Disusun Oleh : Guntur Wahyu P
Muhammad Farhan N
ABSTRAK
Kewirausahaan
merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat
hidup yang lebih baik dan bermutu. Kewirausahaan sangat besar peranannya di
dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi.
Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Untuk itu perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya berwirausaha.
Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Untuk itu perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya berwirausaha.
KATA
KUNCI : Berwirausaha,
Motivasi Berwirausaha, Motivasi Berprestasi
PENDAHULUAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira
dan usaha. Wira berarti pejuang, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah
berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat
sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
Kewirausahaan
merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan
bermutu. Kewirausahaan sangat besar peranannya di dalam perkembangan pertumbuhan
ekonomi. Oleh karena itu, peran
mahasiswa, khususnya mahasiswa manajemen sangat besar maknanya bagi
pengembangan ekonomi nasional. Dengan
demikian seharusnya mahasiswa manajemen lebih memiliki niat untuk
menjalankan bisnis dengan
kemadirian tinggi. (Tjahjono, 2008:2)
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
Karakteristik Kewirausahaan berpengaruh
terhadap keinginan berwirausaha ?
2. Apakah Motivasi Berprestasi berpengaruh
terhadap keinginan berwirausaha
?
3. Bagaimana sikap wirausaha yang dikembangkan?
PEMBAHASAN
Wirausahawan yang unggul yang mampu
menciptakan kreativitas dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan
berkembang umumnya memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses
jangka panjang berdasarkan pengalaman dan pendidikan. Beberapa karakteristik
yang melekat pada diri wirausahawan (Zimmerer, and Scarborough, 1998; Kuratko
& Hoodgets, 2007) sebagai berikut:
1. Desire for responsibility
Wirausaha yang unggul merasa
bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia lakukan. Mereka lebih
dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan
sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam
jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan.
Kemampuan untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan, risiko
teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
2. Tolerance for ambiguity
Ketika kegiatan usaha dilakukan,
mau-tidak mau harus berhubungan dengan orang lain, baik dengan karyawan,
pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan
legal formal. Wirausaha harus mampu menjaga dan mempertahankan hubungan baik
dengan stakeholder. Keberagaman bagi wirausaha adalah sesuatu hat yang biasa.
Kemampuan untuk menerima keberagaman merupakan .suatu ciri khas wirausaha guna
menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan dalam jangka panjang.
3. Vision
Wirausaha yang berhasil selalu
memiliki cita-cita, tujuan yang jelas kedepan yang harus dicapai secara
terukur. Visi merupakan filosofi, cita-cita dan motivasi mengapa perusahaan
hidup, dan wirausaha akan menterjemahkan ke dalam tujuan, kebijakan, anggaran,
dan prosedur kerja yang jelas. Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan ibarat
orang yang berjalan tanpa arah yang jelas, sehingga kecenderungan untuk gagal
sangat tinggi.
4. Tolerance for failure
Usaha yang berhasil membutuhkan
kerja keras, pengorbanan balk waktu biaya dan tenaga. Wirausaha yang terbiasa
dengan kreativitas dan inovasi kadangkala atau bahkan sering mengalami
ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut
akan meningkatkan kepribadian toleransi terhadap kegagalan usaha.
5. Internal locus of control
Didalam diri manusia ada kemampuan
untuk mengendalikan diri yang dipengaruhi oleh internal diri sendiri. Wirausaha
yang unggul adalah yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dari dalam
dirinya sendiri. Kerasnya tekanan kehidupan, persaingan binis, perubahan yang
begitu cepat dalam dunia bisnis akan meningkatkan tekanan kejiwaan balk
mental, maupun moral dalam kehidupan keseharian. Wirausaha yang mampu
mengendalikan dirinya sendiri akan mampu bertahan dalam dunia bisnis yang makin
komplek.
6. Continuous Improvement
Wirausaha yang berhasil selalu
bersikap positif, mengangap pengalaman sebagai sesuatu yang berharga dan
melakukan perbaikan terus-menerus. Pengusaha selalu mencarihal-hal baru yang
akan memberikan manfaat balk dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Wirausaha memiliki tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif
yang akan membawa konsekuensi menguntungkan dimasa depan.
7. Preference for moderate risk.
Dalam kehidupan berusaha, wirausaha
selalu berhadapan dengan intensitas risiko. Sifat wirausaha dalam menghadapi
resiko dapat digolongkan ke dalam 3 macam sifat mengambil resiko, yaitu risk
seeking (orang yang suka dengan risiko tinggi), moderat risk (orang yang
memiliki sifat suka mengambil risiko sedang), dan risk averse (orang memiliki
sifat suka menghidari risiko) Pada umumnya wirausaha yang berhasil memiliki
kemampuan untuk memilih risiko yang moderate/sedang, di mana ketika mengambil keputusan
memerlukan pertimbangan yang matang, hal ini sejalan dengan risiko wirausaha
yang apabila mengalami kegagalan di tanggung sendiri. Wirausaha akan melihat
sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman pribadi yang disesuaikan dengan
perubahan lingkungan (Zimmerer, and Scarborough, 1998)
8. Confidence in their ability to
success.
Wirausaha umumnya memiliki keyakinan
yang cukup tinggi atas kemampuan diri untuk berhasil. Mereka memiliki
kepercayaan yang tinggi untuk meiakukan banyak hal dengan baik dan sukses.
Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme,
biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakinan kepercayaan untuk sukses dan
mampu menghadapi tantangan akan menurunkan semangat juang dalam melakukan
bisnis.
9. Desire for immediate feedback.
Perkembangan yang begitu cepat dalam
kehidupan usaha menunut wirausaha untuk cepat mengantisipasi perubahan yang
terjadi agar mampu bertahan dan berkembang. Wirausaha pada umumnya memiliki
keinginan untuk mendapatkan respon atau umpan balik terhadap suatu
permasalahan. Persaingan yang begitu ketat dalam dunia usaha menuntut untuk
berpikir cerdas, cepat menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenderungan
untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi
secara terus-menerus.
10. High energy level
Wirausaha pada umumnya memiliki
energi yang cukup tinggi dalam melakukan kegiatan usaha sejalan dengan risiko
yang ia tanggung. Wirausaha memiliki semangat atau energi yang cukup tinggi
dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus ditanggung sendiri mendorong
wirausaha untuk bekerja keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bergairah
dan mampu menggunakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak mudah putus asa.
11. Future orientation
Keuntungan usaha yang tidak pasti
mendorong wirausaha selalu
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.
12. Skill at organizing
Membangun usaha dari awal memerlukan
kemampuan mengorganisasi sumberdaya yang dimiliki berupa sumber-sumber ekonomi
berujud maupun sumber ekonomi tak berujud untuk mendapat manfaat maksimal.
Wirausaha memiliki keahlian dalam melakukan organisasi balk orang maupun
barang. Wirausaha yang unggul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya
yang cukup tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.
13. High Commitment
Memunculkan usaha baru membutuhkan
komitmen penuh yang tinggi agar berhasil. Disiplin dalam bekerja dan pada
umumnya wirausaha membenamkan diri dalam kegiatan tersebut guna keberhasilan
cita-citanya. Scarborough, et.all (2006) mengungkapkan step, langkah terakhir
seorang wirausaha untuk meningkatkan kreativitas pendorong kewirausahaan
adalah “work, work, work,….”
14. Flexibility
Perubahan yang begitu cepat dalam
dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha, bertumbuh dan sukses.
Fleksibilitas berhubungan dengan kolega seperti; kemampuan menyesuaikan diri
dengan perilaku wirausaha lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega
mencerminkan kompentensi wirausaha yang unggul.
II.2
Motivasi Berpretasi
Motivasi berpretasi tercermin dari
setiap apa yang dihasilkan oleh mahasiswa dalam hal pnegembangan diri dan mampu
bersosialisasi dengan orang banyak. Sifat dari mahasiswa juga merupakan factor
terpenting dalam pengembangan jiwa wirausaha setiap individu mahasiswa itu
sendiri. Adapun tolok ukur dalam kewirausahaan didasari oleh cirri dan sifat
kewirausahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Aaltonen,
Priscilia Gaudet, 2004. “Customer Relationship Marketing and Effects
of
Demographics and Technology on Customer Satisfaction and Loyalty in
Financial Services,” Dissertation,
Old Dominion University.
Masykur Wiratmo, Pengantar Kewiraswastaan Kerangka Dasar
Memasuki
Dunia Bisnis, BPFE . UGM Yogyakarta, edisi
Pertama;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar