat bisnis konvensional yang merupakan dasar dalam berbisnis. Dalam beberapa hal terdapat perbedaan antara bisnis online dan bisnis konvensional, diantaranya.
Bisnis Online
Bisnis Online adalah kegiatan atau transaksi jual-beli yang dilakukan melalui media internet untuk mendapatkan keuntungan (uang).
Kelebihan dalam berbisnis online :
1. Lingkup pemasarannya luas, tidak terbatas pada daerah sekitar.
2. Dapat dipasarkan ke seluruh nusantara bahkan sampai ke luar negeri.
3. Tidak memerlukan stok barang yang banyak / berlebih Dapat dilakukan dimanapun asalkan memiliki akses internet yang baik.
4. Barang yang dipesan akan dibungkus rapi serta langsung diantarkan ke tempat tujuan.
5. Tidak memerlukan modal yang besar.
Kekurangan dalam berbisnis online :
1. Karena produk tidak dapat dilihat secara langsung, maka hasil pesanan menjadi kurang meyakinkan.
2. Banyak situs bisnis online yang menipu konsumen sehingga konsumen harus lebih berhati-hati dalam memilih situs bekanja online.
3. Dalam mengantarkan barang pesanan, terkadang beberapa situs bisnis online mengantar barang tidak tepat pada waktunya.
Bisnis Konvensional Bisnis
1. Konvensional atau yang lebih sering dikenal dengan bisnis offline adalah kegiatan atau transaksi jual-beli yang dilakukan secara langsung, bertatap muka antara penjual dengan pembeli.
Kelebihan dalam bisnis konvensional : Pembeli langsung dapat melihat produk yang akan dibeli sehingga pembeli tidak merasa rahgu akan produk yang akan dibeli, pembeli juga dapat memilih produknya sendiri.
2. Umumnya bisnis konvensional memiliki tempat atau kios sendiri sehingga pembeli dapat mengunjungi kios dan dapat secara langsung bertemu dnengan penjual.
3. Memiliki banyak stok sehingga apabila sewaktu-waktu pembeli ingin membeli produk, mereka tidak perlu waktu yang lama untuk mendapatkan produk tersebut.
4. Terjamin, karena selain dapat melihat barang secara langsung, pembeli juga dapat mengetahui penjual secara langsung (face to face), sehingga tindakan penipuan minim terjadi.
Kekurangan dalam bisnis konvensional :
1. Lingkup pemasarannya terbatas, jika ingin memperluas lingkup pemasaran, maka harus membuka cabang di berbagai daerah.
2. Membutuhkan modal yang cukup besar karena biasanya bisnis konvensional memerlukan tempat untuk memasarkan produknya.
3. Memerlukan banyak stok, ini juga berpengaruh terhadap modal yang dikeluarkan sehingga modal menjadi bertambah.
4. Apabila pembeli ingin membeli barang, maka harus pergi ke toko tempat dijualnya barang tersebut.
Dari perbedaan di atas, dapat disimpulkan, bisnis mana yang lebih memberikan profit yang besar. Jika dilihat dari segi keuntungan, bisnis online lah yang lebih menguntungkan karena tidak memerlukan modal sewa tempat serta menghasilkan keuntungan yang dihasilkan dari penjualan juga besar. Namun jika dilihat dari segi keamanan dan mutu produk maka bisnis konvensional lah yang lebih unggul. Semakin maju dan berkembangnya teknologi saat ini maka akan dipastikan bisnis online akan semakin dijaga mutu dan keamanannya, sehingga kita tidak perlu lagi repot-repot pergi ke toko atau mall untuk berbelanja, cukup dengan melihat melalui gadget, memilih barang yang akan dibeli lalu membayarnya melalu transfer
Waralaba
Apa itu waralaba? Yang dimaksud dengan waralaba adalah waralaba jika dalam bahasa Inggris yaitu dari kata “Franchising” dan jika dalam bahasa Francis yaitu “Franchise”, Merupakan hubungan bisnis atau usaha antara pemilik merek, produk maupun sistem operasioal dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin dari pemakaian merek, produk dan sistem operasional dalam jangka waktu yang telah di tentukan sebelumnya.
Atau definisi lain dari waralaba adalah bentuk kerjasama bisnis atau usaha dengan memakai prinsip kemitraan, sebuah perusahaan yang sudah mapan baik itu dari segi sistem manajemennya, keuangannya maupun dari marketingnya serta adanya merek dari produk perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, dengan perusahaan ataupun individu yang memakai merek dari produk maupun sistem tersebut itulah yang disebut dengan waralaba.
Beberapa Contoh Waralaba
Di Indonesia saat ini waralaba yang sedang berkembang pesat dan juga masih sangat menguntungkan misalnya waralaba pada bidang makanan, contohnya seperti: Wong Solo, CFC, Sapo Oriental, Red Crispy dan masih banyak lagi merek-merek yang lainnya.
Lalu waralaba berbentuk retail mini outlet, misalnya seperti: Indomaret, Yomart, AlfaMart dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan waralaba seperti ini telah banyak menyebar ke pelosok daerah. Dan masih banyak contoh waralaba yang lainnya.
Jenis-Jenis Waralaba
Adapun jenis dari waralaba dapat dibagi menjadi 2 (dua), yang diantaranya sebagai berikut ini:
• Waralaba luar negeri – jenis waralaba ini paling banyak disukai, sebab sistemnya yang sudah jelas, merek produknya sudah diterima oleh masyarakat dunia dan dirasakan jauh lebih bergengsi dari pada yang lainnya.
• Waralaba dalam negeri – jenis ini juga telah menjadi salah satu pilihan investasi bagi orang yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang pengusaha akan tetapi tidak memiliki atau masih kurang akan pengetahuan mengenai piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba (Franchisor).
Daftar Pustaka:
• Budi Wahono. 2017. E-commerce dan bisnis konvensional. https://www.budiwahono.com/pengertian-bisnis-online-dan-bisnis-konvensional/ (diakses tanggal 6 mei 2019)
• Sora. 2015. Pengertian Waralaba dan Contohnya. http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-waralaba-dan-contohnya.html (diakses tanggal 6 mei 2019)
• Kriswangsa bagus. 2018. Definisi waralaba. https://www.google.com/amp/s/www.finansialku.com/waralaba-adalah/amp/ (diakses tanggal 6 mei 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar