SEPATAH
KATA
Kreatif
bukan bawaan dari lahir melainkan sesuatu yang dapat diciptakan dan dilatih
dengan memberikan stimulus atau pancingan kepada otak. Permainan, atau membuat
gambar-gambar dapat merangsang otak untuk berpikir kreatif. Dengan berlatih
berpikir kreatif, maka inspirasi untuk melakukan, membuat, dan menciptakan
sesuatu terbuka lebar sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang inovatif.
PEMBAHASAN
Kreativitas diartikan sebagai penggunaan
imaginasi dan kecerdikan untuk mencapai sesuatu atau untuk mendapatkan solusi
yang unik dalam mengatasi persoalan (Sahid Susanto, 1999: 3).
Inovasi merupakan proses mengembangkan ide baru
atau memasukkan ide baru dalam kegiatan praktis sehingga terjadi konversi ide
baru dalam aplikasi yang bermanfaat. Aplikasi ide baru terjadi dalam bentuk
proses inovasi yang menghasilkan cara atau metode yang lebih baik dalam
mengerjakan sesuatu akan menghasilkan sesuatu yang inovatif.
Potensi kreativitas ada pada semua orang.
Kewirausahaan erat kaitannya dengan kreativitas dan inovasi karena:
1) inti dari kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new dan different)
melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Oleh
karena itu wirausaha erat hubungannya dengan kreativitas (Suryana, 2003:2);
2)
selanjutnya Rowe (2004) mengatakan bahwa kecerdasan umum mendukung beberapa
tipe kreativitas, tapi belum tentu bisa mendukung atau menjamin semua tipe
kreativitas. Kecerdasan kreatif sifatnya terbuka, inovatif, inventif, tak
terbatas, berani, spontan, fantasis, imajinatif, tak terduga, revolusioner dan
berjiwa bebas, sedangkan kecerdasan umum mempunyai karakteristik fokus,
disiplin, logis, terbatas, bersahaja, realistis, praktis, serius, stabil dan
konservatif (Susiana, 2005: 13).
B. Berwirausaha
Dalam pengertian secara estimologis wira berarti
utama, gagah, mulia dan luhur, sedangkan swa berarti pribadi atau kekuatan
sendiri dan sta berarti berdiri, berjuang untuk hidup sendiri dengan bijaksana,
mulia dan merdeka. Dengan demikian wiraswasta dapat diartikan sebagai sifat-sifat keberanian dan
keteladanan dalam mengambil resiko yang
bersumber pada kekuatan dan kemampuan
sendiri.
Dari pengertian tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa wirausaha
adalah usaha yang dilakukan oleh orang
yang berani mengambil resiko dan berani berdiri sendiri untuk lapangan pekerjaaan atau nafkah untuk hidupnya sendiri serta orang lain yang dapat ditampungnya.
Kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan
kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik, serta
menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara
kerja efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi
serta kemampuan manajemen.
Pengertian di atas mencakup esensi kewirausahaan
yaitu tanggapan yang positip terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk
diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat,
cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk
merealisasikan tanggapan yang positip tersebut. Semangat, perilaku dan
kemampuan wirausaha tentunya bervariasi satu sama lain dan atas dasar itu
wirausaha dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu: wirausaha awal, wirausaha
tangguh, wirausaha unggul. Wirausaha yang perilaku dan kemampuannya yang lebih
menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta mentransformasikannya
menjadi output dan memasarkannya secara efisien lazim disebut Administrative
Entrepreneur. Sebaliknya wirausaha yaitu perilaku dan kemampuannya menonjol
dalam kreativitas, inovasi serta mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim
disebut Innovative Entrepreneur.
KESIMPULAN
Hal utama yang diperlukan untuk mengasah dan
mengembangkan kreativitas adalah menyiapkan otak untuk selalu terbuka menerima impuls atau
rangsangan dari luar. Karena otak itu luar biasa hebatnya, sehingga sangat
disayangkan jika tidak menggunakannya semaksimal mungkin. Setiap peristiwa,
pengalaman hidup, bahkan hal-hal kecil yang terjadi dan ada disekitar kita
dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas. Selain itu telah tersedia
produk-produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan
kreativitas seseorang.
Daftar
Pustaka
Komarah, Kokom, (2006). Pengembangan
Kewirausahaan yang Terintegrasi Untuk Meningkatkan Kualitas
Munandar, Utami. 1995. Pengembangan Kreativitas
Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Robbins, S dan Coulter, M, (1999). Management.
International Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Setyawan, Anton A. (2005). Pengangguran Terdidik
vs Kualitas Perguruan Tinggi. FE UMS: Artikel Ekonomi dan Bisnis.
Susanto, Sahid, (1999). Impelementasi Wawasan
Entrepreneurship dalam Penelitian di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar